Anda di halaman 1dari 37

Presentasi Kasus

Benign Prostate Hyperplasia


Oleh :
Oktaviano Satria Perdana

Pembimbing :
dr. Mamur Sjafei, Sp.B,. Sp.U. Kolonel (Purn)
Kepaniteraan Klinik Bedah
Rumah Sakit Kepresidenan Angkatan Darat Gatot Soebroto
Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jakarta
Identitas
Nama : TN. ASH
Jenis Kelamin : Laki - Laki
No RM : 858790
Tgl Lahir : 29/04/1942
Usia : 63 tahun
Anamnesa
KU : BAK tidak teratur
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 1 tahun yang lalu sering miksi.
Sulit menahan miksi, dan terutama pada malam
hari 3-4 kali.
Pancaran semakin lama dirasa melemah.
sering berkali-kali ke kamar kecil dikarenakan rasa
ingin buang air kecil akan tetapi saat di kamar
kecil hanya keluar beberapa tetes saja dan
merasa kurang puas.
Pusing (-), mual, muntah, nyeri (-), BAB (+)
normal, kencing darah (-) , Panas (-), pinggang
terasa sakit.
Riwayat penyakit dahulu
Diabetes Melitus : disangkal
Hipertensi : disangkal
Alergi : disangkal
Jantung :+
Riwayat penyakit keluarga
Diabetes Melitus :+
Hipertensi : Tidak diketahui
Alergi : Tidak diketahui
Riwayat Kebiasaan
Makan : 3 x sehari.
Minum air putih : 6-7 gelas
Rokok : (+)
Alkohol : (-)
Obat tanpa resep dokter : (-)
Jamu : (-)
Olahraga : (-)
Pemeriksaan
KU : Compos Mentis / E4M6V5
Tanda Vital :
TD : 130/70 mmHg
HR : 95 x/menit
RR : 22 x/menit
T : 36.7C
Kepala : Normocephal, Edema (-)
Mata : Conjungtiva Anemis (-), Sklera Ikterik (-
), Perdarahan Conjungtiva / Sklera (-)
THT : Sekret (-), Epistaksis (-), Otore (-)
Leher : Massa (-), Nyeri Tekan (-)
Thorax :
Paru : Inspeksi : Dinding dada simetris
Palpasi : Vocal fermitus normal lapang paru
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler, Wh -/-, Rh -/-
Jantung : Inspeksi : Iktus Kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis kuat angkat
Perkusi : Batas Jantung normal
Auskultasi : Bj1 > Bj2, reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : Cembung, Striae (-), Spider Nevi (-)
Auskultasi : BU (+) Normal
Palpasi : Supel, Nyeri Tekan (-)
Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
Extremitas : CRT <2, Edema (-), Sianosis (-)
Status Urologi
Tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan ketok
CVA dan pemeriksaan pada regio surapubik.
Genitalia Externa : Bulbocavernosa Refleks (+)
Digital Rectal Examination :
Tidak ditemukan massa perianal
Tonus sfingter ani mencengkram kuat
Ampula recti tidak kolaps
Tidak teraba benjolan pada mukosa recti, pool atas tidak
teraba, TBP >40cc, prostat teraba kenyal, permukaan
prostat licin, nyeri tekan (-)
Resume
Seorang laki-laki usia 63 tahun datang dengan keluhan
BAK tidak teratur.
Sulit menahan BAK (urgency), terbangun saat malam
hari (nocturia), pancaran melemah (weak stream), BAK
terputus (intermittent), sering BAK (frequency)
Pemeriksaan rectal touche : didapatkan sfingter ani
mencengkeram kuat, mukosa licin, ampula rectum
tidak kolaps, pool atas tidak teraba, teraba prostat
kenyal dengan ukuran >40cc, kanan dan kiri simetris,
nyeri tekan (-), sulcus medianus tidak teraba, tidak
berbenjol-benjol, reflek bulbocavernosum positif.
Diagnosis
Diagnosis Kerja :
LUTS ec BPH (Benign Prostate Hyperplasia)

Diagnosis Banding :
Karsinoma prostat
Neurogenic Bladder
Batu Buli
Stricture Urethra
I P S S

Kira-
Tak Kurang Kurang kira 1/2- Lebih Hampir
Dalam 1 bulan terakhir pernah dari 1/5 dari 1/2 nya dari 1/2 selalu

1 Seberapa sering anda merasa masih ada


sisa air kencing sesudah selesai kencing? 0 1 2 3 4 5
3

2 Seberapa sering Bapak harus kencing lagi


sebelum 2 jam? 0 1 2 3 4 5
5

3 Seberapa sering Bapak mengalami


pancaran kencingnya terputus-putus? 0 1 2 3 4 5
5

4 Seberapa sering Bapak merasa sukar


untuk menahan kencing? 0 1 2 3 4 5
2

5 Seberapa sering pancaran kencing Bapak


melemah? 0 1 2 3 4 5
5

6 Seberapa sering Bapak harus mengejan


untuk memulai kencing? 0 1 2 3 4 5
5

7 Seberapa sering Bapak terbangun untuk Tak 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali
kencing selama tidur dimalam hari ? per nah atau
0
lebih

Penilaian Kwalitas Hidup: Senang Senang Umum Campu Umum Tidak Sangat
( QOL ) sekali nya puas ran nya tak senang tergang
puas gu

Jika Bapak harus menjalani sisa hidup dengan


kondisi kencing seperti saat ini, bagaimana 0 1 2 3 4 5 13 6
perasaan Bapak?
Diskusi
Diagnosis pembesaran prostat jinak (BPH)
kategori berat, karena berdasarkan hasil skor IPSS
= 25
Diagnosa banding adalah karsinoma prostat,
neurogenic bladder, batu buli dan striktur uretra
Karsinoma prostat , namun pada RT tidak
ditemukan konsistensi prostat keras dan teraba
nodul, dan mungkin antara lobus prostat tidak
simetri
Neurogenic bladder, namun pada
pemeriksaan bulbocavernosus reflek menurun
Batu buli, pada anamnesa dikeluhkan dysuria
ataupun hematuria serta pada pemeriksaan
nyeri ketok CVA positif
Sticture uretra, massa noduler pada perabaan
uretra, fistel uretrokutan, atau teraba buli-buli
bila terjadi retensi urine
USG Abdomen
Hipertrofi Prostat (estimasti volume 66,7 68,2 cm3)
disertai Kalsifikasi Parenkim Prostat
Management

Pro TURP (Transuretheral


Resection of the Prostate)
Tinjauan Pustaka
Anatomi
Definisi
Pembesaran kelenjar prostat bersifat jinak
yang menghambat aliran urin dari buli-buli.

Pembesaran kelenjar prostat akibat adanya


hyperplasia stroma dan sel epitel.
Etiologi
Hingga sekarang masih belum diketahui secara
pasti penyebab terjadinya hiperplasia prostat; tetapi
beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hiperplasia
prostat erat kaitannya dengan sistem endokrin dan
proses aging (menjadi tua).
Teori BPH
Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab
timbulnya hiperplasia prostat jinak adalah:
1. Teori Dihidrotestosteron
2. Adanya ketidakseimbangan antara estrogen-
testosteron
3. Interaksi antara sel stroma dan sel epitel prostat
4. Berkurangnya kematian sel (apoptosis)
5. Teori Stem sel
Patofisiologi
Sebagian besar hiperplasia prostat terdapat pada zona
transisional, sedangkan pertumbuhan karsinoma
prostat berasal dari zona perifer.
Pertumbuhan kelenjar ini sangat bergantung pada
hormon testosteron, yang di dalam sel-sel kelenjar
prostat hormon akan dirubah menjadi metabolit aktif
dihidrotestosteron (DHT) dengan bantuan enzim 5
reduktase.
Dihidrotestosteron memacu m-RNA di dalam sel- sel
kelenjar prostat untuk mensintesis protein growth
factor yang memacu pertumbuhan kelenjar prostat.
Hiperplasia Prostat

Penyempitan lumen uretra posterior

Tekanan intravesika meningkat

Buli-buli: Ginjal dan ureter:


Hipertrofi otot detrusor Refluks vesicoureter
Trabekulasi Hidroureter
Hidronefrosis
Pionefrosis
Gagal ginjal
Manifestasi klinis
Voiding Symptoms Storage symptoms

Hesitancy: menunggu pada Nocturia: terbangun untuk


permulaan miksi.
kencing waktu tidur
Weak stream: pancaran miksi dimalam hari.
lemah.
Intermittency: pancaran miksi
terputus-putus Frequency: lebih sering
Voiding/abdominal strain/crede: kencing disiang hari
harus mengejan saat miksi.
Bladder emptying: kencing
merasa tidak lampias Urgency: tidak tertahan dan
Incontinence: kencing keluar lagi harus terburu-buru jika
dengan tak terkendali sesaat ingin miksi .
sesudah selesai miksi.
IPSS (International Prostate Symptom Score)
Kira-
Tak Kurang Kurang kira 1/2- Lebih Hampir
Dalam 1 bulan terakhir pernah dari 1/5 dari 1/2 nya dari 1/2 selalu

1 Seberapa sering anda merasa masih ada


sisa air kencing sesudah selesai kencing? 0 1 2 3 4 5

2 Seberapa sering Bapak harus kencing lagi


sebelum 2 jam? 0 1 2 3 4 5

3 Seberapa sering Bapak mengalami


pancaran kencingnya terputus-putus? 0 1 2 3 4 5

4 Seberapa sering Bapak merasa sukar


untuk menahan kencing? 0 1 2 3 4 5

5 Seberapa sering pancaran kencing Bapak


melemah? 0 1 2 3 4 5

6 Seberapa sering Bapak harus mengejan


untuk memulai kencing? 0 1 2 3 4 5

7 Seberapa sering Bapak terbangun untuk Tak 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali
kencing selama tidur dimalam hari ? per nah atau
lebih

Penilaian Kwalitas Hidup: Senang Senang Umum Campu Umum Tidak Sangat
( QOL ) sekali nya puas ran nya tak senang tergang
puas gu

Jika Bapak harus menjalani sisa hidup dengan


kondisi kencing seperti saat ini, bagaimana 0 1 2 3 4 5 6
perasaan Bapak?
Derajat LUTS
IPSS ((International Prostate Symptom Score)

Ringan : skor IPSS 0-7.

Sedang : skor IPSS 8-19

Berat : skor IPSS 20-35.


PEMERIKSAAN
Perabaan suprapubik curiga massa buli atau
buli-buli penuh akibat retensi urin
DRE (Digital Rectal Exam) menilai tonus
sfingter ani, pembesaran atau ukuran prostat
dan kecurigaan adanya keganasan seperti
nodul atau perabaan yang keras.
Pada pemeriksaan ini dinilai besarnya prostat,
konsistensi, cekungan tengah, simetri, indurasi,
krepitasi dan ada tidaknya nodul.
PSA (Prostate Specific Antigen)
40 49 tahun : 0 2,5 ng/mL
50 59 tahun : 0 3,5 ng/mL
60 69 tahun : 0 4,5 ng/mL
70 79 tahun : 0 6,5 ng/mL
Uroflowmetri : Qmax <15cc
Pencitraan :
TRUS (Trans Rectal Ultra Sound) untuk
mengukur ukuran dan volume
TAUS (trans abdominal utra sound)
Tujuan Penatalaksanaan
- Memperbaiki keluhan miksi
- Meningkatkan kualitas hidup
- Mengurangi obstruksi infravesika
- Mengembalikan fungsi ginjal
- Mengurangi volume residu urin setelah miksi
- Mencegah progressivitas penyakit
Tatalaksana
Watchful waiting :
Pasien tidak mendapatkan terapi apapun dan
hanya diberi penjelasan mengenai sesuatu hal
yang mungkin dapat memperburuk keluhannya
Kontrol tiap 6 bulan dengan ditanya dan
diperiksa tentang perubahan keluhan yang
dirasakan, IPSS, pemeriksaan laju pancaran
urine, maupun volume residual urine.
Jika keluhan miksi bertambah jelek daripada
sebelumnya, perlu dipikirkan tatalaksana lebih
lanjut
Medikamentosa
Antagonis Adrenergik Reseptor
Prazosin 2 x 1 2mg
Tamsulosin 1 x 0,2 0,4 mg
Inhibitor 5 reduktase
Dutasterid 1 x 0,5mg
Finasterid 1 x 5 mg
Pembedahan
Transurethral Resection of the Prostate (TURP)
TUIP (Transurethral Incision of The
Prostate)
Open Prostatektomi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai