Anda di halaman 1dari 31

Disusun oleh :

Septi Yanti Amalia


1161050045

Pembimbing :
dr. Heryanto Syamsudin,Sp.KK

Kepanitraan ilmu penyakit kulit dan kelamin


Periode 6 November 2017- 9 Desember 2017
Fakultas Kedokteran Universotas Kristen Indonesia
Efloresensi Kelainan kulit yang dapat
dilihat secara objektif
Pemeriksaan Kulit
A. Anamnesis
B. Inspeksi
C. Palpasi
ANAMNESIS
Onset (sejak kapan , hari / minggu / bulan )
Bentuk awal timbulnya kelainan
Tempat muncul pertama
Gatal / sakit
Memperberat / memperburuk
Faktor genetik
Faktor predisposisi
Inspeksi
Pemeriksaan fisik Lengkap (Rambut
Kuku dan mukosa).
- Efloresensi : lokasi , penyebaran ,
warna , bentuk , batas dan ukuran
Palpasi
Permukaan : rata, berbenjol-benjol ,
halus atau kasar
Konsistensi Lesi
Efloresensi lesi
Efloresensi Efloresensi Efloresensi
Primer Sekunder khusuh

Makula Krusta Telangiektasia


Eritem Skuama Eksantema
Papula Ulkus Purpura
Plak Erosi Komedo
Nodul Fisura Kanalikuli
Vesikel Ekskoriasi Milia
Bula Sikatriks Roseola
Pustula Keloid
Urtika Abses
Tumor Lilkenifikasi
Kista Guma
Makula ( 0,5 Cm)

Patch (> 0,5 Cm)

Perubahan Warna kulit


Tanpa perubahan permukaan / bentuk
Eritema

Perubahan warna kemerahan pada kulit


Penonjolan padat
diatas permukaan kulit

Papul ( 0,5 Cm)

Plaque ( >1cm )
Nodul
Masa padat dengan diameter > 1 cm ,
Nodulus 0,5 Cm
Kista
Sebuah kantong yang
berisikan cairan serosa /
padat / setengah padat
Vesikel
Gelembung berisi cairan serosa
dengan diameter <0,5cm

Bula

Vesikel dengan ukuran


> 1cm
Urtika

Udem setempat yang dapat


Hilang beberapa menit-jam.

Pustul

Vesikel berisi nanah


Tumor

Penonjolan diatas kulit berdasarkan


pertumbuhan sel ataupun jaringan tubuh
EFLORESENSI SEKUNDER
Skuama
pelepasan lapisan tanduk dari permukaan kulit
Erosi Ekskoriasi
kerusakan kulit Kerusakan kulit
sampai stratum spinosum
Sampai ujung stratum papilaris
Ulkus
kerusakan kulit ( epidermis dan dermis )

Batas
Tepi
Dasar
Dinding
Fisura

Belahan kulit dengan dasar yang sangat


kecil / dalam
Krusta Keloid

Hipertrofi yang
Cairan yang mengering di pertumbuhannya
atas permukaan kulit melampaui batasnya
Abses Sikatriks
Kantong berisi nanah Jaringan ikat yang
menggantikan epidermis
dan dermis yang hilang
Likenifikasi Guma

Penebalan kulit Kerusakan kulit yang


sehingga seperti destruktif / kronik
lipatan dengan penyebaran
serpiginosa
Efloresensi khusus
Talangiektasia

Pelebaran kapiler yang menetap


Eksantema
Kelaianan kulit yang timbul serentak dalam
waktu singkat dan dapat hilang singkat
Perdarahan dibawah kulit yang tampak merah
dan tidak hilang dengan penekanan
Komedo

Gumpalan massa/sebum
yang tersumbat di saluran
polisebaceus
Milia

Penonjolan diatas permukaan kulit berwarna


putih disebabkan penyumbatan saluran
kelenjar sebasea
Sifat-sifat efloresensi
Ukuran : miliar , lentikular , numular , plakat
Bentuk : linier , sirsinar , arsniar , polisiklik ,
korimbiformis
Lokasi : sirkumskrip , difus , generalisata ,
regional , universal , herpetiformis , soltar ,
diskret , simtreik , unilateral , bilateral

Anda mungkin juga menyukai