Anda di halaman 1dari 28

OLEH

KELOMPOK 2 ( DUA )
Farhandika Muhammad
M. Bagus Nitei Ago
Adillah Afrilia SP
Divian Ozaza
Yutricha Salsabila
Aulia Dita Maurizhka
Dwirahmi Arniamantha
Rindu Bunga Putri
Fiana Deswita
Nabil Abdurrahman
Apa yang dimaksud dengan aktin dan
miosin, dan jelaskan tipe serat merah dan
putih pada otot?
Mekanisme vesikularisasi ekstrimitas
superior dan inferior !
Otot dan tulang pada ekstrimitas
superior dan inferior !
Proses terjadinya kram dan
penanggulangannya !
Menjelaskan mineralisasi dan
mekanisme pertumbuhan tulang !
Jenis jenis sendi dan cartilago!
Metabolisme otot aerob dan anaerob !
Kontraksi dan relaksasi otot !
Aktin dibagi menjadi dua sel. aktin globular (G-aktin) atau
aktin filamen (F-aktin).
G-aktin adalah protein yang dapat mengikat ATP dan
polimerisasi untuk membentuk mikro yang dikenal sebagai
filamen aktin F-.
Nukleasi filamen aktin F-terpolarisasi dan memiliki ujung(+)
dan ujung (-). Kedua ujung sangat dinamis tetapi memiliki
perbedaan tingkat pertumbuhan filamen terjadi terutama
pada ujung (+) karena memiliki pada tingkat jauh lebih
tinggi.
Filamen aktin sangat cross-linked dan dibundel oleh protein
seperti -actinin, untuk meningkatkan integritas struktural
mereka. Jaringan aktin seluler memiliki sifat yang sangat
dinamis dengan protein aktin-berinteraksi yang
memfasilitasi perakitan, stabilisasi dan pembongkaran.
Miosin adalah keluarga protein motorik yang berhubungan
dengan aktin.
Kompleks aktin-miosin menghasilkan kekuatan selular yang
digunakan dalam kontraksi sel dan migrasi. Mayoritas
miosin adalah ujung motorik (+); berarti bahwa mereka
bergerak sepanjang filamen aktin menuju ujung (+).
Ada beberapa jenis miosin dan masing-masing berperan
dalam fungsi seluler spesifik. Miosin rantai berat terdiri
dari satu atau lebih kepala, leher, dan domain ekor. Secara
fungsional, miosin juga memperkuat jaringan aktin oleh
silang serat aktin.
Miosin menggunakan ATP untuk menghasilkan energi
sehingga memulai kontraksi otot dengan memaksa
kepalanya ke arah serat aktin. Satu molekul myosin
menghasilkan sekitar 1,4 pN kekuatan ketika perubahan
dikonfirmasi.
Otot merah Otot putih
Serat ototnya tipis Serat ototnya tebal
Warnanya merah karena adanya Warnanya putih karena tidak
sejumlah besar mioglobin memiliki mioglobin
Kontraksinya lambat dan Kontraksinya cepat
berkelanjutan
Energinya tergantung pada Energinya tergantung pada
metabolisme aerobik metabolisme anaerobik (glikolisis)
Memiliki Mitokondria Tidak memiliki Mitokondria
Tidak ada akumulasi asam laktat Akumulasi asam laktat oleh glikolisis
Melakukan pekerjaan yang Melakukan pekerjaan secara cepat
berkelanjutan untuk jangka waktu untuk waktu yang singkat (cepat tapi
lama tanpa kelelahan segera kelelahan)
Vaskularisasi arteri pada daerah ekstremitas superior berasal dari arteri Axilaris
yang merupakan percabangan dari arteri Subclavicula.
Arteri Axillaris bercabang menjadi arteri thoracoacromialis, a. thoracica interna, a.
subscapularis, a.circumflexa humeri anterior, a. circumflexa humeri posterior.
Arteri axilaris terbentangdari Costa prima 1 sampai batas inferior musculus
pectoralis mayor pada region brakii berubah menjadi a. Brakialis.
Brakialis membuat percabangan menjadi a. profunda brachii : a. collateralis
mediadan radialis, a. collateralis ulnaris superior, a.collateralis inferior. A.
brachialis berjalanmelalui lengan atas bersama dengan n. medianus di dalam
sulcus bicipitalis medialisuntuk memasuki fossa cubitalis dari arah median dan di
tempat inilah arteri menjadi dua,A. radialis dan A. ulnaris.
Radialis berjalan menurun di antara otot!ototo fleksor superficial dan
profunduslengan bawah sampai ke pergelangan tangan. pergerak melintasi fosea
radialias lalu berjalan di antara dua capus musculi interoseus dorsalis % dan
memasukin telapak tangandan member suplai utama pada Arcus &almaris
profundus.
A. ulnaris memberi cabang berupa A. interosseus communis dan berjalan bersama
n.ulnaris kea rah sendi pergelangan tangan melalui kanal ke telapan tangan. -
idaerah ini a. ulnaris terus membentuk arcus &almaris superfisialis.
Sistem Vena pada ekstremitas superior superfisialis terdiri dari
dua kelompok bena besar yaituVena cephalica dan vena basilica.
-iamna keduanya berasal dari
vena subclavivula.
Vena cephalica antebrakii,
pada bagian dorsal ibu jari, mengumpulkan darah dari jaringan
vena dorsal tangna dan berjalan pada sisi sentral radial lengan
bawah sampai ossa cubitalis untuk bergabung bersama vena
basilica melalui
vena mediana cubiti.
&ada lengan atas, vena cephalica berjalan di dalam sulcus
bicipitalis lateralis dan bersatudi dalam trigonum claipectorale
dengan . Axillaris.
Vena basilica antebrakii,
mulai pada dorsum tangan sisi ulna dan berlanjut pada sisi sentral
ulna lengan ba"ah kemudian masuk ke brachiales.
System vena profunda,
berjalan berdekatan system arteri.
Pada regio glutea terdapat a.glutea superior dan a.glutea inferior.
A.glutea superior. Merupakan cabang yang terbesar dari percabangan
a.iliaca interna, bentuknya pendek, berjalan ke arah doorsal melalui plexus
sacralis, selanjutnya berjalan melalui foramen supra piriformis, berada di
sebelah medial n.gluteus superior. Pada tepi caudal m.gluteus medius arteri
ini bercabang menjadi ramus superficialis dan ramus profundus. Ramus
superficialis melanjutkan diri di antara m.gluteus maximus dan m.gluteus
medius, memberi ramus muscularis dan mengadakan anastomose dengan
cabang a.glutea inferior. Ramus profundus berjalan di antara m.gluteus
medius dan m.gluteus minimus, bercabang dua membentuk ramus superior
dan ramus inferior. Ramus superior mengadakan anastomose dengan
a.circumflexa ilium profunda dan ramus ascendens dan a.circumflexa femoris
lateralis. Ramus inferior mengadakan anastomose dengan a.circumflexa
femoris lateralis.
A.glutea inferior Merupakan salah satu cabang terminal dari a.hypogastrica,
dan ujung lainnya disebut a.pudenda interna. Arteri ini berjalan ke dorsal
melalui plexus sacralis, melalui foramen infra piriformis, berada di sebelah
ventral m.gluteus maximus.
Pembuluh vena berjalan mengikuti arteri bersangkutan.
RAGIO FEMORIS Terdapat dua kelompok pembuluh vena, yaitu vena
superficialis dan vena profunda (berjalan mengikuti arteri bersangkutan).
Vena superficialis terdiri atas vena saphena magna dan vena saphena parva.
Vena saphena magna Merupakan lanjutan dari vena marginalis,
tampak di sebelah ventral malleolus medialis, berjalan ascendens
di sebelah medial dari crus, tiba di sebelah dorsal condylus
medialis tibiae et femoris, selanjutnya berada di sebelah medial
crus, masuk ke dalam fossa ovalis dan bermuara ke dalam vena
femoralis. Sebelum masuk fossa ovalis vena ini menerima : q vena
pudenda externa q vena epigastrica superficialis q vena
circumflexa ilium superficialis.
Vena saphena parva. Merupakan lanjutan dari vena marginalis
lateralis, berada di sebelah dorsal malleolus lateralis, berjalan
ascendens pada sisi lateral tendo calcaneus, makin ke cranial
vena ini terletak makin ke medial (tengah), menembusi fascia
poplitea, dan bermuara ke dalam vena poplitea (di antara kedua
caput m.gastrocnemius). Sebelum bermuara ke dalam vena
poplitea maka vena saphena parva memberi cabang yang
berjalan ascendens ke arah ventral menuju ke vena saphena
magna. Pada vena saphena parva terdapat 9- 12 buah katup.
ARTERIA FEMORALIS
Adalah lanjutan dari a.iliaca externa setelah arteri ini melewati tepi
caudal ligamentum inguinale. Arteria iliaca commucis setinggi articulus
lumbosacralis membentuk bifurcatio menjadi ARTERIA ILIACA INTERNA
(= A.HYPOGASTRICA) dan ARTERIA ILIACA EXTERNA. A.iliaca externa
mempunyai bentuk yang lebih besar dari pada a.iliaca interna, berjalan
oblique ke arah distal dan lateral mengikuti tepi medial m.psoas major
menuju ke bagian pertengahan ligamentum inguinale, berjalan melalui
lacuna vasorum sebagai ARTERI FEMORALIS, yang berada di sebelah
lateral dari vena femoralis. Sesaat sebelum melewati ligamentum
inguinale arteria iliaca externa memberi dua cabang, yaitu :
1. a.epigastrica inferior
2. a.circumflexa ilium profunda.
Ad.1. A.epigastrica inferior Arteri ini melengkung ke arah ventral,
berjalan ascendens dan oblique sepanjang tepi medial anulus inguinalis
internus, menembusi fascia transversa abdominis, berada di ventra linea
semicirculari
OTOT-OTOT CINGULUM MEMBRI SUPERIOR
M. Trapezius
M. Latsimus Dorsi
M. Pectoralis Mayor & Minor
M. Levator Scapula
M. Rhomboideus Mayor & Minor
M. Supraspinatus
M. Infraspinatus
M.Subscapularis
M. Deltoideus
M.Teres Mayor
M. Teres Minor
Otot Lengan Atas
( Brachial Muscle)
Tiga otot fleksor ( m. biceps branchii, m. brachilais, m.
coracobrachialis)
Dua otot ekstensor ( m. triceps branchii, m. anconeus)
Otot-otot Flexor
Kelompok superfisial (m. Pronator teres, m. carpi radialis, m.
palmaris longus, m. flexor carpi ulnaris, m. flexor digitorum
superficial).
Kelompok Profunda (m. flexor digitorum profundus, m. flexor
policis longus, m. pronator quadratus)
Otot-otot Ekstensor
Kelompok ekstensi dan abduksi tangan dan pergelangan tangan
(m. extensor carpi radialis longus et brevis dan m. extensor carpi
ulnaris)
Kelompok ekstensi ke 4 jari tangan
(m. extensor digitorum, m. extensor indicis, dan m. extensor digiti
minimi)
Kelompok ekstensi Ibu jari tangan (m. abduktor policis longus,
m. extensor policis brevis et longus
OTOT-OTOT GLUTEAL
M. Gluteus Maximus ( menutupi seluruh
gluteal)
M. Gluteus Medius ( bagian cranial)
M. Gluteus minimus ( ditutupi oleh
M.G.Med)
Bagian Caudal dalam terdapat otot-otot
M.Piriformis,
M. Obturator internus
M. gemellus sup/ et if/
M. quadratus femoris
OTOT-OTOT PAHA POSTERIOR
Disebut juga M. Ischiocrulales ( Hamstring) yaitu
M. Semitendeinosus
M. Semimembranosus
M. Biceps Femoris
OTOT-OTOT PAHA ANTERIOR
M. Illiopsoas : M. Psoas mayor dan M. Illiacus
M. Fascia Latae
M. Pectineus
M. Sartorius
M. Quadriceps femoris : m. rectus femoris, m. vastus lateralis, m.
vastus medialis dan vastus intermedius
OTOT-OTOT PAHA MEDIAL
M. Adductor : Longus, brevis, magnus
M. Gracilis
M. Obturator Externus
OTOT OTOT REGIO CRURIS
ANTERIOR
M. tibialis anterior
M. estensor halucis longus
M. extensor digitorum longus
M. fibularis ( peroneus) tertius)
OTOT OTOT REGIO CRURIS
LATERAL
M. Fibularis Longus
M. Fibularis brevis
OTOT OTOT REGIO CRURIS
POSTERIOR
OTOT-OTOT SUPERFISIAL ( M. Triceps
Surae)
M. Gastrocnemius
M. Soleus
M. Plantaris
OTOT-OTOT PROFUNDA
M. Popliteus
M. Flexor Halucis Longus
M. Flexor digitorum longus
M. Tibialis Posterior
OTOT-OTOT TELAPAK KAKI
Lapis Pertama
M. Abductor Halucis
M. Flexor digitorum brevis
M. Abductor digiti minimi
Lapis Kedua
M. Quadratus Plantae
Mm. Lumbricales
Lapis Ketiga
M. Flexor halucis brevis
M. Abductor Halucis
M. Flexor digiti minimi brevis
Lapis keempat
Mm. Interossei plantares
Mm. Interosei dorsales
Kram disebabkan oleh kombinasi dari berbagai faktor.
Beberapa kondisi yang berisiko menyebabkan terjadinya
kram adalah kondisi otot yang terlalu lelah, penggunaan
konstraksi otot yang tiba-tiba (kurang pemanasan dan
peregangan), serta gangguan sirkulasi darah ke otot.
Beberapa upaya pencegahan untuk kram otot adalah:
Melakukan peregangan sebelum tidur, hal ini dapat
bermanfaat untuk mengurangi risiko terjadinya kram saat
bangun tidur.
Mengkonsumsi cukup cairan untuk menghindari dehidrasi,
dengan demikian risiko kram berkurang.
Mengkonsumsi buah dan sayuran dalam jumlah yang cukup.
Ini untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh sekaligus
memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang diperlukan
tubuh.
Mineralisasi tulang merupakan proses penempatan kalsium ke
dalam jaringan tulang.
1. Zona Proliferasi : sel kartilago membelah diri menjadi deretan
sel sel gepeng.
2. Zona Maturasi : sel kartilago tidak lagi membelah diri,tapi
bertambah besar.
3. Zona hypertrophy : sel sel membesar dan bervakuola.
4. Zona kalsifikasi : matriks cartlago mengalami kalsifikasi.
5. Zona degenerasi : sel sel cartlago berdegenerasi diikuti oleh
terbukanya lacuna sehingga terbentuk trabekula.
Karena masuknya pembuluh darah, maka pada permukaan
trabekula di daerah ke arah diaphysis diletakan sel sel yang
akan berubah menjadi osteoblas yang selanjutnya akan
melanjutkan penulangan.
Sendi fibrus (sinartrosis): sendi yang tidak
bergerak sama sekali,seperti berikuta.
sutura : persambungan tulang bergerigi,di mana
pinggir tulang dihubungkan oleh jaringan ikat
yang tipis di antara tulang tengkorak.
Schindylosis : suatu lempeng tulang yang terjepit
dalam celah tulangyang lainc.
Komposis : di mana tulang yang satu berbentuk
kerucut,masuk kedalam lekuk yang sesuai
dengan bentuk dari tulang yang lain35
Schindrosis : di mana jaringan penghubung dari
sendi terdiri atastulang rawan2.
AmfiartosisSuatu sendi yang pergerakannya sedikit karena
komponen sendi tidak cukup,permukaan di lapisi oleh
bahan yang memungkinkan pergerakan sendisedikit3.
3Diartrosis ( sendi sinovial )Sesuai dengan pergerakan
bebas.Permukaan sendi diliputi oleh lapisan tipisrawan
hialin dipisahkan rongga sendi,susunan ini memungkinkan
sendi untuk bergerak bebas.Rongga sendi dibatasi oleh
sinovial terletak diantaramembrane sinovial yang terletak di
pinggir permukaan sendi ke permukaansendi yang lain.
Membran sinovial dilindungi oleh membrane fibrosa yang
kuat dinamakankapsula sendi.permukaan sendidilumas
oleh cairan kental yang di namakan cairan sinovial.Bantalan
lemak pada beberapa sendi sinovial terletak di antara
membrane sinovial dan kapsul
Metabolisme secara aerob merupakan proses
yang bersih karena tidak menghasilkan asam
laktat. Hal ini berbeda dengan anaerob karena
menghasilkan produk sampingan asam laktat
yang dapat menimbulkan rasa nyeri dan
mempengaruhi efektivitas kontraksi pada otot.
Reaksi keseluruhan aerob
Glukosa+2NAD+2PI+2ADP-
>2PIRUVAT+2NADH+4H+2ATP-2 H2O\
Reaksi keseluruhan anaerob
Glukosa+2NAD+2PI->2laktat+2ATP+4H+2 H2O
Kontrkasi merupakan keadaan otot saat meregang. Sedangkan relaksasi keadaan otot saat tenang

Kontrkasi merupakan keadaan otot saat meregang. Sedangkan


relaksasi keadaan otot saat tenang

Anda mungkin juga menyukai