Dudukan katup pada umumnya berbentuk kerucut. Kontak antara muka katup dengan
dudukannya ditunjukkan pada gambar 4-6. Katup buang utamanya dirancang dengan sudut =45
. Untuk memperoleh luas bukaan yang lebih besar dengan langkah katup (valve lift ) yang
terbatas, beberapa katup masuk dibuat dengan sudut yang lebih kecil, pada umumnya 30.atau
.15
Jika sudut dudukan katup buang lebih kecil dari , hal itu membuat bagian tepi kepala katup terlalu
tipis dan mudah aus karena pengaruh korosif dari gas buang.
Celah Antara katup dengan dudukannya
Dengan mengabaikan diameter batang katup, luas melingkar bukaan lubang katup
adalah:
Katup Buang
Katup buang berfungsi mengeluarkan gas pembakaran dari dalam silinder ke
manifol buang. Sebagai katup masuk, katup buang juga dikendalikan oleh
mekanisme bubungan. Tekanan diferensial yang melintas katup masuk pada
umumnya lebih kecil dari satu atmosfer sedangkan tekanan diferensial yang
melintas katup buang selama blowdown dapat tiga atau empat atmosfer.
Sebagai tambahan, jika dan ketika cekikan aliran terjadi, kecepatan suara
melalui katup buang lebih tinggi dari pada melalui katup masuk. Sebagaimana
dinyatakan melalui persamaan dimana
T= temperature.
Timing Katup
Timing katup adalah priode tertutup atau terbukanya katup secara tepat
terhadap kedudukan poros engkol. Pembukaan katup hisab diawali sedikit
sebelum TMA (titik mati atas), tetapi tertutup jauh sebelum TMB( titik mati
bawah) untuk menghasilkan kecepatan gas yang masuk tinggi pada saluran
masuk dan guna mendapatkan pengisian silinder yang sebaik mungkin.
Kondisi berlawanan berlaku untuk katup buang , dimana tertutup sedikit
setelah TMA, tetapi harus segera terbuka penuh sebelum TMB untuk
menurunkan tekanan dalam silinder sampai mendekati tekanan atmosfir
tepat sebelum dimulai nya langkah buang. Seluruh gas sisa yang tidak
terpakai lagi diusahakan dapat dikeluarkan selama langkah buang, sedangkan
udara ( dan bahan bakar pada motor bensin ) diusahakan dapat dimasukkan
sebanyak mungkin selama langkah hisap.
Jadi untuk setiap motor perlu ditetapkan saat yang tepat kapan katup
tertutup dan terbuka yang disebut dengan timing katup.
TUMPANG TINDIH KATUP
Priode terbukanya katup masuk sebelum TMA dan tertutupnya katup buang sesudah
TMA disebut overlap katup atau tumpang tindih katup. dapat dilihat pada gambar 4-
20
Pada motor diesel tidak mempunyai trotel masuk dan hanya menarik udara
segar shingga tidah berdampak terhadap CO dan HC yang disebabkan oleh
tumpang tindih katup, yang oleh karenanya dapat memperoleh manfaat
dengan memperlambat penutupan katup buang.
Untuk motor diesel yang dilengkapi supercharjer, dapat diuntungkan dengan
pembukaan katup masuk yang dapat dilakukan lebih awal sementara katup
buang menutup lebih lambat. Hal ini Karena motor diesel hanya bertransaksi
dengan udara sebagai media penerus hembusan (blow-through)
CELAH KATUP
Celah katup adalah celah antara tuas penekan dengan batang katup (gambar
4-20). Pada saat motor dalam keadaan dingin dan katup dalam keadaan
ketutup, harus mendapat celah antara tuas penekan dengan batang katup,
karena pada saat motor menjadi panas, batang katup akan memuai akibat
ekspansi termal dari gas pembakaran sehingga mengurangi celahnya.
Jika celah terlalu kecil, saat motor menjadi panas, katup tidak dapat menutup
sempurna pada dudukannya sehingga campuran udara bahan bakar tidak
dapat dikomperesikan dengan baik.Hal itu berakibat mengurangi keluaran
daya, temperature katup meningkat dan dapat terbakar.