Ppt-Stroke Iskemik
Ppt-Stroke Iskemik
WINY DAHLIANTY
MIRA HANDAYANI
ADY
Stroke merupakan Sindroma klinis yang
ditandai dengan gangguan fungsi otak fokal
maupun global, sifatnya mendadak,
berlangsung > 24 jam yang dapat
menyebabkan kematian, yang diakibatkan
oleh satu satunya gangguan vaskular.(WHO)
Tidak dapat di modifikasi
Usia
Jenis kelamin
Herediter
Ras
Genetik
Dapat Dimodifikasi:
Mayor
Minor
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Penyakit jantung
Infark miokard
Elektrokardiogram abnormal disritmia, hipertrofi bilik kiri
Penyakit katup jantung
Gagal jantung kongestif
Sudah ada manifestasi arterosklerosis secara klinis
Gangguan pembuluh darah koroner (angina pectoris)
Gangguan pembuluh darah karotis
Diabetes melitus
Polisitemia
Pernah mendapat stroke
Merokok
Kadar lemak yang tinggi di darah
Hematokrit yang tinggi
Kegemukan
Kadar asam urat tinggi
Kurang gerak badan/olahraga
Fibronogen tinggi
Berdasarkan Patologi Anatomi dan
Penyebabnya :
Stroke Non Hemoragik ( Iskemik )
Thrombosis serebri
Emboli serebri
Hipoperfusion Sistemik
Stroke Hemoragik
Perdarahan intraserebral
Perdarahan subarakhnoid
Gejala Stroke Hemoragik Stroke non Hemoragik
(Iskemik)
Peringatan (warning) - +
Kejang + -
Muntah + -
Kaku kuduk + -
Analisa :
3 atau 2 ada , stroke hemorhagik(SH).
1 ada. A ada SH, B ada SH, C ada Stroke
non hemoragik (SNH).
Tak ada ketiganya , SNH.
(2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) +(2 x sakit
kepala) + (0,1 x tekanan darah diastol) (3 x
ateroma) 12
No Gejala / Tanda Penilaian Indek Skor
1. Kesadaran
(0) Kompos
mentis
(1) Mengantuk X 2,5 +
(2) Semi
koma/koma
2. Muntah (0) Tidak
X 2 +
(1) Ya
3. Nyeri Kepala (0) Tidak
X 2 +
(1) Ya
4. Tekanan Darah
Diastolik X 10 % +
5. Ateroma
a.DM
b.Angina pektoris
Klaudikasio Intermiten (0) Tidak
X (-3) -
(1) Ya
6. Konstanta - 12 -12
SSS :
SSS > 1 =Stroke hemoragik
SSS < -1 = Stroke non hemoragik
Pendekatan pada terapi darurat memiliki tiga
tujuan:
(1) mencegah cedera otak akut dengan
memulihkan perfusi kedaerah iskemik
noninfark,
(2) membalikkan cedera saraf sedapat mungkin,
(3) mencegah cedera neurologik lebih lanjut
dengan melindungi sel dari daerah penumbra
iskemik dari kerusakan lebih lanjut oleh jenjang
glutamat.
Breathing
Harus dijaga jalan nafas bersih dan longgar, dan bahwa fungsi
paru-paru cukup baik. Pemberian oksigen hanya perlu bila kadar
oksigen darah berkurang.
Brain
Posisi kepala diangkat 20-30 derajat. Udem otak dan kejang
harus dihindari. Bila terjadi udem otak, dapat dilihat dari keadaan
penderta yang mengantuk, adanya bradikardi, atau dengan
pemeriksaan funduskopi.
Blood
Jantung harus berfungsi baik, bila perlu pantau EKG.
Tekanan darah dipertahankan pada tingkat optimal, dipantau
jangan sampai menurunkan perfusi otak.
Kadar Hb harus dijaga cukup baik untuk metabolisme otak
Kadar gula yang tinggi pada fase akut, tidak diturunkan dengan
drastis, lebih-lebih pada penderita dengan diabetes mellitus lama.
Keseimbangan elektrolit dijaga.
Bowel
Defekasi dan nutrisi harus diperhatikan. Nutrisi per
oral hanya boleh diberikan setelah hasil tes fungsi
menelan baik. Bila tidak baik atau pasien tidak
sadar, dianjurkan melalui pipa nasogastrik
Bladder
jika terjadi inkontinensia, kandung kemih
dikosongkan dengan kateter intermiten steril atau
kateter tetap yang steril, maksimal 5-7 hari diganti,
disertai latihan buli-buli.
Kejang harus segera diatasi dengan
diazepam/fenitoin iv sesuai protokol yang ada,
lalu diturunkan perlahan.
Ulkus stres: diatasi dengan antagonis reseptor
H2
Peneumoni: tindakan fisioterapi dada dan
pemberian antibiotik spektrum luas
Tekanan intrakranial yang meninggi diturunkan
dengan pemberian Mannitol bolus: 1 g/kg BB
dalam
20-30 menit kemudian dilanjutkan dengan 0,25-
0,5 g/kg BB setiap 6 jam selama maksimal 48
jam. Steroid tidak digunakan secara rutin.
A. Hipertensi
Penurunan tekanan darah pada stroke fase akut hanya bila
terdapat salah satu di bawah ini:
Tekanan sitolik >220 mmHg pada dua kali pengukuran selang 30
menit
Tekanan diastolik >120 mmHg pada dua kali pengukuran selang
30 menit
Tekanan darah arterial rata-rata >130-140 mmHg pada dua kali
pengukuran selang 30 menit Disertai infark miokard akut/gagal
jantung