1
Pendahuluan
Dewasa ini prevalensi penyakit menular dan
bukan menular cenderung meningkat secara
global terutama di negara-negara berkembang.
Banyak publikasi dan diskusi mengenai hal ini,
termasuk dalam sidang WHO atau World Health
Assembly di Geneva tahun 2004. Yang akan
dibicarakan kali ini adalah penyakit bukan
menular terutama obesitas, sindroma metabolik
dan diabetes melitus.
2
OBESITAS
Definisi :
Kegemukan 25 23
1. Dislipidemia
2. Hipertensi
3. Diabetes melitus tipe 2
4. Penyakit jantung koroner, jantung vaskuler, stroke.
5. Gagal jantung
6. Osteoartritis
7. Policystic ovarial syndrome
8. Kanker tertentu al payudara, kolon, prostat,
endometrium
9. Batu kandung empedu
10. Sleep apneu
11. Depresi 6
SINDROMA METABOLIK
Definisi:
Sindroma metabolik (Dysmetabolic syndrome X,
ICD-9CM : 277,7) adalah sekumpulan gejala akibat
gangguan metabolisme yang merupakan faktor
risiko penyakit kardiovaskular ditandai dengan
obesitas abdominal, toleransi glukosa terganggu,
hipertensi, dan dislipidemia. Ada beberapa sinonim
yang digunakan untuk sindroma metabolik, yaitu :
sindroma X, sindroma resistensi insulin, sindroma
dislipidemia obesitas. Pada umumnya sekarang
klasifikasi sindoma metabolik adalah berdasarkan
NCEP- ATP III 2001. 7
Klasifikasi / etiologi
8
Kriteria diagnosis Sindroma Metabolik menurut
NCEP- ATP III 2001
Kriteria Nilai
Glukosa plasma puasa 110 mg/dl (6,1 mmol/l)
Tekanan darah 130/85 mmHg
Trigliserida (TG) 150 mg/dl (1,7 mmol/l)
HDL cholesterol < 40 mg/dl
< 50 mg/dl
Obesitas abdominal > 102 cm (Asia : 90 cm)
(waist circumference) > 88 cm (Asia : 80 cm)
Diagnosis 3 atau lebih komponen
9
Patogenesis
Pada keadaan obesitas, terdapat resistensi insulin
dan hiperinsulinemia serta resistensi leptin dan
hiperleptinemia yg berhubungan dg obesitas
abdominal. Tekanan darah dapat meningkat
melalui aktivitas sistem saraf simpatis dan regulasi
reseptor angiotensin II akibat insulin tersebut. Jika
obesitas disertai gangguan lainnya seperti
dislipidemia, hipertensi dan atau resistensi insulin
akan berkembang menjadi sindroma metabolik.
Selain hal tersebut diatas, faktor genetik juga
dianggap sebagai predisposisi timbulnya
sindroma metabolik.
10
Testes laboratorium
11
Perkembangan DM Tipe 2
12
International Diabetes Center, Minneapolis
EFEK TERAPI PADA RESISTENSI INSULIN
DAN DISFUNGSI SEL
13
Arner P, Diabetes Obes Metab, 2001; S11-S19
Jenis tes pada pasien DM dapat berupa tes
saring, tes diagnostik, tes pengendalian dan tes
untuk mendeteksi komplikasi.
Tujuan:
14
Indikasi:
Bila terdapat salah satu faktor resiko DM sebagai berikut:
Usia dewasa tua (> 45 tahun).
Kegemukan, Berat Badan (BB) lebih: BB >120 % BB
ideal atau IMT > 23 kg/m2. IMT= BB/TB2 (Berat
Badan/Tinggi Badan kuadrat).
Hipertensi (>140/90 mmHg).
Riwayat DM dalam garis keturunan.
Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat atau
BB lahir bayi > 4000 g.
Dislipidemia (Kolesterol HDL < 35 mg/dL, dan atau
Trigliserida > 250 mg/dL).
Pernah TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) atau GDPT
(Glikosa Darah Puasa Terganggu).
15
Hasil Tes saring (lihat juga indikasi pd tes saring)
menunjukkan hasil:
16
B. TES DIAGNOSTIK:
GDP,GDS,GD2PP,GLUKOSA Jam ke-2 TTGO
Tujuan:
Untuk memastikan diagnosis DM pada individu
dengan keluhan klinis khas DM atau mereka
yang terjaring pada tes saring.
17
Indikasi:
Keluhan klinis khas DM: poliuria, polidipsi, polifagia,
lemah, penurunan berat badan yang tidak jelas
penyebabnya.
c. DM Gestasi 18
Interpretasi Tes Glukosa Darah:
GDS Plasma vena < 110 < 6,1 110199 6,111,0 > 200 > 11,1
Darah kapiler < 90 < 5,0 90199 5,011,0 > 200 > 11,1
GDP Plasma vena < 110 < 6,1 110125 6,17,0 > 126 > 7,0
Darah kapiler < 90 < 5,0 90109 5,06,1 > 110 > 6,1
GD2PP/ Plasma vena < 140 < 7,8 140200 7,811,1 > 200 > 11,1
TTGO Darah kapiler < 120 < 6,7 120200 6,711,1 > 200 > 11,1
19
C. TES PENGENDALIAN dan DETEKSI
KOMPLIKASI DM : GDP, GD2PP, A1c
Tujuan:
Memantau keberhasilan pengobatan untuk
mencegah terjadinya komplikasi kronik DM.
Indikasi:
Individu yang didiagnosis DM, Toleransi
Glukosa Terganggu (TGT), atau GDPT
(Glukosa Darah Puasa Terganggu) pada tes
saring.
20
Kriteria pengendalian DM:
Baik Sedang Buruk
GDP (mg/dL) 80 - 109 110 - 125 > 126
GD2PP (mg/dL) 110 - 144 145 - 179 > 180
A1C (%) < 6.5 6.5 - 8 >8
Kolesterol Total (mg/dL) < 200 200 - 239 > 240
Kolesterol LDL (mg/dL) < 100 100 - 129 > 130
Kolesterol HDL (mg/dL) > 45
21
Langkah-langkah pelaksanaan pengendalian DM :
23
DIAGNOSIS CRITERIA
Criteria Adult Metabolic Type 2 DM
Obesity Syndrome
Age (y) > 18 > 28 > 45