Anda di halaman 1dari 14

Nama Kelompok

Yustinus Geonard Baraga


Velinda Lorentina
Ryan Hansen Wiliam
Julius
Kelvin
Dessy Angelia
David Jong
Chrisantania Isaura
Agnes Natasya
Narkotika golongan I
Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling
berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini
digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan.

Opium
Ganja

Heroin Cocaine
Ganja
Ganja berasal dari tumbuhan yang bernama Marijuana.
Ganja mengandung zat kimia yang dapat memengaruhi perasaan,
penglihatan, dan pendengaran. Dampak penyalahgunaan
diantaranya adalah hilangnya konsentrasi, meningkatnya denyut
jantung, gelisah, panik, depresi, serta sering berhalusinasi. Para
pengguna ganja biasanya melakukan penyalahgunaan ganja
dengan cara dihisap seperti halnya tembakau pada rokok.
Heroin
Heroin adalah jenis narkotika yang
sangat keras dengan zat adiktif yang
cukup tinggi dan bentuk yang beragam,
seperti butiran, tepung, atau pun cair.
Zat ini sifatnya memperdaya
penggunanya dengan cepat, baik secara
fisik ataupun mental. Bagi mereka yang
telah kecanduan, usaha untuk
menghentikan pemakaiannya dapat
menimbulkan rasa sakit disertai kejang-
kejang, kram perut dan muntah-
muntah, keluar ingus, mata berair,
kehilangan nafsu makan, serta dapat
kehilangan cairan tubuh (dehidrasi).
Salah satu jenis heroin yang banyak
disalahgunakan dalam masyarakat
adalah putauw.
cocaine
Cocaine adalah suatu alkoloida yang berasal dari daun tanaman erythroxylon
coca L yang banyak tumbuh di dataran tinggi Andes Amerika Selatan.Untuk
memperoleh cocaine, dilakukan dengan cara memetik daun coca lalu
dikeringkan, kemudian diolah dengan menggunakan bahan-bahan kimia,
yang menghasilkan serbuk cocaine berwarna putih dengan rasa pahit. Efek
penggunaan kokain :
Efek anaestesi lokal yaitu kemampuan untuk memblokade konduksi syaraf.
Efek terhadap susunan syaraf pusat yang menyebabkan banyak bicara,
gelisah, euforia, kekuatan mental bertambah, kapasitas kerja otot meningkat
karena kemungkinan disebabkan berkurannya rasa lelah.
Efek terhadap jantung, yaitu dalam dosis kecil memperlambat denyut
jantung, dalam dosis sedang membuat denyut jantung bertambah, dalam
dosis besar menyebabkan kematian mendadak karena payah jantung sebagai
akibat efek toksis (racun) pada otot jantung.
Efek terhadap suhu badan, yaitu menyebabkan kenaikan suhu badan.
erythroxylon coca L Cocaine
Opium
Opium merupakan sumber utama dari
narkotika alam yang dapat menghasilkan
berbagai jenis narkotika dari akoloida candu
seperti morphine dan heroin. Candu berasal
dari tanaman pavaver somniferum dan dari
keluarga papaveraceae yang juga disebut
papaver nigrum dan pavot somnifere.
Getah tanaman Papaver Somniferum didapat
dengan menyadap buah yang hendak masak.
Getah ini dibiarkan mengering pada
permukaan buah sehingga berwarna coklat
kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi
suatu adonan yang menyerupai aspal lunak.
Inilah yang dinamakan candu mentah arau
candu kasar. Pemakaiannya dengan cara
dihisap.
Gejala putus obat dari candu yaitu :
Gugup, cemas dan gelisah;
Pupil mengecil dan bulu roma berdiri;
Sering menguap, mata dan hidung berair, berkeringat;
Badan panas dingin, kaki dan punggung terasa sakit;
Diare, tidak dapat istirahat dan muntah-muntah;
Berat badan dan nafsu makan berkurang, tidak bisa
tidur;
Pernafasan bertambah kencang, temperatur dan
tekanan darah bertambah;
Perasaan putus asa.
Narkoba Golongan 2
Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif
kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian.

Petidine Morphine
Petidine
Petidine merupakan salah satu obat penghilang rasa sakit golongan
narkotik. Pada awal kemunculannya, obat ini juga digunakan untuk mengatasi
otot yang kaku (spasme). Petidin termasuk golongan obat
sintetik. Pemakaiannya dengan cara disuntikkan. Indikasi Petidin yaitu hanya
digunakan untuk menimbulkan analgesia. Pada beberapa keadaan klinis,
Petidin diindikasikan atas dasar masa kerjanya yang lebih pendek dari pada
morfin.

Efek Samping Petidin, yaitu : Gangguan koordinasi otot.


Sakit kepala ringan. Gangguan jantung.
Kepala terasa berputar. Ketagihan terhadap penggunaan obat.
Mual. Menekan sistem pernapasan.
Muntah. Alergi berupa kemerahan
Gangguan aliran darah. Penurunan tekanan darah.
Morphine
Morphine merupakan nama yang diberikan oleh serorang ahli farmasi
Jerman bernama Serturner yang menemukannya pada tahun 1803, yang
berasal dari kata morpheus yang merupakan dewa mimpi dalam
masyarakat Yunani. Morphine berasal dari candu mentah dengan kadar
berkisar 2,5%-25% yang berkhasiat untuk analgetik (penghilang rasa
sakit) yang sangat kuat, dapat menurunkan kesadaran, menghambat
pernafasan, menghilangkan refleks batuk, dan menimbulkan rasa
nyaman. Morphine termasuk jenis Narkotika yang membahayakan, di
mana untuk memperoleh rangsangan yang diinginkan, selalu
memerlukan penambahan dosis dari pemakaian sebelumnya untuk
mendapatkan efek yang sama, yang nantinya lambat laun dapat
membahayakan jiwa pemakainya.
Penyalahgunaan morphine dilakukan dengan cara
dicampur dengan tembakau kemudian dihisap seperti
rokok, dengan jalan diminum, disuntikan pada lengan
bagian bawah sebelah dalam, atau digosokkan pada
goresan silet pada bagian bawah lengan bagian dalam.
Efek penggunaan Morhpine :
Otak dan syaraf bekerja keras karena diforsir secara tidak wajar;
Pengotoran pada darah dan akan memaksakan jantung bekerja keras;
Pernafasan dan denyut jantung bertambah cepat;
Penggunaan yang over dosis atau karena morphine palsu dapat mengakibatkan
pingsan dan kematian;
Timbulnya ketergantungan secara jasmaniah dan rohani;
Timbulnya kecanduan atau ketagihan;
Timbulnya keadaan yang serius karena putus obat.

Anda mungkin juga menyukai