Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS

CEPHALOPELVIC DISPROPOTION

Penulis :
Frili Adria
1102013115

Pembimbing :
dr. K.A. Halim Lutfi, Sp.OG, MH.Kes
PENDAHULUAN
Distosia adalah persalinan yang abnormal atau sulit dan ditandai dengan terlalu
lambatnya kemajuan persalinan. Kelainan persalinan ini menurut ACOG dibagi
menjadi 3 yaitu kelainan kekuatan (power), kelainan janin (passenger), dan
kelainan jalan lahir (passage).2 30% ibu dengan persalinan berkepanjangan
mengalami disproporsi sefalopelvik, sedangkan kelainan ini didiagnosis pada 45%
ibu yang mengalami gangguan kemacetan persalinan.

Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian


antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui
vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan oleh panggul sempit, janin yang
besar ataupun kombinasi keduanya.

Pengetahuan yang baik tentang CPD ini sepatutnya dimiliki oleh setiap dokter
muda sebagai bekal dalam praktek kedokteran umum agar dapat mengambil
keputusan dan penatalaksanaan yang tepat. Sebab, penatalaksanaan yang tepat
terhadap CPD dapat mengurangi angka mortalitas dan morbiditas pada ibu
maupun janin
ANAMNESIS
Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Usia : 22 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Tidak bekerja
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Cianjur
Tanggal masuk RS : 23 Oktober 2017
Keluhan utama:
Pasien G1P0A0 mengeluh keluar air-air dari jalan
lahir

Riwayat penyakit sekarang:


Pasien G1P0A0 merasa hamil 9 bulan, Pasien
mengeluhkan keluar air-air sejak 6 jam sebelum
masuk Rumah Sakit. Darah dan lendir belum keluar.
Pasien juga mengeluh mulas-mulas yang hilang
timbul sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga
mengatakan pergerakan bayi masih dirasakan.
Riwayat menstruasi:
Menarkhe : 9 tahun
Siklus : Teratur, 28 hari
Lama haid : 7 hari
Keluhan saat haid : Disangkal, 3 kali ganti pembalut
HPHT : 22 Januari 2017
HTP : 29 Oktober 2017

Riwayat obstetri:
Hamil sekarang
Riwayat KB:
Tidak ada

Riwayat Pernikahan:
1 kali, usia pernikahan 1 tahun

Riwayat Penyakit dahulu:


HT (-), DM (-), Asma (-), Alergi (-), Peny. Jantung (-), Peny. Paru (-).

Riwayat penyakit keluarga:


HT (-), DM (-), Asma (-), Alergi (-), Peny. Jantung (-), Peny. Paru (-).
Pemeriksaan Fisik
Status Pasien
Keadaan Umum : Tampak Sedang
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 oC
Tinggi Badan : 145 cm
Berat Badan : 55 kg
Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik
Thorax
Jantung : BJ 1 & 2 Reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Paru : VBS kanan=kiri, Rhonki (-), Wheezing (-)
Iktus kordis : 2 cm di lateral linea mid clavicula sinistra, kuat
angkat (+), melebar (+)
Abdomen : normal
Genitalia : normal
Ekstremitas : Edema ekstremitas bawah -/-, akral hangat +/+
Status Obstretikus
Abdomen
Inspeksi : Membuncit sesuai usia kehamilan aterm
Linea Mediana hiperpigmentasi, striae gravidarum (+)
Sikatrik (-)
Palpasi
Leopold I : tinggi fundus uteri 32 cm
Leopold II : teraba punggung disebelah kanan ibu
Leopold III : teraba kepala
Leopold IV : belum masuk PAP

Auskultasi :Bising usus (+) Normal, DJJ : 135 x/menit


His : 1 x 10 15
Taksir berat janin : (32-13) x 155 = 2945 gram
Pemeriksaan dalam : Pembukaan : 1 cm
Porsio : tebal, lunak
Pemeriksaan panggul dalam
Promontorium : tidak teraba
Spina ischiadica agak menonjol
Distansia intertuberosum : 7 cm (kurang dari 1 kepalan tangan)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Lengkap
Hemoglobin : 13,0 gr/dl
Hematokrit : 38,4 %
Leukosit : 12.300 /ul
Trombosit : 179000 /ul
Eritrosit : 4.42 mm3
Index Eritrosit
MCV : 86,9 fl
MCH : 29,3 pg
MCHC : 33,7 g/dl
RDW : 13,2 %
MPV : 9,7 fl
PDW : 60,7 %
Hitung Jenis (Diff)
Eosinofil : 0,7 %
Basofil : 0,3 %
Segmen : 75,9 %
Limfosit : 18,2 %
Monosit : 3,7 %
Luc : 1,2 %
Koagulasi
Waktu pembekuan (CT) : 4
Waktu perdarahan (BT) : 2
Imunologi
HBsAg : 0,01
Anti HIV : Non Reaktif
Kimia klinik
Glukosa sewaktu : 68 mg/dL
Ureum : Tidak ada data
Creatin : Tidak ada data
SGOT : 23 U/L
SGPT : 13 U/L
Albumin : Tidak ada data
Protein
Protein urin : Tidak ada data
PEMERIKSAAN USG
Pemeriksaan EKG
Diagnosis Klinis

G1P0A0 gravida 38-39 minggu kala 1 fase laten


dengan CPD
Penatalaksanaan
Dokter Jaga :Cairan IV : RL 20 tpm

Dokter Spesialis Obgyn : Cefotaksim 2x1


Asam Tranexamat 3x1
Gastrul tab/ vaginam ( 1x)

Rencana
Obeservasi

Rawat Ruangan

Sectio caessaria
FOLLOW UP RUANGAN
Tanggal / Jam Follow up

23 Oktober 2017 Menerima pasien dari IGD dan


15.00
melakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
Diagnosis: G1P0A0 gravida 38- 39
minggu kala 1 fase laten dengan CPD

Lapor dr. SpOG, advis:


RL 20 tpm
Cefotaksim 2x1
As Traneksamat 3x1
Gastrul tab/ vaginam
( 1x)
Memasukkan gastrul/
vaginam
Melakukan skin test cefotaxime
dan pemasangan infus
Melakukan injeksi cefotaxime 1
gr/ iv
17.00 TD: 110/70 mmHg P: 80x/menit
RR: 20x/menit S:36,50C
KU: sedang
Kesadaran : compos mentis
DJJ : 135 x/menit
HIS : 2 x 10 30 35
VT : vulvovagina normal, portio
lunak, , pembukaan 2 cm, kepala
di Hodge 1, pelepasan lendir-
darah.
19.30 VT : vulvovagina normal, portio
lunak, pembukaan 4 cm, ketuban (-
), bagian terdepan kepala,
penurunan hodge 1, pelepasan
lendir dan darah (+).

21.30 VT : vulvovagina normal, portio


lunak, pembukaan 5 cm, ketuban (-),
bagian terdepan: kepala, penurunan
hodge 2, pelepasan lendir dan darah
(+).
DJJ 130 x / menit
His : 4 x 10 30-35

21.45 Injeksi Cefotaxime 1 gr/ iv


22.10 Lapor dr. Sp.OG, advis:
Observasi

23.00 VT : vulvovagina normal, portio


lunak, pembukaan 8 cm, ketuban
(-), bagian terdepan: kepala,
penurunan hodge 2, pelepasan
lendir dan darah (+).
His : 4x 10 30 - 35
DJJ : 146 x/ menit

23.45 His 4 x 10 45 50
DJJ 153 x/menit
24 Oktober 2017 His 5x 10 45-50
DJJ 120 x/ menit,
00.15

00.30 VT : vulvovagina normal, portio


lunak, pembukaan 10 cm,
ketuban (-), bagian terdepan
kepala, caput (+), penurunan
hodge 2, pelepasan lendir dan
darah (+).
02.15 DJJ : 130x /menit

04.00 DJJ 140 x/ menit

05.00 DJJ : 143 x/ menit

05.30 DJJ 124 x/ menit

06.15 DJJ : 133x/ menit


06.50 TD 140/ 90 mmHg

Temperatur 36,8 C

Nadi 86 x/ menit

DJJ 134x/ menit

07.00 Lapor dr. Sp.OG , advis

Bila tidak partus rencanakan SC, lapor


anestesi, lapor OK IGD.

Observasi lanjut

10.00 DJJ 130x/ menit

Lapor dr. Anestesi: Setuju operasi,


puasakan pasien.

10.30 DJJ 144x/ menit


PEMBAHASAN

Permasalahan

1) Apakah sudah tepat diagnosis diatas ?


2) Apakah penatalaksanaan CPD pada kasus ini sudah
tepat ?
Pembahasan

Teori Kasus

Riwayat Obstetri: pernah Merupakan kehamilan pertama


mengalami persalinan lama, pasien dengan usia kehamilan
janin besar, CPD 39 minggu

Riwayat penyakit TB tulang Pasien tidak pernah


Riwayat trauma pelvis mengalami penyakit TB tulang
ataupun kecelakaan
Teori Kasus

Antropometri Ibu Tinggi badan ibu 145 cm


CPD dicurigai pada wanita
dengan tinggi badan kurang Pada Palpasi didapatkan TFU=
dari 158 cm. 32 cm
Wanita dengan dwarfisme Taksir berat badan janin: (32-13)
yaitu tinggi badan < 147 cm x 155 = 2945 gram
setelah dewasa, umumnya
melahirkan dengan sectio
sesarea dengan janin yang
cukup besar yaitu 2.600
gram.

Kepala masih diatas PAP Leopold I : teraba bokong


Leopold II : teraba
punggung disebelah kanan ibu
Leopold III : teraba kepala
Leopold IV : belum masuk PAP
Teori Kasus

Kesempitan PAP, PTP, PBP pada Pemeriksaan panggul dalam


pengukuran panggul dalam Promontorium : tidak teraba
CV < 10 Spina ischiadica agak menonjol
Distansia Interspinarum < 9 cm atau spina Distansia intertuberosum : 7 cm (kurang
ischiadika yang besar dan menonjol dari 1 kepalan tangan)
Distansia intertuberosum < 8 cm

Umumnya CPD juga disebabkan oleh VT : vulvovagina normal, portio lunak,


malpresentasi dan malposisi janin pembukaan 10 cm, bagian terdepan kepala,
caput (+), penurunan hodge 2, pelepasan
Terbentuknya caput dan molase lendir dan darah (+).
berat
Teori Kasus

Distosia adalah persalinan yang Pasien sudah mengalami


abnormal atau sulit dan ditandai pembukaan lengkap sejak pukul
dengan terlalu lambatnya 00.15 a.m. namum belum
kemajuan persalinan. 30% ibu melahirkan hingga pukul 11.00
dengan persalinan berkepanjangan a.m
mengalami disproporsi
sefalopelvik.
Teori Kasus

Partus Percobaan Pada pasien dilakukan sectio


Trial of labor sesarea
Test of labor
Seksio sesarea
KESIMPULAN

Cephalophelvic Dipropotion adalah diagnosa medis yang


digunakan ketika kepala bayi dinyatakan terlalu besar untuk
muat melewati panggul ibu. Dispropotion sefalopelvik adalah
keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala
janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar dari
vagina. Dispropotion sefalopelvic disebabkan oleh panggul yang
sempit, janin yang besar ataupun kombinasi keduanya. Karena
trial af labour gagal, maka terminasi kehamilan dilakukan dengan
seksio caesarea.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F.G, Leveno, K.J, et al. 2010. Abnormal Labor in Williams Obstetry
23rd Edition. Philadelphia : Mc-Graw-Hill.
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta Pusat: Yayasan Bina Pustaka.
Oxorn, H & William R. Forte. 1990. Ilmu Kebidanan: patologi dan Fisiologi
persalinan. Yogyakarta: Essentia Medica.
Rasjidi, Imam. 2009. Manual Seksio Sesarea & laparotomi kelainan adneksa.
Jakarta: Sagung Seto.
Depkes RI. 2008. Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif.
Jakarta.
Decherney, Alan & Lauren Nathan. 2003. Current Obstetri and Gynecologic
Diagnosis and Treatment, ninth Edition. Los Angeles: Mc-Graw hill.
Hamilton, Diana. 2004. Lecture Notes: Obstetrics and gynaecology, second edition.
Australia: Blackwell.
Chan, Paul & Susan Johnson. 2004. Gynecology and Obstetrics 2004 Edition New
ACOG Treatment Guidelines. California: Current Clinical Strategies.
Labour and Delivery Care HEAT Module.
http://labspace.open.ac.uk/mod/oucontent/view.php?id=452296&section=1.4. Di
akses tanggal 22 September 2013
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid 2. ECG: Jakarta
Martaadisoebrata, Djamhoer. 2005. Ilmu Kesehatan Reproduksi: Obstetri Patologi
Edisi 2. ECG : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai