(OPTIMIZATION OF PRODUCTION)
OPTIMASI
(OPTIMIZATION)
Menemukan alternatif dengan kinerja yang paling efektif atau paling tinggi dicapai
berdasarkan batasan (Constraints) yang diberikan, dengan memaksimalkan faktor yang
diinginkan dan meminimalkan yang tidak diinginkan.
Sebagai perbandingan, maksimisasi berarti mencoba mencapai hasil tertinggi atau
maksimal tanpa memperhatikan biaya.
Praktik pengoptimalan dibatasi oleh kurangnya informasi lengkap, dan kurangnya waktu
untuk mengevaluasi informasi yang tersedia.
Dalam simulasi komputer (pemodelan) optimasi masalah Business dan Engineering,
biasanya dicapai dengan menggunakan teknik pemrograman yang didasarkan pada
Algorithma Optimasi (Contoh: Linier Programming, Newtons Method, Stochastics
Method dll).
PRODUKSI
(PRODUCTION)
Alat
Kebutuhan Pemuas
(Need) (product)
Konsumen Organisasi Konsumen
Organisasi
Gambar 2.
SiklusTertutup (Closed Loop)
Diagram Hierarki Organisasi
Konsumen
Diagram dasar tersebut dapat dijabarkan menjadi lima diagram Input/Output yang
berurutan(series) sebagaimana gambar 3.
Mula-mula kebutuhan konsumen diidentifikasi dan diterjemahkan kedalam suatu
statement ramalan eksplisit (gambar 3.I), selanjutnya keluaran tersebut menjadi
masukan untuk diagram yang kedua untuk dianalisis dan diintegrasikan untuk
menghasilkan statement rencana-rencana sumber daya (gambar 3.ii).
Rencana-rencana sumber daya tersebut dipenuhi dari para pemasok, baik di dalam
maupun di luar organisasi dan akan menghasilkan masukan-masukan yang bergerak
menuju fasilitas transformasi (gambar 3.iii).
Kemudian hal tersebut akan menghasilkan keluaran-keluaran baik fisik maupun
nonfisik(Intangible) (gambar 3.iv).
Keluaran-keluaran(produk) tersebut kemudian didistribusikan kepada konsumen untuk
memberikan kepuasan yang dibutuhkan (gambar 3.v)
Ramalan-ramalan
Kebutuhan
Explisit
Konsumen Fasilitas Identifikasi (i)
dan Peramalan
Ramalan-ramalan Rencana-rencana
Explisit Sumberdaya
Fasilitas Analisis dan
Integrasi (ii)
Masukan-masukan
Rencana-rencana Produksi/Pengoperasian
Sumberdaya
Fasilitas Suplai (iii)
Masukan-masukan
Produksi/Pengoperasian Keluaran-keluaran
Fasilitas Transformasi (iv)
(I) Fasilitas
Identifikasi dan (III) Fasilitas Suplai
Peramalan
Kebutuhan Masukan
produksi/Operasi
Alat-alat
pemuas(Produk) (V) Fasilitas
Distribusi Keluaran-keluaran
Keluaran
Input Output
Proses
Transformasi Total
Manusia Pabrik
program Proses
Untuk membuat produk, diperlukan pabrik yang terdiri dari bangunan dan peralatan.
Pabrik merupakan aset tetap organisasi perusahaan, yang harus sesuai dengan kebutuhan
produk, pasar, operator dan organisasi serta harus selalu terjaga selama kebutuhan konsumen
dapat diramalkan.
MPO akan menaruh perhatian atas pertanyaan-pertanyaan tentang:
Kemungkinan permintaan yang akan datang
Desain dan tata letak bangunan dan kantor
Daya guna dan keandalan
Pemeliharaan pestasi(Performance)
Keamanan instalasi dan operasi
Tanggung jawab sosial(Social Corporate Responsibility)
Hal-hal tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungan dengan keuangan, perpajakan dan
batasan-batasan politik/budaya yang ditimbulkan oleh lingkungan tempat produksi harus dilakukan.
Proses:
Keputusan tentang pembuatan produk dilakukan dengan menggabungkan antara kebutuhan-
kebutuhan yang bersifat teknis dan organisasi dengan orang-orang didalam organisasi.
Sangat jarang dijumpai bahwa hanya terdapat satu cara untuk membuat suatu produk
maupun untuk menyediakan suatu jasa tertentu.
Kecerdikan manusia perlu dibatasi jika tidak maka variasi metode akan meningkat.
Pada saat yang sama sangat bijaksana untuk mencoba mengikat kecakapan pengetahuan dan
kecerdasan orang-orang yang melakukan proses tersebut.
Kebijakan MPO adalah istilah yang digunakan untuk aspek-aspek kebijakan perusahaan
yang khusus menyangkut bagian produksi atau manufaktur(Pabrik).
Hal tersebut jelas merupakan bagian integral dari kebijakan perusahaan dan harus
bekerja di dalam dan tidak terlepas dari kebijakan perusahaan tersebut.
Manajer produsi/Operasi menentukan kebijakan MPO secara efektif dalam membuat
kebijakan dan keputusan operasi yang berada dalam kompetensinya.
Kegagalan menyatukan MPO ke dalam kebijakan perusahaan atau memisahkan
pertimbangan-pertimbangan produksi dari kebijakan perusahaan tanpa dapat
dihindarkan akan membuat konflik yang sangat sering terjadi dan harus dihadapi MPO.
Mengaudit fungsi MPO
Menetapkan kebijakan bukan merupakan pekerjaan yang mudah,
demikian pula melaksanakan tugas tersebut dalam fungsi
bertahap seperti produksi.
Sebelum suatu kebijakan ditetapkan, penting untuk mengaudit
situasi dan menemukan apa yang ada dan dibutuhkan.
Para ahli strategi perusahaan sejak lama menyarankan bahwa
dalam menyusun strategi hal-hal berikut bermanfaat untuk
dipertimbangkan;
Peluang
Hambatan Yang dihadapi
S= Strentgth; W=Weakness; O= Opportunity; T= Threat
Produk
Pabrik
Proses
Program
Orang
Contoh:
Penggambaran penggunaan jaringan MPO
Berikut adalah pertimbangan suatu proposal penggunaan komputer untuk pengendalian
produksi guna menggantikan sistem manual yang telah ada. Dalam kasus ini hanya
beberapa sel yang akan dipertimbangkan karena keterbatasan ruangan.
Pabrik- Peluang? Sistem komputer yang efektif menawarkan peluang untuk dapat
meningkatkan daya guna secara berarti.
Proses-kekuatan? Semua proses dirumuskan dengan jelas untuk tujuan-tujuan sebuah
skema insentif.
Program-kelemahan? Metode pengendalian produksi yang ada tidak mudah untuk
dikomputerisasi.
Manusia-Hambatan? Staf yang ada beranggapan bahwa komputerisasi akan
menyebabkan mereka kehilangan pekerjaan dan merosotnya status mereka.
Setiap masalah yang penting dapat dituangkan dalam jaringan seperti pada contoh
kasus tersebut guna analisis yang sistematis.
Dengan demikian setiap fakta tingkah laku operasional dapat dipertanyakan dan
dibahas, kemudian jawabannya akan menghasilkan kebijakan yang masuk akal.
Dalam persoalan kebijakan pun disiplin terseut dan kejelasan yang diperoleh melalui
metode tanya jawab yang sistematis sangat membantu.
Penyederhanaan Tugas MPO
Tugas manajer produksi memiliki sifat banyak tahap(multi faceted). Hal tersebut
dihubungkan dengan kenyataan bahwa manajer produksi mengendalikan setumpuk sumber-
sumber fisik dan personel organisasi yang memberikan terus-menerus segudang
permasalahan yang harus diselesaikan.
Beberapa metode penting dapat digunakan untuk memudahkan pekerjaan manajer
produksi/operasi.
Masukan berupa saran yang mungkin bisa dikembangkan dimasa datang. Dibedakan atas
putusan-putusan yang dapat diprogramkan (programable) dan yang tidak dapat
diprogramkan(non-programable). Kesemuanya itu merupakan bentuk-bentuk putusan yang
ekstrim.
Putusan yang bisa diprogramkan bersifat berulang dan rutin, sehingga prosedur yang tetap
bisa disusun untuk memecahkannya.
Keputusan yang tidak bisa diprogramkan adalah baru, tidak teratur (unstructured)
dan seringkali berkaitan dengan manusia, yang mana penyelesaiannya tergantung
pada pertimbangan, pengetahuan dan pengalaman si pengambil keputusan.
Semakin mudah permasalahan dapat dirumuskan maka semakin mudah pula
putusan-putusannya dapat diprogramkan, sehingga semakin banyak waktu yang
dapat digunakan untuk mengurus problem-problem yang tidak dapat diselesaikan.
Customer
Marketing market
Market research
Is there a No
market need ?
Yes
modify
Product Idea
Research &
Development modify
Product Specification
Gambar: Design & modify
Manufacture Cycle Concept Design
modify
Detail Design
Is Design No
Cost Effective ?
After Sales Data
Yes
Prototyping
Costumer Orders
No
Prototype OK ?
Yes
Production Planning
Demand
Data Manufacture
Sales