Anda di halaman 1dari 31

Ketua:

Muhammad Afif Ramdisa Putra 1102016129


Sekertaris:
Syifa Melati Putri 1102016214
Anggota:
Muhamad Chairul Syah 1102016126
Muhammad Reza MA Rifatullah 1102016136
Pungky Indera Sandy 1102016169
Rania Ghozi 1102016179
Ramdesima kasmir 1102016177
Risha Fairuz Fitriana 1102016188
Widatun Najah 1102016225
Seorang mahasiswa 19 tahun dibawa ke IGD RS YARSI karena lemas saat
mengikuti orientasi pengenalan kampus. Pada pemeriksaan fisik : kesadaran
komposmentis, tampak sakit sedang, lemas, bibir dan lidah kering, kekuatan
ekstremitas berkurang. Sebelum dibawa ke IGD Rumah Sakit, tim darurat medis telah
memberika larutan pengganti cairan tubuh. Di RS, penderita segera diberikan infus
cairan. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan, kadar Natrium: 138 mEq/L (Normal
= 135-145 mEq/L), Kalium: 2,9 mEq/L (Normal = 3,5-5,5 mEq/L) dan klorida: 103 mEq/L
(Normal = 100-106 mEq/L) pasien dianjurkan untuk rawat inap dan minum sesuai
dengan kaidah islam.
1. Ekstremitas: Anggota gerak tubuh atau tulang gerak bagian atas dan bawah.
2. Compos mentis: (Komposmentis) Keadaan normal dan sadar sepenuhnya.
3. Infus: Pemasuka obat dan sebagainya (berupa cairan) tanpa tekanan istimewa
melalui pembuluh darah atau rongga badan.
4. Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan tubuh untuk menentukan adanya suatu tanda klinis
pada system atau organ tubuh.
5. Cairan tubuh: Cairan yang memiliki sifat fisiologis yan homoestasis yang selalu
berusaha mengimbangkan cairan tubuh (ekstraselular & intraselular)
1. Bagaimana mekanisme keseimbangan cairan dalam tubuh?
2. Organ apa yang terganggu bila tubuh kekurangan cairan?
3. Apa fungsi Na, K, Cl?
4. Apa gejala yang timbul saat kondisi tubuh kekurangan cairan?
5. Apa penyebab tubuh kurang cairan?
6. Bagaimana penanganan saat tubuh kekurangan cairan
7. Apa fungsi cairan bagi tubuh ?
8. Apa jenis cairan tubuh ?
9. Apa penyakit yang disebabkan kekurangan cairan ?
10. Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apabila kekurangan elektrolit ?
11. Apa yang menyebabkan tubuh kekurangan kalium ?
12. Bagaimana cara minum yang benar sesuai dengan kaidah islam ?
1. Input = output.
2. Ginjal, hati, jantung.
3. Na = menjaga volume plasma, keseimbangan asam basa, osmolaritas dan absorpsi glukosa pada
mukosa ; K = Kelancaran fungsi otak, sel jantung, transmisi saraf, mengubah glukosa menjadi glikogen
; CL = Sebagai buffer ; terdapat di aram lambung, dan berperan dalam osmolaritas.
4. Mulut dan kulit kering, haus dan pusing . mudah mengantuk dan cepat lelah, pembmuangan urin
menurun dan warna lebih pucat.
5. Karena olahraga berlebihan dengan kekurangan asupan makanan dan minum dalam tubuh, demam,
diare, muntah, keringet, berlebih.
6. Diberi infus, diberi cairan pengganti seperti oralit > minum
7. Mengatur suhu tubuh, membuang, racun sisa makanan, pengaturan nutrisi, O2 dan CO2. Menjaga
kelembaban kulit membantu metabolisme.
8. Intraseluler dan exstraseluler ( plasma, interstitial, transelular )
9. Dehidran, hipotermia, hiponatrema, hipovolemik, hipoalemik.
10. Pemeriksaan urin, serum dan plasma darah
11. Asupan kalium kurang, pengeluaran kalium berlebihan, penyakit genetic ginjal, masalah saluran
pencernaan.
12. Niat, baca bismillah, doa, duduk, tidak boleh berlebihan buru-buru, dengan menggunakan tangan kanan,
tidak meniup air, tidak minum langsung dari wadah ( Teko)
Cairan merupakan komponen-komponen dalam tubuh karena komposinya
sangat benar oleh karena itu cairan berpengaruh terhadap system organ-organ tubuh,
sehingga perlu dijaga keseimbangannya dengan cara input = ouput. Apabila tubuh
kekurangan cairan dapat menyebabkan dehidrasi, hipotermia, hiponatrema,
hipovolemik, hypokalemia. Hal ini disebabkan oleh olahraga berlebihan dengan
kekurangan asupan makanan dan minum dalam tubuh, demam, diare, muntah, serta
keringat berlebih, karena fungsi cairan dalam tubuh diantaranya yaitu Mengatur suhu
tubuh, membuang, racun sisa makanan, pengaturan nutrisi, O2 dan CO2. Menjaga
kelembaban kulit membantu metabolisme. Untuk mengetahui apabila tubuh
kekurangan cairan dilakukan pemeriksaan fisik. Penanganan yang dilakukan sesuai
dengan derajat dehidrasi mulai dariasupan cara maupun pemberian cairan infus oleh
karena itu kita dianjurkan untuk memiliki sesuai dengan kaidah islam.
LI 1. Larutan dan Cairan
1.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi dari Larutan dan Cairan
1.2 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi dari Larutan dan Cairan
1.3 Memahami dan Menjelaskan Fungsi dari Larutan dan Cairan
1.4 Memahami dan Menjelaskan Faktor yang Memengaruhi Kelarutan Suatu Solute
1.5 Memahami dan Menjelaskan perbedaan Larutan dan Cairan
LI 2. Keseimbangan Cairan Tubuh
2.1 Memahami dan Menjelaskan Kompartemen Cairan Tubuh
2.2 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme Keseimbangan Cairan Tubuh
2.3 Memahami dan Menjelaskan Sumber Input dan Output
LI 3. Dehidrasi
3.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi dari Dehidrasi
3.2 Memahami dan Menjelaskan derajat Dehidrasi
3.3 Memahami dan Menjelaskan Manifstasi Dari Dehidrasi
3.4 Memahami dan Menjelaskan Penyebab Dehidrasi
3.5 Memahami dan Menjelaskan Penanganan Dehidrasi
LI 4. Keseimbangan Elektrolit dalam Tubuh (Na, K Cl)
4.1 Memahami dan Menjelaskan Elektrolit Tubuh
4.2 Memahami dan Menjelaskan Sifat Elektrolit Tubuh
4.3 Memahami dan Menjelaskan Jumlah Normal Elektrolit Tubuh
4.4 Memahami dan Menjelaskan Sumber Elektrolit Tubuh
4.5 Memahami dan Menjelaskan Gangguan Elektrolit Tubuh
4.6 Memahami dan Menjelaskan Metabolisme Elektrolit Tubuh
4.7 Memahami dan Menjelaskan Ekskresi Elektrolit Tubuh

LI 5. Minum Berdasarkan Kaidah Islam


5.1Memahami dan Menjelaskan Ayat Al-Quran Tentang Minum Berdasarkan Kaidah Islam
5.2 Memahami dan Menjelaskan Hadits Tentang Minum Berdasarkan Kaidah Islam
Larutan (solusi) merupakan campuran homogen yang terdiri atas dua komponen (zat)
atau lebih. Komponen yang jumlahnya sedikit dinyatakan sebagai solut (zat terlarut),
sedangkan yang jumlahnya lebih banyak dinyatakan sebagai solven (pelarut).

Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Air tubuh lebih
banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna perbandingan osmolalitas dari
salah satu cairan tubuh yang normal.
Berdasarkan Kepekatan :
Larutan Encer
Larutan pekat/ sangat jenuh
Larutan Jenuh
Larutan Tidak Jenuh

Berdasarkan daya hantar listrik


1. Elektrolit : - Elektrolit kuat : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
- Elektrolit lemah : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
1. Non elektrolit : urea, glukosa, sukrosa, alkhohol, dan lain-lain
Berdasarkan kemampuan menyerap
Larutan ideal
Larutan tak ideal
1. Cairan Ekstrasel (CES)
a. Cairan Interstitial
b. Cairan Intravaskular
c. Cairan transeluler

2. cairan intrasel (CIS)


Cairan Larutan
Sebagai pelarut universal Mengatur kadar air dalam tubuh
Menjaga suhu tubuh
menjaga keseimbangan PH tubuh
Berpartisipasi dalam semua reaksi
hidrolisis berperan penting dalam fungsi otot
Pelumas berbagai organ dan fungsi-fungsi lainnya dalam tubuh
Menjaga tekanan sel menjaga sel-sel tubuh membantu sel
Membantu untuk menjaga homeostasis untuk menghasilkan energy
tubuh
menjaga stabilitas dinding sel
Reaksi ionisasi air dan reaksi asam basa
menentukan fungsi protein dan asam diperlukan untuk menghasilkan listrik
nukleat membantu menggerakkan air dan
Mengatur suhu tubuh cairan dalam tubuh
Membuang racun dan sisa makanan
Melancarkan peredaran darah
Mengangkut nutrisi dan oksigen melalui
darah untuk segera dikirim ke sel
sel tubuh.
1.SUHU
Untuk campuran padat-cair pada umumnya : T > Kelarutan >
2. SIFAT SOLUTE DAN SOLVENTNYA
Berlaku aturan Like disolve Like Artinya : suatu solute akan mudah larut dalam solvent yang punya sifat
yang sama dengan solute
dimana : solute polar mudah larut dalam solvent polar solute non polar mudah larut dalam solvent non polar
Contoh : garam dapur (polar) larut dalam air (polar)
3. TEKANAN
Sangat berpengaruh pada gas
Untuk gas Diatur oleh Hukum Henry Dimana gas2 yang larut secara fisika C = k p
Untuk padat/cair Tekanan tidak berubah (konstan)
Contoh : minuman soda
4. PENGARUH ION SEJENIS
Adanya ion sejenis dalam larutan akan mengurangi kelarutan. Contoh : AgCl (s) Ag+(aq) + Cl-(aq)
Adanya ion Cl- akan menggeser kesetimbangan ke kiri sehingga kelarutan akan berkurang
Larutan itu campuran homogen dari dua zat atau lebih serta sama ukuran partikelnya,
tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut partikel-
partikel penyusunnya berukuran sama. Dalam larutan fase cair pelarutnya (solvent)
adalah cairan dan zat terlarut di dalamnya disebut zat terlarut(solute) bisa berwujud
cair, padat, atau gas.
Sedangkan cairan, adalah campuran yang heterogen yaitu antara pelarut dan zat
terlarutnya masih dapat dibedakan. Partikel-partikel pembentuknya solute maupun
solventnya masih menunjukkan sifat dari masing-masing partikel tersebut
CES CIS

sodium merupakan kation ekstraselular Potasium adalah kation utama ICF dan
terpenting dan merupakan faktor utama anion utamanya adalah fosfat.
dalam menentukan tekanan osmotik dan Akibatnya, potasium menjadi faktor
volume sedangkan anion utamanya dominant yang menentukan tekanan
adalah klorida (Cl-), bikarbonat osmotik intraselular, sedangkan sodium
(HCO3-). merupakan faktor terpenting yang
menentukan tekanan osmotik
ekstraselular.
Mekanisme Keseimbangan
Cairan Tubuh
Input = Output
Hal yang mempengaruhi:;
1. Jumlah cairan yang masuk dan keluar tubuh
2. Proses difusi melalui membran sel
3. Tekanan osmotik yang dihasilkan oleh elektrolit pada kedua kompartemen
Faktor yang diatur untuk mempertahankan keseimbangan
1. Volume CES harus diatur secara ketat untuk membantu mempertahankan tekanan
darah.
2. Osmolaritas cairan ekstrasel harus diatur secara ketat untuk mencegah
membengkaknya atau menciutnya sel.
Tindakan kontrol jangka-pendek untuk mempertahankan tekanan darah:
Refleks baroreseptor mengubah curah jantung dan resistensi perifer total.
Definisi :
Pengeluaran air dari suatu bahan. Keadaan dimana kehilangan cairan tubuh yang
berlebihan, keadaan saat kehilangan elektrolit lebih sedikit dibandingkan kehilangan air.

Derajat dehidrasi:
a. Dehidrasi Ringan (hiang cairan 2-5% BB)
b. Dehidrasi Sedang (hilang cairan 5-8% BB)
c. Dehidrasi Berat (hilang cairan 8-10 BB)
a. Dehidrasi Ringan
gambaran klinisnya tugor kurang, suara serak(vox cholerica), pasien belum jatuh dalam
presyok
b. Dehidrasi Sedang
suara serak, pasien jatuh dalam presyok atau syok, nadi cepat, nafas cepat dan dalam.
mengantuk, pusing, otot lemah, mata kering, haus, produksi urin sedikit dan mulai
berwarna kuning tua, silau melihat sinar, suhu tubuh meningkat (demam).
c. Dehidrasi Berat
tanda dehodrasi sedang ditambah kesadaran menurun (apatis sampai koma), otot-otot
kaku, sianosis. urine berwarna kuning gelap sampai oranye tua, hipotensi, ekstremitas
dingin, kram otot, kondisi fisik sangat lemah, lidah bengkak, nadi cepat (takikardia),
elastisitas hilang, mata cekung, menggigil, penurunan fungsi ginjal, kulit kering,
terkadang bisa sampai terjadi pingsan.
Diare
Muntah
Gastroenteritis
Kolera
Penggunaan berlebihan obat tertentu
Bullimia
penyakit Addison
Terapi klinik dehidrasi bertujuan untuk :
1. Mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi.
2. Mengganti kehilangan cairan yang sedang berlangsung.
3. Mencegah kehilangan cairan lanjutan.

Penanganan:
1. Menentukan derajat dehidrasi
2. - Dehidrasi ringan : mengkomsumsi banyak cairan ditambah dengan pemberian Cairan
Rehidrasi oral (CRO) atau ORALIT
- Dehidrasi sedang/berat : dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapat cairan rehidrasi
melalui infus(intravena)
1. Natrium
Kation utama yang terdapat di dalam CES. Nilai normal natrium di dalam plasma adalah
135-145 mEq/L. natrium berperan sebagai keseimbangan cairan, penghantar impuls, dan
kontraksi otot. Pergerakan natrium ke dalam dan keluar sel dilakukan secara transport aktif
melalui pompa natrium-kalium. Konsentrasi normal natrium di atur oleh ADH dan
aldosterone. Ekskresi dapat dilakukan melalui urine, keringat, dan air mata.
Sumber: Natrium = Banyak makanan dan garam dapu
2. Kalium
kation utama yang terdapat dalam CIS. Nilai kalium dalam plasma berkisar di antara 3,5-
5,3 mEq/L. kalium berperan dalam mempertahankan keseimbangan cairan intraseluler
serta mengatur keseimbangan asam-basa, transmisi impuls jantung, dan juga kontraksi
otot.
Sumber : Kacang-kacangan, Bulir padi-padian utuh, Daging, dan Buah
3. Kalsium
Elektrolit yang berperan dalam pembentukan tulang, penghantar impuls saraf,
kontraksis otot, pembekuan darah, dan mengaktifkan enzim tertentu. Nilai kalsium
dalam plasma berkisar antara 4-5 mEq/L. pengaturan konsentrasi kalsium dalam tubuh
dilakukan oleh kelenjar paratiroid dan tiroid.
Sumber : susu
4. Magnesium
Kation kedua terbanyak di CIS. Nilai normal magnesium berkisar antara 1,5-2,5
mEq/L. kation ini memiliki peran penting dalam aktivitas enzim serta eksibilitas
neurokimia dan otot. Konsentrasi magnesium di pengaruhi oleh kalsium.
Sumber : Biji-bijian, Kacang-kacangan, Tumbuhan polong, Padi-padian yang belum digiling, dan
Klorofil pada sayuran hijau.
5. Klorida
Klorida merupakan anion utama dalam CES klorida bersatu dengan natrium untuk
mempertahankan tekanan osmotic darah. Nilai normal klorida berkisar antara 95-105
mEq/L.
Sumber : Banyak makanan dan garam dapur
6. Bikarbonat
Bikarbonat adalah elektrolit yang berfungsi sebagai buffer kimia utama dalam tubuh.
Elektrolit ini terdapat di dalam CES dan CIS. Nilai normal bikarbonat di dalam tubuh
manusia berkisar antara 22-26 mEq/L
7. Fosfat
Fosfat merupakan buffer anion di dalam CES dan CIS. Bersama dengan kalsium,
fosfat membantu pembentukan dan pertumbuhan gigi. Fosfat juga membantu kerja
neuromuskuler, metabolism karbohidrat, dan pengaturan basa. Kandungan 2.5-4.5
mg/L
Sumber : Sebagian besar makanan
1. Hipokalemia (Kalium <3,5 mEq /L[<3,5 mmol/L])
2. Hiperkalemia (K >5,5 mEq/l[5,5 mmol/l])
3. Hiponatremia ( Na < 135 mEq/l[135 mmol/l])
4. Hipernatremia (Na >145 mEq/L [145 mmol/l])
5. Hipokalsemia (Kalsium total < 8,5 mg/dl [ 2,12 mmol/l]) kalsium terionisasi <1,0
mmol/l)
6. Hiperkalsemia (Kalsium total > 11 mg/dl[ > 2,75 mmol/l]), Kalsium terionisasi >1,3
mmol/l)
7. Hipofosfatemia ( Phosfat <2,5mg/dl[ 0,81 mmol/l])
8. Hipomagnesemia (Magnesium < 1,8 mg/dl atau 1,5 mEq/dl[ < 0,75 mmol/l]).
Natrium: Natrium dikeluarkan melalui ginjal atau saluran cerna atau keringat di kulit.
Ekskresi natrium terutama dilakukan oleh ginjal. Pengaturan eksresi ini dilakukan
untuk mempertahankan homeostasis. Natrium difiltrasi bebas di glomerulus,
direabsorpsi secara aktif 60-65% di tubulus proksimal bersama dengan H2O dan
klorida yang direabsorpsi secara pasif, sisanya direabsorpsi di lengkung henle (25-
30%), tubulus distal (5%) dan duktus koligentes (4%). Lalu natrium dikeluarkan lewat
urin.
Kalium : Kalium difiltrasi di glomerulus, sebagian besar (70-80%) direabsorpsi secara
aktif maupun pasif di tubulus proksimal dan direabsorpsi bersama dengan natrium
dan klorida di lengkung henle. Terdapat penambahan kalium pada tubuluh distal.
Kalium dikeluarkan dari tubuh melalui traktus gastrointestinal kurang dari 5%, kulit
dan urine mencapai 90%.
Klorida : Ekskresi klorida bersama feses sekitar 1-2 mEq perhari. Drainase lambung
atau usus pada diare menyebabkan ekskresi klorida mencapai 100 mEq perhari.
Kadar klorida dalam keringat bervariasi, rerata 40 mEq/L. Bila pengeluaran keringat
berlebihan, kehilangan klorida dapat mencapai 200 mEq per hari. Ekskresi utama
klorida adalah melalui ginjal.
Memakan makanan dan minuman yang baik dan halal.
Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya
Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mu`minun: 51)

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami
berikan kepada kalian. (Al-Baqarah:172).

Dan makanlah dari rezeki yang telah diberikan Allah kepada kamu, iaitu yang halal lagi
baik dan bertakwalah kepada Allah yang kepadaNya sahaja kamu beriman. [al-Maidah
: 88]
Memulai minum dengan membaca basmallah
Diantara sunnah Nabi adalah mengucapkan basmallah sebelum minum. Hal ini
berdasarkan hadits yang memerintahkan membaca bismillah sebelum makan. Bacaan
bismillah yang sesuai dengan sunnah adalah cukup dengan bismillah tanpa tambahan
ar-Rahman dan ar-Rahim. Dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, Wahai anakku, jika engkau hendak makan ucapkanlah bismillah,
makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.
(HR Thabrani dalam Mujam Kabir)
Minum dengan tangan kanan
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,Jika salah seorang dari kalian
hendak makan, hendaklah makan dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum,
hendaklah minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan
kirinya dan minum dengan tangan kirinya. (HR. Muslim)
Minum dengan posisi duduk
Terdapat hadits yang melarang minum sambil berdiri. Dari Abu Hurairah radhiyallahu
anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Janganlah kalian minum
sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia
berusaha untuk memuntahkannya. (HR. Ahmad) Mengenai hadits di atas, ada ulama
yang berkesimpulan minum sambil berdiri diperbolehkan, meski yang lebih utama
adalah minum sambil duduk. Diantara ulama tersebut adalah Imam Nawawi dan Syaikh
Utsaimin. Meskipun minum sambil berdiri diperbolehkan, namun yang lebih utama
adalah sambil duduk karena makan dan minum sambil duduk adalah kebiasaan Nabi
shallallahu alaihi wa sallam.

Anda mungkin juga menyukai