Anda di halaman 1dari 70

PENYAKIT

KELAINAN KATUP
JANTUNG
Fisiologi
Katup-katup jantung berfungsi untuk mengatur
jalannya aliran darah menuju ke arah yang
benar. Tiap katup mempunyai daun katup yang
disebut leaflets atau cusps.

Jantung kanan & kiri bekerja sinkron yang


bersambung secara terus menerus shg darah
akan terus mengalir menuju jantung, paru-paru
dan bagian tubuh lainnya.
Katup yang mengalami kelainan/penyakit dapat
menimbulkan dua jenis gangguan fungsional:
Insufisiensi : daun katup tidak dapat menutup
sempurna darah dapat mengalir balik
(regurgitasi)
Stenosis katup : lubang katup menyempit aliran
darah mengalami hambatan.

Insufisiensi dan stenosis dapat terjadi bersamaan


pada satu katup, dikenal sebagai lesi
campuran.
Mitral Stenosis
Definisi
Mitral stenosis adalah suatu penyempitan
jalan aliran darah dari atrium kiri ke
ventrikel kiri katup mitral tidak
membuka sempurna.
Terjadi bendungan di atrium kiri
Etiologi
Secara etiologis stenosis mitral dibagi atas
rematik (> 90%) dan non rematik.
Sebab lain : mitral stenosis kongenital,
lupus eritematosus sistemik (SLE), artritis
reumatoid (RA), atrial myxoma, dan
endokarditis bacterial
Patofisiologi
Mitral stenosis murni terdapat pada 40%
dari penderita penyakit jantung reumatik.
Terdapat periode laten antara 10-20 tahun
atau lebih,
Penyempitan dari katup mitral
menyebabkan stasis darah, terutama di
atas katup. Ventrikel kiri yang berada di
bawah katup tidak banyak mengalami
perubahan kecuali pada mitral stenosis
yang berat
Patofisiologi (contd)
Luas normal orifisium katup mitral adalah
4-6 cm2. Ketika daerah orifisium ini
berkurang hingga 2 cm2 maka akan
terjadi peningkatan tekanan atrium kiri
yang dibutuhkan agar aliran transmitral
tetap normal. Mitral stenosis yang parah
terjadi ketika pembukaan berkurang
hingga 1 cm2.
Patofisiologi
Hambatan aliran LA-LV

Bendungan di LA

Hipertrofi & dilatasi LA

Bendungan di
V.pulmonal

Extravasasi kapiler
paru edema paru
Patofisiologi (contd)
Lambat laun hipertrofi ini akan dikuti oleh dilatasi
ventrikel kanan. Dilatasi ventrikel kanan ini
nampak pada foto jantung pada posisi lateral dan
posisi PA.
Pembesaran ventrikel kanan ini lama kelamaan
mempengaruhi fungsi katup trikuspid. Katup ini
akan mengalami insufisiensi. Kalau ventrikel
kanan mengalami kegagalan, maka darah yang
mengalir ke paru berkurang. Dilatasi ventrikel
kanan akan bertambah kemungkinan
terjadinya insufisisiensi katup trikuspid semakin
besar pula
Gejala klinik
Riwayat demam reumatik akut
Riwayat ditemukan bising jantung
Lemah setelah aktifitas
Dyspneu on effort
Hemoptisis (ruptur vena bronkial), sering
terdiagnosis sbg TB paru
Nyeri dada karena iskemia ventrikel kanan,
menyerupai aterosklerosis koroner atau emboli
koroner
Tromboemboli (trombus di LA)
Palpitasi (sinus takikardi, AF)
Batuk rekuren
Tanda
Bunyi S1 yang keras diikuti bunyi S2 dan opening
snap, di apex
Sianosis perifer dan fasial
Bising mid diastolik yang bersifat kasar
Jarak bunyi jantung dua dengan opening snap
memberikan gambaran beratnya stenosis. Makin
pendek jarak ini berarti makin berat derajat
penyempitannya.
Komponen pulmunal bunyi jantung kedua dapat
mengeras disertai bising sistolik karena adanya
hipertensi pulmunal.
Distensi vena jugular
Distress pernafasan, menandakan adanya
edema paru
Diastolic thrill yang dapat diraba di atas
apeks
Tanda-tanda gagal jantung kanan pada
mitral stenosis berat meliputi ascites,
hepatomegali, dan edema perifer
Gambaran Radiologi
Tanda-tanda radiologis klasik dari pasien
dengan mitral stenosis yaitu adanya
double contour yang mengarah pada
adanya pembesaran atrium kiri; apex
bergeser ke lateral; pembesaran pinggang
jantung serta adanya garis-garis septa
yang terlokalisasi
Paling baik : ekokardiografi
Tatalaksana
Tidak ada pengobatan yang dibutuhkan
jika gejala-gejala tidak ditemukan atau
hanya ringan saja.
Tak ada obat yang dapat mengoreksi
suatu defek katup mitral hanya
memperingan gejala (diuretik,
antiloagulan dsb)
Tindakan non bedah : baloon mitral
valvuloplasty.
Jika katup rusak berat dapat dilakukan
mitral valve replacement
Mitral Insufisiensi
Mitral Insufisiensi
Regurgitasi Katup Mitral (Inkompetensia
Mitral, Insufisiensi Mitral) adalah
kebocoran aliran balik melalui katup mitral
setiap kali ventrikel kiri berkontraksi.
Etiologi
Demam rematik menjadi penyebab utama
dari regurgitasi katup mitral (di negara
berkembang)
Di Amerika Utara dan Eropa Barat,
penyebab yang lebih sering adalah
serangan jantung, yang dapat merusak
struktur penyangga dari katup mitral.
Penyebab umum lainnya adalah
degenerasi miksomatous (suatu keadaan
dimana katup secara bertahap menjadi
terkulai).
GEJALA
Ringan bisa tidak menunjukkan gejala.
Kelainannya bisa dikenali hanya jika
dokter melakukan pemeriksaan dengan
stetoskop, dimana terdengar murmur
yang khas, yang disebabkan pengaliran
kembali darah ke dalam atrium kiri ketika
ventrikel kanan berkontraksi.
Tanda
Murmur holosistolik, punctum max di
apex, penjalaran ke latera/axila, tidak
dipengaruhi pernafasan.
Tanda gagal jantung kiri :
Rales di basal paru bilateral
Tanda gagal jantung kanan :
Distensi vena jugular
Hepatomegali asites
Pitting edema tungkai bilateral
Patofisiologi
Pada saat ventrikel kiri memompa
darah dari jantung menuju ke aorta,
sebagian darah mengalir kembali ke
dalam atrium kiri dan menyebabkan
meningkatnya volume dan tekanan di
atrium kiri.
Terjadi peningkatan tekanan darah di
dalam pembuluh yang berasal dari paru-
paru, yang mengakibatkan penimbunan
cairan (kongesti di dalam paru-paru.
Patofisiologi (contd)
Secara bertahap, ventrikel kiri akan
membesar untuk meningkatkan kekuatan
denyut jantung, karena ventrikel kiri
harus memompa darah lebih banyak
untuk mengimbangi kebocoran balik ke
atrium kiri.
Ventrikel yang membesar dapat
menyebabkan palpitasi ( jantung berdebar
keras), terutama jika penderita berbaring
miring ke kiri.
Patofisiolgi (contd)
Atrium kiri juga cenderung membesar untuk
menampung darah tambahan yang mengalir
kembali dari ventrikel kiri.
Atrium yang sangat membesar sering berdenyut
sangat cepat dalam pola yang kacau dan tidak
teratur (fibrilasi atrium), yang menyebabkan
berkurangnya efisiensi pemompaan jantung.
Pada keadaan ini atrium betul-betul hanya
bergetar dan tidak memompa; berkurangnya
aliran darah yang melalui atrium, memungkinkan
terbentuknya bekuan darah. emboli stroke
DIAGNOSA
Regurgitasi katup mitral biasanya
diketahui melalui murmur yang khas,
yang bisa terdengar pada pemeriksaan
dengan stetoskop ketika ventrikel kiri
berkontraksi.
EKG dan rontgen dada bisa menunjukkan
adanya pembesaran ventrikel kiri.
Paling baik : ekokardiografi
Tatalaksana
Dapat dilakukan pembedahan untuk
memperbaiki katup (valvuloplasti) atau
menggantinya dengan katup mekanik
maupun katup yang sebagian dibuat dari
katup babi.
Obat-obatan seperti beta-blocker, digoxin
dan verapamil dapat memperlambat
denyut jantung dan membantu
mengendalikan fibrilasi.
Stenosis Aorta
Aorta Stenosis
Stenosis Katup Aorta adalah penyempitan
pada lubang katup aorta, yang
menyebabkan meningkatnya tahanan
terhadap aliran darah dari ventrikel kiri ke
aorta.
Etiologi
Kongenital
aorta unikuspid obstruksi berat saat
bayi dan penyebab kematian umur < 1
tahun
Aorta bikuspid stenosis saat lahir. Bisa
menyebabkan turbulensi sehingga katup
menjadi kaku, fibrosis dan kalsifikasi pada
umur dewasa. Kelainan ini dapat
diperberat dengan oleh endokarditis
bakterialis dan menimbulkan regurgitasi
Etiologi (Contd)
Penyakit jantung reumatik
kelainan akibat peny. Jantung reumatik
pada katup aorta dan selalu disertai
kelainan pada katup lainnya

Stenosis aorta akibat kalsifikasi


senilis
akibat arteriosklerosis, terjadi sklerosis
dan kalsifikasi katup pd usia lanjut dan
jarang menyebabkan stenosis berat
Etiologi (Contd)
Stenosis aorta pada artritis reumatoid
penebalan nodular daun katup dan
proksimal aorta.
jarang terjadi
Patofisiologi
Hipertrofi ventrikel dextra dengan
menimbulkan peninggian tekanan
intraventrikuler dalam mempertahankan
curah jantung normal.
Gradien katup aorta (perbedaan tekanan
sistolik vent. Dextra dengan tekanan
sistolok aorta) 50 mmHg dan diameter
katup aorta diameter katup aorta
normal merupakan stenosis yang kritis
Patofisiologi (Contd)
Stenosis yang kritis dimana terjadi
kekakuan otot ventrikel pada saat
diastolik, peninggian tekanan atrium kiri
dan tekanan pulmonary capillary,
peninggian tekanan arteri pulmonal,
peninggian tekanan vent. Dextra dan
atrium dextra (kongesti).
Oxigenasi miokard tdk adekuat akibat
hipertrofi otot, perpanjangan masa ejeksi
dan tingginya tekanan intraventrikuler.
Gejala klinis
Sesak nafas
Sinkope dan sakit dada setelah bertahun-
tahun
Pemeriksaan fisik
Pasien stenosis sedang atau berat
nadi tardus atau parvus dan bising
sistolik di SIC 2 atau ke kanan yang
menjalar ke leher dan apeks
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan fluoroskopi dan foto rontgen
Kalsifikasi katup serta pembesaran
atrium sinistra dan dilatasi pascastenotik
aorta descendens
EKG hipertrofi vent. Sinistra dengan
perubahan segmen ST-T
Ekokardiografi penebalan septum
interventrikular, dinding posterior vent.
Kiri dan kadang2 kalsifikasi dan penebalan
katup aorta
Penatalaksanaan
Keluhan baru muncul pada obstruksi berat
gradien katup aorta 50 mmHg dan
diameter katup < 0,4 cm2/m2 permukaan
tubuh)
Pasien anak2 dengan stenosis aorta
bersifat simpatis walaupun yg berat
operasi segera apabila gradien aorta
mencapai 75 mmHg atau diameter katup
0,7 cm2/m2 permukaan tubuh
Penatalaksanaan (contd)
Gradien 50-75 mmHg atau diameter katup
aorta 0,7-1,2 cm2/m2 perm. Tubuh
dengan keluhan lelah, dispnea, angina
atau sinkope operasi segera
Anak2 dgn stenosis sedang (gradien 50-
75 mmHg, diameter katup 0,7-1,2
cm2/m2) tanpa keluhan (foto rontgen dan
EKG normal) medikamentosa dan
menghindari olah raga kompetitif dan
isometrik
Penatalaksaan (contd)
Tindakan bedah reseksi katup yg sakit
dan menggantikannya dengan katup
artifisial
Sebelum dan sesudah pembedahan,
tindakan pencegahan endokarditis
bakterialis harus dilakukan bila ada
tindakan khusus
Regurgitasi Aorta
DEFINISI
Regugitasi Katup Aorta (Inkompetensia
Aorta, Insuffisiensi Aorta), Aortic
Regurgitation) adalah kebocoran pada
katup aorta yang terjadi setiap kali
ventrikel mengalami relaksasi.
Etiologi
Dilatasi pangkal aorta
peny. Kolagen
aortitis sifilitika
diseksi aorta

Penyakit katup organik


Peny. Jantung reumatik
Endokarditis bakterialis
Aorta bikuspid kongenital
Ventrikular septal defect (VSD)
Ruptur traumatik
Aortic left ventricular tunnel
Patofisiologi
Dilatasi ventrikel merupakan kompensasi
utama pada regurgitasi aorta, bertujuan
untuk mempertahankan curah jantung
disertai peninggian tekanan diastolik
ventrikel kiri
Saat aktivitas, denyut jantung dan
resistensi vaskuler perifer menurun, shg
curah jantung bisa terpenuhi
Patofisiologi (contd)
Pada tahap lanjut, tekanan atrium kiri,
pulmonary wedge pressure, arteri
pulmonal vent kanan dan atrium kanan
meningkat sedangkan curah jantung
menurun walaupun pada waktu istirahat
Tanda dan Gejala
Regurgitasi katup aorta yang ringan tidak
menimbulkan gejala selain murmur jantung yang
khas (setiap kali ventrikel kiri mengalami
relaksasi),
Pada regurgitasi yang berat, ventrikel kiri
mengalirkan sejumlah besar darah, yang
menyebabkan pembesaran ventrikel dan
akhirnya menjadi gagal jantung.
Gagal jantung menyebabkan sesak nafas
sewaktu melakukan aktivitas atau sewaktu
berbaring telentang, terjadi nyeri dada, terutama
pada malam hari.
Penderita juga mungkin mengalami palpitasi
(jantung berdebar) akibat kontrasksi yang kuat
dari ventrikel yang membesar.
Bisa terjadi nyeri dada,
Gejala klinis
Ada 2 macam gambaran klinis regurgitasi:
Regurgitasi aorta kronik
Regurgitasi aorta akut
1. REGURGITASI AORTA
KRONIK
akibat proses kronik seperti peny.
Jantung reumatik
Bila kegagalan ventrikel muncul, timbul
keluhan sesak nafas waktu aktivitas dan
sekali-kali timbul paroxismal nocturnal
dyspnea
Angina pectoris muncul pd tahap akhir
penyakit akibat rendahnya tekanan
diastolik dan timbul hipertrofi ventrikel kiri
REGURGITASI AORTA
KRONIK (contd)
Pemeriksaan fisik:
nadi selar dengan tekanan nadi yang
besar dan tekanan diastolik rendah
gallop dan bising diastolik timbul akibat
besarnya curah sekuncup dan regurgitasi
darah dari aorta ke ventrikel kiri
Bising diastolik keras terdengar di apex
pada kelainan katup organik, sedang
pada dilatasi pangkal aorta, bising
terdengar di garis sternal kanan
REGURGITASI AORTA
KRONIK (contd)
Pemeriksaan fisik (contd)
bising sistolik dan thrill akibat curah
sekuncup meningkat
tabrakan antara regurgitasi aorta yang
besar dan aliran darah dari katup mitral
bising mid/late diastolik (bising Austin
Flint)
REGURGITASI AORTA
KRONIK (contd)
EKG hipertrofi ventrikel kiri dengan
strain
Rontgen pembesaran ventrikel kiri,
elongasi aorta dan pembesaran atrium kiri
Ekokardiografi volume >> pd ventrikel
kiri yg sangat melebar dan gerakan
septum dan dinding posterior ventrikel kiri
yang hiperkinetik. Kadang2 daun mitral
anterior atau septum interventrikular
bergetar halus
2. REGURGITASI AORTA AKUT
Timbul mendadak dan banyak, sehingga
belum sempat terjadi mekanisme
kompensasi yang sempurna
Gejala sesak nafas yang berat akibat
tekanan vena pulmonal yg meningkat
secara tiba2.
Semakin beratnya gagal jantung,
peninggian tekanan diastolik ventrikel kiri
menyamai tekanan diastolik aorta,
sehingga bising diastolik melemah
REGURGITASI AORTA AKUT
(contd)
EKG dan rontgen normal, karena belum
cukup waktu untuk terjadinya dilatasi dan
hipertrofi
Ekokardiografi volume ventrikel kiri >>
(ventricular volume overload), penutupan
prematur katup mitral
Penatalaksanaan
Medikamentosa
A. digitalis regurgitasi berat dan dilatasi
jantung walau asimptomatik
B. antibiotik karena penyakit jantung
reumatik dan kemungkinan endokarditis
bakterialis
C. B-blocker (propanolol) dilatasi aorta
pada sindrom Marfan untuk mengurangi
pulsasi aorta yang kuat
Penatalaksanaan (contd)
Pembedahan
hanya pada regurgitasi aorta akibat
diseksi aorta, reparasi katup aorta
Regurgitasi aorta akibat penyakit lainnya
diganti dengan katup artifisial
Pulmonic Stenosis
Valvular Pulmonic Stenosis

Morphology of abnormal valve


Membrane with central opening, or
Fusion of pulmonary cusps
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai