Anda di halaman 1dari 10

KONSTITUSI

Kelompok 3 :
Monica Pongsibidang (113160124)
Muhammad Ridwan Hadi S. (113160130)
Fransiscus Lugas A. (113160136)
Rahadian Lintang Al Azhar (113160148)
Galeh Arga S. (113160155)
Apa Itu Konstitusi?
Secara Sempit
Konstitusi merupakan undang-undang dasar, yaitu suatu
dokumen yang berisi aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang
bersifat pokok dari ketatanegaran suatu negara
Secara Luas
Konstitusi merupakan suatu keseluruhan aturan dan ketentuan
dasar (hukum dasar yang meliputi hukum dasar tertulis dan hukum
dasar tidak tertulis yang mengatur mengenai suatu pemerintahan yang
diselenggarakan di dalam suatu negara
Mengapa Negara Perlu Konstitusi?
Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ Negara
Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ Negara dan warga
Negara
Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan Negara
ataupun kegiatan penyelenggaraan kekuasaan Negara
Fungsi pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli (yang
dalam sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ Negara
Fungsi simbolik sebagai pemersatu (symbol of nation) dan sebagai
rujuakan identitas dan keagungan kebangsaan (identity of nation)
Apa Saja Jenis Konstitusi?
Konstitusi secara tertulis merupakan aturan dasar atau aturan
pokok suatu negara, gedung negara dan pemerintahan, serta aturan
dasar lainnya yang mengatur kehidupan bangsa dalam hukum negara
persekutuan.
Konstitusi secara tidak tertulis / konvensi adalah bentuk atau
kebiasaan konstitusional yang sering timbul.
Beberapa Macam Nilai Konstitusi
Nilai normatif yakni konstitusi yang resmi diterima oleh suatu negara,
Nilai nominal adalah konstitusional menurut hukum yang berlaku,
namun tidak sempurna.
Nilai semantik adalah konstitusi yang berlaku sebagai kepentingan
penguasa. Kekuatan memobilisasi, penguasa menggunakan konstitusi
sebagai alat sebagai pelaksanaan kekuasaan politik.
Kalaeidoskop Konstitusi Indonesia
1. Periode 18 Agustus 1945 27 Desember 1949 (Ditetapkan UUD
1945)
2. Periode 27 Desember 1949 17 Agustus 1950 (Berubah dari UUD
1945 menjadi Republik Indonesia Serikat)
3. Periode 17 Agustus 1950 5 Juli 1959 (Karena merasa
ketidakcocokan dengan RIS maka berubah menjadi UUDS 1950)
4. Periode 5 Juli 1959 sekarang (Karena pada kala itu landasan baru
tidak segera ditetapkan, maka diputuskan dikembalikan ke UUD
1945)
Kasus Pelanggaran Konstitusi
Kekuasaan Presiden dijalankan secara sewenang-wenang; hal ini terjadi karena
kekuasaan MPR, DPR, dan DPA yang pada waktu itu belum dibentuk dilaksanakan oleh
Presiden.
MPRS menetapkan Presiden menjadi Presiden seumur hidup; hal ini tidak sesuai dengan
ketentuan mengenai masa jabatan Presiden.
Pimpinan MPRS dan DPR diberi status sebagai menteri; dengan demikian , MPR dan DPR
berada di bawah Presiden.
Pimpinan MA diberi status menteri; ini merupakan penyelewengan terhadap prinsip
bahwa kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka.
Presiden membuat penetapan yang isinya semestinya diatur dengan undang-
undang (yang harus dibuat bersama DPR); dengan demikian Presiden melampaui
kewenangannya.
Pembentukan lembaga negara yang tidak diatur dalam konstitusi, yaitu Front Nasional.
Presiden ingin membubarkan DPR; padahal menurut konstitusi, Presiden tidak bisa
membubarkan
Inilah Akibatnya Jika Konstitusi Dilanggar
KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) akan semakin liar dan tidak
terkendali karena antar lembaga bukannya saling mengawasi tapi
justru saling melindungi.
Jalannya negara akan tidak stabil terutama dalam bidang hukum, Jika
pemerintahnya saja melanggar konstitusi bagaimana dengan
rakyatnya?
Negara akan relatif dimiliki oleh segelitir orang, karena kesewenang-
wenangan pemerintah
Tidak terjalinnya sinergisitas antar lembaga
Antisipasi Agar Tidak Ada Penyimpangan
Masyarakat agar selalu proaktif dalam mengawasi jalannya
pemerintahan, jangan sampai lengah dengan penyimpangan
walaupun kecil yang dilakukan pemerintah
Pemerintah jangan anti kritik terhadap masyarakat, setiap orang yang
mengkritik jangan selalu dianggap anti pemerintahan
Antar lembaga supaya diisi oleh orang-orang yang profesional dan
tidak ada kepentingan politik
Antar lembaga harus saling mengawasi bukan malah bekerja sama
untuk kepenting pribadi
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai