Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

TINEA KRURIS
TSA ZAKIAH PUTRI
PEMBIMBING : dr. Arif Effendi Sp.KK
IDENTITAS PASIEN

NAMA : Tn. X
UMUR : 35 thn
JENIS KELAMIN : Laki-laki
Alamat : Bandar lampung
Suku bangsa: lampung
Agama :
Status : menikah
ANAMNESIS

Keluhan utama : muncul gatal


kemerahan di selangkangan 2 minggu
yang lalu
Keluhantambahan : gatal bertembah
saat berkeringat. Pasien punya
kebiasaan memakai pakaian yang tidak
menyerap keringat
RIWAYAT PENYAKIT

pasien datang ke RS mengeluh muncul gatal


kemerahan di selangkangan 2 minggu yang
lalu
gatal bertembah saat berkeringat. Pasien
punya kebiasaan memakai pakaian yang tidak
menyerap keringat
Penderita menyangkal hal serupa terjadi pada
keluarga
PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
STATUS GENERALIS

Keadaan umum : baik


Kesadaran : kompos mentis
Status gizi : baik
Tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
Suhu :36,0
Thoraks : DBN
Abdomen : DBN
KGB : DBN
STATUS DERMATOLOGIS/VENEROLOGIS

Lokasi : regio inguinal bilateral


Inspeksi : makula eritem bentuk polisiklik tepi aktif, di beberapa tempat
muncul skuama

Ukuran Lesi Konfigurasi Ef. Primer Ef. Sekuder


Plakat Multipel dan anular Makula skuama
Diskret
RESUME

Pasien mengeluh muncul gatal kemerahan di


selangkangan 2 minggu yang lalu. Gatal bertembah
saat berkeringat. Pasien juga punya kebiasaan
memakai pakaian yang tidak menyerap keringat.
Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan : pada
inguinal terdapat macula eritem bentuk polisiklik, tepi
akttif, di beberapa tempat muncul skuama
DIAGNOSIS BANDING

TINEA KRURIS
KANDIDIASIS
ERITRASMA
PSORIASIS
DIAGNOSIS KERJA

TINEA KRURIS
PENATALAKSANAAN

TERAPI UMUM :
Anjurkan agar menjaga daerah lesi tetap kering
Bila gatal, jangan digaruk karena garukan dapat menyebabkan infeksi
Jaga kebersihan kulit dan kali bila berkeringat keringkan dengan handuk dan mengganti
pakaian yang lembab
Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat seperti katun,
tidak ketat dan ganti setiap hari
Untuk menghindari penularan penyakit, pakaian dan handuk yang digunakan penderita harus
segera dicuci dan direndam air panas.

TERAPI KHUSUS (MEDIKAMENTOSA) :


ORAL : 1. Ketokonazol 200 mg 1x1 selama 14 hari
2. Loratadin 1x1 tiap malam selama 7 hari
TOPIKAL : Mikonazol Cream

PEMERIKSAAN ANJURAN


Kerokan kulit daerah lesi dengan KOH 10%
PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad kosmetika : dubia ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA


DEFINISI

Tinea kruris merupakan dermatofitosis pada lipat paha,


genital, area pubis, daerah perineum, dan sekitar anus.
Dermatofitosis merupakan penyakit pada jaringan
yang mengandung zat tanduk, misalnya stratum
korneum pada epidermis, rambut, dan kuku, yang
disebabkan oleh jaamur golongan dermatofit
Bersifat akut, atau menahun, bahkan dapat
berlangsung seumur hidup
ETIOLOGI

Trichophyton rubrum (90%)


Epidermophythonfuccosum
mentagrophytes(4%)
Trichophyton tonsurans (6%)
EPIDEMIOLOGI

Banyak di daerah tropis


Lebih sering pada orang dewasa, terutama
laki-laki
Sering terjadi pada orang yang kurang
memperhatikan kebersihan diri atau
lingkungan sekitar yang kotor dan lembab
PATOFISIOLOGI
JAMUR TIDAK
LANGSUNG : LANGSUNG :
kontak tanaman,
dengan epitel, Menghasilkan
kayu yang
rambut yang keratinase yang
dihinggapi
mengandung mencerna keratin
jamur,
jamur pakaian
Kolonisasi hifa atau penderita, dll
cabangnya di dalam
keratin yang mati Lesi kulit
batas jelas
Hifa menghasilkan enzim dan
keratolitik meninggi

Tumbuh di
Berdifusi ke epidermis stratum
dan menimbulkan reaksi korneum
peradangan
MANIFESTASI KLINIS

ANAMNESIS
Rasa gatal dan kemerahan di regio inguinalis dan dapat
meluas ke sekitar anus, intergluteal sampai gluteus. Dapat
meluas ke supra pubis dan abdomen bagian bawah
Rasa gatal akan semakin meningkat jika banyak
berkeringat
Riwayat pasien sebelumnya adalah pernah memiliki
keluhan yabg sama. Berada di iklim lembab, memakai
pakaian ketat, bertukar pakaian dengan orang lain,
menderita DM.
MANIFESTASI KLINIS

Pemeriksaan fisik
Makula eritematosa, berbatas tegas dengan tepi lebih
aktif terdiri dari papula dan pustule. Jika kronis atau
menahun maka efloresensi yang tampak hanya macula
hiperpigmentasi dengan skuama diatasnya dan disertai
likenifikasi dan bersisik Garukan dapat menimbulkan
likenifikasi.
MANIFESTASI KLINIS

Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan dengan sediaan basah (KOH 10-
15%)
b. Pemeriksan kultur dengan sabouraud agar
c. Punch biopsi
d. Penggunaan lampu wood
PENATALAKSANAAN

UMUM
Anjurkan agar menjaga daerah lesi tetap kering
Bila gatal, jangan digaruk karena garukan dapat menyebabkan
infeksi
Jaga kebersihan kulit dan kali bila berkeringat keringkan dengan
handuk dan mengganti pakaian yang lembab
Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang dapat
menyerap keringat seperti katun, tidak ketat dan ganti setiap hari
Untuk menghindari penularan penyakit, pakaian dan handuk
yang digunakan penderita harus segera dicuci dan direndam air
panas.
PENATALAKSANAAN

MEDIKAMENTOSA
tinea cruris tanpa komplikasi anti jamur topikal dari
golongan imidazole dan allynamin yang tersedia dalam
beberapa formulasi., digunakan pagi dan sore hari kira-
kira 2-4 minggu. Terapi dioleskan sampai 3 cm diluar
batas lesi, dan diteruskan sekurang-kurangnya 2 minggu
setelah lesi menyembuh.
OBAT SISTEMIK : diberikan jika lesi meluas dan kronik
glriseofulvin 500-1000 mg selama 2-3 minggu atau
ketokonazol 100 mg/ hari selama 1 bulan
KOMPLIKASI

Tinea kruris dapat terinfeksi sekunder oleh


candida atau bakteri yang lain. Pada
infeksi jamur yang kronis dapat terjadi
likenifikasi dan hiperpigmentasi kulit.
PROGNOSIS

Prognosispenyakit ini baik dengan


diagnosis dan terapi yang tepat
asalkan kelembaban dan
kebersihan kulit selalu dijaga

Anda mungkin juga menyukai