Disusun oleh :
Kelompok 6
Erwanda Eka Prastika P2.31.33.1.14.018
Dea Fadilla Tinura P2.31.33.1.14.011
Ian Dimas Aji Putra U P2.31.33.1.14.028
Kartika Wahyuningtiyas P2.31.33.1.14.031
Pengertian Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi (universe) adalah keseluruhan
unit analisis yang karakteristiknya akan
diduga. Anggota (unit) populasi disebut
elemen populasi. Sebagai contoh, Individu
penderita penyakit TBC, Virus HIV, hasil
produksi sawah, dan polutan di suatu industri.
Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang ciri-cirinya
diselidiki atau diukur. Unit sampel dapat sama dengan
unit populasi, tetapi dapat juga berbeda. Sebagai
contoh, unit analisis atau populasi suatu penelitian
adalah bayi berumur di bawah tiga tahun, hal yang
akan diteliti adalah ibu yang mempunyai anak berumur
di bawah tiga tahun karena tidak mungkin pertanyaan
tentang makanan bayi dapat ditanyakan langsung
kepada bayi tersebut.
Di dalam suatu penelitian sering kali dilakukan
pengambilan sampel. Hal ini tidak hanya di sebabkan
biaya penelitian yang besar, tetapi juga karena
penelitian populasi mungkin akan memakan waktu
penelitian yang panjang dan menimbulkan kesalahan
yang besar dalam pengukuran (bias).
Alasan Penarikan sampel
Adanya populasi yang sangat besar (infinite population), di dalam
populasi yang sangat besar dan tidak terbatas tidak mungkin
seluruh populasi diperiksa atau diukur karena akan memerlukan
waktu yang lama.
Homogenitas, tidak perlu semua unit populasi yang homogen
diperiksa karena akan membuang waktu serta tidak akan ada
gunanya karena variabel yang akan diteliti telah terwakili oleh
sebagian populasi tersebut.
Penarikan sampel menghemat biaya dan waktu.
Ketelitian/ ketepatan pengukuran, meneliti yang sedikit (sampel)
tentu akan lebih teliti jika dibandingkan dengan meneliti jumlah
yang banyak (populasi).
Adanya penelitian yang untuk melakukan objek penelitian tersebut
harus dihancurkan (destruktif), misalnya darah yang sudah di ambil
dari orang yang menjadi objek penelitian tidak mungkin akan
dipakai lagi.
Syarat-syarat sampel yang ideal
Dapat menghasilkan
gambaran karakter populasi
yang tepat
Dapat menentukan presisi
(ketepatan) hasil penelitian
dengan menentukan
simpangan baku dari
taksiran yang diperoleh
Sederhana, mudah
dilaksanakan
Dapat memberikan
keterangan sebanyak
mungkin dengan biaya
serendah mungkin.
Penarikan Sampel
Keterangan :
Keterangan :
w = interval estimasi
n = banyak sampel
z1/2 = standar skor tertentu
s = standar deviasi (diketahui)
= simpangan baku populasi
SEx= standar error (diketahui)
n = besarnya anggota sampel
dan banyak sampel
Contoh Soal
Diketahui =100, w = 5, = 0,25
Berapa banyak sampel (n)?
Jawab
z1/2 = z0,025 = 1,96
w = 2 z1/2
5 =
n = 61
PENENTUAN BESAR SAMPEL (SAMPLE SIZE)
N= Populasi infinit
Keterangan :
N : besar populasi
p : estimator proporsi
populasi
N= Populasi finit q :1p
Z : harga kurva normal
sesuai (tingkat
kepercayaan)
d : beda antara proporsi di
sampel dengan di
populasi
n : besar sampel
Contoh Soal :
Disuatu propinsi diketahui prevalensi Anemia pada ibu hamil
60%. Suatu penelitian ingin dilakukan dikecamatan tersebut,
berapa besarnya sampel yang harus diambil bila diinginkan
perbedaan proporsi di populasi dengan di sampel tidak lebih
dari 5%
Jawab :
p = 60% = 0,6 dan q = 1 0,6 = 0,4
Z = 1,96 ; d = 5%
n= =
= = 368
Contoh Soal :
Seorang Mahasiswa ingin melakukan penelitian tentang status
Gizi Balita di suatu kecamatan yang mempunyai Balita 6.000
balita. Pada penelitian nasional didapatkan anak berstatus
kurang gizi 30%. Berapa besar sampel yang harus diambil bila
tingkat kepercayaannya 95% dan tingkat kemantapannya 5%.
Jawab :
Diketahui :
N = 6.000 balita, p = 30% (0,3) q = 1 p = 1 0,3 = 0,7
Z = 1,96 d = 0,05
N= =
N= Keterangan :
Populasi infinit
N : besar populasi
: standar deviasi =
varians
N= Populasi finit Z : harga kurva normal
sesuai (tingkat
kepercayaan)
dx : beda antara rata rata di
sampel dengan di populasi
n : besar sampel
Contoh Soal :
Mengetahui perbedaan serum creatinin pada penderita ginjal
menahun dengan orang normal. Andaikata kita tidak
mengetahui besarnya namun kepustakaan ada rentangan
0,15 mg%. Selanjutnya digunakan = 0,05 dan d = 0,01 mg%.
Berapa besar n?
= Rentangan / 4 = 0,15 mg% / 4 = 0,0375 mg%
= (0,0375) = 0,00141
= 0,05 Z = 1,96
N= = = = 54 Orang
2. Rumus Besar Sampel Untuk Uji Hipotesis
N= (Data Proporsi)
N= (Data kontinyu)
Contoh Soal :
Seorang mahasiswi kebidanan Poltekkes Malang Progsus
Pelayanan ingin meneliti tentang perbedaan kejadian diare
antara bayi yang lahir normal dengan yang lahir sectio
caesaria.
Diketahui proporsi diare pada kelompok sectio caesaria = 0,7
dan proporsi diare pada kelompok persalinan normal = 0,2.
Jika penelitian menggunakan = 0,05 dan = 0,2 tentukan
besar sampel minimal yang ditentukan.
Jawab :
Diketahui :
Z = Deviat baku alpha = 1,96 (tingkat kepercayaan 95%)
Z = Deviat baku beta = 0,842 (power test 80%)
P1 = Proporsi diare pada kelompok sectio caesaria = 0,7
Q1 = 1 P1 Proporsi tidak diare pada sekelompok sectio
caesaria 0,3
P2 = Proporsi diare persalinan normal = 0,2
Q2 = 1 P2 proporsi tidak diare pada kelompok persalinan
normal = 0,8
P1-P2 = Selisih proporsional minimal yang dianggap bermakna =
0,5
P = Proporsi total = = = 0,45
N=
N1 = N2 =
N1 = N2 =
N1 = N2 =
N1 = N2 =
N1 = N2 = = 15 Responden
(sehingga total sampel adalah n + n = 15 + 15 = 30)
Contoh Soal :
Seorang peneliti ingin mengetahui perbedaan kadar Placenta
Growth Factor (PGF) antara ibu hamil normal dengan ibu
hamil yang mengalami pre eklampsia. Dari studi pendahuluan
diketahui bahwa simpangan baku gabungan adalah sebesar
40. Peneliti menetapkan = 5%, hipotesis satu arah, = 10%
dan perbedaan rerata minimal yang dianggap bermakna
adalah 20. Rumus besar sampel yang diperlukan?
JAWAB
Menentukan rumus besar sampel
Penelitian diatas adalah penelitian analitik numerik tidak
berpasangan. Dengan demikian, rumus besar sampel yang
dipilih adalah :
n1 = n2 = 2
Menghitung besar sampel
Kesalahan tipe I = 5%, hipotesis satu arah, Z = 1,64 kesalahan
tipe II = 10% maka Z = 1,28. Selisih minimal yang dianggap
bermakna (x - x) = 20 ; simpangan baku gabungan = 40
n1 = n2 = 2 =2 = 2 (34,10) = 68,2
Dibulatkan menjadi 69