Anda di halaman 1dari 38

MUTIARA AZZAHRA

030.12.178

Pembimbing :
dr. Syamsul Bahri,
Sp.B
PENDAHULUAN
Gawat abdomen -> KU : nyeri perut
Klasifikasi ileus : ileus obstruktif &
paralitik
Kegawatan abdominalis -> 60% -
70%
Penanganan ileus -> operatif dan
konservatif
Mortalitas tinggi jika tidak segera
didiagnosis dan ditangani dalam 24
jam
SISTEM PENCERNAAN :
Traktus
gastrointestinal
Organ aksesoris
pencernaan
ANATOMI

Mulut, sebagian besar


faring, esophagus,
lambung, usus kecil,
dan usus besar.

Organ aksesoris
pencernaan yaitu
gigi, lidah, kelenjar
ludah, hati, kantung
empedu, dan
pancreas.
Anatomi Usus Halus
ANATOMI USUS BESAR
HISTOLOGI USUS HALUS
HISTOLOGI USUS BESAR
Lapisan mukosa lebih tebal
Tidak mengandung villi atau rugae
Kriptus lieberkn (kelenjar intestinal)
terletak lebih dalam
Lebih banyak sel goblet
Lapisan otot longitudinal ->
terkumpul dalam tiga pita (taenia
koli)
FISIOLOGI
Proses dasar pencernaan
MOTILITAS SEKRESI

PENCERNAAN PENYERAPAN
ILEUS :
gangguan atau hambatan pasase isi
usus yang merupakan tanda adanya
obstruksi usus akut yang segera
membutuhkan pertolongan atau
tindakan.
KLASIFIKASI
PARALITIK

ILEUS

OBSTRUKTIF
ILEUS
OBSTRUKTIF
Berdasarkan
Berdasarkan letak Berdasarkan sifat
penyebab
obstruksi sumbatan
sumbatan
Letak tinggi Parsial Intraluminal
Letak tengah Simple/komplit Intramural
Letak rendah Strangulasi Ekstramural
ETIOLOGI
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
ANAMNESIS
4 tanda kardinal
gejala ileus obstruktif :

Nyeri abdomen
Muntah
Distensi abdomen
Tidak bisa defekasi
atau flatus
PEMERIKSAAN FISIK
dehidrasi
Inspeksi darm contour
darm steifung

Palpasi dan Distensi abdomen


hipertimpani
Perkusi nyeri tekan

Auskultasi Gemerincing logam bernada tinggi (rush)

Feses negatif : obstruksi usus letak tinggi


Rectal toucher
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah lengkap
Elektrolit
AGD
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
FOTO POLOS ABDOMEN

Dilatasi usus Multipel air fluid level dan string of pearls sign Herring bone appearance
Step ledder sign Coffee bean appearance
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI

CT-Scan
MRI
USG
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Rujuk spesialis bedah

Persiapan rujukan :
Pemasangan pipa
lambung Resusitasi cairan
dan elektrolit
Pemasangan kateter urin
Antibiotik spektrum luas
TATALAKSANA
Operasi :
Laparotomi
Eksplorasi
4 jenis tindakan bedah :
1. Koreksi sederhana (simple correction)
2. Tindakan operatif by-pass
3. Membuat fistula entero-cutaneous
4. Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan
membuat anastomosis
TATALAKSANA
Pasca bedah :

Cairan

Elektrolit

Nutrisi
KOMPLIKASI

Gangguan keseimbangan
elektrolit dan cairan, serta
iskemia dan perforasi usus

Peritonitis, sepsis, dan kematian


PROGNOSIS

Prognosisnya baik bila


diagnosis dan tindakan
dilakukan dengan
cepat
ILEUS PARALITIK

keadaan di mana usus gagal / tidak


mampu melakukan kontraksi peristaltik
untuk menyalurkan isinya akibat
kegagalan neurogenik atau hilangnya
peristaltik usus tanpa adanya obstruksi
mekanik
ETIOLOGI
Pasca operasi abdomen
Inflamasi intraperitoneal atau
retroperitoneal
Gangguan metabolik
Obat-obatan
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN FISIK

Dehidrasi
Inspeksi Distensi

Palpasi dan Distensi abdomen


Defence muscular
Perkusi Hipertimpani

BU menurun/tidak ada
Auskultasi borborigmi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium Radiologi
TATALAKSANA
1. KONSERVATIF
Penderita dirawat di rumah sakit.
Penderita dipuasakan
Kontrol status airway, breathing and circulation.
Dekompresi dengan nasogastric tube.
Intravenous fluids and electrolyte
Dipasang kateter urin untuk menghitung
balance cairan.
TATALAKSANA
2. FARMAKOLOGIS :
Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan
aerob.
Analgesik apabila nyeri.
Prokinetik: Metaklopromide, cisapride
Parasimpatis stimulasi: bethanecol, neostigmin
Simpatis blokade: alpha 2 adrenergik antagonis
TATALAKSANA
3. OPERATIF
Dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi
nasogastric
Diawali dengan laparotomy disusul dengan teknik
bedah yang disesuaikan dengan hasil explorasi
PROGNOSIS

Tergantung
penyebab

Anda mungkin juga menyukai