Materi 2 Konsep Keperawatan Gawat Darurat
Materi 2 Konsep Keperawatan Gawat Darurat
Pelatihan TRIASE
EM nur Indonesia
Karakteristik Kondisi Kegawat-Daruratan:
Autonomy (mandiri)
Beneficence (kemurahan hati atau pemanfaatan)
Non maleficence (tidak merugikan orang lain)
Veracity (jujur)
Justice (adil)
Fidelity (komitmen)
Landasan Hukum
Menolong:
KUHP Pidana Ps. 304 :
Membiarkan seseorang dalam keadaan sengsara
KUHP Pidana Ps. 531 :
Tidak memberikan pertolongan pada orang yang
sedang menghadap maut
UU Kesehatan no. 23/92 Ps. 5 :
Wajib memelihara dan meningkatkan kesehatan
Landasan Hukum
Frekuensi nafas
Suara pernafasan
Adanya udara keluar dari jalan nafas
Cara pengkajian
Look : Lihat pergerakan dada, irama, kedalaman,
simetris atau tidak, dyspnea
Listen : dengarkan dengan stetoskop
Feel : rasakan dengan perkusi dan palpasi
CARA PENGKAJIAN
Look : apakah kesadaran menurun, gelisah,
adanya jejas diatas clavikula, adanya
penggunaan otot tambahan
Listen : dengan atau tanpa stetoskop apakah
suara tambahan
Feel : rasakan dengan cara perkusi dan palpasi
CIRCULATION
AVPU
Alert Verbal Pain Unresponsive
GCS
Eye Motorik Verbal
Pupil
Kemampuan motorik
Ada tidak parese dan nilai kekuatan otot
PENGKAJIAN SEKUNDER
Riwayat penyakit
SAMPLE (Sign and Symptoms, Allergy,
Medication, Past medical history, last meal,
event leading)
Metode untuk mengkaji nyeri : PQRST
Pengkajian Head to toe
Psikososial
Pemeriksaan penunjang (Lab, Ro, dll)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan dibuat sesuai dengan
urutan masalah, penyebab, dan data
(problem, etiology, symptoms / PES), baik
bersifat aktual maupun resiko tinggi.
Terkadang di IGD hanya ditulis masalah
keperawatan saja
Prioritas masalah ditentukan berdasarkan
besarnya ancaman terhadap kehidupan klien
ataupun berdasarkan dasar/penyebab
timbulnya gangguan kebutuhan klien.
CONTOH MASALAH KEPERAWATAN PASIEN
GAWAT DARURAT
KOLABORASI :
Airway : Pemasangan intubasi, krikotirotomi
Breathing : terapi oksigen, Nebulizer, dll
Circulation : pemberian terapi cairan,
pemasangan cateter, dll
EVALUASI