CIVIL ENGINEERING

IN SUSTAINABLE DEVELOPMENT ERA

 PELUANG DAN TANTANGAN DALAM
REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN

COMPUTATION ENVIRONMENT

METHOD SUSTAINABILITY

FEM OPTIMIZATION NATURAL HUMAN LEGAL

RESOURCES MADE

CONVERGENCE To What ? Money?

Tall Structures Building
Building 2009

ASIA

USA

146.6m --- 138.8m

Great Pyramid of Giza

230.5m

2570 BC
Tall Structures Tower

Ostankino Tower
540 m
 Tall Structures in the world
2010 49
48 40 46 42 50
41 45 43
Year

47 3739 38 44

34
35 36 Asia
2000 30 31 29 33
32 27 28
26 25
24
1990 22 23 21
18 20
19
1980
17
1970 16
15
1960 14
America = Africa
1950

= Europe
1925
= America
1900 12 13
Europe
= Asia
1850 10 11

Where we go from here

9
8
1800
= Australia

1600
7
6
5
0 AD 4
400

500

800
Africa Height
3000 BC
50

2 3
1 Tall structures in the world
 A Brief History of Sustainability Construction
1968: United Nations Educational Scientific and Culture Organization
(UNESCO)
1971: The International Institute of Environment and Development (IIED)
1972 : UN Environment Program (UNEP)
1980: World Conservation Strategy defined development as modification
of the biosphere and the application of human, financial, living and
non-living resources to satisfy human needs and improve the quality
of human life

1982: The UN World Charter for Nature called for an understanding of our
dependence on natural resources and the need to control our use oh them

1987: UN Report of the World Commission on Environment and Dev.

G. H. Brundtland, Prime Minister of Norwegian gave direction for
comprehensive global solutions to problems of environment and
development and popularized the term Sustainable Development
 A Brief History of Sustainability Construction
1992: The United Nations Conference on Environment and Development,
know as Earth Summit of the World was held in Rio de Janeiro

1994: First International green building conference in London (UK)

1998: Larger conference on this issue was held in Paris.

1998: Sustainable building conference in Vancouver.

More than 600 people attended this conference.
In this conference a permanent series of world Sustainable Building
conferences is established with generic abbreviation SB.

1999: Sustainable Construction conference supported by Conseil

International du Batiment (CIB) in Cape Town

Buildings consume more than 40% of total energy in the European Union,
Construction industry generates approximately 40% of all manmade waste.
 A Brief History of Sustainability Construction

2000 (SB00): Sustainable Building conference in Maastricht, Netherlands.

Subjects: Policy, sustainable engineering design, Sustainable Construction,
Sustainable building service others. Over 850 people attended this conference.

2002 (SB02): The Sustainable Building conference in Oslo, Norway.

Over 1000 people attended this conference.

2005 (SB05): Sustainable Building conference in Tokyo in 2005.

This conference was considered as a big conference on sustainability issues
Over 1700 people attended this conference.

2008 (SB08): World Sustainable Building conference in Melbourne,

Prior to this conference there are several regional conferences to support
the SB08 i.e., Sustainable Building South East Asia Conference
(SB07SEA) was held in Kuala Lumpur in 2007.

2011 (SB11): World Sustainable Building conference will be held in Helsinki

Concluding Remarks
The construction of tall structures was started in Africa and moved
to Europe in the nineteenth century, to USA in the twentieth
century and to Asia in the twenty-first century. The theoretical and
design aspects, the USA is still dominating

Developments in other disciplines have triggered the developments

in civil engineering. research topic called sustainable construction

Research of building for better environment for our future

generation becomes the trend of the future

The challenge for civil engineers to develop an integrated solution

Entrepreneur and Surfer

Researchers Opportunity waves to push

(time and circumstances)
Challenge

Tool: Knowledge
Education
 GOVERNMENT POWER

EXCELLENCE AFFIRMATIVE
POLICIES
COMPETITIVENESS
OF
THE COUNTRY

2 3
TECHNOLOGY
CONSTRUCTION
HIGHER EDUCATION & PROFESSIONALISME
INDUSTRY

KNOWLEDGE INOVASI
(THEORY & METHODOLOGY) BUSINES

PEMERINTAH
PERGURUAN
TINGGI
TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI:
1. LABORATORIUM/ PUSAT STUDI
2. PROFESOR & DOKTOR
3. MAHASISWA S1, S2, S3
4. PERPUSTAKAAN/ PUBLIKASI
5. MIMBAR ILMIIAH
KEBIJAKAN
CAPACITY BUILDING 2020: 10.000 DOKTOR BARU
RISET UNGGULAN
MITIGASI BENCANA:
PERFORMANCE BASED CONTRACT
LONG SPAN BRIDGES,
SERIBU TOWER
1000 KM JALAN TOL
10.000 MW (PLTN)
ASIA LINK
PEMBINAAN KONSTRUKSI
INDUSTRI
KONSTRUKSI
BISNIS KINI DAN KE DEPAN
(1) LIBERALISASI PERDAGANGAN
(2) KOMPETISI SEMAKIN KETAT
(3) PERSYARATAN LAYANAN/ MUTU SEMAKIN TINGGI
(4) PROYEK (PASAR) SEMAKIN KOMPLEKS,
(5) NETWORK SEMAKIN TERBUKA
How to Design How to Construct

PRODUK

KONSTRUKSI

PELAKU PROSES

How to Maintain
How to Manage
 KETIDAKJELASAN PENGELOLAAN
SEKTOR KONSTRUKSI,
KELEMBAGAAN PENGEMBANGAN
KONSTRUKSI BELUM KUAT
USAHA JASA KONSTRUKSI
NASIONAL BELUM KOKOH, BERDAYA SAING
HANDAL DAN BERDAYA SAING
PENGUSAHAAN JASA KONSTRUKSI
MASIH TERDISTORSI
TERTIB BISNIS DAN
PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI
BELUM TERWUJUD
PRODUK PEKERJAAN KONSTRUKSI
BELUM BERKUALITAS
DAMPAK SOSIAL EKONOMI HASIL
KONSTRUKSI RENDAH
GOVERNANCE KOMPETEN

KEBIJAKAN DAN
PROGRAM
 Pertumbuhan sektor konstruksi yang stabil dan berkelanjutan;
Pangsa pasar konstruksi domestik dikuasai oleh industri konstruksi
nasional;
Pemutakhiran teknologi konstruksi, pemanfaatan teknologi lokal dan
teknologi tepat
Ketersediaan akses permodalan;
Kemampuan pembiayaan pemerintah (fiscal capacity) dan pembiayaan
swasta;
Profesionalisme SDM konstruksi nasional bersertifikasi nasional dan
internasional;
Perusahaan konstruksi yang sehat secara finansial ;
Perusahaan konstruksi berkualitas prima di dalam manajemen produksi;
Pengurangan dampak: ekonomi, sosial dan lingkungan akibat kegagalan
konstruksi;
Jaminan Kepuasan pelanggan
Pengurangan keluhan dan tuntutan pemakai dan pemanfaat produk
konstruksi;
Penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan di industri
konstruksi;
Pengurangan penyalahgunaan wewenang dan korupsi di sektor konstruksi;
Peningkatan kelestarian fungsi dan manfaat produk konstruksi;
Ketersediaan layanan informasi di bidang konstruksi.
Nihil Kecelakaan Konstruksi,
 PERILAKU
Persaingan sehat
Efisiensi tinggi
Kerjasama saling menguntungkan
Profesionalisme tinggi
Manajemen bisnis kuat
Kesetaraan terjamin
Percaya diri besar

KINERJA
Kompetensi sdm tinggi
Daya saing tinggi
Penguasaan teknologi konstruksi mutakhir dan tepat
Mutu produk dan proses tinggi
Produktifitas tinggi
Profitabilitas tinggi
Pertumbuhan tinggi
Sustainabilitas tinggi
Workmanship tinggi
 KERJASAMA SINERGIS PEMERINTAH DAN SWASTA
Peran pemerintah kuat
Kontribusi swasta besar

SDM KONSTRUKSI
Bertambahnya tenaga ahli terdidik.
Jumlah certified engineers dan skilled labors meningkat.
Tenaga di bidang jasa konstruksi telah bersertifikat sesuai dengan
kompetensinya.
75% tenaga ahli dan tenaga terampil telah mempunyai kompetensi di
bidangnya.
50% dari 75% dari certified sdm konstruksi tersebut dapat bekerja dan
diterima di luar negri.
Internationally recognized & accepted: (a) national standard &
classification; (b) qualification and certfication; (c) registration; (d)
licencing.
Kontribusi sektor konstruksi terhadap perbaikan etos kerja masyarakat
sudah sama dengan industri manufaktur terkemuka.
Value added/pekerja konstruksi ( pekerja = labour + human resource)
 REGULASI
Peraturan perundangan sinkron dan saling mendukung.
Regulasi yang disesuaikan dan ditetapkan.
Good nation and corporate governance.

BADAN USAHA DAN PROSES BISNIS

Tingkat produktivitas jumlah badan usaha bersertifikat.
Meningkatnya daya saing melalui benc marking.
Occupational accidents.
Produktivitas pekerjaan m2/manday.
Produktivitas dan efisiensi.
Peningkatan jumlah nilai dan nilai value tiap anggota kelas kontraktor.
Persentase penyedia jasa yang mencapai target bisnis dibagi total penyedia jasa.
Pemerataan jobs kesuma lini b,m,k.
Badan usaha jasa konstruksi nasional sudah meraih pangsa pasar mnimal di asia tenggara.
60% dari modal kerja di dapat dari bank internasional.
Domestic market share + internatioanl market share.
Jumlah kontraktor yang dapat proyek di ln.
Industri konstruksi sehat.
Persentase penguasaan pasar domestik meningkat.
Going global meningkat.
Persaingan sehat terwujudnya/meningkat.
Dapat memenangkan peluang yang signifikan di pasar lokal, nasional, dan global.
 KUALITAS KONSTRUKSI
Umur bangunan sesuai umur rencana.
Meningkatnya kualitas konstruksi yang dilaksanakan kontraktor
dalam negeri.
Kepatuhan memenuhi standar dan regulasi,
Berkurangnya kegagalan dan kecelakaan dalam kegiatan konstruksi.
Kepuasan stake holder.

EKONOMI DAN SOSIAL

Konsistensi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dan berlanjut.
Meningkatnya GNP.
Kontribusi perekonomian.
Lapangan kerja yang tersedia
berkurangnya pengangguran.
Peningkatan kemakmuran.
Meningkatnya pembangunan konstruksi.
Kontribusi pendapatan pada negara.
 PERMODALAN
TEKNOLOGI KONSTRUKSI
SDM KONSTRUKSI
MANAJEMEN BISNIS
AKSES DAN PANGSA PASAR
PENJAMINAN KUALITAS
KONTRAK KONSTRUKSI
KESELAMATAN KONSTRUKSI (K3)
KINERJA SEKTOR KONSTRUKSI
KELEMBAGAAN KONSTRUKSI
REGULASI / KEBIJAKAN KONSTRUKSI