3336140368
TEKNIK SIPIL
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN
JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA KEC. KUTAI KARTANEGARA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Setiap kegiatan yang dilakukan manusia khususnya dalam proyek konstruksi tidak lepas dengan risiko, demikan halnya
dalam konstruksi jembatan. Khususnya dalam pembangunan kembali Jembatan Kutai Kartanegara yang pernah runtuh
sebelumnya sehingga saat pelaksanaan memungkinkan terjadinya bahaya. Dengan melakukan pengelompokkan pengelolaan
risiko menggunakan metode Risk Breakdown Structure (RBS) dapat diketahui risiko apa saja yang teridentifikasi guna
mendapatkan penanganan/mitigasi dari risiko tersebut.
Sebuah artikel Hilson (2002) yang berjudul Use a Risk Breakdown Structure (RBS) to Understand Your Risk
menyebutkan bahwa RBS merupakan struktur hirarki sumber risiko, yaitu metode pengelompokkan risiko proyek
berdasarkan sumbernya yang dapat mengorganisir dan mendefinisikan keseluruhan risiko yang dihadapi suatu proyek. Dalam
penyusunan RBS diperlukan partisipasi yang cukup dari anggota organisasi terkait, terutama dari mereka yang memahami
proses organisasi dan dapat membedakan dengan rinci potensi dari masing-masing risiko yang ditemukan. Selain itu
ketersediaan struktur organisasi dengan kejelasan sasaran fungsi akan sangat membantu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis risiko dengan mengelompokkan risiko menggunakan metode
Risk Breakdown Structure (RBS) dan melakukan pengelolaan risiko dominan dari pelaksanaan pekerjaan Pemasangn Rangka
Baja untuk mengetahui penanganan guna memaksimalkan kejadian positif dan memanimalisir dari kemungkinan kejadian
negatif.
2. METODE PENELITIAN
Ada beberapa jenis metode penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian antara lain adalah metode resarch and development,
eksperimen, kuantitatif, kualitatif, deskriptif, history. Adapun metode yang peneliti gunakan dalam membahans permasalahan
dalam penelitian adalah dengan menggunakan metode analisis kualitatif untuk mengetahui risiko yang paling mempengaruhi dan
masing-masing pekerjaan dan pembahasan penanganan risiko.
Metode penganmibilan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu
melakukan proses pengambilan data yang secara langsung oleh peneliti dari sumber utama dilapangan dengan melakukan wawancara
dengan kontraktor, survey lapangan, di proyek tersebut. Data sekunder dengan cara melakukan proses pengambilan data dengan
survey langsung pada instansi-instansi untuk mengambil data yang didapat berupa dokumen yang sudah ada.
Dari data yang diperoleh pada tahap sebelumnya, peneliti melakukan identifikasi risiko awal yang dapat terjadi dalam proyek.
Selain itu juga menggunakan metode kuisioner untuk mendapatkan masukan aspek risiko yang mungkin belum disebutkan. Setelah
mendapatkan masukan, seluruh aspek-aspek tersebut akan digunakan dalam membuat kuisioner mengenai dampak risiko. Untuk
mendapatkan strukturisasi risiko pada tahap ini peneliti akan mengelompokkan risiko menggunkan metode Risk Breakdown
Structure (RBS)
Dari data-data yang telah dikumpulkan dilakukan tingkat penerimaan risiko (risk acceptable) untuk menentukan risiko-risiko
dominan (major risk) dengan mempertimbangkan nilai risiko yang diperoleh dari skala consequences dan skala likelihood untuk bisa
dilakukan penangan/mitigasi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil analisi risiko yang telah dilakukan, dapat dilakukan kesimpulan sebagai berikut : Pada Pelaksanaan
Pekerjaan Pemasangan Rangka Baja Jembatan Kutai Kartanegara teridentifikasi 15 (limabelas) sumber risiko.
Terdapat 6 (enam) jenis risiko dominan (major risk) yang teridentifikasi dengan kategori unacceptable dan
undesirable. Mitigasi untuk risiko yang termasuk kategori yang tidak dapat diterima (unacceptable) pada pekerjaann
terlambatnya waktu kedatangan bahan karena banyaknya antrian dari lokasi pengiriman adalah dengan membuat
schedule kedatangan material yang disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan dan melakukan evaluasi jumlah material
yang datang dengan yang dibutuhkan dilapangan.
Saran-saran yang dapat disampaikan sebagai berikut : Risiko yang tidak termasuk kategori dominan semestinya
juga mendapat perhatian dengan melakukan tindakan-tindakan upaya jika risiko itu terjadi sehingga, mengetahui
tindakan yang akan dilakukan. Keberadaan risiko-risiko yang telah teridentifikasi sebaiknya disesuaikan dengan
pelaksanaan dilapangan. Sehingga jika terjadi risiko diluar risiko dominan untuk segera dilakukan penanganan. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk mengidentifikasi risiko dan melakukan tindakan mitigasi bagi
peneliti selanjutnya. Peneliti berikutnya agar memperhatikan pada faktor keamana agar tidak mangganggu waktu
pelaksanaan yang mempengaruhi produktivitas pekerjaan dalam proyek konstruksi.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH