Nur Aprillia
Dinda Maharani
Mutiara Izati Putri Sahroni
Rizki Purnami Desi
Jelita Amelia
Sekilas Perkembangan Jurnalistik
Jurnalistik Indonesia, Drs. AS Haris Sumadiria Msi, Bandung 2006 hlm 17-18
Kelahiran Wartawan Pertama
Pada zaman Romawi kata Hamzah dkk (1987:29-30) lahir wartawan-wartawan
pertaman. Wartawan-wartawan ini terdiri atas budak-budak yang oleh pemiliknya di
berikan tugas mengumpulkan informasi, berita-berita, sidang senat, dan melaporkan
semua hasilnya baik secara lisan maupun tulisan. mereka juga mempunyai petugas-
petugas di daerah-daerah yang bertugas untuk mengirimkan berita-berita yang ada di
daerah dan melakukan kerja sama dalam memperoleh berita lalu melaporkan berita
kepada orang yg menugaskannya.
Jurnalistik Indonesia, Drs. AS Haris Sumadiria Msi, Bandung 2006 hlm 17-18
Wartawan Sebagai
Profesional
Profesionalisme Wartawan
Dalam literatur, pekerjaan seperti pemimpin redaksi, redaktur, wartawan
atau reporter disebut sebagai profesi. Profesi wartawan adalah profesi yang
bukan sekedar mengandalkan keterampilan seorang tukang. Ia adalah profesi
yang watak. Semangat, dan cara kerjanya berbeda dengan seorang tukang.
Oleh karena itu, masyarakat memandangwartawan sebagai profesional.
( Hikmat kusuma ningrat- Purnama kusuma ningrat, ROSDA, Bandung, 2012, hlm115)
Profesional memiliki tiga arti :
Dalam presepsi diri para wartawan sendiri, istilah
Profesional memiliki tiga arti :
1. Profesional adalah kebalikan dari amatir
2. Sifat pekerjaan wartawan menuntut pelatihan
khusus
3. Norma- norma yang mengatur perilakunya dititik
beratkan pada kepentingan khalayak pembaca.
Dalam halnya wartawan Indonesia, kode etik yang saat ini dikenal adalah Kode Etik
Jurnalistik yang dikeluarkan oleh Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI )
Beberapa surat kabar dan majalah hanya menuliskan singkatan atau inisial
nama dan identitas si pelaku, tetapi suratkabar dan majalah lainnya dengan
terang-terangan menuliskan namanya secara lengkap.
Bunyi pasal 7 Kodek Etik Jurnalistik PWI yang terbaru menyebutkan : Wartawan Indonesia
dalam memberitahukan peristiwa yang diduga menyangkut pelanggaran hukum dan atau proses
peradilan, harus menghormati asas praduga tak bersalah, prinsip adil, jujur, dan penyajian yang
berimbang
(Hikmat kusuma ningrat - Purnama kusuma ningrat, ROSDA, Bandung, 2012, hlm116)
Menyebutkan Nama dalam
Kejahatan Susila
Sikap profesional ini tercermin dalam tindakan wartawan
dalam memberitakan peristiwa tersebut yang tept harus
mengacu pada Kode Etik Jurnalistik. Simak misalnya isi
pasal 8 Kode Etik Jurnalistik PWI yang berbunyi :
wartawan dalam memberitakan kejahatan kejahatan
susila tidak merugikan pihak korban
(Hikmat kusuma ningrat - Purnama kusuma ningrat, ROSDA, Bandung, 2012, hlm 117)
Perlindungan terhadap hak pribadi
Menghormati Hak Atas Privasi
Hak atas privasi hak untuk menikmati keadaan menyendiri, tanmpaknya
masih belum dirasakan penting dalam masyarakat indonesia. Tetapi,
kaidah untuk melindungi hak privasi ini dalam profesi kewartawaanan
sudah cukup diatur dalam Kode Etik Jurnalistik.
(Hikmat kusuma ningrat - Purnama kusuma ningrat, ROSDA, Bandung, 2012, hlm 120)
Tugas Utama seorang Wartawan
Media cetak
Koran
Tabloid
Majalah
Kantor berita
Media komunitas
Televisi
Kekuatan gambar
Dominasi unsur hiburan
Nasional dan daerah
Radio
Online: visual-audio interaktif
Blog
(AA Kunto A, Cara Gampang Jadi Wartawan, Indonesia Cerdas, Yogyakarta 2006
hlm 41-59)
Modal menjadi wartawan
Modal Modal
dasar: khusus:
Berani bertanya
Heran, kaget, peka
Skeptis
Rendah hati
PENGETAHUAN Tangguh bekerja
KEMAUAN sendiri
Bersedia bekerja sama
KETERAMPILAN
Menganggap diri tidak
lebih tahu
Mudah beradaptasi
Mengerti bahasa asing
Siap hidup dalam
(AA Kunto A, Cara Gampang Jadi Wartawan, Indonesia tekanan deadline
Cerdas, Yogyakarta 2006 Dll.
hlm 65-85)
Alat kerja wartawan
Buku catatan
Recorder
Kamera
Laptop
Telepon seluler
Koneksi internet