Anda di halaman 1dari 53

FRANCHISING

Kelompok 14
Anggota
Vonisya (1418011220) Zafira Uswatun (1418011228)
William Bahagia S (141801121) Zefanya (1418011229)
Wita Aulia (1418011222) Zulfikar MS (1418011230)
Wivan Havilian Dj (1418011223) Dian Novita Irianti (1418011231)
Yona Arisena (1418011224) Anggita Gardeesna (1418011232)
Yosua Pandapot (1418011225) Mai Rista (1418011233)
Yuwandita Tamara (1418011226) Nurul Hasanah (1418011234)
Zafira Pringgoutami (1418011227) Amira Puri Zahra (1418011235)
Franchise (Waralaba) adalah perjanjian atau lisensi antara dua pihak
independen secara hukum yang berarti:

Seseorang atau kelompok (Franchisee) yang berhak untuk


memasarkan produk atau jasa menggunakan merek
dagang atau nama dagang dari bisnis lain (Franchisor)

Franchisee yang berhak memasarkan produk dengan


menggunakan metode operasi dari Franchisor

Franchisee berkewajiban untuk membayar biaya franchisor


untuk hak-hak tersebut

Franchisor ber kewajiban untuk memberikan hak-hak dan


dukungan untuk franchisee
Perjanjian Franchise (Waralaba)

Franchisor Franchisee
Pemilik merek dagang atau Pengguna merek dagang
nama dagang atau nama dagang
Memberi dukungan :
-Pembiayaan Memperluas bisnis dengan
-Iklan dan pemasaran dukungan franchisor
-Pelatihan

Menerima biaya Membayar biaya


2. Jenis-jenis Franchise
Franchise dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Franchise lokal
pilihan investasi bagi orang yang ingin cepat jadi pengusaha
tapi tidak memiliki bekal cukup untuk menjalani usaha
2. Franchise asing
punya kelebihan sistem lebih jelas dan terstandard,monitoring
dan pelatihan yang baik dan merk yang sudah dikenal dan diterima
masyarakat
Menurut International Franchise Association ( IFA) ada 4
jenis franchise,yaitu :

a. Product Franchise
pemberian hak dari produsen untuk
mendistribusikan barang milik pabrik,mengizinkan
penggunaan nama dan merk dagang pabrik.Pemilik
toko harus memabayar/membeli produk minimal
sebagai upaya timbal balik
ex: toko ban
b. Manufacturing Franchise
Waralaba yang memberikan hak pada suatu
badan usaha untuk membuat suatu produk dan
menjualnya pada masyarakat, dengan menggunakan
merek dagang dari pewaralaba.
Jenis waralaba manufacturing franchise ini seringkali
ditemukan pada industri makanan dan minuman.
c. Business Opportunity Franchise
franchise ini merupakan bentuk yang secara
khusus mengharuskan pemilik bisnis untuk membeli
dan mendistribusikan produk-produk dari suatu
perusahaan tertentu. Sementara perusahaan
pewaralaba menyediakan pelanggan atau rekening
bagi pemilik bisnis.Sebagai timbal baliknya, pemilik
bisnis harus membayarkan suatu biaya atau prestasi
sebagai kompensasinya.
ex : perusahaan yang membuat mesin-mesin
penjualan otomatis atau distributor.
d. Business Format Franchising
bentuk waralaba yang paling populer digunakan.
perusahaan menyediakan suatu metode yang telah
terbukti,pemilik bisnis dapat menggunakan nama dan
merek dagang dari perusahaan.Umumnya, perusahaan
menyediakan sejumlah bantuan tertentu bagi pemilik
bisnis. Kemudian, pemilik bisnis membayar sejumlah
biaya dan juga royalty. Terkadang, perusahaan juga
mengharuskan pemilik bisnis untuk membeli persediaan
dari perusahaan pewaralaba.
Ex: ritel,restoran
Jenis Waralaba menurut kriteria atau produk yang
ditawarkan
1. Waralaba produk
waralaba dengan produk yang ditawarkan berupa
barang misalnya makanann. Contoh : Mc.Donald, KFC,
Pizza Hut, Kebab Baba Rafi, Bakmi Raos, Tela-Tela.
2. Waralaba jasa
waralaba di mana produk yang ditawarkan berupa
layanan jasa ,berupa jasa pendidikan, agen perjalanan,
sewa video, cuci mobil dll Contoh : Primagama, English
First, Jasa Sewa Video Ezy, Movie Time. Dan lain-lain.
3. Waralaba gabungan
waralaba dengan produk yang ditawarkan gabungan
antara produk dan jasa,misalnya Indomaret yang
menjual produk barang, tapi juga menawarkan jasa
penjualan tiket perjalanan. Selain itu, ada juga klinik
kecantikan yang menawarkan produk kecantikan
sekaligus jasa perawatan kecantikan.
Keuntungan
Manajemen bisnis telah terbangun
Bisnis waralaba memberikan keuntungan untuk berbisnis di
bawah bendera bisnis lain yang sudah memiliki reputasi
yang bagus. Ide, penamaan dan manajemen suatu bisnis
telah di uji coba sebelumnya dan siap untuk di
implementasikan pada lokasi yang baru.

Sudah dikenal masyarakat


Pemasaran bisnis waralaba cenderung lebih mudah, karena
bisnis sebelumnya lebih terdahulu di kenal masyarakat.
Dengan kata lain, biaya dan tenaga yang diperlukan untuk
membangun reputasi bisnis tersebut jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan membangun bisnis baru.
Manajemen finansial yang lebih mudah
Investor cenderung lebih suka untuk memberikan modal pada
bisnis yang telah kokoh dari segi finansial dan jaringan
pemasaran. Dengan menggunakan bisnis waralaba, sistem
manajeman finansial telah di tetapkan oleh pemilik waralaba
utama, sehingga kita tidak perlu dipusingkan lagi dengan
manajemen finansial seperti membangun bisnis baru.

Kerjasama bisnis telah terbangun


Orang yang membeli waralaba bisa mendapatkan keuntungan
kerjasama yang telah terbangun sebelumnya oleh pemilik
waralaba. Contohnya kerjasama dengan pemasok bahan baku,
pihak periklanan dan juga pemasaran.
Dukungan dan keamanan yang lebih kuat
Pemilik waralaba biasanya akan memberikan pelatihan seperti
manajemen finansial, pemasaran, periklanan dan lain lain. Hal
hal seperti ini biasanya sudah termasuk dalam paket
pembelian waralaba.
Bisa mendapat untung lebih besar?
Banyak orang berpikir bahwa keuntungan dari bisnis waralaba
adalah mendapatkan keuntungan lebih besar karena brand
telah dikenal banyak orang. Tapi pada kenyataannya, hal ini
tidak selalu terjadi. Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli
waralaba kepada pihak pemilik waralaba tentunya dipotong
dari keuntungan yang didapat. Pembeli waralaba akan
mendapatkan banyak kemudahan di saat-saat awal usaha, tapi
untuk jangka panjang, para pemilik waralaba kadang
menemukan bahwa memulai bisnis sendiri mungkin akan jauh
lebih menguntungkan.
Kerugian
Kurang kendali
Salah satu kekurangan dari bisnis waralaba adalah kurangnya
kendali dari pembeli waralaba terhadap bisnisnya sendiri, karena
semua sistem telah ditentukan oleh pemilik waralaba. Sehingga
ruang gerak pembeli waralaba sangat terbatas. Ide-ide untuk
berkreatifitas pun terkadang tidak bisa diaplikasikan, karena
adanya perjanjian-perjanjian khusus.
Sangat terikat dengan supplier
Untuk mendapatkan keuntungan yang mencukupi, tentunya
setiap pengusaha menginginkan modal yang kecil. Salah satu
caranya adalah mencari supplier yang murah. Dengan
menggunakan sistem waralaba, pihak pemasok barang pun
telah ditentukan. Sehingga kita tidak bisa memilih lagi supplier
yang lebih murah.
Ketergantungan pada reputasi waralaba lain
Salah satu kekurangan terbesar dari waralaba adalah tergantungnya
reputasi waralaba terhadap waralaba yang lain. Jika waralaba yang lain
melakukan kesalahan yang mengakibatkan rusaknya reputasi, maka hal ini
juga akan mempengaruhi waralaba yang anda kelola.

Biaya waralaba
Pihak pemilik waralaba akan mengajukan biaya awal untuk membeli
perjanjian waralaba. Kemudian biaya lanjutan untuk pelatihan dan
dukungan bagi para pembeli waralaba.

Pemotongan keuntungan
Pembeli waralaba di haruskan untuk membayar royalti dari sejumlah
keuntungan yang didapatkan. Jika keuntungan yang didapatkan sedikit,
berarti keuntungan tersebut akan dipotong untuk menutupi biaya ini.
Membeli sebuah franchise baru
Keuntungan Kerugian
mengurangi risiko kegagalan biaya lebih (biaya, royalti,
lebih dari satu usaha mandiri persediaan)
metode dan produk terbukti margin keuntungan yang lebih
memulai dengan bantuan kecil
Dengan pelatihan dan dukungan kurangnya kemerdekaan dan
Diiklankan secara lokal, regional kebebasan
dan nasional sulit mendapat ganti rugi jika
daya beli kolektif franchisor gagal memenuhi
penelitian dan Pengembangan kewajibannya
asosiasi dan sinergi dengan masalah franchisor sa
franchisee lainnya menjadimasalah Anda
lebih mudah untuk mendapatkan
pembiayaan
Membeli sebuah franchise lama
Keuntungan Kerugian
bisnis sudah dibangun dan berjalan keterbatasan yang nyata:
risiko dan ketidakpastian berkurang - Masalah desain
infrastruktur dasar di tempat: - Masalah lokasi
- Lokasi didirikan - Masalah merchandise
- Pelanggan dan reputasi sudah ada keterbatasan ng tidak nyata:
- para karyawan - Pelanggan atau karyawan akan
- vendor sakit
- kebijakan dan prosedur - Masalah harga
- Cash flow - Prosedur yang tidak memadai
- Tidak ada periode permulaan - Masalah sewa
- Pro tabilitas lebih cepat biaya berpotensi lebih tinggi untuk
- Lebih mudah untuk mendapatkan membeli
pembiayaan tanggung jawab hukum dan
tuntutan hukum
1. WHAT BUSINESS SHOULD YOU START?

Sangat disarankan untuk memilih bisnis pada industri yang


pasti akan anda cintai selama 10-15 tahun. Find something
you love to do and youll never have to work a day in your life.
-Harvey Mackay
What do you like to do? (interest and hobbies)
What do you know how to do? (experience)
What do you do well? (special skills and talents)
Which industry(s) involve your interests and use your skills and
talents?
What products or services could you sell in this industry(s)?
Would you rather sell a product or service?
What products or services would you like to sell the most?
2. DETERMINE IF THERE IS A MARKET

Semua bisnis yang sukses dapat memenuhi keinginan pasar.


3.DETERMINE IF YOU CAN AFFORD TO START A
BUSINESS

You have to You have to


have money! make money!

It takes twice as long and costs twice


as much!
4. DETERMINE IF YOU CAN MAKE ENOUGH MONEY
TO MAKE THE VENTURE WORTHWHILE

profit
(income
expenses)
Kriteria Memilih Franchise
Bisnis franchise itu sudah well established
Minimal sudah proven selama tiga tahun
Memberikan garansi tingkat pengembalian investasi
yang baik
Memiliki merek yang kuat
Adanya bantuan dalam memilih lokasi serta proteksi di
teritori tersebut
Sudah memiliki beberapa cabang atau outlet, baik
yang dimiliki oleh franchisor maupun franchiseenya
Memiliki kualitas layanan atau produk antar cabang
atau outlet relatif seragam
Bisnisnya bukan masuk dalam kategori fade atau
bisnis musiman
Bisnis modelnya tidak mudah ditiru
Siapa FRANCHISOR &
FRANCHISEE

Franchisor adalah orang yang memberikan


franchising.
Franchisee adalah orang yang menerima
franchising
Perbedaan Franchise dengan tipe
bisnis lain :
1. Keberadaan franchisor anda.
2. Kewajiban untuk menggunakan nama & sistem
franchisor, serta patuh pada pengendaliannya.
3. Resiko yang merusak bisnis tanpa anda berada
disana.
4. Kemampuan franchisor untuk terus memberikan jasa
yang dpt membuat bisnis berhasil.
PADA SKEMA FRANCHISE,
FRANCHISOR
HARUS MEMILIKI :

Merek/nama dagang, serta Terdapat formula, resep,


goodwill tempat berasosiasi rahasia, spesifikasi, desain
gambar dan konfidensial

Hak cipta serta


Sebuah format bisnis
perlindungannya
Format bisnis

1.Konsep bisnis yang menyeluruh


2.Konsep permulaan dan pelatihan berdasarkan
konsep franchisor
3.Proses bantuan dan bimbingan yang terus
menerus
Beberapa kriteria Franchising
Franchise Industrial
hubungan yg terjalin antara perusahaan manufaktur
dan pedagang besar

Franchise generasi pertama


hubungan yang terjalin antara perusahaan manufaktur
dan pedagang eceran

Bisnis Franchise antara pedagang besar dan pedagang


eceran

Bisnis Franchise antara sesama pedagang eceran


KELEBIHAN FRANCHISE
Pengakuan reputasi
Standarisasi mutu
Bantuan modal
Bantuan manajemen
Profit relatif tinggi karena telah teruji
KEKURANGAN FRANCHISE
Tidak mandiri
Kreativitas tidak berkembang
Menjadi interdependen, terdominasi.
Rentan terhadap perubahan franchisor
Perjanjian atau kontrak Franchise
Kontrak franchise merupakan dokumen yang didalamnya
berisi seluruh transaksi yang dijabarkan bersama dan tepat
menggambarkan janji-janji yang dibuat dan harus adil serta
menjamin kontrol untuk melindungi intergritas sistem.
Ada 3 persiapan yang harus Anda lakukan :

Persiapan paradigma

Organisasi

Investasi
Beberapa Penyebab Kegagalan Franchisor
Ujicoba yang tidak memadai
Penyeleksian Franchise secara sembrono
Pembuatan struktur yang buruk
Franchise kekurangan modal
Franchisor menjalankan bisnisnya dengan
buruk
Prosedur franchise
SOP menggambarkan aktivitas rutin yang dilakukan secara terus menerus,
terkoodinir, terukur dan mudah dilaksanakan.
Isi SOP berupa uraian bentuk pekerjaan, waktu pelaksanaan, siapa yang
melaksanakan dan bagaimana cara melaksanakan nya.
SOP menjadi penting pada bisnis franchise karena bisnis akan di turunkan
ke pada pihak lain.
SOP dibuat secara tertulis,terdokumentasi,dan tertata rapi dalam
dokumen fisik.
Dokumen SOP yg diberikan oleh franchisor kepada franchise yg dijadikan
barometer untuk menjalankan bisnis tersebut
Cakupan franchise
Pendahuluan
Sejarah perusahaan
Struktur organisasi
perusahaan
Hak dan kewajiban Perawatan
franchisor dar franchisee Bidang keuangan
Bidang pemasaran
Aturan umum Bidang operasi
Faktor penting Bidang personalis
kesuksesan
Standar mutu
Hubungan pelanggan
Sistem persediaan
Variasi produk
Tata cara beroperasi
Penentuan harga
Cara menjaga citra merek
Pelayanan konsumen
Kunci sukses franchise
Usaha yang dijalankan merupakan suatu prototipe usaha (atau rangkaian toko)
yang terbukti sukses

Memiliki tim manajemen yang kuat yang terdiri dari karyawan, manager

Memiliki modal yang memadai untuk memulai dan mengembangkan


suatu program waralaba dan memastikan bahwa tersedia cukup modal bagi
franchisor untuk menyediakan dukungan awal maupun lanjutan pada franchisee

Memiliki program pelatihan yang sistematis dan aplikatif bagi franchisee - baik
di kantor pusat, di toko atau di lokasi yang diajukan oleh franchisee.

Memiliki staff pendukung lapangan (franchise support) yang terlatih


dan professional. Untuk menjaga standar kendali mutu.
Usaha yang dijalankan merupakan suatu prototipe usaha (atau
rangkaian toko) yang terbukti sukses

Memiliki program advertising/ pemasaran

Memberikan pelayanan yang memuaskan pada pelanggan

Menjaga komunikasi dengan franchisor dan sesama franchisee


(partisipasi dalam asosiasi franchisee owner)

Lokasi usaha

Akses, misalnya lokasi yang mudah dilalui atau mudah dijangkau sarana
transportasi umum
Visibialitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan
Tempat parkir yang luas dan aman;
Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha
dikemudian hari
Peraturan Pemerintah RI tentang
Franchise
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 42 Tahun
2007 pengoperasian bisnis Waralaba di Indonesia
Dlm PP dinyatakan bahwa

Waralaba (Franchise) adalah hak khusus yang dimiliki oleh


orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis
dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang
dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat
dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan
perjanjian waralaba
Pasal 3 dari Peraturan Pemerintah tsb dinyatakan
bahwa: waralaba dptt diselenggarakan di seluruh
wilayah Indonesia dan harus memenuhi kriteria:

a. Memiliki ciri khas usaha


b. Terbukti sudah memberikan keuntungan
c. Memiliki standar atas pelayanan dan barang dan/atau
jasa yang ditawarkan yang dibuat secara tertulis
d. Mudah diajarkan dan diaplikasikan
e. Adanya dukungan yang berkesinambungan dan
f. Hak Kekayaan Intelektual yang telah terdaftar.
Pasal 4 dinyatakan bahwa:

a. Waralaba diselenggarakan berdasar perjanjian tertulis


antara Pemberi Waralaba dengan Penerima Waralaba dgn
memperhatikan hukum Indonesia
b. Perjanjian ditulis dgn bahasa asing diterjemahkan ke
bahasa Indonesia

Pasal 8
a. Pemberi Waralaba wajib memberikan pembinaan dlm
bentuk pelatihan, bimbingan operasional manajemen,
pemasaran, penelitian, & pengembangan kpd Penerima
Waralaba scr berkesinambungan
b. Mengutamakan penggunaan barang dan/atau jasa hasil
produksi dalam negeri
Pasal 10
a. Sebelum membuat perjanjian dengan penerima waralaba,
Pemberi Waralaba wajib mendaftarkan prospektus
penawaran Waralaba
b. Permohonan perndaftaran prospektus lampirkan
dokumen fotokopi prospektus penawaran Waralaba &
fotokopi legalitas usaha.
c. Diajukan kepada Menteri
d. Penuhi syarat Menteri menerbitkan Surat Tanda
Pendaftaran Waralaba (jangka 5 thn)

Sanksi berupa:
a. Peringatan tertulis yang dapat diberikan paling banyak
3 kali
b. Denda paling banyak Rp 100.000.000,-; dan/atau
c. Pencabutan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba.
Bisnis Franchise di Indonesia

Alasan orang Indonesia mulai bisnis franchise


a. Dalam bahasa Indonesia, wara=lebih, laba= untung,
jadi berarti Untung Lebih
b. Merupakan format bisnis yang dipandang risiko
kegagalannya lebih kecil ketimbang mendirikan
sebuah usaha baru
c. Dipandang lebih mudah daripada memulai dari nol
d. Ada kepastian hukum yang diatur dengan Kepmen
Perindustrian dan Perdagangan RI; UU Hak Paten; UU
Merek; UU tentang Rahasia Dagang
Dasar hukum di Indonesia
a. PP No. 42 tahun 2007 tentang Waralaba
b. Kepmen Perindustrian dan Perdagangan RI
No.259/MPP/KEP/7/1997 tanggal 30 Juli 1997
c. Undang - Undang no 14 tahun 2001 tentang Hak Paten
d. Undang - Undang no. 15 tahun 2001 tentangMerek
e. Undang - Undang no 30 tahun 2000 tentang Rahasia
Dagang

Jenis franchise di Indonesia


a. Franchise luar negeri, cenderung lebih disukai karena
sistemnya lebih jelas, mereka sudah diterima di
berbagai negara, dan dirasakan lebih bergengsi
b. Franchise dalam negeri, pilihan investasi untuk orang-
orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi
tidak memiliki pengetahuan, cukup piranti awal dan
kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik
waralaba
Contoh Waralaba/Franchise
(Alfamart)

Profile
Perusahaan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan
pokok maupun sehari-hari. Alfamart hadir pertama kali di
Jalan Raya Beringin Karawaci, Tangerang tanggal 18
Oktober 1999 dengan nama Alfa Minimart dan tahun 2002
berganti menjadi Alfamart.
VISI MISI
Menjadi jaringan distribusi ritel Memberikan kepuasan kepada
terkemuka yang dimiliki oleh pelanggan / konsumen dengan
masyarakat luas, berorientasi berfokus pada produk dan pelayanan
kepada pemberdayaan pengusaha yang berkualitas unggul
kecil, pemenuhan kebutuhan dan Selalu menjadi yang terbaik dalam
harapan konsumen, serta mampu segala hal yang dilakukan dan selalu
bersaing secara global menegakkan tingkah laku / etika bisnis
yang tertinggi
Ikut berpartisipasi dalam membangun
negara dengan menumbuh-
kembangkan jiwa wiraswasta dan
kemitraan usaha
Membangun organisasi global yang
terpercaya, tersehat dan terus
bertumbuh dan bermanfaat bagi
pelanggan, pemasok, karyawan,
pemegang saham dan masyarakat
pada umumnya
TARGET
Memfokuskan usahanya pada penyediaan kebutuhan pokok dan sehari-
hari dengan luas area penjualan tidak >250 m2. T

Target pasar Alfamart dikelompokkan menurut 3 perspektif yaitu :


1. Psikografis
Kenyamanan dan pelayanan yang ramah

2. Demografis
Ibu rumah tangga, anak-anak, kelas ekonomi menengah
(SES B dan C)

3. Geografis
Area perumahan, fasilitas publik, dan gedung
perkantoran
Investment
Rincian Tipe 36 Tipe 45
Franchise fee 45.000.000 45.000.000
Promosi GO 8.000.000 8.000.000
Legal 60.000.000 60.000.000
Kelistrikan 60.000.000 65.000.000
AC 30.000.000 35.000.000
Peralatan 154.000.000 164.000.000
Komputer 40.000.000 40.000.000
TOTAL 397.000.000 417.000.000
KEUNTUNGAN
1. Layanan survey lokasi dan perencanaan desain
toko dari Franchisor
2. Seleksi produk standar Alfamart
3. Pengadaan barang 100 % dari Alfamart
4. Layanan seleksi dan pelatihan karyawan dari
Franchisor
5. Layanan persiapan pembukaan took dari
Franchisor
6. Bantuan operasional, bimbingan operasional,
supervise dan konsultasi dari Franchisor selama
5 tahun
Data statistik pencapaian
Hasil Nielsen Research membuktikan bahwa waralaba Alfamart lebih
unggul dengan pencapaian Store Equity Index tertinggi selama 6 tahun
berturut-turut.
Kelebihan waralaba alfamart

Alfamart as a True Community Store


Menyediakan barang kebutuhan sehari-hari dengan harga
terjangkau, gerai yang nyaman, one stop service, pelayanan
yang ramah dan lokasi yang dekat dengan masyarakat.
Program Corporate Social Responsibility yang terarah dan
berkesinambungan, contohnya program Rumah Albi dimana
adalah ruang komunitas masyarakat yang tersedia di lantai 2
beberapa dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas positif.
Program ini mulai digulirkan di awal tahun 2012
Syarat dan Ketentuan Kerjasama
Memiliki minat di Industri minimarket
Warga Negara Indonesia (WNI) dengan Badan Usaha (CV,
PT, Koperasi, dan Yayasan)
Sudah atau akan mempunyai lokasi tempat usaha dengan
luas area sales minimal 80m2 (di luar gudang ruang
administrasi). Total keseluruhan lahan 150 s.d 250 m2
Memenuhi persyaratan perijinan seperti Izin Tetangga,
Izin Domisili, SIUP, TDP, NPWP, NPPKP, STPUW, IUTM
(berbeda-beda setiap daerah)
Bersedia mengikuti sistem & prosedur yang berlaku di
Alfamart.
KESIMPULAN
Waralaba (Franchise) merupakan suatu bentuk bisnis kerjasama
yang dilakukan oleh dua belah pihak, dimana pihak pertama
(franchisor) memberikan hak kepada pihak kedua (franchisee) untuk
menjual produk atau jasa dengan memanfaatkan merk dagang yang
dimiliki oleh pihak pertama (franchisor) sesuai dengan prosedur atau
system yang diberikan.

Waralaba merupakan salah satu bentuk perikatan/atau perjanjian


dimana kedua belah pihak harus memenuhi hak dan kewajibannya
masing-masing. Perjanjian waralaba adalah perjanjian yang tidak
bertentangan dengan undang-undang, agama, ketertiban umum, dan
kesusilaan. Artinya perjanjian itu menjadi sebuah aturan bagi mereka
yang membuatnya, dan mengikat kedua belah pihak. Perjanjian
bisnis waralaba ini merupakan perjanjian baku timbal balik dimana
masing-masing pihak berkewajiban melakukan prestasi sehingga
akan saling menguntungkan.

Anda mungkin juga menyukai