pada mukrosa atau selaput lendir sinus paranasal. Akibat peradangan ini dapat menyeabkan pembentukan ciran atau kerusakan tulang di bawahnya . Di dalam hidung kita terdapat empat pasang sinus yaitu: Sinus Etmoidalis Sinus Maksilaris (sinus pipi) Sinus Frontalis (sinus dahi) Sinus Sfenoidalis (sinus dalam) Penyakit sinusitis dibedakan menjadi dua yaitu Sinusitis Akut Sinus Kronis Epidemiologi
Perubahan pernapasan hidung (atresia choanal, hidung deviasi
septum, benda asing, tumor) dan obstruksi ostia Infeksi pada saluran napas atas, sering dan berulang-ulang; Cacat dalam transportasi mukosiliar Penyakit umum membuang-buang seperti DM, penyakit kolagen, sepsis, AIDS Penggunaan vasokonstriktor topikal, terutama pada remaja yang bermain olahraga dan wanita hamil Penggunaan dan penyalahgunaan obat-obatan seperti mariyuana, kokain, lem Iritasi homemade, seperti insektisida, deterjen dan cat Iritasi seperti asap rokok Iritasi di tempat kerja. Manifestasi Klinis
Gejala mayor dan gejala minor, antara lain :
Nyeri, berat, dan tertekan pada wajah. Hidung tersumbat. Lendir pada hidung berwarna kuning atau kehijauan. Nyeri gigi. Gangguan membau. Batuk. Telinga terasa nyeri dan panas Penatalaksanaan
Tujuan terapi sinusitis, ialah
Mempercepat penyembuhan. Mencegah komplikasi. Mencegah perubahan menjadi kronik. 7 jump
STEP 1 dan 2 : Mencari dan menjawab kata-kata sulit
Suspect S : Dicurigai STEP 3 dan 4 :- Mencari dan menjawab pertanyaan sulit kanan keluar cairan kental kekuningan dan berbau? Jawab : Karena terjadinya infeksi pada hidung oleh debu atau partikel lain yang masuk sehingga silia merespons menjadi cairan yang kental dan kekuningan
-Mengapa pasien tidak merasakan nyeri atau sakit?
Jawab : Karena pasien sudah tidak ada rasa nyeri lagi di bagian nasalnya STEP 5 : Learning Outcome Sinusitis