Anda di halaman 1dari 15

VER DAN PERAN SAKSI

AHLI DIPERSIDANGAN
VER

Visum et repertum adalah keterangan yang dibuat oleh dokter

atas permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil

pemeriksaan medik terhadap manusia baik hidup atau mati ataupun

bagian atau diduga bagian dari tubuh manusia, berdasarkan

keilmuannya dan di bawah sumpah untuk kepentingan peradilan

Jadi VeR merupakan barang bukti yang sah

karena termasuk surat sah sesuai dengan

KUHP pasal 184.


NILAI HUKUM :
Pasal 183 KUHAP
Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada
seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya
dua alat bukti sah ia memperoleh keyakinan bahwa
suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa
terdakwalah yang bersalah melakukannya
Tujuan pembuatan

pasal 184 KUHP VeR


5 barang bukti yang sah 1. memberikan barang
bukti pada hakim
Keterangan saksi
2. Menyimpulkan
keterangan ahli
berdasarkan hubungan
Keterangan terdakwa

Surat-surat sebab akibat


Petunjuk 3. Memungkinkan hakim
memanggil dokter ahli
lain.
JENIS V ET R

V et R Korban Hidup : (Seketika, sementara, dan lanjutan)


# V et R Perlukaan
# V et R Psikiatrik
# V et R Kejahatan Susila
V et R Korban Mati / Jenazah
SUSUNAN SURAT VISUM
ET REPERTUM

Projustitia

Pendahuluan

Pemberitaan

Kesimpulan

Penutup
PROJUSTITIA
KESIMPULAN

PENUTUP
PENDAHULUAN

PEMBERITAAN CONTOH
VISUM ET
REPERTUM
PERAN SAKSI AHLI DI
PERSIDANGAN
Pasal 1 KUHAP Butir
26
Saksi adalah orang yang dapat
memberikan keterangan guna
kepentingan penyidikan,
penuntutan dan peradilan tentang
suatu perkara pidana yang ia
dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia
alami sendiri

Saksi ahli adalah seseorang yang


dapat menyimpulkan berdasarkan
pengalaman keahliannya tentang
fakta atau data suatu kejadian, baik
yang ditemukan sendiri maupun oleh
orang lain, serta mampu
menyampaikan pendapatnya
tersebut
Kehadiran dokter sebagai saksi ahli dapat diminta
oleh jaksa penuntut ataupun penasehat hukum
tersangka atas persetujuan hakim. Dalam
memberikan keterangan ahli, dokter harus
mengikuti ketentuan yang berlaku di persidangan
Indonesia, sehingga penting bagi dokter untuk
mengetahui tata cara dan sikap dokter sebagai
saksi ahli dan mengikuti pedoman menjadi saksi ahli
kedokteran.
Bila dokter atau tenaga
kesehatan dengan
sengaja tidak memenuhi
kewajiban saat
dipanggil sebagai saksi,
atau sebagai ahli dalam
suatu kasus yang Apabila saksi ahli berhalangan (tidak
diduga terkait dengan bisa hadir) maka ia wajib membubuhi
suatu kejahatan, maka alsan dan Hakim yang akan
dalam perkara pidana menentukan sah atau tidaknya segala
diancam dengan pidana alasan untuk permintaan tersebut,
penjara paling lama
sembilan bulan dan
dalam perkara lain,
diancam dengan pidana
paling lama enam bulan
(Pasal 224 KUHP).
Dokter pemeriksa
sebagai saksi ahli
terkait visum et repertum
yang dibuat. Dokter
diminta hadir di
pengadilan, oleh karena
dua versi.

Versi kedua dokter


Versi pertama sebagai saksi bertindak sebagai
A charge. saksi A de Charge.
SEORANG SAKSI AHLI HARUS MEMILIKI
KUALITAS SEBAGAI BERIKUT:

Pengetahuan dan pengalaman


praktis
Kemampuan berkomunikasi
Fleksibel dalam hal pikiran dan
percayaan diri
Kemampuan untuk berpikir dari
sisi yang berbeda
Sikap dan penampilan yang
meyakinkan di peradilan.
KEWAJIBAN DOKTER
SEBAGAI SAKSI AHLI

Wajib Memberikan Keterangan Ahli

Wajib Mengucapkan Sumpah atau Janji


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai