Kejang 1 kali
dialami 2 jam
sebelum
masuk rumah
sakit
Riwayat Penyakit Sekarang
batuk berdahak demam muncul Kejang 1x, <5 menit Pasien kejang kembali
1 hari SMRS
2 jam SMRS
Saat di RS
2 hari SMRS
pilek mendadak pada sore Seluruh badan kaku, 1x, < 5 menit, seluruh
hari matanya mendelik badan pasien kaku
Mencret 2x/hari, BAB keatas, busa keluar dan matanya
cair disertai ampas dari mulut (-), setelah mendelik keatas,
dan berbusa, tidak kejang langsung setelah itu pasien
ada lendir atau sadar dan menangis langsung sadar
darah. kembali.
kejang baru pertama
Mual, muntah (-) kali dan terjadi tiba-
Nafsu makan tiba saat pasien
menurun istirahat
Badan teraba panas,
namun tidak diukur
dan tidak diberi obat.
Riwayat Pengobatan
Riwayat sakit
jantung dan
paru (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Imunisasi
Kemban Pasien cukup aktif dan daya tangkapnya dalam memperlajari hal baru cukup baik
KU/Kes/G
CS: Tanda BB: 16 kg
TSS/CM/1
5 Vital
Status Generalis
Kepala
Normocephal, rambut hitam, merata, tidak mudah dicabut
Mata
Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
THT
Normotia, liang telinga lapang
Kavum nasi lapang, deviasi septum (-), ada sekret kehijauan
arkus faring simetris, hiperemis, uvula di tengah, Tonsil T1-T1
Mulut
Mukosa bibir sedikit kering
Leher
Tidak ada pembesaran KGB
Status Generalis
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru
Inspeksi : Simetris, tidak ada penggunaan otot bantu napas
Palpasi : Fremitus simetris. Pergerakan dada simetris
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Status Generalis
Abdomen
Inspeksi : Perut datar dan lemas
Auskultasi : Bising usus meningkat
Palpasi : NT epi, turgor kulit baik
Perkusi : Timpani
Ekstremitas
Akral hangat, CRT < 2 detik, tidak sianosis
Pemeriksaan Penunjang
22/5/2015 Pukul 09.30
Hemoglobin : 13,1 g
Hematokrit : 39%
Leukosit : 10.600/mm3
Trombosit : 297.000/mm3
Diagnosis
Quo ad vitam
Bonam
Quo ad functionam
Dubia ad bonam
Quo ad sanactionam
Dubia ad bonam
10 Agustus 2015 11 Agustus 2015 12 Agustus 2015 13 Agustus 2015
S: kejang (-), mencret 6x, S: kejang (-), mencret 2x, S: mual, demam naik turun S: mencret 3x berlendir,
muntah 2x, demam, batuk muntah (-), demam naik O: S= 36,8oC, NTE (+), mual, perut perih, demam
membaik turun, batuk (-) BU normal, turgor baik. naik turun
O: S= 38,2oC, mata cekung O: S= 36,5oC, NTE (+), A: Kejang demam O: S= 36,4oC, NTE (+),
+/+, faring sedikit BU meningkat, turgor kompleks BU meningkat, turgor
hiperemis NTE (+), BU baik. Diare akut dehidrasi baik.
meningkat, turgor baik. A: Kejang demam ringan-sedang A: Kejang demam
FL: leu 1-2/LPB, eritrosit kompleks P: Lanjutkan terapi kompleks
0-1/LPB Diare akut dehidrasi Diare akut dehidrasi
A: KDK, Diare akut ringan-sedang ringan-sedang (susp.
dehidrasi ringan-sedang, Faringitis akut perbaikan Disentri)
faringitis akut P: KaEn 3B 12 tpm, terapi P: Metronidazol 3x250,
P: lanjutkan terapi lain lanjutkan antasida syr 3x3/4 cth,
14 Agustus 2015 15 Agustus 2015 16 Agustus 2015 17 Agustus 2015
S: mencret 1x, lendir S: mules S: mencret (-), demam (-) S: tidak ada keluhan
O: S=37oC, NTE(+), BU O: S= 36oC, NTE(-), BU O: S=36,2oC, NTE(-), BU O: DBN
normal, turgor baik. normal, turgor baik. normal, turgor baik. A: Kejang demam
A: Kejang demam A: Kejang demam A: Kejang demam kompleks
kompleks kompleks kompleks Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasi Diare akut dehidrasi Diare akut dehidrasi ringan-sedang (susp.
ringan-sedang (susp. ringan-sedang (susp. ringan-sedang (susp. Disentri) dengan perbaikan
Disentri) Disentri) Disentri) dengan perbaikan P: Pasien rawat jalan
P: Cefotaxime stop , P: lanjutkan terapi Lanjutkan terapi
Ceftriaxone 1x750 mg,
Ranitidin 2x1cc, terapi lain
lanjutkan
Tinjauan Pustaka
Kejang Demam
DEFINISI
perkembangan terlambat
Terjadi difusi ion kalium & ion natrium melalui membran sel
neuron
Kejang
KLASIFIKASI
Pungsi lumbal
u/ menyingkirkan menigitis (pada kejang demam pertama, bayi <6
bulan)
Anak >18 bulan dilakukan jika:
Tanda peradangan selaput otak
Riwayat infeksi sistem saraf pusat
Telah menerima terapi antibiotik gejala meningitis dapat
tertutupi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EEG
Tidak dianjurkan sebagai evaluasi rutin pada KDS pertama kali.
Dilakukan pada kejang demam yang tidak khas atau dengan
faktor risiko menjadi epilepsi.
Pemeriksaan Imaging
diindikasikan jika ada riwayat dan tanda klinis trauma kepala,
ada lesi struktural di otak (mikrosefali, spastik) dan ada tanda
peningkatan TIK (kesadaran menurun, muntah berulang,
fontanel anterior membonjol, paresis saraf otak VI, edema
papil)
sangat rendah, sekitar 0,64-0,74%
Mortalitas
Antipiretik:
Paracetamol atau asetaminofen 10 - 15 mg/kg BB/kali diberikan
4 kali.
Ibuprofen 10 mg/kg BB/kali, diberikan 3 kali.
Antikonvulsan:
Diazepam oral 0,3 - 0,5 mg/kg tiap 8 jam menurunkan risiko
berulangnya kejang
Diazepam rektal 0,5 mg/kg BB/kali (4X/hari)
Profilaksis Remiten
diberikan pada:
KDK, ada kelainan neurologis, ada riw. keluarga epilepsi, terjadi pada bayi < 12
bulan
Asam valproate 15 - 40 mg/kg BB/hari dibagi 2 - 3 dosis
ES: gangguan hati Cek fungsi hepar
Epilepsi
Todds paresis
Gangguan intelegensia
Hemiparesis
DAFTAR PUSTAKA
Short, Jhon R; Gray, J.P; Dodge, J.A. Ikhtisar Penyakit Anak. Edisi Keenam. Jilid Dua. Binarupa Aksara. Jakarta: 1994; hal 62-3.
S, Soetomenggolo; Taslim; Ismail,S. Buku Ajar Neurologis Anak. Cetakan Kedua. BP. IDAI. Jakarta: 2000; hal 244-51.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. Buku Kuliah 2. Ilmu Kesehatan Anak. Bagian IKA FK UI. Jakarta: 1985; hal 847-55.
Mansjoer, A; Suprohaita; Wardhan, W.I; Setiowulan, W. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi Ketiga. Media Aesculapius. FK UI. Jakarta:
2000; hal 434-7.
Pusponegoro, H.D, dkk. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: 2004; hal 210-1.
Febrile Sizure. 2002. Pada laman http://aappolicy.aappublication.org/cgi/content/abstract/pediatrics. Diakses pada tanggal 9 April
2013
Behrman, Kliegman, Arvinka. Nelson. Ilmu Kesehatan Anak. Vol 3. Edisi 15. EGC. Jakarta: 1999; hal 575-8
Infants and children: Acute Management of Seizures. Edisi kedua. 2004. Pada laman
www.health.nsw.gov.au/fcsd/rmc/cib/circulars/2004/cir2004-66.pdf. Diakses pada tanggal 8 April 2013
Sastroasmoro, S, dkk, Panduan Pelayanan Medis Departmen Ilmu Penyakit Anak. Cetakan Pertama. RSUP Nasional Dr
Ciptomangunkusumo. Jakarta: 2007; hal 252
Thank you