Anda di halaman 1dari 35

PERBANDINGAN PERTAMBAHAN BERAT

BADAN BAYI UMUR 0-6 BULAN YANG


DIBERI SUSU FORMULA DENGAN ASI
EKSKLUSIF DI KLINIK DIANA MEDAN
TAHUN 2015

RITA INDRIANI
145102191
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Berdasarkan survei demografi dan kesehatan
Indonesia pada tahun 1997 dan 2003, diketahui
bahwa angka pemberian ASI Eksklusif turun dari
49% menjadi 39%, sedangkan penggunaan susu
formula meningkat tiga kali lipat. Kini, semakin
banyak ibu yang tidak mempercayai manfaat ASI
lantaran pengaruh iklan yang mengidealkan
kandungan zat gizi dalam susu formula
(Prasetyono, 2012).
WHO, UNICEF, dan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia melalui SK Menkes No.
450/Men.Kes/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004
telah menetapkan rekomendasi pemberian ASI
eksklusif selama 6 bulan. Dalam rekomendasi
tersebut, dijelaskan bahwa untuk mencapai
pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan
yang optimal, bayi harus diberi ASI Eksklusif
selama 6 bulan pertama. Selanjutnya, demi
tercukupinya nutrisi bayi, maka ibu mulai
memberikan makanan pendamping ASI dan ASI
hingga bayi berusia 2 tahun atau lebih
(Prasetyono, 2012).
Rendahnya tingkat pemahaman tentang
pentingnya ASI selama 6 bulan pertama kelahiran
bayi dikarenakan kurangnya informasi dan
pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu mengenai
segala nilai plus nutrisi dan manfaat yang
terkandung dalam ASI. Selain itu, kebiasaan para
ibu yang bekerja, terutama yang tinggal di
perkotaan, juga turut mendukung rendahnya
tingkat ibu menyusui (Prasetyono, 2012).
Dari uraian latar belakang di atas, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai perbandingan pertambahan berat
badan bayi umur 0-6 bulan yang diberi susu
formula dengan ASI Eksklusif di Klinik Diana
Medan.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada perbandingan pertambahan berat
badan bayi umur 0-6 bulan yang mendapatkan
susu formula dengan yang mendapatkan ASI
Eksklusif di klinik Diana Medan.
Tujuan
khusus
Tujuan
penelitian

Tujuan
Umum
D. Manfaat penelitian

Bagi Bagi
Bagi
praktek pendidikan
peneliti
kebidanan kebidanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

TERLAMPIR
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Bayi: Berat Badan Bayi Umur
-Susu Formula 0-6 Bulan
-ASI Eksklusif

B. Hipotesis
Ha : Ada perbandingan pertambahan berat
badan bayi umur 0-6 bulan yang diberi susu
formula dengan ASI Eksklusif di Klinik Diana
Medan.
No Variabel Defenisi Operasional Alat Cara Hasil Ukur
Skala
Ukur Ukur
1 Susu Makanan/ minuman Kuesio Wawanc a. Ya: bila diberikan
Formula Susu Formula Nominal
tambahan kepada bayi ner ara
sebagai pengganti ASI b. Tidak: bila tidak
diberikan Susu
pada umur 0-12 bulan.
Formula

2 ASI ASI Eksklusif adalah bayi Kuesio Wawanc a. Ya: bila diberikan
yang hanya diberi ASI saja ner ASI Eksklusif Nominal
Eksklusif ara
pada umur 0-6 bulan, b. Tidak: bila tidak
tanpa pemberian diberikan ASI
makanan tambahan lain. Eksklusif
3 Berat Hasil peningkatan/ KMS Menimb Yang mana kriteria
hasil: Nominal
Badan penurunan semua ang bayi
a. Gizi lebih (> 3,4-
jaringan yang ada pada diatas 7,4)
tubuh. timbang b. Gizi Normal (3,4 -
an 7,4 kg)
c. Gizi Kurang (2,7-5,9
kg)
d. Gizi Buruk (< 2,0
kg)
BAB IV
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian


ini adalah deskriptif dengan menggunakan desain
pendekatan cross sectional yaitu tiap subjek
penelitian hanya diobservasi sekali saja dan
pengukuran dilakukan terhadap status karakter
atau variabel subjek pada saat pemeriksaan
(Notoatmodjo, 2010).
Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian


ini adalah seluruh bayi
umur 0-6 bulan yang ada
di Klinik Diana Medan
adalah 48 orang.
Sampel adalah bagian
dari jumlah dan
karakteristik yang
dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2011).
C. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Klinik Diana
Medan, karena merupakan salah satu tempat
posyandu.

D. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan November
2014 sampai Juli 2015.
E. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat izin dari Ketua
Pelaksana Program Studi Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU.
Kemudian peneliti mengajukan permohonan izin peneliti ke Klinik Diana
Medan. Kemudian peneliti mengajukan permohonan izin peneliti ke
Klinik Diana Medan. Setelah memperoleh persetujuan, peneliti
melakukan pertimbangan etik yaitu memberikan penjelasan kepada
calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian.
Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan
untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden
tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk mengundurkan diri.
Responden juga berhak mengundurkan diri selama pengumpulan data
berlangsung. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga
dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrument
penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari
responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Instrumen penelitian
Lembar observasi berisi Wawancara berupa
tentang data umum pertanyaan seputar
partisipan pada lembar kebiasaan yang dilakukan
pengumpulan data (lembar ibu dalam pemberian jenis
observasi) yakni : jenis nutrisi.
nutrisi, umur, pertambahan
berat badan.
G. Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan
surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan Program
DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU, dan mengajukan
permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada pimpinan Klinik
Diana Medan. Setelah mendapat izin dari pimpinan Klinik Diana
Medan, peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden
untuk mendapatkan persetujuan sebagai sampel penelitian. Setelah
calon responden bersedia maka diminta untuk menandatangani
lembar persetujuan (informed consent).
Selanjutnya responden diminta untuk menjawab pertanyaan
yang ditanya peneliti. Saat responden menjawab pertanyaan, peneliti
mendampingi responden sehingga tidak terjadi manipulasi atas
jawaban responden. Waktu yang dibutuhkan peneliti untuk memberi
pertanyaan adalah 5 menit. Setelah semua responden menjawab
pertanyaan peneliti, maka peneliti mengumpulkan data untuk
dianalisa.
Analisa Data
Editing

Coding

Data entry

Melakukan teknik analisis


Teknik analisis yang digunakan adalah analisis bevariat
yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi. Kemudian hasil analisis
disajikan dalam bentuk tabel distribusi (Notoatmodjo,
2010).
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
Tabel 5.1
Distribusi Bayi Umur 0-6 Bulan Yang Diberi
Susu Formula dengan ASI Eksklusif
Jumlah
Jenis Nutrisi
F % F %
Susu Formula 24 50 24 50
ASI Eksklusif 24 50 24 50
Jumlah 48 100

Dari tabel 5.1 diperoleh data bahwa dari 48 responden, 24


responden diberikan susu formula dan 24 responden diberikan ASI
eksklusif.
Tabel 5.2
Distribusi Berat Badan Bayi Umur 0-6 Bulan yang Diberi
Susu Formula dan ASI Eksklusif
Berat Badan Susu Formula ASI Eksklusif
Bayi F % F %
Lebih 11 45,8 2 8,3
Normal 13 54,2 18 75
Cukup 0 0 4 16,7
Kurang 0 0 0 0

Dari tabel 5.2 diketahui bahwa hasil berat badan bayi yang diberi
susu formula dari 24 orang mayoritas normal sebanyak 13 orang
(54,2%) dan minoritas lebih sebanyak 11 orang (45,8%). Sedangkan
hasil berat badan bayi yang diberi ASI eksklusif dari 24 orang
mayoritas normal sebanyak 18 orang (75%) dan minoritas lebih
sebanyak 2 orang (8,3%).
Tabel 5.3
Hasil Perbandingan Pertambahan Berat Badan Bayi Umur 0-6 Bulan
yang Diberi Susu Formula dengan ASI Eksklusif
Berat Badan Mean Pvalue SD Min-Max 95%Cl
Bayi
Susu Formula 3,46 509 11-13 247-836
0,001
ASI Eksklusif 2,92 504 2-18 247-836
Dari tabel 5.3 diketahui bahwa pertambahan berat badan bayi
umur 0-6 bulan yang diberi susu formula rata-rata 3,46 dengan
standar deviasi 509 min-max 11-13 dan 95% CI nya adalah 247-836.
Sedangkan pertambahan berat badan bayi umur 0-6 bulan yang
diberi ASI Eksklusif rata-rata 2,92 dengan standar deviasi 504 min-
max 2-18 dan 95% CI nya adalah 247-836.
Dari hasil diatas didapat nilai p=0,001 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan hasil
pertambahan berat badan bayi umur 0-6 bulan yang diberi susu
formula dengan ASI Eksklusif.
Tabel 5.4
Perbandingan Hasil Pertambahan Berat Badan Bayi Umur 0-6 Bulan
yang Diberi Susu Formula dengan ASI Eksklusif
Di Klinik Diana Medan Tahun 2015
Jenis Nutrisi Mean SD Beda Mean Pvalue N
Susu Formula 3,46 509 24
0,54 0,001
ASI Eksklusif 2,92 504 24

Dari tabel 5.4 diperoleh rata-rata hasil penambahan berat badan


bayi umur 0-6 bulan dengan menggunakan susu formula adalah 3,46
dengan standar deviasi 509. Rata- rata hasil pertambahan berat
badan bayi umur 0-6 bulan menggunakan ASI Eksklusif adalah 2,92
dengan standar deviasi 504. Beda mean 0,54 diperoleh Pvalue 0,001.
Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
hasil pertambahan berat badan bayi umur 0-6 bulan yang diberi susu
formula dengan ASI Eksklusif.
B. Pembahasan
Menurut hasil penelitian penambahan berat badan
bayi lebih baik pada bayi yang diberi susu formula
karena susu formula banyak mengandung nutrisi,
artinya susu yang jumlah kalori, vitamin dan mineral
harus sesuai untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan
mencapai tumbuh kembang yang optimal. Susu formula
lebih sulit dicerna oleh bayi dari pada ASI. Sedangkan
ASI benar-benar diperuntukkan khusus untuk bayi, juga
merupakan susu yang telah bervolusi untuk bisa
menyesuaikan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Kedua pemberian nutrisi ini sama-sama bermanfaat
dengan baik jika digunakan pada kondisi yang tepat.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Monalisa (2012) di kelurahan Dolok Masihul
Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang
Badagai dengan menggunakan uji statistik
diperoleh hasil bahwa dari 38 responden 16 orang
(84,2%) yang mendapatkan ASI Eksklusif berat
badan bayi tergolong cukup sedangkan bayi yang
mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI)
berat badan bayi tergolong cukup sebanyak 9
orang (47,4%).
Bukan karena hasil penelitian menunjukkan
bahwa susu formula lebih baik dari ASI, jadi para
ibu memberikan susu formula kepada bayinya.
Sebenarnya susu formula dianjurkan setelah bayi
berumur 6 bulan, karena pemberian susu formula
setelah enam bulan memberikan perlindungan
besar dari berbagai penyakit. Menunda
memberikan susu formula sebelum umur 6 bulan
berarti melindungi bayi dari obesitas (Nirwana,
2014).
2.Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang dialami peneliti selama
melakukan penelitian pada bulan November
sampai bulan Juni 2015 dengan jumlah responden
48 orang bayi adalah sulit membagi waktu untuk
melakukan observasi terhadap bayi yang datang
ke klinik pada waktu yang bersamaan.
3.Implikasi Untuk Pendidikan Kebidanan
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa
pemberian ASI Eksklusif dapat diterapkan oleh ibu
yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan. Meskipun
pemberian susu formula dan ASI Eksklusif
memiliki perbedaan manfaat, prinsip, prosedur
dan keuntungan yang berbeda, akan tetapi bila
dilakukan sesuai dengan prosedur pelaksanaannya
maka tujuan pemberian nutrisi yang baik untuk
bayi dapat tercapai.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
1. Hasil berat badan bayi yang diberi susu
formula dari 24 responden mayoritas
normal sebanyak 13 responden (54,2%)
dan minoritas lebih sebanyak 11
responden(45,8%). Sedangkan hasil berat
badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dari
24 responden mayoritas normal sebanyak
18 responden (75%) dan minoritas lebih
sebanyak 2 responden (8,3%).
2. Rata-rata hasil pertambahan berat badan bayi
umur 0-6 bulan dengan menggunakan susu
formula adalah 3,46 dengan standar deviasi
509. Rata- rata hasil pertambahan berat badan
bayi umur 0-6 bulan menggunakan ASI
Eksklusif adalah 2,92 dengan standar deviasi
504. Beda mean 0,54 diperoleh Pvalue 0,001.
Maka dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan hasil pertambahan
berat badan bayi umur 0-6 bulan yang diberi
susu formula dengan ASI Eksklusif.
B. Saran
1. Bagi Praktek Kebidanan
2. Bagi Pendidikan Kebidanan
3. Bagi Peneliti
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai