DAN
STERILISASI
Oleh
Adi Isworo, SKM. MPH.
Pendahuluan
Mikroorganisme adalah agen yang menyebabkan
terjadinya infeksi, termasuk didalamnya bakteri, virus,
jamur, dan parasit.
Mikroorganisme dapat hidup dimana saja disekitar
kita.
Manusia normal mempunyai mikroorganisme sebagai
flora normal pada kulit, saluran nafas bagian atas,
usus dan saluran genital
Beberapa mikroorganisme lebih pathogen dari yang
lainnya dan jenis yang lebih pathogen ini tentunya
akan lebih mudah menyebabkan infeksi
Menyebarnya suatu infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme pathogen tentu tidak dikehendaki
oleh semua pihak, terlebih didalam rumah sakit.
Untuk itu perlu dilakukan upaya pencegahan infeksi
Asepsis
Istilah umum yang digunakan dalam
pelayanan kesehatan untuk menggambarkan
semua usaha yang dilakukan untuk
mencegah masuknya mikroorganisme ke
dalam tubuh yang kemungkinan besar akan
mengakibatkan infeksi.
Tujuan asepsis
Untuk mengurangi atau menghilangkan
jumlah mikroorganisme baik yang terdapat
pada permukaan benda hidup (kulit, jaringan)
maupun benda mati (alat-alat bedah) hingga
mencapai tingkat yang aman
Antisepsis
Adalah pencegahan infeksi dengan
membunuh atau menghambat pertumbuhan
dari mikroorganisme pada kulit dan jaringan
tubuh lainnya.
Dekontaminasi
Adalah proses/tindakan yang dilakukan agar
benda-benda mati (peralatan bedah) dapat
ditangani / disentuh oleh petugas kesehatan
secara aman, terutama petugas pembersih
alat medis, sebelum pencucian dilakukan
Sasaran
Meja pemeriksa, meja operasi, alat-alat
bedah, sarung tangan dll.
Yang terkontaminasi oleh darah atau cairan
tubuh selama atau setelah pelaksanaan
suatu prosedur tindakan medik.
Pencucian
Adalah proses secara fisik yang
menghilangkan darah, cairan tubuh atau
benda asing lainnya seperti debu atau
kotoran dari kulit atau dari peralatan
Desinfeksi
Adalah suatu proses yang menghilangkan
sebagian besar mikroorganisme penyebab
penyakit dari peralatan
Desifeksi tingkat tinggi (DTT) dengan
merebus atau dengan menggunakan
larutan/bahan kimia, akan menghilangkan
suatu mikroorganisme terkecuali beberapa
endospora bakteri
Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)
Sterilisasi
Adalah suatu proses yang dapat membunuh
semua mikroorganisme (bakteri, virus, jamur
dan parasit) termasuk endospora bakteri
pada peralatan
DESINFEKSI
Tindakan desinfeksi harus didahului dengan
dekontaminasi dan pencucian agar
memberikan hasil yang optimal.
CARA-CARA DESINFEKSI
Merebus dalam air mendidih selama 20
menit (setelah mendidih) / pengukusan
1. Dekontaminasi
a. Pada instrument
Dekontaminasi dengan chlorine 0.5% atau Hibicet
1: 100
Sikat hati-hati hingga semua kotoran hilang
Bilas dengan air hangat
Keringkan dialmari pengering kalau ada atau
dinginkan, jangan memakai lap biasa karena akan
terkontaminasi lagi
b. Sarung tangan
Dekontaminasi
Bilas dengan air hangat
Tes kebocoran sarung tangan
Keringkan dua sisi sarung tangan dengan
mesin pengering
Berikan talk tipis-tipis pada sisi dalam saja
Dekontaminasi
2. Pengemasan
a. Pembungkusan dengan tenun
- Masa Kadaluwarsa
Dua (satu lapis) : 1 minggu (almari tertutup),
2 hari rak terbuka
Dua (dua lapis) : 7 minggu (tertutup), 3 hari
terbuka
Untuk keamanannya harus dilakukan uji
sterilitas
b. Pembungkusan dengan kertas
c. Pembungkusan dengan kantung/kertas
kombinasi kertas-plastik
3. Indikatorisasi
a. Indikator fisik
Indikator ini merekam kerja autoclave,
apakah sesuai prosedur atau tidak.
Dinyatakan dengan kurva yang menyatakan
hubungan antara : temperature, waktu dan
tekanan.
Apabila gambar/kurva tidak sesuai dengan
ketentuan, maka kerja autoclave dinyatakan
tidak benar dan proses sterilisasi harus
diulangi
b. Indikator kimia
Berdasarkan kemampuan dari proses
sterilisasi tersebut (panas, uap gas, radiasi)
untuk merubah sifat-sifat zat-zat kimia dari
bermacam-macam bahan.
Contoh : Autoclave tape (untuk steam
autoclave), AN 85 Exposure Indicator
(untuk ethylene Oxyde Sterilisator)
METODE STERILISASI
1. Heat Sterilization
a. Autoclaving
Temperatur : 121oC (250oF)
Pressure : 106 Kpa (LS ibs/inch)
Waktu : 20 menit untuk alat tidak dibungkus, 30 menit
untuk alat dibungkus, keringkan sebelum dipindah
b. Hot Air
Temperatur : 50oC selama 150 menit
60oC selama 120 menit
170oC selama 60 menit
180oC selama 30 menit
Selain itu diperlukan waktu 2 - 2 jam untuk proses
pendinginan.
Autoclave and Hot air
2. Chemical Sterilisation
Merupakan proses sterilisasi dengan
menggunakan gas Ethylene Oxyde :
Untuk Anprolene Sterilisation, AN 74,
sterilisasi berlangsung selama 12 jam
terperatur kamar.
Lazimnya : 800 1200 mg.Gas/L
45-63oC, 1-4 jam
POST STERILISASI
a. Penyimpanan
- Tunggu 30 menit setelah sterilisasi
selesai dan pintu dibuka, Tunggu dingin (
1 jam), masukkan ke ruang simpan.
- Jangka waktu penyimpanan
Bungkus tenun rangkap 2-3 hari,
Wipak (bungkusan tidak cacat) bias sampai
3 bulan
Jaga sterilisasi, temperature dan kelembaban
ruangan (jangan sembarangan orang masuk
keluar)
Kelembaban ruangan dibawah 50%
b. Distribusi
Periksalah keadaan barang sebelum
didistribusikan (kelengkapan set instrument,
keadaan keamanan dll)
Taruh didalam Trolley yang sudah di
desinfeksi dan tertutup, atau dibungkus lagi
dalam kantong-kantong plastic yang sudah
didesinfeksi, untuk kemudian diangkat
c. Uji sterilitas
Demi keamanan penggunaan, maka harus
dilakukan uji sterilitas secara periodic
(sebaiknya setiap bulan)
Pengujian meliputi :
Metode sterilisasi
Pengemasan
Penyimpanan
Masa aman sterilitas
PROSES STERILISASI Dekontaminasi
Sterilisasi
Kimiawi DTT
Uap panas Merebus
tekanan tinggi Mengukus
Panas kering Kimiawi
Keringkan,dinginkan,
simpan atau siap
pakai
ISOLASI
TEHNIK ISOLASI : Tindakan yang bertujuan
mencegah menyebarnya mikroorganisme
tertentu.
ISOLASI PROTEKTIF : Tindakan yang
bertujuan mencegah kontak antara patogen
dan orang yang sangat mudah terkena
penyakit/rentan
Siklus Proses Penularan
RESER
HOST
VOIR
IN EXIT
PORT
De
ENTRY
Tehnik Isolasi
HAMBATAN PENYEBARAN
CARRIER
EXCRETUM & SECRETUM
ENVIRONT
MENT