DEMAM TIFOID
Nama : Mohammad Aji Purbo
Pembimbing Klinik :
dr. Christina Kolondam,Sp.A
PENDAHULUAN
Demam tifoid ialah suatu sindroma sistemik penyakit
infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam satu
minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran
pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran. [1]
Etiologi dari demam tifoid adalah Salmonella typhi,
termasuk dalam genus Salmonella yang tergolong dalam
family Enterobacteriaceae. Salmonella bersifat bergerak,
berbentuk batang, tidak membentuk spora, tidak
berkapsul, gram (-). (2)
Kejadian demam tifoid di negara maju rendah, di AS
adalah 0,2 per 100.000. Di Eropa 4-15 per 100.000,
sedangkan di negara berkembang masih sangat tinggi yaitu
500 per 100.000.
Secara garis besar, gejala yang timbul pada demam tifoid
adalah demam satu minggu atau lebih, gangguan saluran
pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.
Selain itu, lidah tampak kering, dilapisi selaput tebal, di
bagian belakang tampak lebih pucat, di bagian ujung dan
tepi lebih kemerahan. Bila penyakit makin progresif, maka
akan terjadi deskuamasi epitel sehingga epitel lebih
prominen. Roseola spot dapat terjadi pada akhir minggu
pertama dan awal minggu kedua. (1)
Hingga saat kloramfenikol masih merupakan baku emas
(gold standard) dalam pengobatan demam tifoid.
Kloramfenikol diberikan dengan dosis 50-100 mg/kg
BB/hari dalam 4 kali pemberian. Pemberian diteruskan
selama 14 hari atau sampai 5-7 hari bebas demam.
Prognosis pasien demam tifoid tergantung pada umur
anak, kondisi kesehatan sebelum sakit, serotipe
Salmonella dan komplikasi yang terjadi. Di negara maju
angka kematian adalah <1%, sedangkan di negara
berkembang bisa >10%.
KASUS
Nama : An. Ar
Tanggal lahir/Usia : 01 Juli 2008 / 8 Tahun 3 bulan
Jenis kelamin : Laki Laki
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Suku bangsa : Kaili
Nama ibu : Ny.Nur Umur : 30 tahun
Nama ayah : Tn. Kh Umur : 35 tahun
Pekerjaan ayah : Petani
Pekerjaan ibu : IRT
Alamat : Ds. Balentuma Kec Sirenja
Masuk dengan diagnosa : Susp. Demam Typhoid
Tanggal masuk rumah sakit : 01 November 2016
Masuk ke ruangan : Nuri Bawah
ANAMNESIS
Keluhan Utama (dilanjutkan dengan anamnesis
pelengkap) :
Pasien masuk dengan keluhan panas. Panas dirasakan
sejak 14 hari sebelum masuk rumah sakit. Panas
dirasakan setiap hari, naik turun, dan terutama dirasakan
pada malam hari. Kejang tidak ada. Batuk (-), mimisan (-
), sesak (-), pasien malas makan dan kurang minum.
Pasien sering jajan makanan di kios, pasien jarang
mencuci tangan jika hendak makan, terutama setelah
bermain. Pasien belum BAB sejak 1 hari yang lalu. BAK
lancar.
Anamnesis antenatal dan riwayat persalinan: Kunjungan
ANC rutin setiap bulan selama kehamilan, lahir spontan
dirumah dengan berat badan lahir 2800 gram ditolong oleh
bidan. Ibu pasien tidak megkonsumsi obat-obatan dan
menderita penyakit selama kehamilan.
Jenis I II III
Imunisasi
BCG +
Polio + + +
DTP + + +
Campak + +
Hepatits + + +
PEMERIKSAAN FISIS
Keadaan umum : Sakit sedang
Status Gizi : Gizi Kurang (CDC 2000 )
Sianosis : Tidak ditemukan
Ikterus : Tidak ditemukan
Kejang : Tidak ditemukan
Anemia : konjungtiva anemis
Kesadaran : Apatis
Tekanan darah : 100/70
Denyut nadi : 75 Kali/men
Suhu : 36,7o C
Respirasi : 27 kali/menit
Berat Badan : 15 kg
Panjang Badan : 116 cm
Kulit :
Warna : sawo matang
Efloresensi : tidak ditemukan
Pigmentasi : tidak ditemukan
Jaringan parut : tidak ditemukan
Lapisan lemak : tidak ditemukan
Lain-lain : tidak ditemukan
Kepala :
Wajah : Simetris, edema periorbital (-)
Deformitas : Tidak ada
Bentuk : Normocephal.
Rambut : Hitam, lurus, sulit dicabut
Mata
Konjungtiva : Anemis +/+
Sklera : Ikterik -/-
Pupil : Isokor, RCL+/+, RCTL+/+
Cekung : (-)
Mulut : Bibir kering (+) Lidah Kotor (+)
Hidung : Rhinore (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Thorax
Paru-paru
Inspeksi : Simetris bilateral, retraksi (-), massa (-), sikatriks (-)
Palpasi : Vokal fremitus (+) ka=ki, massa (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor (+) diseluruh lapang paru,
Auskultasi : Bunyi vesikular (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis teraba pada SIC V linea midclavicula
sinistra
Perkusi : Batas atas jantung SIC II, batas kanan SIC V linea
Parasternal dextra, batas kiri jantung SIC V linea
axilla anterior
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, murmur (-),
gallop(-)
Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar (+), massa (-), distensi (-),
sikatriks (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal.
Perkusi : Timpani (+), asites (-)
Palpasi : Nyeri Tekan region abdomen (-),
organomegali (-)
Genital : Tidak ditemukan kelainan
Anggota gerak : Ekstremitas atas dan bawah akral
hangat,edema (-),
Punggung : Skoliosis (-), Lordosis (-), Kyphosis (-)
Otot-otot : Atrofi (-)
Refleks : Refleks fisiologis normal, patologis (-)
Hasil Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11,9 5,0-14,5 g/dl
Leukosit 6,67 5,0-14,5 ribu/ul
Eritrosit 4,61 3,95-5,26 Juta/ul
Hematokrit 37,1 34-50 %
Trombosit 233 150-440 Ribu/ul
MCV 80,4 75-87 Fl
MCH 25,8 24-30 Pg
MCHC 32,1 31-37 %
Jenis Pemeriksaan Hasil Keterangan
Reaksi Widal
- Salmonella typhi O 1/320
- Salmonella typhi H 1/320
- Salmonella paratyphi AH 1/80
- Salmonella paratyphi BH 1/80
RESUME
Panas sejak 14 hari sebelum masuk rumah sakit. Panas dirasakan
setiap hari, naik turun, dan terutama dirasakan pada malam hari.
pasien malas makan dan kurang minum. Pasien sering jajan makanan
di kios, pasien jarang mencuci tangan jika hendak makan, terutama
setelah bermain. Pasien belum BAB sejak 1 hari yang lalu. BAK lancar.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit
sedang, kesadaran apatis, gizi kurang. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 75 x/menit, reguler,
kuat angkat, respirasi 27 x/menit, suhu 39,5oC. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan mukosa bibir kering, lidah kotor dan rambut kering.
Konjungtiva anemis, Pemeriksaan thorax dan abdomen dalam batas
normal. Pada pemeriksaan labolatorium didapatkan HGB 11,9, WBC
6,67, hasil tes widal salmonella typhi O +1/320, Salmonella typhi H
+1/320, Salmonella paratyphi AH +1/80, Salmonella paratyphi BH
+1/80
DIAGNOSA KERJA
Demam Tifoid
TERAPI
IVFD Asering 22 tpm
Inj Ceftriaxone 600 mg/12 jam/iv (1)
Inj novalgin 120 mg/8 jam iv
Dexamethasone 2,5mg/8jam/iv (1)
Elkana Cl syr 2x1 cth
FOLLOW UP
PERAWATAN HARI KE 1 : 2 NOVEMBER 2016
Subjek (S): Panas (-) hari ke 15, Bebas panas hari ke 1. Assesment (A) :
Batuk (-) lendir (-) . Muntah (-). BAB (-) belum BAB hr 2 .
BAK (+) lancar. Demam Typhoid
Objek (O): Tanda Vital
Denyut Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 24 kali/menit Plan (P) :
Suhu : 360C
IVFD Asering 22 tpm + 1 amp Neurosanbe /24 jam
Kesadaran : apatis
Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor < 2 detik Inj Ceftriaxone 600 mg/12 jam/iv (2)
Kepala : konjungtiva anemis (+/+), sklera Ikterik (-/-) Inj novalgin 120 mg/8 jam iv
mata cekung (-), bibir kering (+), lidah kotor (+). Tonsil
T1/T1, Faring hiperemis (-) Dexamethasone 2,5mg/8jam/iv (2)
Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-) Pembesaran Elkana Cl syr 2x1 cth
kelenjar tiroid (-)
Thorax Bedrest + diet lunak
Paru-paru :Simetris bilateral,Vokal fremitus (+) kesan
normal, Bunyi vesikular (+/+). Ronki (-/-). Wheezing (-/-)
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung
(-)
Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+), timpani (+), NTA
(-)
PERAWATAN HARI KE 2 : 3 NOVEMBER 2016
Subjek (S) : Panas (-) hari ke 17, Bebas panas hari ke Assesment (A) :
3. Batuk (-) lendir (-) . Muntah (-). BAB (-) belum BAB hr
4. BAK (+) kesan kurang. Nyeri perut (+) Demam typhoid
Objek (O) tanda Vital
Denyut Nadi : 78 kali/menit
Respirasi : 28 kali/menit
Plan (P) :
Suhu : 36,70C IVFD Asering 22 tpm
Kesadaran : apatis
Inj Ceftriaxone 600 mg/12 jam/iv (3)
Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor < 2 detik
Kepala : konjungtiva anemis (+/+), sklera Ikterik (-/-) Inj gentamicin 30 mg/12 jam/iv (1)
mata cekung (-), bibir kering (+), lidah kotor (+). Tonsil
T1/T1, Faring hiperemis (-) Dexamethasone 2,5mg/8jam/iv (3) terakhir
Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-) Pembesaran Inj novalgin 120 mg/8 jam iv
kelenjar tiroid (-)
Thorax Elkana Cl syr 2x1 cth
Paru-paru :Simetris bilateral,Vokal fremitus (+) kesan Bedrest + diet lunak
normal, Bunyi vesikular (+/+). Ronki (-/-). Wheezing (-/-)
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung
(-)
Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+), timpani (+), NTA
(-)
PERAWATAN HARI KE 3 : 4 NOVEMBER 2016
Subjek (S): Panas (-) hari ke 17, Bebas panas hari ke 3. Assesment (A) :
Batuk (-) lendir (-) . Muntah (-). BAB (-) belum BAB hr 4.
BAK (+) lancar.
Demam typhoid
Objek (O): Tanda Vital
Denyut Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 24 kali/menit
Suhu : 360C Plan (P) :
Kesadaran : apatis
Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor < 2 detik
IVFD Asering 22 tpm
Kepala : konjungtiva anemis (+/+), sklera Ikterik (-/-) Inj Ceftriaxone 600 mg/12 jam/iv (4)
mata cekung (-), bibir kering (+), lidah kotor (+). Tonsil
T1/T1, Faring hiperemis (-) Inj gentamicin 30 mg/12 jam/iv (2)
Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-) Pembesaran
kelenjar tiroid (-) Inj novalgin 120 mg/8 jam iv (kp)
Thorax
Elkana Cl syr 2x1 cth
Paru-paru :Simetris bilateral,Vokal fremitus (+) kesan
normal, Bunyi vesikular (+/+). Ronki (-/-). Wheezing (-/-)
Bedrest + diet lunak
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung
(-)
Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+), timpani (+), NTA
(-)
PERAWATAN HARI KE 4 : 5 NOVEMBER 2016
Subjek (S): Panas (-) hari ke 15, Bebas panas hari ke 1. Assesment (A) :
Batuk (-) lendir (-) . Muntah (-). BAB (-) belum BAB hr 2 .
BAK (+) lancar.
Demam typhoid
Objek (O): Tanda Vital
Denyut Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 24 kali/menit
Suhu : 360C Plan (P) :
Kesadaran : apatis
Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor < 2 detik
IVFD Asering 22 tpm
Kepala : konjungtiva anemis (+/+), sklera Ikterik (-/-) Inj Ceftriaxone 600 mg/12 jam/iv (5)
mata cekung (-), bibir kering (+), lidah kotor (+). Tonsil
T1/T1, Faring hiperemis (-) Inj gentamicin 30 mg/12 jam/iv (3)
Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-) Pembesaran
kelenjar tiroid (-) Inj novalgin 120 mg/8 jam iv (kp)
Thorax
Elkana Cl syr 2x1 cth
Paru-paru :Simetris bilateral,Vokal fremitus (+) kesan
normal, Bunyi vesikular (+/+). Ronki (-/-). Wheezing (-/-)
Bedrest + diet bubur + susu
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung
(-)
Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+), timpani (+), NTA
(-)
PERAWATAN HARI KE 5 : 6 NOVEMBER 2016
Subjek (S): Panas (-) hari ke 15, Bebas panas hari ke 1. Assesment (A) :
Batuk (-) lendir (-) . Muntah (-). BAB (-) belum BAB hr 2 .
BAK (+) lancar.
Demam typhoid
Objek (O): Tanda Vital
Denyut Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 24 kali/menit
Suhu : 360C Plan (P) :
Kesadaran : apatis
Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor < 2 detik
IVFD Asering 22 tpm
Kepala : konjungtiva anemis (+/+), sklera Ikterik (-/-) Inj Ceftriaxone 600 mg/12 jam/iv (6)
mata cekung (-), bibir kering (+), lidah kotor (+). Tonsil
T1/T1, Faring hiperemis (-) Inj gentamicin 30 mg/12 jam/iv (4)
Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-) Pembesaran
kelenjar tiroid (-) Inj novalgin 120 mg/8 jam iv (kp)
Thorax
Elkana Cl syr 2x1 cth
Paru-paru :Simetris bilateral,Vokal fremitus (+) kesan
normal, Bunyi vesikular (+/+). Ronki (-/-). Wheezing (-/-)
Bedrest + diet bubur + susu
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung
(-)
Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+), timpani (+), NTA
(-)
PERAWATAN HARI KE 6 : 7 NOVEMBER 2016
Subjek (S): Panas (-) hari ke 15, Bebas panas hari ke 1. Assesment (A) :
Batuk (-) lendir (-) . Muntah (-). BAB (-) belum BAB hr 2 .
BAK (+) lancar.
Demam typhoid
Objek (O): Tanda Vital
Denyut Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 24 kali/menit
Suhu : 360C Plan (P) :
Kesadaran : apatis
Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor < 2 detik
IVFD Asering 16 tpm
Kepala : konjungtiva anemis (+/+), sklera Ikterik (-/-) Inj Ceftriaxone 600 mg/12 jam/iv (7)
mata cekung (-), bibir kering (+), lidah kotor (+). Tonsil
T1/T1, Faring hiperemis (-) Inj gentamicin 30 mg/12 jam/iv (5)
Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-) Pembesaran
kelenjar tiroid (-) Inj novalgin 120 mg/8 jam iv (kp)
Thorax
Elkana Cl syr 2x1 cth
Paru-paru :Simetris bilateral,Vokal fremitus (+) kesan
normal, Bunyi vesikular (+/+). Ronki (-/-). Wheezing (-/-)
Bedrest + diet bubur + susu
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung
(-)
Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+), timpani (+), NTA
(-)
PERAWATAN HARI KE 7 : 8 NOVEMBER 2016
Subjek (S): Panas (-) hari ke 15, Bebas panas hari ke 1. Assesment (A) :
Batuk (-) lendir (-) . Muntah (-). BAB (-) belum BAB hr 2 .
BAK (+) lancar.
Demam typhoid
Objek (O): Tanda Vital
Denyut Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 24 kali/menit
Suhu : 360C Plan (P) :
Kesadaran : apatis
Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor < 2 detik
IVFD Asering 16 tpm
Kepala : konjungtiva anemis (+/+), sklera Ikterik (-/-) Inj Ceftriaxone 600 mg/12 jam/iv (8)
mata cekung (-), bibir kering (+), lidah kotor (+). Tonsil
T1/T1, Faring hiperemis (-) Inj gentamicin 30 mg/12 jam/iv (6)
Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-) Pembesaran
kelenjar tiroid (-) Inj novalgin 120 mg/8 jam iv (kp)
Thorax
Elkana Cl syr 2x1 cth
Paru-paru :Simetris bilateral,Vokal fremitus (+) kesan
normal, Bunyi vesikular (+/+). Ronki (-/-). Wheezing (-/-)
Mobilisasi duduk 2x15 menit
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung
(-) diet nasi lembek + susu + pepaya
Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+), timpani (+), NTA
(-)
PERAWATAN HARI KE 8 : 9 NOVEMBER 2016
Subjek (S): Panas (-) hari ke 15, Bebas panas hari ke 1. Assesment (A) :
Batuk (-) lendir (-) . Muntah (-). BAB (-) belum BAB hr 2 .
BAK (+) lancar.
Demam typhoid
Objek (O): Tanda Vital
Denyut Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 24 kali/menit
Suhu : 360C Plan (P) :
Kesadaran : apatis
Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor < 2 detik
IVFD Asering 16 tpm aff
Kepala : konjungtiva anemis (+/+), sklera Ikterik (-/-) Inj Ceftriaxone 600 mg/12 jam/iv (9)
mata cekung (-), bibir kering (+), lidah kotor (+). Tonsil
T1/T1, Faring hiperemis (-) Inj gentamicin 30 mg/12 jam/iv (7)
Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-) Pembesaran
terakhir
kelenjar tiroid (-)
Thorax Inj novalgin 120 mg/8 jam iv (kp)
Paru-paru :Simetris bilateral,Vokal fremitus (+) kesan
normal, Bunyi vesikular (+/+). Ronki (-/-). Wheezing (-/-) Elkana Cl syr 2x1 cth
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung
(-) Mobilisasi duduk 2x30 menit
Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+), timpani (+), NTA
(-)
diet nasi lembek + susu + pepaya
PERAWATAN HARI KE 9: 10 NOVEMBER 2016
Subjek (S): Panas (-) hari ke 15, Bebas panas hari ke 1.
Batuk (-) lendir (-) . Muntah (-). BAB (-) belum BAB hr 2 .
BAK (+) lancar.
Assesment (A) :
Objek (O): Tanda Vital
Denyut Nadi : 80 kali/menit
Demam typhoid
Respirasi
Suhu
: 24 kali/menit
: 360C
Kesadaran : apatis
Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor < 2 detik Plan (P) :
Kepala : konjungtiva anemis (+/+), sklera Ikterik (-/-)
mata cekung (-), bibir kering (+), lidah kotor (+). Tonsil
T1/T1, Faring hiperemis (-)
Rencana pulang
Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-) Pembesaran
kelenjar tiroid (-)
Cefixime syr 2x1 cth
Thorax
Paru-paru :Simetris bilateral,Vokal fremitus (+) kesan
Elkana cl syr 2x1 cth
normal, Bunyi vesikular (+/+). Ronki (-/-). Wheezing (-/-)
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung Kontrol DL dan widal
(-)
Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+), timpani (+), NTA
(-)
DISKUSI
Bakteri di fagosit
oleh sel fagosit Menuju RES
Mengeluark Bakteremi RES & bakteri yg (retikulo
an a tidak difagosit Endothelial
endotoksin sekunder akan kembali Sysytem )
masuk ke Terutama hati &
pembuluh darah limpa
Demam
tifoid
Masuk kembali
ke organ tubuh
ke hati, limpa
dan dikeluarkan
ke usus (reinfkesi)
MANIFESTASI KLINIS
Anak tampak sakit sedang atau berat
Kesadaran apatis
Demam (remitten)
Lidah berselaput putih disertai tremor
Bercak merah (rose spot)
Lesu
Anoreksia
Mialgia
Sakit kepala
Nyeri perut
Diare atau konstipasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kesadaran : apatis
Rambut & bibir kering
Pemeriksaan
fisik Lidah kotor & tremor
Leukosit Normal
Pemeriksaan Widal : Salmonella typhi O +1/160
penunjang
PENATALAKSANAAN
PERAWATAN
Tirah baring : penderita harus istirahat 5-7 hari bebas
panas.
Imobilisasi secara bertahap :
Hari 1 : duduk 2 x 15 menit
Hari 2 : duduk 2 x 30 menit
Hari 3 : jalan dan pulang
DIET
diet makanan lunak, biasanya diawali dengan
Medikamentosa
Kloramfenikol (lini pertama ) : 50-100 mg/KgBB/hari (10-14
hari)
Amoksisilin : 100 mg/kgBB/hari secara oral dibagi dalam 3-4
dosis
Kotrimoksazole 6mg/kgBB/hari
Ceftriaxone 80mg/kgBB/haru
Cefixime 10mg/kgBB/haru