IKIP JAKARTA
THE MODEL OF TEACHING SINGAPURA
OVERSEAS FELLOWSHIP PROGRAM SWIZERLAND
TOT MODEL PEMBELAJARAN
TOT KARYA TULIS ILMIAH
TOT EVLUASI PEMBELAJARAN
TOT WRITING AND EDITING
TOT MULTIMEDIA , MMTC YOGYAKARTA
TOT PENELITIAN TINDAKAN KELAS
TOT LESSON STUDY
TOT ESQ PENGALAMAN MENULIS BUKU
TOT TIM PENILAI ANGKA KREDIT BAGI GURU SERUMPUN PANTUN DAN GURINDAM
TOT USAID PELATIHAN FASILITAOR PROVINSI MAKNA KATA BAHASA INDONESIA
TOT INSTRUKTUR NASIONAL KURIKULUM 2013 DUNIA DONGENG
JALAN PANJANG SASTRA INDONESIA
PENGALAMAN PANTUN BUDAYA BANGSA
GURU MAN 2 BOGOR SASTRA DARI ZAMAN KE ZAMAN
GURU SMA, SMK YZA BOGOR BERKENALAN DENGAN PUISI
DOSEN STAI SAMSUL ULUM
MENGAGAS SEBUAH CERPEN
FASILITATOR USAID SAVE THE CHILDREN
KOORDINATOR PENULIS PEMULA BOGOR
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
PENULIS BUKU REFERENSI TINGKAT NASIONAL BERBASIS PAKEM
WIDYAISWARA BALAI DIKLAT BANDUNG PEMBELAJARAN BERMAKNA DI SD/MI
NARASUMBER TV EDUKASI (tv e) STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF DENGAN
PELATIH SANGGAR SENI DAN TEATER PENDEKATAN SAINTIFIK
TIM PENILAI ANGKA KREDIT GURU
LINK
Latar Belakang
Dasar pemikiran bahwa anak akan belajar lebih
baik jika lingkungan diciptakan alamiah.
Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami
apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya.
Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan
materi terbukti berhasil dalam kompetensi
mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam
membekali anak memecahkan persoalan dalam
kehidupan jangka panjang
Bagaimana pemecahannya ?
Tren masa kini adalah Contextual Teaching and
Learning (CTL), di mana :
Guru lebih banyak berurusan dengan strategi
dari pada memberi informasi
Pengetahuan diperoleh dari menemukan
sendiri bukan apa kata guru
Kontekstual sebagai strategi pembelajaran
yang dikembangkan agar pembelajaran
berjalan lebih produktif dan bermakna
Pendekatan kontekstual dapat dijalankan
tanpa harus mengubah kurikulum dan tatanan
yang ada
Contextual Teaching and Learning
(Pendekatan Kontekstual)
2. Transfer Belajar
Belajar dari mengalami, bukan dari
pemberian.
Keterampilan dan pengetahuan itu
diperluas dari konteks yang terbatas
(sempit), sedikit demi sedikit.
Tahu untuk apa ia belajar, dan bagaimana
menggunakan pengetahuan dan
keterampilan itu
lanjutan
Hal Baru
(benda, peristiwa, gagasan) Penguatan
Cocok
Pada mulanya mengingat konsep
yang telah dimiliki Asimilasi Mengerti
Tidak cocok
Cocok Keseimbangan
Ketidakseimbangan
Adaptasi (belajar)
transformasi
Jalan buntu
(tidak mengerti)
Akomodasi
Dalam pandangan konstruktivisme, Strategi
memperoleh lebih diutamakan dibandingkan
seberapa banyak siswa memperoleh dan
mengingat pengetahuan
Tugas Guru adalah memfasilitasi dengan :
1. Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan
bagi siswa
2. Memberi kesempatan siswa menemukan dan
menerapkan idenya sendiri
3. Menyadarkan siswa agar menerapkan strategi
mereka sendiri dalam belajar
Mengapa Konstruktivisme?
Lebih bermakna
Pembelajaran tidak sia-sia
Interaksi sosial (social interaction)
Membuat masuk akal (sense making)
Pengetahuan dikonstruksikan dari
pengalaman
Menekankan aktivitas hand-on dan minds-on
2. Menemukan (Inquiry)
Sikklus Inkuiri
Observasi
(Observation )
Bertanya
(Questioning)
Mengajukan dugaan
(Hiphotesis)
Pengumpulan Data
(Data gathering)
Penyimpulan
(Conclusion)
Langkah-langkah kegiatan
menemukan (Inkuiri)
Merumuskan masalah
Mengamati atau melakukan observasi
Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan,
gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya
Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya
pada pembaca, teman sekelas, guru, atau audien
yang lain
Nilai positip belajar penemuan
Pengetahuan bertahan lama dan lebih mudah diingat
Konsep atau prinsip yang ditemukan lebih mudah
diterapkan pada situasi-situasi baru
Meningkatkan penalaran dan kemampuan untuk berpikir
secara bebas
Melatih keterampilan kognitif siswaq untuk menemukan
dan memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain
Membangkitkan keingintahuan siswa
Memberi motivasi untuk bekerja terus sampai
menemukan jawabannya
3. Bertanya (Questioning)
Kegiatan bertanya berguna untuk
Menggali informasi
Mengecek pemahaman siswa
Membangkitkan respon kepada siswa
Mengetahui sejauhmana keingintahuan
siswa
Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui
siswa
Memfokuskan perhatian siswa
Membangkitkan lebih banyak pertanyaan
Menyegarkan kembali pengetahuan siswa
4. Masyarakat Belajar
(Learning Community)
3. Pemahaman pengetahuan
(understanding knowledge) yaitu
dengan cara menyusun :
a. konsep sementara (hipotesis)
b. melakukan sharing untuk validasi
c. revisi konsep dan pengembangan
4. Mempraktekkan pengetahuan dan
pengalaman tersebut (applying
knowledge)
5. Melakukan refleksi (reflecting
knowledge) terhadap strategi
pengembangan pengetahuan tersebut
Karakteristik Pembelajaran Berbasis CTL
Kerja sama
Saling menunjang
Menyenangkan, tidak membosankan
Belajar dengan bergairah
Pembelajaran terintegrasi
Menggunakan berbagai sumber
Siswa aktif
Sharing dengan teman
Siswa kritis guru kreatif
Dinding kelas & lorong-lorong penuh dengan hasil
karya siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor, dll
Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor,
tetapi hasil karya siswa, laporan hasil praktikum,
karangan siswa dll
Strategi Pengajaran yang
berasosiasi dengan CTL
CBSA
Pendekatan proses
Life Skills Education
Authentic Instruction
InquiryBased Learning
ProblemBased Learning
CooperativeLearning
Service Learning
Kata-kata Kunci Pembelajaran CTL
Real-World Learning
Mengutamakan pengalaman nyata
Berpikir tingkat tinggi
Berpusat pada siswa
Siswa aktif, kritis, dan kreatif
Pengetahuan bermakna dalam kehidupan
Dekat dengan kehidupan nyata
Perubahan perilaku
lanjutan
CTL Tradisional
7. Kesadaran tidak 7. Tidak melakukan yang
melakukan yang jelak jelek karena takut
tumbuh dari dalam hukuman
8. Bahasa diajarkan 8. Bahasa diajarkan
dengan pendekatan dengan pendekatan
komunikatif, digunakan Struktural, kemudian
dalam kontek nyata dilatihkan
9. Pemahaman rumus 9. Rumus ada di luar diri
dikembangkan atas siswa, yang harus
dasar skemata yang diterangkan, diterima,
sudah ada dalam diri dihafalkan, dan
siswa dilatihkan
10.Pemahaman rumus 10.Rumus adalah
relatif berbeda kebenaran absolut
lanjutan
CTL Tradisional
11. Siswa aktif, kritis bergelut 11. Siswa pasif hanya
dengan ide menerima tanpa kontribusi
ide
12. Pengetahuan dibangun dari 12. Pengetahuan ditangkap dari
kebermaknaan fakta, konsep, atau hukum
13. Pengetahuan selalu 13. Kebenaran bersifat absolut
berkembang sejalan dan pengetahuan bersifat
dengan fenomena baru final
14. Siswa bertanggungjawab 14. Guru adalah penentu
memonitor dan jalannya proses
mengembangkan pembelajaran
pembelajaran
15. Penghargaan terhadap 15. Pembelajaran tidak
pengalaman siswa sangat memperhatikan
diutamakan pengalaman siswa
lanjutan
CTL Tradisional
16. Hasil belajar diukur dengan 16. Hasil belajar diukur dengan
prinsip Alternative tes
Assessment