Anda di halaman 1dari 19

NUR OKTOFIANI

D621 12 007
Pengetahuan kestabilan lereng atau disebut juga kemantapan
lereng perlu diketahui oleh para pekerja lapangan dalam
kegiatan penambangan. Pengetahuan kestabilan lereng ini
diperlukan untuk menjaga supaya kegiatan penambangan
berlangsung sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini sangat
penting karena kestabilan lereng akan mempengaruhi
kegiatan penambangan, baik secara keseluruhan maupun
pada sebagian kegiatan penambangan
Geometri
lereng

Bidang
Getaran
lemah

Air tanah
Makin tinggi lereng, makin besar risiko yang akan dihadapi.
Hal ini disebabkan karena makin tinggi lereng, maka
makin besar perubahan tegangan (stress) yang dapat
menyebabkan konsentrasi tegangan pada kaki lereng serta
dengan makin besarnya geometri, maka ketersingkapan
struktur pun akan makin besar yang menyebabkan
terjadinya kelongsoran blok batuan.
Kekuatan massa batuan merupakan gabungan dari
kekuatan batuan utuh, kondisi air tanah dan
kondisi/posisi/geometri serta frekwensi bidang
diskontinyu. Jika batuan utuh makin kuat serta bidang
lemah makin sedikit dan makin kuat, maka massa
batuan akan makin kuat.
Pada batuan sangat berpengaruh jika ada bidang
lemah yang terisi oleh air karena akan
menyebabkan meningkatkan tegangan terhadap
bidang lemah tersebut. Selain itu air dapat
mengikis pengisi ruang antar bidang lemah,
melapukan sisi bidang lemah dan melarutkan
mineral - mineral sulfida
Getaran dapat diakibatkan oleh gempa bumi, getaran

alat berat ataupun peledakan. Getaran menyebabkan

berpindahnya suatu massa dalam frekwensi tertentu

yang mengakibatkan timbulnya gaya dorong pada

suatu blok batuan


Pada zona tanah kelongsoran yang terjadi dapat berupa;
jatuhan/fall
kelongsoran sirkuler
kelongsoran translasi
kombinasi
Pada zona batuan kelongsoran yang terjadi dapat berupa
2 jenis, yaitu:
kelongsoran geser/shear failure
kelongsoran lendutan/bending failure
Kelongsoran pada bidang lemah
plane sliding
wedge sliding
bucling failure
Toppling
1. Material Tanah

Untuk menganalisis atau menilai kestabilan lereng


dipakai dua metoda yaitu Metoda Numerik dan
Metoda Kesetimbangan Batas. Metoda Numeric
menggunakan Program Finite Elemen, Boundari
Element Methode atau yang lainnya, Sedangkan
Metoda Kesetimbangan Batas Sering dipakai
karena lebih praktis pengerjaannya.
Hoek Chart

Persyaratan atau asumsi penggunaan chart ini adalah;

Material pembentuk lereng dianggap homogen, jadi


parameter kohesi, sudut geser dalam dan bobot isi
cukup diwakili oleh satu harga.

Bidang longsoran dianggap berbentuk circular.

Kondisi air tanah pada lereng diwakili oelh lima


model seperti digambarkan dalam
Perhitungan stabilitas cara Bishop juga berdasarkan prinsip
keseimbangan batas, yaitu menghitungkan besarnya
kekuatan geser yang akan mempertahankan stabilitas,
dibandingkan dengan besarnya tegangan geser yang
bekerja. Harga perbandingan ini disebut faktor stabilitas
atau Faktor Keamanan (FK). Seperti pada Gambar berikut;
Dari Gambar 4.8 didapat FK sebagai berikut
Perhitungan lereng dengan metode Fellenius
dilakukan dengan membagi massa longsoran menjadi
segmen-segmen seperti pada contoh gambar dibawah,
untuk bidang longsor circular adalah:
Dalam menganalisa atau menghitung kestabilan lereng
batuan dapat digunakan beberapa metoda yaitu;
Metoda Analitis, yaitu menganalisa kestabilan
berdasarkan sifat fisik dan mekanik batuan ataupun
tanah secara matematis/numerik yaitu dengan cara;
- matematis
- numeric (finite element, distinct element)
Metoda Empiris, metoda ini digunakan untuk
memperkirakan sudut lereng batuan berdasarkan
klasifikasi massa batuan RMR (Rock Mass Rating).
Metoda Analisa Balik, metoda ini digunakan untuk
menghitung kestabilan lereng batuan ataupun tanah
berdasarkan hasil-hasil pemantauan

Anda mungkin juga menyukai