BAB 8 Termodinamika
BAB 8 Termodinamika
Termokimia
dan Termokimia
Hukum II dan III
Termodinamika
1
Sistem, Lingkungan dan
Semesta
Termodinamika : studi tentang energi
dan perubahannya
Perubahan termokimia : energi yang
terlibat dalam reaksi-reaksi kimia.
Sistem bagian semesta tempat yang
menjadi pusat studi termodinamika.
Lingkungan bagian dari semesta di
luar dari sistem.
2
Tipe-tipe sistem
insulation
cork
5
Tanda untuk Kerja dan Kalor
Kerja dilakukan oleh sistem terhadap
lingkungan : w -
Kerja dilakukan lingkungan terhadap
sistem : w +
q < 0, kalor mengalir dari sistem ke
lingkungan (eksotermik)
q > 0, kalor mengalir dari lingkungan ke
sistem (endotermik)
6
Kerja Tekanan-Volume
7
Fungsi Keadaan dan Fungsi yang
Tergantung pada Jalan Proses
Fungsi Keadaan: Besaran yang hanya
tergantung pada keadaan awal dan akhir
sistem, tidak tergantung pada bagaimana
proses perubahan itu berlangsung,
Contoh : DE, DH, DV
Fungsi yang tergantung pada jalan: Jumlah
kerja atau kalor yang dibebaskan tergantung
pada cara sistem mengalami perubahan
keadaan (w dan q)
8
Entalpi dan Termokimia
Entalpi = kalor yang dilepaskan/diterima sistem pada tekanan
konstan
DE = q + w, bila w adalah kerja tekanan dan volume
DE = q + PDV
qp = DE + PDV = DH
Hukum Hess : entalpi reaksi kimia tidak tergantung pada
bagaimana jalan yang ditempuh suatu reaksi
Entalpi reaksi kimia :
Entalpi pembentukan
Entalpi pembakaran
9
Entalpi pembentukan (DHf )
Reaksi pembentukan adalah reaksi
pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-
unsurnya
Kalor yang dilepaskan dalam reaksi tersebut
disebut entalpi pembentukan (sering diukur
dalam keadaan standar)
Entalpi pembentukan unsur-unsur dalam
keadaan standar adalah nol
Contoh :
C (s) + O2 (g) CO (g)
DH0 = DHf0 = -110.5 kJ/mol CO 10
Entalpi Reaksi dengan Entalpi
Pembentukan
Entalpi reaksi dapat dihitung dengan
perubahan entalpi pembentukan produk dan
reaktan :
DH0 = S np DH f0 - S nr DH f0
Ingat !.
Reaksi berlawanan akan memberikan tanda berlawanan
pada entalpi
Perkalian reaksi dengan bilangan bulat akan
melipatgandakan entalpi dengan bilangan bulat yang sama
11
Hukum Hess dan Entalpi
Reaksi
Hukum Hess :
Kalor yang menyertai suatu reaksi tidak tergantung pada
banyaknya step dari reaksi tersebut
Contoh :
Reaksi pembakaran grafit (C) menjadi CO dapat melalui
beberapa cara
Cara I (satu step)
C + O2 CO DH = -110.5 kJ
Cara II (dua step)
C + O2 CO2 DH = -393.5 kJ
CO2 CO + O2 DH = 283.0 kJ
C + O2 CO DH = -110.5 kJ
12
Entalpi Reaksi Pembakaran
14
Kalorimeter Bom (Volume
Konstan)
15
Kalorimeter dengan Tekanan
Konstan
16
Proses Spontan dan Entropi
Proses spontan adalah proses yang bila kondisinya cocok akan
terjadi dengan sendirinya.
Contoh-contoh
1. Aliran panas dari benda panas ke benda dingin
2. Ekspansi gas dari tekanan tinggi ke rendah
3. Menguapnya air pada tekanan dan temperatur tertentu
Proses spontan terjadi dari keadaan yang teratur ke keadaan
yang tidak teratur
DS > 0
Derajad ketidakteraturan : Entropi (S)
Padatan memiliki entropi yang sangat rendah
Gas memiliki entropi yang sangat tinggi
17
Entropi sebagai fungsi
keadaan
Pada mesin Carnot; jumlah kerja yang dilakukan sistem (- w)
sebanding dengan kalor yang ditambahkan pada sistem ( +q)
Contoh : kerja yang dilakukan oleh suatu motor penggerak
sebanding dengan panas yang diberikan oleh bahan bakar)
Efisiensi mesin Carnot:
e = - w/qt ;
DS > q /T
18
Hukum ke II Termodinamika
Alam semesta adalah suatu sistem besar
yang adiabatis.
Hukum ke II:
Setiap proses spontan yang nyata selalu
menaikkan entropi alam semesta
D Ssem > 0
D Ssem = D Ssistem + D Slingkungan
Untuk proses reversibel, D Ssem = 0, sehingga,
D Ssistem = - D Slingkungan
19
Entropi yang menyertai reaksi
kimia
Reaksi Pembakaran etana!
C2H6 (g) + 7/2 O2 (g) 2 CO2 (g) + 3 H2O (l)
Perubahan entropi standar (1 atm) dapat
dihitung dari perbedaan entropi standar
produk dan reaktan
DrS S np S (produk) - S nr S (reaktan)
np dan nr adalah jumlah mol produk dan reaktan
20
Perhitungan DSlingk.
Heat Heat
System surroundings System surroundings
22
Perubahan energi Gibbs
standar
Energi bebas Gibbs akan berubah jika terjadi
reaksi kimia pada P, T konstan
Cara menghitung DG secara teoritis
DrG = S np DfG (products) - S nr DfG
(reactants)
DfG = energi Gibbs pembentukan senyawa
24