Anda di halaman 1dari 25

Mood disorders

Gangguan MOOD / Afektif /


suasana perasaan Dr.Andy
Soemara Sp.K.J
Mood disorders
- Meliputi suatu kelompok besar dari Gangguan Psikiatrik dimana mood-mood yg
patologik disertai gejala-gejala baik vegetatif dan psikomotor, mendominasi
gambaran kliniknya.
- Ditandai oleh adanya perubahan mood yg pervasif dan aktivitas psikomotor dan
disertai gejala-gejala kognitif & bio-ritmik
- Istilah Mood disorder sesuai ICD-10 (WHO) dan DSM-IV (1994) & DSM-IV-TR
(2000) .
- Istilah tsb lebih menggambarkan sustained emotional states dan bukan hanya suatu
external (affective) expression of the present emotional states.
- Paling tepat disebut Syndromes consisting of a cluster of signs and symptoms,
sustained over a period of weeks to months,that represent a marked departure from
a persons habitual functioning and tend to recur, often in periodic or cyclical fashion
- Penelitian Epidemiologi (Ustin&Sartorius 1993)mendapatkan Angka Prevalensi 1 bln
untuk Gangguan Mood dibeberapa negara ternyata hampir serupa:
* Di USA 5,2% * Di Yunani: Athena 7,4%
* Di UK : England 7%, Edinburg/Scotland 5,9%
* Di Australia: Canberra 4,8%
Mood disorders

Mencakup - Gangguan Depresi (Depressive Disorders)


termasuk Gangguan Depresi berat (Major
Depressive Disorder), Gangguan Distimik
dan Gangguan Depresi YTT
- Gangguan Bipolar ( Bipolar Disorders )
termasuk Gangguan Bipolar I, Gangguan
Bipolar II, Gangguan Siklotimik dan
Gangguan Bipolar YTT
Gangguan Depresi
(Depressive Disorders)

- Diseluruh dunia sering merupakan salah satu penyebab seseorang berobat ke Dokter
Menurut laporan World Bank 1993 Gangguan Mental menyebabkan beban dunia yang
lebih besar dari pada gabungan penyakit Jantung dan Kardiovaskuler, dimana 17%
diantaranya disebabkan oleh Gangguan Depresi.
- 10%-15% pasien dengan Gangguan Depresi mencoba bunuh diri dan 67% pasien dng
Gangguan Depresi mempunyai ide-ide bunuh diri.
Pasien-pasien yang ber-resiko adalah mereka yang disertai gambaran/gejala Psikotik
atau Gangguan Kepribadian atau alkoholisme
Gangguan Depresi

Manifestasi G D terbagi dalam 4 kelompok:


1. Mood dan Afek :
kesedihan, berkurangnya reaksi terhadap hal-hal yang
menyenangkan atau tak menyenangkan, rasa hampa,
apati, cemas, tegang, iritabel, marah
2. Pikiran dan Kognisi:
konsentrasi berkurang, sulit membuat keputusan,
kurang percaya diri, rasa bersalah, rasa tak berdaya,
keinginan mati , ide-ide bunuh diri
Gangguan Depresi

Manifestasi G D ( lanjutan )
3. Aktivitas Psikomotor :
Retardasi ( melambatnya gerakan-gerakan tubuh,
penurunan ekspresi wajah, berkurangnya komuni-
kasi ) atau Agitasi ( gelisah, tak bisa diam, hiper-
aktivitas tak bertujuan dan tak terkendali )
4. Somatik :
Perubahan fungsi dasar ( insomnia, hipersomnia,
peningkatan/penurunan napsu makan, penurunan libido ),
penurunan vitalitas ( letih, kehilangan semangat ),
perubahan sensasi tubuh ( pegal, nyeri, rasa tertekan,
kedinginan, tungkai berat ), dan gejala-gejala visceral
( keluhan-keluhan saluran cerna dan kardiovaskuler )
Kriteria Diagnostik Gangguan Depresi

1. Mood/suasana perasaan depresif

2. Kehilangan minat dan kegembiraan

3. Berkurangnya energi ( merasa tak bertenaga, mudah lelah,


dan aktivitas menurun )

Sedikitnya 2 dari gejala utama diatas ( Menurut PPDGJ-III / ICD 10 )

Ditambah..
Gejala tambahan / penyerta

1. Konsentrasi / perhatian berkurang


2. Harga diri / percaya diri menurun
. bersalah / tak berguna
3. Rasa
4. Pandangan masa depan suram / pesimistis
5. Gagasan / perbuatan membahayakan diri / bunuh diri
6. Gangguan pola tidur ( insomnia, hipersomnia )
7. Gangguan napsu makan { menurun, meningkat (makan >>)}

Semua gejala berlangsung minimal 2 minggu secara kontinu

Keluhan penyerta lain : Berat Badan menurun/meningkat, keluhan sesak, keluhan sakit lambung
dan keluhan-keluhan fisik yang lain
Bentuk-bentuk Episode Depresi

Episode Depresi ringan :


1 gejala utama + 2 gejala penyerta

Episode Depresi sedang :


2 gejala utama + 3 gejala penyerta

Episode Depresi berat :


3 gejala utama + 4 gejala penyerta
Bentuk-bentuk khusus Gangguan Depresi

Semuanya memenuhi Kriteria Gangguan Depresi tetapi


dicirikan oleh gejala KHUSUS yang menonjol
* Depresi Psikotik
* Depresi Somatik
* Depresi Musiman
* Depresi Atipik
* Depresi Pasca Melahirkan
* Depresi Sepintas Berulang
* Depresi Sekunder
* Depresi Neurotik/Dysthymia
* Episode Depresi pada Gg.Bipolar rapid cycling
* Sindroma campuran Cemas-Depresi
* Subtreshold Depression
Perjalanan penyakit GD

GD berresiko menjadi kronik dan relaps (kambuh) :


- 20% mengalami kekambuhan
- 30% menjadi kronik
- 50% hanya mengalami 1 Episode Depresi Berat
GD yang berobat ke Psikiater hanya 5%, sisanya kebanyakan ditangani oleh
GP/Dokter Umum dan spesialis lain (Fenomena Gunung Es)
Beberapa penelitian menunjukan bahwa pasien dengan GD yang berobat ke Dokter
Umum hanya terdeteksi 48% saja, hal ini disebab kan antara lain oleh :
- Stigma ttg Gangguan Mental, yg menyebabkan pasien-pasien
menolak mencari, menerima dan mematuhi pengobatan
- Depresi terselubung, dimana pasien datang berobat dengan
keluhan-keluhan somatik yang menyelubungi gejala-gejala GD
- GD komorbid dgn Gangguan Fisik (penyakit medik fisik) dimana
Gangguan Fisik yang komorbid tadi lebih diutamakan terapinya
- Adanya kolusi dokter-pasien dimana mereka enggan membahas
masalah Psikis karena adanya Stigma ttg Gangguan mental/kejiwaan
- Keterbatasan Waktu dimana jumlah pasien berlimpah di puskesmas
Etiologi GD

Beberapa hipotesa mencoba menjelaskan penyebab & Patogenesa GD :


1. Faktor Neurobiologik :
Penelitian keluarga, anak kembar dan adopsi menunjukkan
adanya resiko familial dan beberapa neurotransmitter
dianggap memegang peranan penting, antara lain
norepineprin, serotonin dan dopamin
2. Faktor Psikososial :
Bantuan / support sosial nampaknya berfungsi sebagai
pelindung individual terhadap akibat-akibat peristiwa
kehidupan yang stressful
3. Faktor Perkembangan :
Peranannya terlihat pada hubungan antara peristiwa-
peristiwa stressful serta negatif dengan timbulnya suatu GD
Faktor-faktor resiko untuk timbulnya GD

Perceraian / perpisahan
Kematian pasangan hidup
Riwayat keluarga dengan GD
Peristiwa kehidupan yang berat (stressful)
Adanya Penyalahgunaan zat / napza
Adanya penyakit / gangguan fisik
Kurangnya dukungan sosial
Pada wanita dng pendidikan kurang, pernikahan yang
tidak stabil, kelahiran anak
Terapi GD

Bertujuan :
1. Menghilangkan / mengurangi keluhan (gejala)
2. Mengembalikan fungsi
3. Meminimalkan kekambuhan (relaps / rekuren )

Macam-macam terapi GD :
1. Farmakoterapi dng antidepresan
2. Psikoterapi spt CBT (Cognitive Behaviour Therapy),
IPT (Interpersonal Psycho Therapy), BDP (Brief
Dynamic Psychotherapy) dan MT (Marital Therapy)
3. ECT ( Electro Convulsive Therapy )
Indikasi :
1. Depresi Psikotik berat
2. Resiko tinggi untuk bunuh diri
3. Kontra-indikasi dengan obat antidepresan
4. Kurang berhasil dengan obat-obatan antidepresan
Gangguan Bipolar

* Dulu disebut PMD (Psikosa Manik Depresif) kmd disebut


Gangguan Afektif Bipolar dan sekarang Gangguan
Mood Bipolar atau Gangguan Bipolar
* Merupakan suatu gangguan neurotransmitter otak yang
menyebabkan adanya perubahan hebat dari MOOD
(suasana perasaan), ENERGI dan TINGKAH LAKU
* Dicirikan oleh adanya Episode meningkat (Manik) dan
Episode menurun (Depresi)
* Mulai timbul pada remaja / dewasa muda dan biasanya
berlangsung seumur hidup
Jenis-jenis Gangguan Bipolar

* Gangguan Bipolar I :
Bila ada 1 / > Episode Manik / Campuran dan diikuti Episode-episode Depresi Berat
* Gangguan Bipolar II :
Bila ada 1/ > Episode Depresi Berat disertai paling sedikit 1 Episode Hipomanik, tidak
pernah terjadi Episode Manik penuh (sering terjadi pada pasien dengan riwayat hidup
keluarga dng Gg.Bipolar)
* Gangguan Bipolar yang tak tergolongkan :
Disini terjadi perubahan sangat cepat (beberapa hari) antara gejala-gejala Manik dan
Depresi yang tidak memenuhi kriteria untuk suatu Episode Manik atau Episode Depresi
Berat
* Gangguan Bipolar Episode Campuran :
Berlangsung paling sedikit 1 minggu, dimana pada masa itu kriteria kedua Episode manik
dan Depresi terpenuhi, terjadi perubahan Mood yang cepat (kesedihan, iritabel, euphoria),
gejala-gejala sering disertai insomnia, agitasi, perubahan selera makan, gejala psikotik
dan pikiran ttg bunuh diri
* Gangguan Komorbid / menyertai / terjadi bersama Gg.Bipolar :
- Gg.mental dan perilaku akibat penggunaan zat
- Gg.cemas ( termasuk Gg.Obsesif-kompulsif)
- Gg.Kepribadian
- Gg.Tingkahlaku
Gangguan penyerta ini dapat berespon terhadap terapi Gg.Bipolar atau perlu terapi tersendiri
Kriteria Diagnostik

EPISODE MANIK :
suatu keadaan dimana Mood / suasana perasaan yang meningkat,
menetap, ekspansif atau iritabel dan berlangsung minimal 1
minggu disertai 3 / > gejala- gejala berikut :
1. Harga diri yang meningkat ( grandiosa )
2. Kebutuhan tidur berkurang
3. Bicara > banyak dan cepat ( logorea )
4. Flight of ideas ( ide yng melompat-lompat )
5. Distraktibilitas ( perhatian mudah beralih )
6. Agitasi psikomotor dan aktivitas yang meningkat
7. Peningkatan berlebihan dalam aktivitas-aktivitas menyenangkan
tapi beresiko tinggi
Kriteria Diagnostik

Hipomania :
Suatu keadaan dimana gejala Manianya ringan-sedang( 3 / > gejala, 4 gejala
bila Moodnya hanya iritabel ), berlangsung paling sedikit 4 hari dan biasanya
tak cukup berat untuk mengganggu kemampuan berfungsi, bila tak mendapat
penanganan yang memadai dapat meningkat menjadi Manik / Depresi

EPISODE DEPRESI BERAT :


5 / > gejala-gejala berikut dan harus masuk / ada paling sedikit 1 dari 2 gejala
pertama dibawah ini :
1. Mood / suasana perasaan Depresi
2. Penurunan minat dan kesenangan dalam semua aktivitas
3. Insomnia / hipersomnia
4. Retardasi / agitasi psikomotor
5. Fatigue / kehilangan energi
6. Merasa tak berguna / bersalah
7. Sulit berpikir / berkonsentrasi dan sulit mengambil keputusan
8. Pikiran berulang tentang kematian atau bunuh diri ( suicide )
Faktor-faktor penyebab dan pencetus Gg.Bipolar

Penyebab pasti masih belum diketahui


Beberapa peneliti menganggap :
1. Kelainan genetik pada keluarga
2. Adanya ketidakseimbangan neurotransmitter pada beberapa
bagian otak.
Sebagai pencetus sbb :
- Peristiwa-peristiwa stres berat ( spt Kehilangan pekerjaan,
bercerai / putus pacar, kesulitan keuangan, adanya penyakit
kronik )
- Perubahan jadwal kerja / shift kerja, bepergian melewati zona
waktu
- Kurang tidur dan gangguan tidur
- Pemakaian obat anti manik
- Penyalahgunaan zat psikoaktif
- Perubahan iklim
Riwayat Gg.Bipolar

Gg.Bipolar sangat bervariasi dalam jenis dan


frekwensinya
Dalam 10 tahun pertama, rata-rata pasien mengalami
4 episode
Beberapa pasien dapat tanpa gejala diantara episode
selama bertahun-tahun
Sebagian lagi menunjukkan beberapa gejala
Pengobatan tetap harus diberikan pada periode tanpa
gejala
Penting utk diingatkan pada keluarga bahwa tanpa
pengobatan Gg.Bipolar selalu bertambah buruk
dengan berlalunya waktu
TERAPI Gg.BIPOLAR

Perlu waktu yang lama (seumur hidup)


Tujuan terapi :
1. Menstabilkan Mood / suasana perasaan
2. Mengatasi gejala selama dan diantara
episode
3. Mengurangi stress dan memperbaiki
kemampuan untuk mengatasi stress
4. Membangun kembali produktivitas
MANFAAT TERAPI Gg.BIPOLAR

Mencegah kekambuhan ( relaps )


Mempertahankan stabilitas dalam bekerja
dan hubungan sosial penderita
Memperbaiki kemampuan berkonsentrasi
Meningkatkan produktivitas
Meningkatkan Kualitas hidup
MANFAAT KELOMPOK
PENDUKUNG
Membagi pengalaman dan pikiran dengan
orang lain yang mengetahui apa yang
sedang terjadi
Memberi dukungan emosional
Membagi perasaan frustasi dan memberi
harapan
Membagi informasi tentang opsi /
pemilihan terapi
JENIS-JENIS MEDIKASI
I. FARMAKOTERAPI :
- OBAT-OBAT Mood stabilizers, Lithium carbonat, Carbamazepin /
oxcarbazepin, Asam Valproat / garamnya, Gabapentin, Topiramat
- OBAT-OBAT Antipsikotik :
1. Konvensional spt Haloperidol, Trifluoperazin, Flufenazin, Chlorpromazin
2. Atipikal spt Risperidon, Clozapin, Quetiapin, Zotepin, Aripiprazol, Olanzapin
- OBAT-OBAT Antidepresan :
1. Trisiklik spt Amitryptilin, Imipramin.
2. S.S.R.I ( Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor ) spt Sertralin,
Fluvoxamin, Paroxetin, Escitalopram, Fluoxetin
3. S.N.R.I ( Serotonin Norepinephrine Re-uptake Inhibitor ) spt Venlafaxin,
duloxetin
II. PSIKOTERAPi :
- Termasuk kelompok pendukung
- Konseling dengan Psikiater, Psikolog, Perawat Psikiatrik, Petugas sosial dll.
III. TERAPI FISIK : spt E.C.T ( Electro Convulsive Therapy )
Sekian
Terimakasih atas perhatian anda

Anda mungkin juga menyukai