Anda di halaman 1dari 37

OM SWASTYASTU

PRODUK BERSAMA DAN


SAMPINGAN
ANGGOTA KELOMPOK 6
1. NI LUH MEILI ANDREANI 1515351074 (13)
2. LUH GEDE DIAN HERMAYANTI 1515351078 (14)
3. NI PUTU MIRAH SRI DEVI PERMATASARI 1515351079 (15)
4. NI KOMANG RIMA SUSANTI 1515351099 (24)
5. NI PUTU MAHESA ARSITA PUTRI 1515351101 (26)
JOINT COST DAN COMMON COST
Joint Cost (biaya bersama) adalah biaya yang
digunakan untuk proses produksi bersama. Biaya
bersama meliputi semua biaya yang terjadi (biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, BOP) pada proses
produksi bersama sampai terjadinya titik pisah, atau
biaya bersama terjadi sebelum biaya dapat
diidentifikasi dengan jelas pada setiap produk.
JOINT COST DAN COMMON COST

Karakteristik biaya bersama adalah tidak dapat


ditelusur secara langsung dan jelas pada setiap jenis
produk yang dihasilkan, sehingga perlu dilakukan
alokasi biaya bersama pada setiap produk tersebut.
JOINT COST DAN COMMON COST

Contoh: pemrosesan minyak mentah untuk


menghasilkan bensin, minyak pelumas, minyak
solar, minyak tanah dan aspal mengeluarkan
biaya bersama yang meliputi biaya eksplorasi,
penambangan dan pengolahan.
JOINT COST DAN COMMON COST
Common Cost (biaya gabungan )
Common cost atau biaya gabungan adalah biaya-
biaya untuk memproduksi dua atau lebih produk yang
terpisah (tidak diolah bersama) dengan fasilitas yang
sama pada saat yang bersamaan. Biaya gabungan
dengan biaya bersama memiliki satu perbedaan
pokok yaitu biaya gabungan dapat diikuti jejak
alirannya ke berbagai produk yang terpisah tersebut
atas dasar sebab akibat, atau dengan cara menelusuri
jejak penggunaan fasilitasnya dan biaya gabungan
tidak meliputi biaya bahan baku serta biaya tenaga
kerja langsung.
PENGERTIAN PRODUK BERSAMA DAN PRODUK
SAMPINGAN
Produk bersama dikelompokkan menjadi produk utama
(main products) dan produk sampingan (by product).
Bahan baku yang sama diolah melalui proses produksi
bersama (joint process) untuk menghasilkan beberapa
jenis produk (joint product). Contoh: pemrosesan
minyak mentah menghasilkan bensin, minyak pelumas,
minyak solar, minyak tanah dan aspal.
PENGERTIAN PRODUK BERSAMA DAN PRODUK
SAMPINGAN
Produk utama adalah produk yang mempunyai
nilai jual lebih tinggi dari produk sampingan.
Produk sampingan adalah produk yang
mempunyai nilai jual lebih rendah dari produk
utama. Contoh: penggilingan padi menghasilkan
beras sebagai produk utama, dan dedak atau
katul sebagai produk sampingan.
PENGERTIAN PRODUK BERSAMA DAN PRODUK
SAMPINGAN
Karakteristik produk bersama:
(1) Pemrosesan produk bersama menghasilkan produk
bersama lainnya pada waktu yang bersamaan.
(2) Pemrosesan produk bersama selalu terjadi titik
pisah, yaitu pada saat setiap produk secara
individual dapat diidentifikasi dengan jelas, yaitu
dapat diketahuinya produk utama dan produk
sampingan.
(3) Pemrosesan produk bersama menghasilkan produk
tertentu dengan nilai jual yang lebih tinggi dari
produk lainnya.
PENGERTIAN PRODUK BERSAMA DAN PRODUK
SAMPINGAN
Karakteristik produk sampingan:
(1) Merupakan hasil sampingan dari proses produksi
produk utama, atau hasil dari proses penyiapan
bahan baku sebelum bahan baku tersebut diproses
menjadi produk utama
(2) Produk sampingan diklasifikasi dapat dijual setelah
titik pisah tanpa pemrosesan lebih lanjut, atau
diproses lebih lanjut agar dapat dijual dengan harga
lebih tinggi.
ALOKASI BIAYA PRODUKSI BERSAMA
PADA PRODUK BERSAMA
Biaya produksi bersama dialokasikan ke setiap produk
bersama menggunakan :
(1) Metode Nilai Pasar / Nilai Jual Relatif
Metode ini mengasumsikan bahwa setiap produk
yang dihasilkan dalam proses produksi bersama
memiliki nilai jual atau nilai pasar yang berbeda.
Perbedaan nilai pasar disebabkan tingkat
pemakaian biaya yang berbeda, produk yang
mengkonsumsi biaya yang tinggi memiliki nilai jual
tinggi juga dan sebaliknya.
ALOKASI BIAYA PRODUKSI BERSAMA PADA
PRODUK BERSAMA
Contoh:
Biaya produksi bersama untuk pemrosesan minyak
mentah sebesar Rp1.500.000. Proses produksi bersama
menghasilkan secara bersamaan bensin sebesar 50.000
liter, minyak pelumas sebanyak 30.000 liter dan minyak
tanah sebesar 20.000 liter. Harga jual setiap produk per
liter setelah titik pisah adalah bensin Rp5.500, minyak
pelumas Rp3.000 dan minyak tanah Rp1.750. Hitung
alokasi biaya bersamanya!
ALOKASI BIAYA PRODUKSI BERSAMA PADA
PRODUK BERSAMA
ALOKASI BIAYA PRODUKSI BERSAMA PADA
PRODUK BERSAMA
(2) Metode rata-rata biaya per satuan
Metode ini digunakan jika dari satu proses produksi
bersama dihasilkan beberapa produk dengan
kualitas yang berbeda, dan produk bersama yang
dihasilkan diukur dalam satuan yang sama.
Penentuan biaya untuk setiap produk dihitung
sesuai dengan proporsi kuantitas masing-masing
produk yang dihasilkan.
ALOKASI BIAYA PRODUKSI BERSAMA PADA
PRODUK BERSAMA
Contoh:
Berdasarkan contoh soal diatas, total produksi
secara keseluruhan sebesar 100.000 liter,
dengan biaya produksi rata-rata per liter adalah
Rp15 (Rp1.500.000/100.000). Alokasi biaya
bersama sebagai berikut:
ALOKASI BIAYA PRODUKSI BERSAMA PADA
PRODUK BERSAMA
ALOKASI BIAYA PRODUKSI BERSAMA PADA
PRODUK BERSAMA
(3) Metode rata-rata tertimbang
Asumsi yang mendasari adalah setiap produk yang
dihasilkan dalam proses produksi bersama memiliki
faktor penimbang yang berbeda, seperti tingkat
kesulitan pembuatan produk, waktu yang
dikonsumsi, keahlian tenaga kerja, kualitas produk
yang dihasilkan, dll. Penentuan alokasi biaya
bersama pada setiap produk didasarkan atas
perkalian jumlah unit produk dengan angka
penimbang, dan hasilnya digunakan sebagai dasar
untuk alokasi.
ALOKASI BIAYA PRODUKSI BERSAMA PADA
PRODUK BERSAMA
ALOKASI BIAYA PRODUKSI BERSAMA PADA
PRODUK BERSAMA
(4) Metode unit/satuan kuantitatif
Asumsi yang mendasari adalah setiap produk yang
dihasilkan dalam proses produksi bersama
menggunakan bahan baku sesuai dengan tingkat
pemanfaatan bahan baku yang terdapat pada setiap
produk yang dihasilkan. Setiap produk dapat
diidentifikasi sesuai dengan tingkat pemanfaatan
bahan baku dalam ukuran satuan yang sama.
ALOKASI BIAYA PRODUKSI BERSAMA PADA
PRODUK BERSAMA
AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN

Perlakuan akuntansi produk sampingan ada dua cara,


yaitu tidak mendapat alokasi biaya bersama dan
mendapat alokasi biaya bersama.
A Produk sampingan tidak mendapat alokasi biaya
bersama
Terdiri atas dua 2 metode, yaitu:
1. Metode Pendapatan Kotor
2. Metode Pendapatan Bersih
AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN

Metode Pendapatan Kotor


Pendapatan kotor dari penjualan produk sampingan
disajikan dalam Laporan Rugi-Laba sebagai:
- Pendapatan lain-lain
- Menambah penjualan produk utama
- Mengurangi harga pokok penjualan produk utama
- Mengurangi biaya produksi total produk utama
Contoh soal
Data penjualan dan biaya PT. YM adalah sbb :

Penjualan Biaya Persediaan Biaya Biaya Penjualan


produk produksi akhir pemasaran admin produk
utama bersama produk dan sampingan
(2000 (3000 unit) utama umum 800 unit
unit) (1000 unit)
Rp 400 Rp Rp Rp 100.000 Rp Rp 250
/unit 150/unit 100/unit 95.000
Laporan L/R Pendapatan produk sampingan
dikurangkan dari total biaya produksi
Penjualan produk utama (2000 unit x Rp 400) Rp 800.000
Harga pokok penjualan :
Biaya produksi bersama (3000 unit x Rp 150) Rp 450.000
Penjualan produk sampingan (800 unit x Rp 250) (Rp 200.000)
Biaya produksi bersih produk utama Rp 250.000
Dikurangi persediaan akhir(1000 unit x Rp 83,33) (83.330)

(Rp 166.670)
Laba bruto Rp 633.330
Biaya usaha:
Biaya pemasaran Rp 100.000
Biaya admin dan umum Rp 95.000
( Rp 195.000)
Laba bersih usaha Rp 438.330
AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN

Metode Pendapatan Bersih


Pada metode ini, pendapatan dari penjualan produk
sampingan dikurangi dengan seluruh biaya yang terjadi
setelah titik pisah. Biaya setelah titik pisah meliputi
biaya administrasi, biaya pemasaran dan biaya
pemrosesan lebih lanjut produk sampingan.
Pendapatan bersih produk sampingan disajikan dalam
laporan Rugi-Laba sebagai:
Contoh pada PT. YM sebelumnya, dengan
informasi tambahan bahwa taksiran biaya
pemasaran, biaya administrasi dan umum
adalah sebesar Rp 50.000
Maka akan tampak pada laporan laba-rugi
seperti ini
Laporan L/R Pendapatan bersih produk sampingan
dikurangkan dari total biaya produksi
Penjualan produk utama (2000 unit x Rp 400) Rp 800.000
Harga pokok penjualan :
Biaya produksi bersama (3000 unit x Rp 150) Rp 450.000
Penjualan produk sampingan Rp 200.000
Taksiran b.pemasaran, b.admin (Rp 50.000)
(Rp 150.000)
Biaya produksi bersih produk utama Rp 300.000
Dikurangi persediaan akhir(1000 unit x Rp 100) (Rp 100.000)

(Rp 200.000)
Laba bruto Rp 600.000
Biaya usaha:
Biaya pemasaran Rp 75.000
Biaya admin dan umum Rp 70.000
( Rp 145.000)
Laba bersih usaha Rp 455.000
AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN

B Produk sampingan mendapat alokasi biaya


bersama
Biaya produk sampingan meliputi biaya bersama
yang dialokasikan ke produk sampingan ditambah
dengan biaya setelah titik pisah (biaya
pemrosesan produk sampingan lebih lanjut).
Metode untuk menentukan jumlah biaya bersama
yang dialokasikan ke produk sampingan ada dua,
yaitu:
AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN

1). Metode Biaya Pengganti


Metode ini diterapkan pada perusahaan yang
produk sampingannya digunakan sebagai bahan
dalam proses produksinya, sehingga tidak membeli
dari pemasok. Biaya bersama dialokasikan ke
produk sampingan sebesar harga beli atau biaya
pengganti produk tersebut di pasar.
Contoh
Adapun informasi tambahan dari PT YM
adalah diketahui biaya pengganti produk
sampingan yang digunakan dalam pengolahan
produk utama sebesar Rp 150.000

Maka laporan laba-rugi dengan replacement


cost method dalam perlakuan terhadap
produk sampingan adalah
Penjualan produk utama (2000 unit x Rp 400) Rp 800.000
Harga pokok penjualan :
Biaya produksi bersama (3000 unit x Rp 150) Rp 450.000
Biaya pengganti produk sampingan (Rp 150.000)
Rp 300.000
Dikurangi persediaan akhir(1000 unit x Rp 100) (Rp 100.000)

(Rp 200.000)
Laba bruto Rp 600.000
Biaya usaha:
Biaya pemasaran Rp 100.000
Biaya admin dan umum Rp 95.000
( Rp 195.000)
Laba bersih usaha Rp 405.000
AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN

2). Metode Biaya Reversal / Harga Pasar


Pada metode ini biaya bersama dialokasikan ke
produk sampingan sebesar taksiran biaya produk
sampingan pada saat titik pisah. Taksiran biaya
produk sampingan dihitung dengan cara nilai /
harga pasar produk sampingan dikurangi taksiran
laba kotor, taksiran biaya pemasaran, taksiran biaya
administrasi dan umum, dan taksiran biaya proses
lanjut produk sampingan.
AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN

Rumusnya sebagai berikut:


Nilai pasar produk sampingan xx
Dikurangi:
Taksiran laba kotor xx
Taksiran biaya pemasaran xx
Taksiran biaya administrasi & umum xx
Taksiran biaya proses lanjut xx
xx
Taksiran biaya produk sampingan xx
Contoh soal
Biaya bersama yang dikeluarkan oleh PT. YM untuk
memproduksi 3000 unit produk utama dan 800
unit produk sampingan berjumlah Rp 450.000.
Biaya pemasaran produk sampingan ditaksir 10%
dari harga jual. Laba bruto ditaksir 15% dari harga
jualnya. Biaya-biaya pengolahan produk
sampingan yang dikeluarkan setelah produk
sampingan terpisah dari produk utama
diperkirakan berjumlah Rp 80.000
Nilai pasar produk sampingan Rp 255 per unit
Perhitungan harga pokok produk utama dan produk
sampingan
Produk Utama Produk
Sampingan
Biaya bersama Rp 450.000
Taksiran penjualan produk sampingan
(800 unit x Rp 255) Rp 204.000
Taksiran laba bruto (15% x Rp 204.000) 30.600
Taksiran biaya pemasaran (10% x Rp 204.000) 20.400
Biaya pengolahan produk sampingan 80.000
(Rp 131.000)
Taksiran biaya produk pada saat terpisah Rp 73.000
Taksiran biaya tambahan setelah produk
sampingan terpisah dari produk utama Rp 80.000
Harga pokok produk sampingan Rp 153.000
Taksiran biaya produk sampingan
pada saat terpisah Rp 73.000
Harga pokok produk utama Rp 377.000
SESI DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai