Journal Nausea
Journal Nausea
tidak dilanjutkan
membatasi dosis
berpengaruh negatif pengobatan nyeri
Mual & efektif analgesik
pada efektivitas dan menggunakan opioid
Muntah yang dapat
kesuksesan terapi atau terjadi hilangnya
dicapai
dosis
Analgesik hemat opioid dapat menjadi alternatif untuk mencegah mual dan muntah
karena responnya dalam jalur sinyal mu-opioid untuk menginduksi analgesia rendah
KESIMPULAN
Efek samping mual dan muntah membatasi efikasi analgesik dari berbagai terapi
opioid. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan analgesik berbasis opioid
yang dapat meredakan efek yang tidak dapat ditoleransi.
PENDAHULUAN
Di Eropa seperlima penduduk dewasanya mengalami nyeri kronik yang dilaporkan
berdasarkan survei 46.394 responden)
Peningkatan masalah kesehatan terkait manajemen nyeri kronik, penggunaan terapi analgesik opioid
meliputi manajemen untuk nyeri kronik maligna dan non maligna.
beberapa pasien dapat sembuh dari nyeri dengan terapi opioid tanpa mengalami efek samping
banyak pasien yang tidak diterapi secara adekuat karena alasan tolerabilitas masalah adiksi
Alasan tidak melanjutkan terapi opioid profil tolerabilitas dari obat ini, khususnya opioid kuat
(morfin).
10-50% tingkat Insidensi mual dan muntah pada pasien yang diterapi opioid untuk
nyeri kronik
Review data mengenai mual dan muntah terkait penggunaan opioid, mengapa efek
sampingnya menjadi masalah untuk klinisi dan pasien, serta pilihan untuk
memperbaiki efisiensi penggunaan analgesik opioid pada nyeri kronik
zona rangsang
apparatus
kemoreseptor / traktus
vestibular di korteks serebri
Chemoreceptor gastrointestinal
lobus temporalis
Trigger Zone (CTZ)
Keterangan :
D2 = Dopaminergik D2
5-HT3 = serotonin tipe 3
H1 = Histamin tipe 1
Achm = Asetilkolin muskarinik.
Efek emetogenik dimediasi melalui interaksi reseptor spesifik opioid (subtipe mu,
delta, dan kappa) di otak dan sumsum tulang, dan saraf perifer
berkurangnya aktivitas
aktivasi reseptor mu di berkurangnya waktu
otot sirkular dan
saluran cerna transit di saluran cerna
A. longitudinal di usus
Apparatus vestibularis terletak di bagian tulang labirin di lobus temporalis
Mual sering terjadi pada pasien rawat jalan karena stimulasi pergerakan yang cepat dan
dehidrasi
IMPLIKASI BAGI KLINISI DAN PASIEN
RESPON
A. SUDUT PANDANG KELAS OBAT MEKANISME AKSI
MUAL
KLINISI Iritasi kimia,
Butirofenon Blokade D2 pada CTZ
visceral
Stimulasi opioid pada CTZ Fenotiazin dan derivatnya
(klorpromazin,
Blokade D2 pada CTZ dan traktus GI Vestibular
proklorperazin,
thietilperazin)
penyebab dasar dari mual dan Antihistamin (siklizin,
Blokade H1 di pusat muntah dan
muntah difenhidramin, hidroksizin, Vestibular
apparatus vestibular
meklizin, prometazin)
Agen antikolinergik (hyosin, Blokade muskarinik pada pusat muntah
Antagonis Vestibular
Antagonis skopolamin) dan traktus GI
reseptor reseptor Antagonis serotonin
dopamine serotonin (dolasetron, granisetron, Blokade 5-HT3 di traktus GI dan CTZ Statis gastrik
ondansetron)
Blokade D2 pada traktus GI dan CTZ;
Agen prokinetik
Butirofenol Ondancetron, (metoklopramid)
stimulasi 5-HT4 di traktus GI; Blokade 5- Statis gastrik
(haloperidol, dolasteron, HT3 di CTZ dan traktus GI (dosis tinggi)
droperidol granisteron Benzodiazepin (lorazepam) Agonis GABA
Nausea
antisipatorik
efektif dengan induksi morfin yang diberikan
Ex : Nalokson
pada anak & dewasa
Antagonis
reseptor
Terdapat masalah tolerabilitas
Pemakaian digoksi, antibiotik, zat besi, dan sitoksik diturunkan
opioid
secara bertahap / dihentikan
Intervensi Batasi intake makanan (hindari gula, garam, lemak, dan makanan pedas
Farmakologis
Pengalihan perhatian (berbicara, music, membaca)
Teknik relaksasi
IMPLIKASI BAGI KLINISI DAN PASIEN
B. SUDUT PANDANG
PASIEN
IMPLIKASI TERHADAP BIAYA
Biaya
diakibatkan
Tambahan obat
antiemetik
Mengakibatkan
perubahan
Survei di Eropa
- 28% pasien
tolerabilitas yang menangani mual kepuasan terapi menyebutkan dokter
rendah terhadap dan muntah dan sikap pasien mereka tidak tahu
terapi opioid bagaimana
Nyeri kronik mengontrol nyeri
70% dari jumlah yang mereka alami
biaya kesehatan.
- 40% pasien
menganggap nyeri
mereka tidak
dimanajemen dengan
baik
UPAYA MEMPERBAIKI RASIO RESIKO-
KEUNTUNGAN DARI ANALGESIK OPIOID