Turunan 5-Pirazolon
1. Antipirin (Fenazon)
Aktivitas hampir sama dengan asetanilid, dg awal kerja yang
lebih cepat.
Efek agranulositosis cukup besar > tdk digunakan utk
pemakaian sistemik
Memiliki efek paralitik pada saraf sensori dan motorik > utk
anestesi setempat dan vasokontriksi pd pengobatan rinitis
dan laringitis.
Dosis : Larutan 5-15%
2. Amidopirin (Pyramidon, Aminopirin, Aminofenazon)
Mempunyai aktivitas analgesik serupa dgn antipirin, awal kerja
nya lebih lambat dan masa kerjanya lebih panjang.
Absorbsi obat dlm saluran cerna cepat, dan + 25-30% akan
terikat oleh protein plasma, waktu paro plasmanya + 2-3 jam.
Efek samping agranulositosisnya () dan berakibat fatal,
sehingga sekarang tidak lagi digunakan dan dilarang beredar di
Indonesia.
3. Metampiron Na (Metamizol Na, Antalgin, Novalgin, Dipiron)
Merupakan analgesik-antipiretik yg cukup populer di
Indonesia.
Absorbsi obat pada saluran cerna cepat, dan cepat pula
termetabolisme di hati.
Efek samping agranulositosisnya cukup besar sehingga
dilarang beredar di Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan
Australia.
Dosis : 500 mg 4 dd.
turunan 5-pirazolidindion mengandung gugus keto (C3) yang dapat membentuk gugus enol aktif yang
mudah terionisas.
Substitusi atom H pada C4 dengan gugus metil akan menghilangkan aktivitas antiradang kareana senyawa
tidak dapat membentuk enol
Penggantian satu atom N pada inti pirazolidindion dengan atom O, pemasukan gugus metil dan halogen
pada cincin benzen dan penggantian gugus n-butil dengan gugus alil propil ternyata tidak mempengaruhi
aktivitas antiradang, aaytau aktivitasnya teteap
Penggantian cincin benzen dengan silopenten atau siklopentan akan membuat senyawa menjadi tidak
aktif
Peningkatan keasaman akan menurunkan aktivitas antiradang dan meningkatan efek urikosurik
Contoh
1. Fenilbutazon.
- pro drug = mengalami metabolisme, yaitu hidroksilasi aromatik ->
menjadi metabolit aktif oksifenbutazon -> antiradang dan analgesik.
- Absorpsi = cepat di saluran cerna
- Ikatan protein plasma = 99%
- T max = 1-7 jam
- t1/2 = 3 hari
2. Oksifenbutazon (Tanderil, Reozon)
- Menimbulkan efek samping iritasi lambung yang lebih rendah dibanding
fenilbutazon.
- Absorpsi = cepat di saluran cerna
- Ikatan protein plasma = 99%
- T max = 1-12 jam
- t1/2 = 2-3 hari
3. Sulfinpirazon (pKa = 2,8)
- mengandung gugus sulfinil yang bersifat Hidrofil -> meningkatkan
ekskresi asam urat -> pengobatan penyakit pirai yang kronik.
- t1/2 = 2 jam -> menyebabkan durasi pendek
4. Bumadizon kalsium semihidrat ( Eumotol)
- merupakan produk utama hidrolisis fenilbutazon -> efek analgesik,
antipiretik dan antiradang.
- untuk pengobatan rematik artritis akut.