2. Takhikardi Ventrikel
4. Asistol
Infark Miokard
Terbentuk plak ateroma Dinding arteri stenosis
pada dinding arteri koroner dan menyempit
Menghambat sistem
konduksi jantung Beberapa jaringan jantung mati
& menjadi jaringan parut
Meningkatkan terjadinya
ARITMIA & CARDIAC ARREST
2. STRESS FISIK
Perdarahan banyak
akibat luka trauma Menyebabkan sistem
konduksi jantung
Kekurangan 02 akibat : gagal berfungsi
tersedak
tenggelam
serangan asma Meningkatkan
terjadinya
Latihan fisik berlebih ARITMIA & CARDIAC
ARREST
4. PERUBAHAN
3. KELAINAN BAWAN STRUKTUR JANTUNG
Antidepresan trisiklik
Fenotiazin
Beta bloker Menyebabkan
Calcium channel blocker ARITMIA
Kokain
Digoxin
Aspirin
asetominophen
6. Temponade Jantung
cairan dalam perikardium dapat mendesak
jantung, sehingga tidak mampu untuk berdetak,
mencegah sirkulasi berjalan dengan baik,
mengakibatkan kematian.
7. Tension Pneumothorax
Terdapatnya luka,sehingga udara akan masuk ke
salah satu cavum pleura. Menyebabkan perbedaan
tekanan udaea luar & dalam paru. Hal ini
menyebabkan pergeseran mediastinum, JANTUNG
akan terdesak dan pembuluh darah besar tertekan,
sehingga mengatasi aliran darah balik ke jantung.
American Heart Association (AHA), 2010
ATEROSKLEROSIS
ARITMIA
ARITMIA
GELOMBANG KONTRATILITAS
GANGGUAN DATAR TIDAK ADEKUAT
KONTRAKSI
BERGETAR OTOMATISASI
(Caggiano, 2009).
Pulseless Electrical Activity (PEA)
Kondisi jantung yang mengalami ritme disritmia
heterogen tanpa diikuti oleh denyut nadi yang
terdeteksi.
(Caggiano, 2009).
Pengobatan Dalam Bantuan Hidup Jantung
Lanjut
1 . Epinefrin HCL
A. Mekanisme kerja :
merangsang reseptor dan 1 adrenergik
dimana reseptor di pembuluh darah
menyebabkan peningkatan resistensi perifer yang
berakibat peningkatan tekanan darah dan juga
mengaktivasi reseptor 1 di otot jantung , sel
pacu jantung dan jaringan konduksi untuk
menimbulkan efek kontraksi jantung dengan
cepat pada pasien cardiac arrest .
B. Dosis :
Epinefrin HCL 1 mg bolus IV setiap 3 5 menit.
2 . Magnesium Sulfat
Digunakan pada henti jantung hanya jika
terjadi Torsades de Pointes atau
hipomagnesemia .
Dosisnya dapat diberikan sebanyak 1-2 gram
diberikan dengan dekstrose 5 % selama 5 60
menit .
3 . Lidokain
Diberikan pada henti jantung dengan irama VF
/ VT tanpa teraba denyut nadi .
Dosis tunggal 1,5 mg / kg BB IV .
4 . Sodium Bikarbonat
DANGER
Yaitu kewaspadaan terhadap bahaya dimana pertama penolong
harus mengamankan diri sendiri dengan memakai alat proteksi diri.
Indikasi :
1. VF
2. VT tanpa nadi
3. VT polymorphyc yang tidak stabil
Defibrilasi harus dilakukan sedini mungkin
dengan alasan :
1. Irama yang didapat pada permulaan henti
jantung umumnya adalah ventrikel fibrilasi
(VF)
2. Pengobatan yang paling efektif untuk
ventrikel fibrilasi adalah defibrilasi.
3. Makin lambat defibrilasi dilakukan, makin
kurang kemungkinan keberhasilannya.
4. Ventrikel fibrilasi cenderung untuk berubah
menjadi asistol dalam waktu beberapa menit.
Alat yang dipergunakan
1. Defibrilator
Defibrilator adalah alat yang dapat memberikan
shock listrik dan dapat menyebabkan depolarisasi
sementara dari jantung yang denyutnya tidak teratur,
sehingga memungkinkan timbulnya kembali aktifitas
listrik jantung yang terkoordinir.
2. Jeli
Jeli digunakan untuk mengurangi tahanan dada
dan membantu menghantarkan aliran listrik ke
jantung, jeli dioleskan pada kedua paddle.
Energi yang digunakan
Tekan tombol (orange) yang terletak pada paddle utk pengisian energi.
Tunggu sampai energi terisi penuh. Akan ada tanda yang diberikan
oleh defibrilator.
3. SHOCK
Bila mesin defibrilator telah bertanda ready, beri aba-aba dengan suara keras
dan jelas agar tidak ada lagi anggota tim yang masih ada kontak dengan
pasien atau korban. Sebagai contoh:
Switch off:
Putar knob selektor energi ke posisi semula
Matikan unit pada posisi off
Bersihkan paddle
BASIC LIFE SUPPORT CPR
CAB (CIRCULATION AIRWAY BREATHING)
Matthew Kevin Hendrianto. 2011. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi jantung Paru PMR 12
Tidak respon/napas
Minta bantuan/AED
Napas bantuan 2x
AED/ Defibrilasi
Evaluasi kesadaran pasien
Matthew Kevin Hendrianto. 2011. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi jantung Paru PMR 12
Minta bantuan/AED
Matthew Kevin Hendrianto. 2011. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi jantung Paru PMR 12
Nadi tidak teraba
Matthew Kevin Hendrianto. 2011. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi jantung Paru PMR 12
Kompresi dada 30x
Matthew Kevin Hendrianto. 2011. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi jantung Paru PMR 12
Posisi tangan : di tengah dada
Push hard push fast :
Frekuensi 100x/menit
Kedalaman 5cm
Dekompresi : memeberikan kesempatan
didnding dada mengembang (duty cycle 50%)
Kompresi dada 30x Membatasi interupsi kompresi dada
Penolong bergantian tiap 5 siklus (2menit)
Matthew Kevin Hendrianto. 2011. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi jantung Paru PMR 12
Kompresi dada 30x
Matthew Kevin Hendrianto. 2011. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi jantung Paru PMR 12
Kompresi dinding dada
30x
Matthew Kevin Hendrianto. 2011. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi jantung Paru PMR 12
Kompresi :
menekan jantung
dan paru
meningkatkan
tekanan intratoraks
Matthew Kevin Hendrianto. 2011. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi jantung Paru PMR 12
Napas bantuan 2x
Matthew Kevin Hendrianto. 2011. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi jantung Paru PMR 12
Napas bantuan 2x
Matthew Kevin Hendrianto. 2011. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi jantung Paru PMR 12
Napas bantuan 2x
**Mulut ke hidung
Katupkan mulut pasien Lepaskan mulut dari korban dan lihat
disertai chin lift, tiupkan penuruanan dinding dada saat udara
udara. keluar
Matthew Kevin Hendrianto. 2011. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi jantung Paru PMR 12
Napas bantuan 2x
** dengan kantung
pernapasan
Mouth to device barier breathing
Matthew Kevin Hendrianto. 2011. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi jantung Paru PMR 12
Kompresi dan ventilasi
Kompresi dan ventilasi diteruskan dengan ratio
30:2, hingga alat defribrilasi/ AED tersedia
Matthew Kevin Hendrianto. 2011. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi jantung Paru PMR 12
lakukan syok bila ada indikasi (terpasang
monitor atau AED)
setelah setiap syok lakukan RJP kompresi
AED/ defribilasi
dada, hingga 5 siklus atau 2 menit, setelah itu
baru evaluasi irama jantung
Matthew Kevin Hendrianto. 2011. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi jantung Paru PMR 12
Hipotesis
Lanjut , Buku Panduan Kursus Bantuan Hidup Lanjut Jantung ACLS Indonesia Edisi
Matthew Kevin Hendrianto. 2011. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi jantung Paru
PMR 12
Books/McGrawHill,2003
Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. Philadelphia : W.B. Saunders
Company,2000
"Sistem Kardiovaskular " ,
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Sistem_Kardiovaskular.pdf ,
diunduh tanggal 14 September 2015
http://eprints.undip.ac.id/44522/3/BAB_II.pdf