Anda di halaman 1dari 12

A/KP/VII

Pengertian
CKD atau gagal ginjal kronis (GGK) didefinisikan sebagai kondisi
dimana ginjal mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif,
irreversibel, dan samar (insidius) dimana kemampuan tubuh gagal dalam
mempertahankan metabolisme, cairan, dan keseimbangan elektrolit, sehingga
terjadi uremia atau azotemia (Smeltzer, 2009).
Penyebab

Penyebab gagal ginjal kronis yang menjalani


hemodialisis di Indonesia tahun 2000 menunjukkan
glomerulonefritis menjadi etiologi dengan
prosentase tertinggi dengan 46,39%, disusul dengan
diabetes melitus dengan 18,65%, obstruksi dan
infeksi dengan 12,85%, hipertensi dengan 8,46%,
dan sebab lain dengan 13,65% (Sudoyo, 2006).
Manifestasi klinis
Tanda dan gejala klien gagal ginjal kronis adalah
sebagai berikut :
Manifestasi kardiovaskuler
Manifestasi dermatologi
Manifestasi Pulmoner
Manifestasi Gastrointestinal
Manifestasi Neurologi
Manifestasi Muskuloskeletal
Manifestasi Reproduktif
Pemeriksaan Diagnostik
Radiologi
Ultrasonografi ginjal Endoskopi ginjal
Foto Polos Abdomen
Pielografi Intravena
USG
Renogram
Pemeriksaan Radiologi Jantung
Pemeriksaan radiologi Tulang
Pemeriksaan radiologi Paru
Pemeriksaan Pielografi Retrograde
EKG
Biopsi Ginjal
Penatalaksanaan

Tujuan utama penatalaksanaan klien GGK adalah untuk


mempertahankan fungsi ginjal yang tersisa dan homeostasis
tubuh selama mungkin serta mencegah atau mengobati
komplikasi (Smeltzer, 2001; Rubenstain dkk, 2007
Lima sasaran dalam manajemen medis GGK meliputi :
Untuk memelihara fungsi renal dan menunda dialisis dengan
cara mengontrol proses penyakit melalui kontrol tekanan
darah (diet, kontrol berat badan dan obat-obatan) dan
mengurangi intake protein
Mengurangi manifestasi ekstra renal
Meningkatkan kimiawi tubuh melalui dialisis, obat-obatan
dan diet;
Mempromosikan kualitas hidup klien dan anggota keluarga
Penatalaksanaan konservatif dihentikan bila klien sudah
memerlukan dialisi tetap atau transplantasi. (Black & Hawks,
2005)
Pathway
Tn.B umur 70 tahun di rawat di bangsal ICU dengan
diagnosa medis CKD stadium akhir klien mengalami
demam kurang lebih 7 hari yang lalu, sesak nafas saat
beraktivitas, oedema pada kaki kanan dan kiri. TD :
110/80 mmHg, N: 108x/menit, S : 37, SPO2 : 102%,
RR : 32 x/menit. Konjungtiva anemis, terdapat suara
wheezing di kedua paru. Pada pemeriksaan penunjang
Hb : 4,09/dl, GDS : 99mg/dl. E: M: V: Keluarga
mengatakan klien tidak mau makan. Hanya makan
sedikit dan lebih banyak minum. Tidak ada riwayat
penyakit sebelumnya.
Nama Klien : Tn. B
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 70 tahun
Tanggal Masuk : 30 Oktober 2015
Diagnose Medis: CKD
Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : Klien mengalami demam 7
hari yang lalu, sesak nafas, oedema pada kaki ka (+)
ki (+)
Riwayat Penyakit Dahulu : Kelurga mengatakan
klien tidak pernah menderita penyakit menular,
hipertensi, diabetes, ataupun penyakit lainnya. Klien
juga tidak pernah rawat inap di rumah sakit.
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota
keluarga klien yang menderita penyakit seperti ini.
Riwayat Penyakit Sekarang : Kliendatang dengan
keluhan 7 hari yang lalu, sesak nafas saat aktivitas
Perawatan yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan
keperawatan disesuaikan dengan data yang didapatkan dari pengkajian
primer maupun sekunder.Yang paling penting dari perawatan pada klien
GGK adalah membatasi jumlah asupan cairan yang masuk untuk
memperingan kerja ginjal yang memang sudah mengalami penurunan
fungsi dalam menyaring cairan dan mengedarkannya keseluruh tubuh.
Diagnosa keperawatan yang muncul dari kasus CKD ini adalah :
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluran urin dan
retensi cairan dan natrium
Perubahan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi paru
intervensi yang dapat dilakukan, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
salah satunya pada penelitian yang dilakukan oleh Sri Hidayati1, Ratna
Sitorus2, Masfuri3 (2012) yang berjudul Efektifitas Konseling Analisis
Transaksional Tentang Diet Cairan Terhadap Penurunan Interdialytic Weight
Gain (Idwg) Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisa Di
Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah.
Lanjutan

Dan mengikut pnenelitian yang dilakukan oleh


Yuliana (2015) yang berjudul Hubungan Dukungan
Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Cairan
Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan Terapi
Hemodialisis di Rs PKU Muhammadiyah
Yogyakarta. Hal ini Untuk menunjang
penatalaksanaan perawat dengan melibatkan
keluarga dalam melakukan kontrol atau pembatasan
cairan.

Anda mungkin juga menyukai