Anda di halaman 1dari 18

Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder

Ekstrak n-Heksana, Etil Asetat dan Etanol Daun


Sintrong(Crassocephalum crepidioides S. MOORE)

Khoirunnisa
3311131099
Latar Belakang Crassocephalum
Anti-bakteri(3)
crepidioides

Sayuran atau
Ekstrak(3)
lalapan

Flavonoid,
Obat bisul(1),
Polifenol dan
obat luka(2)
Saponin(1).
Identifikasi Masalah
Golongan senyawa metabolit sekunder apa yang
terkandung dalam masing-masing ekstrak daun
sintrong?

Ekstrak manakah dari daun sintrong yang mempunyai


pemisahan paling baik?

Jenis senyawa metabolit sekunder apa yang diperoleh


dari ekstrak terpilih?
Maksud dan Tujuan
Pembuatan simplisia, karakterisasi simplisia,
pembuatan ekstrak serta mengetahui metabolit
sekunder yang terkandung dalam masing-
masing ekstrak daun sintrong.

Menentukan pola kromatografi masing-


masing ekstrak.

Isolasi senyawa metabolit sekunder


dari ekstrak terpilih.
Sintrong(Crassocephalum crepidioides S. MOORE)(4)

Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Asteridae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Marga : Crassocephalum
Jenis : Crassocephalum crepidioides
S. MOORE
Metode Penelitian

Persiapan Bahan dan Alat

Pengumpulan Bahan dan


Determinasi Tanaman Sintrong

Pencucian, Pengeringan dan


Penyerbukkan Simplisia

Penapisan Karakterisasi Ekstraksi


Fitokimia Simplisia
Karakterisasi Simplisia(5)

Makroskopik Kadar Kadar Kadar


Mikroskopik Abu Sari Air

Kadar Abu Kadar Abu Kadar Sari Kadar Sari


Larut Air Tak Larut Larut Air Larut Etanol
Asam
Penapisan Fitokimia(5,6)

Alkaloid Steroid-
Polifenol Kuinon Triterpenoid

Tanin Saponin Monoterpena-


Seskuiterpena
Flavonoid
Ekstraksi(7) Serbuk Simplisia

Dimaserasi dengan pelarut n-Heksana,


etil asetat, dan etanol 70%

Ekstrak cair Ekstrak cair Ekstrak cair


n-Heksana etil asetat etanol

Dilakukan penapisan fitokimia dan diamati


profil KLT
Ekstrak dengan profil
KLT paling baik
Dipekatkan dan dikentalkan
Ekstrak kental

KCV
Fraksi terpilih
-Dikromatografi kolom
-Diamati profil KLT
-Disatukan profil yang sama
Isolasi dan Identifikasi(7)
Sub-fraksi
-KLT 2 dimensi, KLT Preparatif
-KLT 2 dimensi kembali.

Isolat

-Spektrofotometri UV
-Spektrofotometri IR

Senyawa metabolit
sekunder
Daftar Pustaka
1. DR.Johnny. Inventaris Tanaman Obat Indonesia IV. Departemen
Kesehatan RI Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. 1997.
2. Lestari T, Nurmala A, Nurmalasari M. Penetapan Kadar Polifenol dan
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Sintrong (Crassochephalum
crepidioides (Benth.) S. moore. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada.
2015; 13(1) : 107-112.
3. Safita G, Rismawati E, Sakti E, Syafnir L. Uji Aktivitas Antibakteri Daun
Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) dan Daun Sintrong
(Crassocephalum crepidioides (Benth.) S. Moore.) terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. 2015 : 421428.
Daftar Pustaka
4. Cronquist,Arthur. An Integrated System Of Classification Of Flowering
Plants. United States of America: Columbia University Press; 1981.
Hal 1262
5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Materia Medika
Indonesia, Jilid I. Direktorat Jederal Pengawasan Obat dan Bahan
Makanan, Jakarta, 1980 : Hal. 130, 131, 135, 141-146.
6. Fransworth, N.R. , Biological and Phytochemical Screening of Plant,
J.Pharm.Sci, 55(3); 1966. Hal. 243-269.
7. Komalasari Yeni. Isolasi Senyawa Flavonoid Fraksi Etil Asetat Daun
Kembang Dayang (Cestrum nocturnum L.) Tugas Akhir Sarjana
Farmasi. Cimahi. Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Jenderal
Achmad Yani, Cimahi. 2013
Penapisan Fitokimia
Karakterisasi Simplisia(5)

Makroskopik Mikroskopik

Warna, bau, rasa Teteskan 1-2 tetes


gliserol/kloralhidrat pada kaca
objek.
Ukuran
Basahi ujung jarum dengan air celupkan
pada serbuk simplisia, letakkan pada
kaca objek, tutup amati.
Penetapan Kadar Abu(5)
Abu dari Abu dari kadar
Kadar Abu abu total
penetapan kadar Total
abu total didihkan didihkan dalam
dalam asam air, saring.
klorida, saring. 2-3 gram serbuk Dicuci dengan
Dicuci dengan air simplisia dimasukkan air panas,
panas, pijarkan ke krus silikat. pijarkan 15
hingga bobot Krus dipijarkan menit pada suhu
tetap, timbang. hingga arang habis, < 450oC hingga
dinginkan di bobot tetap,
desikator, timbang timbang.
Kadar Abu Tak hingga bobot tetap.
Larut Asam Kadar Abu
Larut Air
Penetapan Kadar Sari(5)
Kadar Sari Larut Air Kadar Sari Larut Etanol
5 gram simplisia 5 gram simplisia
dimaserasi dalam 100 dimaserasi dalam 100 mL
mL air selama 24 jam. etanol selama 24 jam.

Filtrat disaring 20 mL, Filtrat disaring 20 mL,


diuapkan hingga kering dalam diuapkan hingga kering
cawan. Residu dipanaskan dalam. Residu dipanaskan
pada suhu 150oC hingga pada suhu 150oC hingga
bobot tetap. bobot tetap.
Pemeriksaan Kadar Air(5)
Tabung Toluen mendidih
5 g simplisia pendingin dan suling dengan
tambahkan penerima kecepatan 2
200 mL dihubungkan , tetes/detik, kecepatan
toluen P panaskan 15 dinaikkan hingga 4
menit. tetes/detik.

Tabung penerima Air tersuling,


dibiarkan hingga suhu pendingin dicuci
kanar, air dan toluen dengan toluen,
memisah sempurna lanjutkan
volume air dibaca. penyulingan 5 menit.

Anda mungkin juga menyukai