Anda di halaman 1dari 20

Hukum merupakan peraturan-peraturan hidup

di dalam masyarakat yang dapat memaksa


orang supaya mentaati tata tertib dalam
masyarakat serta memberikan sanksi yang
tegas (berupa hukuman) terhadap siapa saja
yang tidak mematuhinya.
Prof. Mr. E.M. Meyers
Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan
kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi pedoman bagi
penguasa negara dalam melaksanakan tugasnya.
Leon Duguit
Hukum adalah aturan tingkah laku anggota masyarakat, aturan yang daya
penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai
jaminan dari kepentingan bersama dan yang pelanggaran terhadapnya akan
menimbulkan reaksi bersama terhadap pelakunya.
Drs. E. Utrecht, S.H
Hukum adalah himpunan peratuan ( perintah dan larangan ) yang mengurus tata tertib
suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.
S.M. Amin, S.H
Hukum merupakan kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi, dengan
tujuan mewujudkan ketertiban dalam pergaulan manusia.
J.C.T. Simorangkir, S.H. dan Woerjono Sastropranoto, S.H
Hukum adalah peratuan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah
laku manusia dalam lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh badan-badan resmi yang
berwajib, dan yang pelanggaran terhadapnya mengakibatkan diambilnya tindakan, yaitu
hukuman terentu.
Mengatur secara pasti hak-hak dan kewajiban
lembaga tertinggi negara, lembaga-lembaga tinggi
negara, semua pejabat negara, setiap warga
Indonesia agar semuanya dapat melaksanakan
kebijaksanaan-kebijaksanaan dan tindakan-
tindakan demi terwujudnya tujuan nasional bangsa
Indonesia, yaitu terciptanya masyarakat yang
terlindungi oleh hukum, cerdas, terampil, cinta dan
bangga bertanah air Indonesia dalam suasana
hidup makmur dan adil berdasarkan falsafah
Pancasila.
Berdasarkan Wujudnya
Hukum tertulis, yaitu hukum yang dapat kita temui dalam bentuk
tulisan dan dicantumkan dalam berbagai peraturan negara.
Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dan
tumbuh dalam keyakinan masyarakat tertentu (hukum adat).
Dalam praktik ketatanegaraan hukum tidak tertulis disebut
konvensi (Contoh: pidato kenegaraan presiden setiap tanggal 16
Agustus)
Berdasarkan Ruang atau Wilayah Berlakunya
Hukum lokal, yaitu hukum yang hanya berlaku di daerah tertentu
saja (hukum adat Manggarai-Flores, hukum adat Ende Lio-
Flores, Batak, Jawa Minangkabau, dan sebagainya.
Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku di negara tertentu
(hukum Indonesia, Malaysia, Mesir dan sebagainya).
Hukum internasional, yaiu hukum yang mengatur hubungan
antara dua negara atau lebih (hukum perang, hukum perdata
internasional, dan sebagainya).
Berdasarkan Isi Masalah yang Diaturnya

Berdasarkan isi masalah yang diaturnya, hukum dapat dibedakan menjadi: hukum publik dan hukum privat.

Hukum Publik, yaitu hukum yang mengaur hubungan antara warga negara dan negara yang menyangkut
kepentingan umum. Dalam arti formal, hukum publik mencakup Hukum Tata Negara Hukum Administrasi
Negara, hukum Pidana dan Hukum Acara.
a. Hukum Tata Negara
Hukum Taa Negara mempelajari negara tertentu, seperti bentuk negara, bentuk pemerintahan, hak-hak asasi
warga negara, alat-alat perlengkapan negara, dan sebagainya. Singkatnya mempelajari hal-hal yang bersifat
mendasar bagi negara.
b. Hukum Administrasi Negara
Adalah Seperangkat peraturan yang mengatur cara bekerja alat-alat perlengkapan negara termasuk cara
melaksanakan kekuasaan dan wewenang yang dimiliki oleh setiap organ negara. Singkatnya mempelajari hal-hal
yang bersifat teknis dari negara.
c. Hukum Pidana
Adalah hukum yang mengatur pelangaran-pelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap kepentingan hukum
yang diancam dengan sanksi piana tertentu. Dalam KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana), pelanggaran
(Ovrtredingen) adalah perbuatan yang melanggar (ringan) dengan ancaman denda. Sedangkan kejahaan
(misdrijven) adalah perbuatan yang melanggar (berat) seperti pencurian, penganiayaan, pembunuhan dan
sebagainya.
d. Hukum Acara
Disebut juga hukum formal (Pidana dan Perdata), hukum acara adalah seperangkat aturan yang berisi tata cara
menyelesaikan, melaksanakan atau mempertahankan hukum material. Di dalam Kitab Undang-undang Hukum
Acara Pidana (KUHAP) No.8/1981 diatur tata cara penangkapan, penahanan, penyitaan dan penuntutan. Selain iu
juga diatur siapa-siapa yang berhak melakukan penyitaan, penyelidikan, pengadilan yang berwenang, dan
sebagainya
Hukum Privat (Hukum Perdata), adalah hukum yang mengatur kepentingan orang-perorangan. Perdata, berarti
warga negara pribadi, atau sipil. Sumber pokok hukum perdata adalah Buergelijk Wetboek (BW). Dalam arti luas
hukum privat (perdata) mencakup juga Hukum Dagang dan hukum Adat. Hukum Perdata dapat dibagi sebagai
berikut:

a. Hukum Perorangan
Adalah himpunan peraturan yang mengatur manusia sebagai subjek hukum dan tentang kecakapannya memiliki
hak-hak serta bertindak sendiri dalam melaksanakan hak-haknya itu. Manusia dan Badan Hukum (PT, CV,
Firma, dan sebagainya) merupakan pembawa hak atau sebagai subyek hukum.
b. Hukum Keluarga
Adalah hukum yang memuat serangkaian peraturan yang timbul dari pergaulan hidup dalam keuarga (terjadi
karena perkawinan yang melahirkan anak). Hukum keluarga dapat dibagi sebagai berikut:
Kekuasaan Orangtua,
Perwalian,
Pengampuan
Perkawinan. Di Indonesia, diatur dengan UU No. 1/1974.
c. Hukum Kekayaan
Adalah peaturan-peraturan hukum yang mengatur hak dan kewajiban manusia yang dapat dinilai dengan uang.
Hukum kekayaan mengatur benda (segala barang dan hak yang dapat menjadi milik orang atau obyek hak milik)
dan hak-hak yang dapat dimiliki atas benda. Hukum kekayaan mencakup:
Hukum Benda, mengatur hak-hak kebendaan yang bersifat mutlak (diakui dan dihormati setiap orang
Hukum Perikatan, mengatur hubungan yang bersifat kehartaan antara dua orang atau lebih.
d. Hukum Waris
Hukum yang mengatur kedudukan hukum harta kekayaan seserang
setelah ia meninggal, terutama berpindahnya harta kekayaan iu kepada
orang lain. Hukum waris mengatur pembagian hara peninggalan ahli
waris, uruan penerimaan waris, hibah, serta wasiat. Pembagian waris
dapat dilakukan engan cara:Menurut Undang-undang dan Menurut
Wasiat,
e. Hukum Dagang (Bersumber dari Wetboek Van Koopehandel)
Hukum dagang aalah hukum yang mengaur soal-soal
perdaganganperniagaan yang timbul karena tingkah laku manusia
(person) dalam perdagangan atau perniagaan. Hal-hal yang diatur
mencakup: Buku 1 (perniagaan pada umumnya), dan Buku II (hak dan
kewajiban yang timbul dalam dunia perniagaan).
f. Hukum Adat
Hukum adat adalah hukum yang tumbuh dan berkembang di dalam
masyarakat tertentu serta hanya dipatuhi dan ditaati oleh masyaraka
yang bersangkutan. Contoh: pernikahan menurut adat Manggarai-
Flores, pernikahan daerahBugis, pembagian waris di Batak.
Hukum Adat merupakan sebuah aturan yang tidak tertulis dan
tidak dikodifikasikan, namun tetap ditaati dalam masyarakat
karena mempunyai suatu sanksi tertentu bila tidak ditaati.

Hukum Adat adalah hukum yang berlaku dan berkembang dalam


lingkungan masyarakat di suatu daerah

bentuk Hukum Adat sebagian besar adalah tidak tertulis.


Padahal, dalam sebuah negara hukum, berlaku sebuah asas yaitu
asas legalitas. Asas legalitas menyatakan bahwa tidak ada
hukum selain yang dituliskan di dalam hukum.

Diakui atau tidak, namun Hukum Adat juga mempunyai peran


dalam Sistem Hukum Nasional di Indonesia
Hukum adat diartikan Hukum Indonesia asli, yang tidak tertulis dalam
bentuk perundang-undangan Republik Indonesia yang disana-sini
mengandung unsur agama.
Dengan terbentuknya hukum nasional yang mengandung unsur-unsur
hukum adat, maka kedudukan dan peranan hukum adat itu telah
terserap di dalam hukum nasional.
Keberadaan hukum adat dalam tata hukum nasional di Indonesia akan
tetap eksis.
Hukum adat adalah aturan tidak tertulis yang hidup di dalam masyarakat
adat suatu daerah dan akan tetap hidup selama masyarakatnya masih
memenuhi hukum adat yang telah diwariskan kepada mereka dari para
nenek moyang sebelum mereka. Oleh karena itu, keberadaan hukum
adat dan kedudukannya dalam tata hukum nasional tidak dapat
dipungkiri walaupun hukum adat tidak tertulis dan berdasarkan asas
legalitas adalah hukum yang tidak sah. Hukum adat akan selalu ada dan
hidup di dalam masyarakat
Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur
aktivitas entitas berskala internasional

Pada awalnya, Hukum Internasional hanya diartikan sebagai


perilaku dan hubungan antar negara

Dalam perkembangan hukum internasional juga mengurusi


struktur dan perilaku organisasi internasional dan, pada batas
tertentu, perusahaan multinasional dan individu.

Hukum internasional adalah hukum bangsa-bangsa, untuk


menunjukkan pada kebiasaan dan aturan hukum yang berlaku
dalam hubungan antara raja-raja zaman dahulu dan
menunjukkan pada kompleks kaedah dan asas yang mengatur
hubungan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa atau
negara.
Hukum Perdata Internasional ialah keseluruhan
kaedah dan asas hukum yang mengatur hubungan
perdata yang melintasi batas negara atau hukum
yang mengatur hubungan hukum perdata antara para
pelaku hukum yang masing-masing tunduk pada
hukum perdata (nasional) yang berlainan.
Sedangkan Hukum Internasional adalah keseluruhan
kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan
atau persoalan yang melintasi batas negara
(hubungan internasional) yang bukan bersifat
perdata.
Hukum Internasional Regional
Hukum Internasional yang berlaku/terbatas daerah lingkungan
berlakunya, seperti Hukum Internasional Amerika / Amerika
Latin, seperti konsep landasan kontinen (Continental Shelf) dan
konsep perlindungan kekayaan hayati laut (conservation of the
living resources of the sea) yang mula-mula tumbuh di Benua
Amerika sehingga menjadi hukum Internasional Umum.
Hukum Internasional Khusus
Hukum Internasional dalam bentuk kaedah yang khusus berlaku
bagi negara-negara tertentu seperti Konvensi Eropa mengenai
HAM sebagai cerminan keadaan, kebutuhan, taraf perkembangan
dan tingkat integritas yang berbeda-beda dari bagian
masyarakat yang berlainan. Berbeda dengan regional yang
tumbuh melalui proses hukum kebiasaan.
Hukum Internasional didasarkan atas pikiran adanya
masyarakat internasional yang terdiri atas sejumlah negara
yang berdaulat dan merdeka dalam arti masing-masing
berdiri sendiri yang satu tidak dibawah kekuasaan lain
sehingga merupakan suatu tertib hukum koordinasi antara
anggota masyarakat internasional yang sederajat.

Hukum Dunia berpangkal Hukum Tata Negara


(constitusional law), hukum dunia merupakan semacam
negara (federasi) dunia yang meliputi semua negara di
dunia ini. Negara dunia secara hirarki berdiri di atas
negara-negara nasional. Tertib hukum dunia menurut
konsep ini merupakan suatu tertib hukum subordinasi.
Hukum Internasional modern sebagai suatu sistem
hukum yang mengatur hubungan antara negara-
negara, lahir dengan kelahiran masyarakat
Interansional yang didasarkan atas negara-negara
nasional. Sebagai titik saat lahirnya negara-negara
nasional yang modern biasanya diambil saat
ditandatanganinya Perjanjian Perdamaian Westphalia
yang mengakhiri Perang Tiga Puluh Tahun di Eropa.
Zaman dahulu kala sudah terdapat ketentuan yang
mengatur, hubungan antara raja-raja atau bangsa-
bangsa:
Dalam lingkungan kebudayaan India Kuno telah terdapat kaedah dan lembaga
hukum yang mengatur hubungan antar kasta, suku-suku bangsa dan raja-raja
yang diatur oleh adat kebiasaan. Menurut Bannerjce, adat kebiasaan yang
mengatur hubungan antara raja-raja dinamakan Desa Dharma. Pujangga yang
terkenal pada saat itu Kautilya atau Chanakya.Penulis buku Artha Sastra
Gautamasutra salah satu karya abad VI SM di bidang hukum.
Dalam Kebudayaan Yahudi, hukum kuno mereka antara lain Kitab Perjanjian Lama,
mengenal ketentuan mengenai perjanjian, diperlakukan terhadap orang asing dan
cara melakukan perang.Dalam hukum perang masih dibedakan (dalam hukum
perang Yahudi ini) perlakuan terhadap mereka yang dianggap musuh bebuyutan,
sehingga diperbolehkan diadakan penyimpangan ketentuan perang.
kebudayaan Yunani.Hidup dalam negara-negara kita.Menurut hukum negara kota
penduduk digolongkan dalam 2 golongan yaitu orang Yunani dan orang luar yang
dianggap sebagai orang biadab (barbar). Masyarakat Yunani sudah mengenal
ketentuan mengenai perwasitan (arbitration) dan diplomasi yang tinggi tingkat
perkembangannya.
Sumbangan yang berharga untuk Hukum Internasional waktu itu ialah konsep
hukum alam
Hukum Internasional sebagai hukum yang
mengatur hubungan antara kerajaan-
kerajaan tidak mengalami perkembangan
yang pesat pada zaman Romawi
Hukum Romawi telah menyumbangkan
banyak sekali asas atau konsep yang
kemudian diterima dalam hukum
Internasional ialah konsep seperti occupatio
servitut dan bona fides. Juga asas pacta sunt
servanda
Selama abad pertengahan dunia Barat dikuasai oleh satu
sistem feodal yang berpuncak pada kaisar sedangkan
kehidupan gereja berpuncak pada Paus sebagai Kepala
Gereja
Di samping masyarakat Eropa Barat, pada waktu itu
terdapat 2 masyarakat besar lain yang termasuk
lingkungan kebudayaan yang berlaianan yaitu Kekaisaran
Byzantium dan Dunia Islam.
Kekaisaran Byzantium sedang menurun mempraktekan
diplomasi untuk mempertahankan supremasinya. Oleh
karenanya praktek Diplomasi sebagai sumbangan yang
terpenting dalam perkembangan Hukum Internasional dan
Dunia Islam terletak di bidang Hukum Perang.
Perdamaian Westphalia dianggap sebagai peristiwa penting dalam sejarah Hukum
Internasional modern, bahkan dianggap sebagai suatu peristiwa Hukum
Internasional modern yang didasarkan atas negara-negara nasional. Sebabnya
adalah :
Selain mengakhiri perang 30 tahun, Perjanjian Westphalia telah meneguhkan
perubahan dalam peta bumi politik yang telah terjadi karena perang itu di Eropa .
Perjanjian perdamaian mengakhiri untuk selama-lamanya usaha Kaisar Romawi
yang suci.
Hubungan antara negara-negara dilepaskan dari persoalan hubungan kegerejaan
dan didasarkan atas kepentingan nasional negara itu masing-masing.
Kemerdekaan negara Belanda, Swiss dan negara-negara kecil di Jerman diakui
dalam Perjanjian Westphalia.

Perjanjian Westphalia meletakkan dasar bagi susunan masyarakat Internasional yang


baru, baik mengenai bentuknya yaitu didasarkan atas negara-negara nasional
(tidak lagi didasarkan atas kerajaan-kerajaan) maupun mengenai hakekat negara
itu dan pemerintahannya yakni pemisahan kekuasaan negara dan pemerintahan
dari pengaruh gereja.
Dasar-dasar yang diletakkan dalam Perjanjian
Westphalia diperteguh dalam Perjanjian
Utrech yang penting artinya dilihat dari sudut
politik Internasional, karena menerima asas
keseimbangan kekuatan sebagai asas politik
internasional.

Anda mungkin juga menyukai