Anda di halaman 1dari 15

Deteksi dini kanker leher rahim

dengan metode Inspeksi Visual


dengan Asam Asetat (IVA)
DATA UMUM :

Nomor Kode Puskesmas :


Nama Puskesmas : TEMBOKREJO
Kecamatan : MUNCAR
Kabupaten : BANYUWANGI
Propinsi : 15 10 14 02
Tahun : 2017

DATA WILAYAH
Luas Wilayah : 1.590,317 Ha/m2
wilayah dataran rendah ( 10% )

wilayah dataran tinggi ( 17% )

Batas Wilayah Kecamatan Muncar :


Sebelah Utara : Desa Jatisari Kec. Rogojampi
Sebelah Timur : Selat Bali
Sebelah Selatan : Desa Kedungrejo Kec. Muncar
Sebelah Barat : Desa Bagorejo Kec. Srono
Jumlah desa
yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 3 desa
yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 3 desa
yang tidak dapat dijangkau oleh roda 4 & 2 : 0 desa
Luas Persawahan / pertanian : 51,73%
Luas Pekarangan : 1,5%
Luas Lapang : 0,0001%
DATA KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk seluruhnya : 42.827 orang
Laki laki : 21.279 orang
Perempuan : 21.548 orang
PEREMP
LAKI-LAKI UMUR UAN

540 <1 582


526 1-4 1613
2151 5-9 2241
1301 10-14 1401
1294 15-19 1353
1818 20-24 1857
1389 25-29 1301
1369 30-34 1348
1218 35-39 1197
1376 40-44 1362
1308 45-49 1269
1356 50-54 1275
1152 55-59 1125
1217 60-64 1170
2270 >65 2488
1 Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 13.888 KK

2 Jumlah Penduduk Total Miskin (Jamkesmas) : 7.938 Jiwa

3 Jumlah Kepala Keluarga Miskin (KK) : 2.809 KK

4 Jumlah Anggota Keluarga Miskin (JAMKESMAS) : 9.488 orang

5 Jumlah yang mempunyai kartu Jamkesmas : 6.797 orang

6 Jumlah ibu hamil : 743 orang

7 Jumlah ibu hamil Miskin : 50 orang

8 Jumlah bayi ( < 1 tahun ) : 556 bayi

9 Jumlah Anak balita ( 1-4 tahun) : 2.103 anak

10 Jumlah Wanita Usia Subur : 10.909 orang

11 Jumlah Pasangan Usia Subur : 7.085 Pasang

12 Jumlah ibu bersalin : 654 orang

13 Jumlah ibu Nifas : 674 orang

14 Jumlah Ibu meneteki : 453 orang


KETENAGAAN
Dokter : 1 orang
Dokter gigi : 1 orang
Jumlah dokter mahir jiwa : 0 orang
Sarjana Kesehatan Masyarakat : 0 orang
Bidan : 9 orang
- P2B 3 orang
- D3 Kebidanan 6 orang
Bidan di desa : 3 orang
Perawat Kesehatan : 7 orang
- SPK ; 2 orang
- D3 Keperawatan : 3 orang
- S1 Keperawatan : 2 orang
Perawat Gigi : 1 orang
Perawat mahir jiwa : 0 orang
Sanitarian/D3 Kesling : 0 orang
Petugas Gizi/ D3 Gizi : 1 orang
Asisten Apoteker : 0 orang
Analis laboratorium/D3 Laboratorium : 0 orang
Juru Imunisasi / juru malaria : 0 orang
Tenaga Administrasi : 9 orang
Sopir , penjaga : 0 orang
Lain lain : 0 orang
SARANA KESEHATAN

Rumah Sakit

-Rumah Sakit Pemerintah : 0 buah

-Rumah Sakit Swasta : 0 buah

Rumah bersalin : 0 buah

Puskesmas Pembantu : 2 buah

Puskesmas keliling : 0 buah

Polindes : 1 buah

BP Swasta : 2 buah

Praktek Dokter Swasta : 6 buah

Praktek Bidan Swasta : 11 buah

Praktek Perawat : 8 buah


PENCAPAIAN PELAKSANAAN IVA DI PUSKESMAS TEMBOKREJO MULAI OKTOBER
2015 JULI 2017
BULAN OKTOBER 2015 : 8 ORANG BULAN JANUARI 2017 : 8 ORANG
BULAN NOVEMBER : 10 ORANG BULAN FEBRUARI : 6 ORANG
BULAN DESEMBER : 0 ORANG BULAN MARET : 1 ORANG
TOTAL : 18 ORANG BULAN APRIL : 9 ORANG
BULAN JANUARI 2016 : 8 ORANG BULAN MEI : 0 ORANG
BULAN FEBRUARI : 6 ORANG BULAN JUNI : 0 ORANG
BULAN MARET : 1 ORANG BULAN JULI : 5 ORANG
BULAN APRIL : 9 ORANG
BULAN MEI : 0 ORANG
BULAN JUNI : 0 ORANG
BULAN JULI : 4 ORANG
BULAN AGUSTUS : 8 ORANG
BULAN SEPTEMBER : 5 ORANG
BULAN OKTOBER : 3 ORANG
BULAN NOVEMBER : 12 ORANG
BULAN DESEMBER : 2 ORANG
TOTAL : 50 ORANG
Mencegah lebih baik daripada mengobati
Upaya pencegahan kanker payudara dan kanker leher rahim antara
lain :
1. Pola Hidup Sehat dengan CERDIK
C = Cek kesehatan secara teratur
E = Enyahkan asap rokok
R = Rajin aktifitas fisik
D = Diet sehat dengan kalori seimbang
I = Istirahat cukup
K = Kelola stress
Tujuan
1. Meningkatnya motivasi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan secara rutin
2. Meningkatnya jumlah perempuan yang melakukan deteksi dini kanker
payudara dan kanker leher rahim
3. Meningkatnya penemuan lesi prakanker dan stadium dini kanker leher
rahim
4. Meningkatkan penemuan kasus dini kanker payudara
5. Terlaksananya perluasan informasi tentang penyakit kanker, faktor
risiko
kanker dan upaya pengendaliannya
6. Terselenggaranya kampanye pengendalian kanker melalui media
7. Terselenggaranya koordinasi Lintas program , lintas sektor (organisasi
profesi, LSM, dan masyarakat)
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan meliputi beberapa tahapan yang dilakukan baik di pusat
maupun daerah.
1. Promosi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media.
Masyarakat diharapkan mengetahui, memahami serta berperan serta dalam
gerakan nasional ini, sehinga perlu materi yang memuat tentang pentingnya
pemeriksaan deteksi dini pada perempuan melalui berbagai media baik cetak
maupun elektronik.
Materi meliputi, ajakan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta CERDIK,,
faktor risiko apa saja yang perlu dihindari oleh seseorang untuk mencegah
kanker, siapa saja yang perlu diperiksa deteksi dini, pemeriksaan apa saja yang
akan dilakukan terhadap para perempuan.
Kegiatan promosi dan edukasi melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat
dengan menggunakan media massa cetak dan elektronik nasional maupun lokal
daerah. Media yang digunakan diharapkan untuk memperluas cakupan informasi
kepada masyarakat luas. Spanduk, pesan singkat melalui perangkat telepon
genggam, surat kabar, radio, televisi dan jejaring sosial merupakan contoh media
yang dapat digunakan pada promosi dan edukasi kepada masyarakat. Contoh isi
materi promosi dan edukasi dapat merujuk pada lampiran 1
2. Sosialisasi
Sosialisasi diperlukan untuk memberikan pemahaman tentang
pemeriksaan
deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara kepada
masyarakat agar
mereka mendapatkan informasi yang lengkap dan mengerti manfaat
dari
pemeriksaan tersebut. Sosialisasi dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan, kader
kesehatan, dan tim penggerak PKK. Sosialisasi dilakukan sebelum
pemeriksaan
deteksi dini, dan dilakukan di tempat yang memadai untuk
menyampaikan dengan jelas seperti pemeriksaan deteksi dini, kegiatan
posyandu, kegiatan posbindu,
forum arisan, forum pengajian dsb.
3. Konseling
Konseling diberikan agar klien mau melakukan pemeriksaan
deteksi dini kanker leher rahim dan payudara. Konseling tentang
deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara, diberikan
oleh kader kesehatan atau tenaga kesehatan.
Sasaran pemeriksaan
Deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara dilakukan
pada kelompok sasaran perempuan 20 tahun ke atas, namun
prioritas program deteksi dini di Indonesia pada
perempuan usia 30-50 tahun dengan target 50 % perempuan
sampai tahun 2019.
Deteksi dini kanker payudara dilakukan dengan pemeriksaan
payudara klinis (SADANIS) yaitu pemeriksaan payudara oleh
petugas kesehatan sambil mengajarkan kepada Ibu/klien untuk
melakukan SADARI setiap bulannya.
Hambatan yang dirasakan : Konsekuensi negatif potensial yang mungkin
timbul ketika mengambil tindakan tertentu, termasuk tuntutan fisik,
psikologis,
hambatan perempuan tidak melakukan deteksi dini kanker serviks
adalah kurangnya pengetahuan akan bahaya kanker, pendidikan yang
kurang atau kurangnya informasi tentang penyakit kanker dan deteksi
dininya, sehingga muncul rasa takut, cemas, ataupun malu bila hasilnya
positif dan memilih untuk menghindarinya.
Kurangnya promosi kesehatan dan belum maksimalnya perluasan
informasi deteksi dini kanker serviks metode IVA ditanggung oleh JKN
juga menjadi hambatan seseorang melakukan IVA.
rasa malu, status sosial ekonomi yang rendah, pendidikan yang terbatas,
rasa takut terhadap diagnosis kanker leher rahim berhubungan dengan
kegagalan deteksi dini kanker leher rahim

Anda mungkin juga menyukai