Anda di halaman 1dari 38

Bagaimana pengertian Surat Berharga menurut KUHD?

Tidak ditemukan satu pasal pun yang mengatur tentang


definisi surat berharga menurut KUHD.

Apa yang diatur dalam KUHD?

Surat berharga adalah salah satu payment instrument


(instrumen pembayaran)
Purwosutjipto :
1. Surat Berharga :
surat bukti tuntutan utang,
pembawa hak
mudah diperjualbelikan
2. Surat yang Berharga :
Surat bukti utang yang sukar diperjualbelikan
Jadi, Surat Berharga adalah :

Surat yang mengandung nilai uang


Bersifat mudah dialihkan atau diperjualbelikan
Dibuat dengan maksud untuk menggantikan
uang atau membuktikan bahwa pemegangnya
mempunyai hak untuk mendapatkan pem-
bayaran uang pada waktu tertentu

Commercial Paper / Negotiable Instrument


Surat yang Berharga :

Commercial documents (bukan commercial


papers)
Surat atau dokumen yang membuktikan
pemilikan harta kekayaan atau piutang =
mempunyai nilai ekonomis & mungkin dapat
diperdagangkan tetapi fungsinya bukan
untuk menggantikan uang tunai.
Hakekat Surat Berharga :

Sebagai Perjanjian/kontrak formal


sekaligus sbg salah satu bentuk kebendaan (511
KUHPer)
Sebagai Perjanjian Formal (formal contract) harus
memenuhi syarat-syarat formal sebagai surat
berharga menurut UU;
Syarat Formal Surat Berharga:
Wesel Ps. 100 KUHD;
Cek Ps. 178 KUHD;
Surat Sanggup Ps. 174 KUHD;
Surat Berharga sebagai salah satu bentuk
kebendaan (511 KUHPer)
- dapat diperjual belikan/diperdagangkan
- terdapat hak relatif untuk menuntut
pembayaran kepada penerbit (promes/surat
sanggup)177 KUHD
- dapat meminta pembayaran kepada siapa
perintah membayar ditujukan(Wesel/cek
127a dan 177 KUHD)
Surat berharga adalah surat pengakuan hutang, wesel,
saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap derivatif dan
surat berharga atau kepentingan lain atau suatu
kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim
diperdagangkan dalam pasar modal maupun pasar
uang. (UU No. 7/1992 tentang Perbankan).
FUNGSI SURAT BERHARGA
1. Sebagai alat pembayaran (alat tukar uang).
2. Sebagai alat untuk memindahkan hal tagih
(diperjual belikan dengan mudah dan sederhana).
3. Sebagai surat bukti hak tagih.
JENIS-JENIS SURAT BERHARGA :
A. Surat berharga dalam KUHD
Ketentuan-ketentuan megenai surat berharga diatur
dalam Buku I titel 6 dan titel 7 KUHD yang berisi :
1. Wesel
2. Cek
3. Bilyet Giro
4. Saham
5. Obligasi
1. Surat wessel

Adalah surat berharga yang memuat kata wessel didalamnya,


diberikan tanggal dan ditandatangani disuatu tempat, dalam mana
si penerbit memberi perintah tanpa syarat kepada tersangkut
untuk pada hari bayar membayar sejumlah uang kepada orang
(penerima) yang ditunjuk oleh penerbit atau penggantinya disuatu
tempat tertentu.

Wesel aksep atau juga dikenal dengan nama Bank draft atau
Banker's draft adalah surat berharga yang berisi perintah tak
bersyarat dari bank penerbit draft tersebut kepada pihak lainnya
(tertarik) untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang
tertentu atau orang yang ditunjuknya pada waktu yang telah
ditentukan. Bank draft ini adalah merupakan cek namun sumber
dana pembayarannya adalah berasal dari rekening bank penerbit
bukan dari rekening nasabah perorangan.
Syarat-syarat formil bagi suatu wessel diatur dalam pasal
100 KUHD bahwa suatu surat wessel harus memenuhi hal-
hal sebagai berikut :
a. Kata "wesel", disebut dalam teksnya sendiri dan di
istilahkan dalam bahasa surat itu.
b. Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang
tertentu.
c. Nama si pembayar/tertarik.
d. Penetapan hari bayar.
e. Penetapan tempat dimana pembayaran harus
dilakukan.
f. Nama Orang/pihak kepada siapa atau pihak lain yang
ditunjuk olehnya pembayaran harus dilakukan.
g. Tanggal dan tempat ditariknya surat wesel.
h. Tanda tangan pihak yang mengeluarkan (penarik).
2. Cek / Cheque

Surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada


bank yang memelihara rekening giro nasabah
tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada
pihak yang disebut di dalamnya atau kepada
pemegang cek tersebut.

Cek adalah surat berharga dimana orang yang diberi


cek ini bisa langsung menguangkannya di bank.
Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat
pembayaran giral (KUHDagang pasal 178) :

1. pada surat cek tertulis perkataan CEK/CHEQUE


dan nomor seri
2. surat harus berisi perintah tak bersyarat untuk
membayar sejumlah uang tertentu
3. nama bank yang harus membayar (tertarik)
4. jumlah dana dalam angka dan huruf
5. penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan
6. tanda tangan dan atau cap perusahaan.
Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh bank :

tersedianya dana
adanya materai yang cukup
jika ada coretan atau perubahan harus
ditandatangani oleh si pemberi cek
jumlah uang yang terbilang dan tersebut harus
sama
memperlihatkan masa kadaluarsa cek yaitu 70
hari setelah dikeluarkannya cek tersebut
Jenis-jenis Cek :

1. Cek atas nama Cek yang diterbitkan atas nama


seseorang atau badan hukum tertentu yang tertulis jelas
di dalam cek tersebut.
2. Cek atas unjuk Kebalikan dari cek atas nama. Di
dalam cek tidak tertulis nama seseorang atau badan
hukum.
3. Cek silang Cek yang dipojok kiri diberi tanda dua
tanda garis sejajar, sehingga cek tersebut tidak dapat
ditarik tunai melainkan pemindahbukuan.
4. Cek mundur Cek yang diberi tanggal mundur dari
tanggal. Hal ini biasanya terjadi karena kesepakatan
antara pemberi dan penerima cek.
5. Cek kosong Atau blank cheque merupakan cek yang
penarikkannya melebihi saldo yang ada.
3. Bilyet giro

Surat perintah dari nasabah kepada bank yang


memelihara giro nasabah tersebut, untuk
memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang
bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan
namanya atau nomor rekening pada bank yang sama
tau bank lainnya.

Bilyet Giro adalah surat berharga dimana orang yang


diberi giro tersebut tidak bisa menguangkan giro itu di
bank, tapi harus disetorkan terlebih dulu ke
rekeningnya.
Syarat-syarat yang berlaku untuk Bilyet Giro agar
pemindahbukuannya dapat dilakukan antara lain:

pada surat cek tertulis perkataan Bilyet Giro dan


nomor seri
surat harus berisi perintah tak bersyarat untuk
memindahbukukan sejumlah uang tertentu atas
beban rekening yang bersangkutan
4. Saham
Pengertian :
Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti
kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham
memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva
perusahaan.
Jenis Saham :
a) Saham Biasa, memiliki karakteristik seperti:
Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan di
likuidasi.
Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain
yang ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham.
Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam
Rapat Umum Pemegang Saham.
Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan
kepada masyarakat.

b) Saham Preferen, memiliki karakteristik sebagai berikut:


Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap.
Hak klaim lebih dahulu dibanding saham biasa jika perusahaan
dilikuidasi.
Dapat dikonversikan menjadi saham biasa.
MANFAAT DAN RISIKO INVESTASI SAHAM
MANFAAT
Dividen : Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan
kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan
diusulkan oleh Dewan Direksi dan disetujui di dalam Rapat Umum
Pemegang Saham.

Jenis Dividen:
a) Dividen Tunai, jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang
saham dalam bentuk sejumlah uang untuk setiap saham yang dimiliki.
b) Dividen Saham, jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang
saham dalam bentuk saham baru perusahan tersebut, yang pada
akhirnya akan meningkatkan jumlah saham yang dimiliki pemegang
saham.

Capital Gain : Investor dapat menikmati capital gain, jika harga jual melebihi
harga beli saham tersebut.
TRANSAKSI SAHAM

1. Investor dapat membuka rekening di Perusahaan Efek dengan cara mengisi


dokumen-dokumen yang diperlukan. Secara umum, Perusahaan Efek biasanya
mewajibkan investor untuk menyetorkan sejumlah dana tertentu sebagai
jaminan dalam proses penyelesaian transaksi.

2. Transaksi diawali dengan memberikan perintah jual dan/atau perintah beli ke


Perusahaan Efek. Perintah tersebut dapat diberikan lewat telepon atau perintah
secara tertulis. Perintah tersebut harus berisikan nama saham, jumlah yang
akan dijual dan/atau dibeli, serta berapa harga jual dan/atau harga beli yang
diinginkan.

3. Perintah tersebut selanjutnya akan diverifikasi oleh Perusahaan Efek


bersangkutan.

4. Selanjutnya, perintah tersebut dimasukkan ke dalam sistem perdagangan di


Bursa Efek.

5. Semua perintah jual dan/atau perintah beli dari seluruh Perusahaan Efek akan
dikumpulkan di Bursa Efek dalam sistem yang disebut JATS.
PROSES PERDAGANGAN SAHAM
PADA PASAR SEKUNDER
PROSES TRANSAKSI & PENYELESAIAN EFEK SAHAM DI
PERUSAHAN SEKURITAS #
PROSES TRANSAKSI & PENYELESAIAN EFEK SAHAM DI
PERUSAHAN SEKURITAS #
PROSES TRANSAKSI & PENYELESAIAN EFEK SAHAM DI BURSA
EFEK JAKARTA (BEJ)
PROSES TRANSAKSI & PENYELESAIAN EFEK SAHAM DI BURSA
EFEK JAKARTA (BEJ) #
TATA CARA PERDAGANGAN

Segmen Pasar di Bursa BEJ menggolongkan perdagangan Saham dalam 3


Segmen Pasar :

a) Pasar Reguler : Pasar Reguler adalah pasar dimana perdagangan Efek di


Bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang
berkesinambungan (continuous auction market) oleh Anggota Bursa Efek
melalui JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa ke-3 setelah
terjadinya Transaksi Bursa (T+3).
b) Pasar Negosiasi : Pasar Negosiasi adalah pasar dimana perdagangan Efek di
Bursa dilaksanakan berdasarkan tawar menawar langsung secara individual
dan tidak secara lelang yang berkesinambungan (Non Continuous Auction
Market) dan penyelesaiannya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan
Anggota Bursa Efek.
c) Pasar Tunai : Pasar Reguler Tunai (Pasar Tunai) adalah pasar dimana
perdagangan Efek di Bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar
secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh
Anggota Bursa Efek melalui JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari
Bursa yang sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0).
TATA CARA PERDAGANGAN

Pelaksanaan Perdagangan
1. Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan
fasilitas JATS.
2. Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dijamin oleh
KPEI
3. Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dilaksanakan
melalui KSEI setelah melalui Kliring secara Netting oleh KPEI.
4. Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan berdasarkan hasil
Per-transaksi.

Pesanan Nasabah
1. Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa hanya pesanan terbatas (limit order)
2. Setiap instruksi dan pesanan jual dan atau beli, wajib tercatat di bagian
Pemasaran yang memuat data waktu dan nomor urut, nomor rekening nasabah,
jumlah dan nama (atau kode) Efek, batasan harga, jenis transaksi (jual/beli),
serta keterangan mengenai status nasabah (asing/lokal), dan instruksi khusus,
jika ada sebelum dimasukan ke JATS.
3. Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa
Efek di Pasar Reguler, kecuali nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara
tertulis bahwa penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan di Pasar
TATA CARA PERDAGANGAN

Proses Tawar Menawar


1. Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam
JATS diproses oleh JATS dengan memperhatikan prioritas harga (price priority),
dalam arti permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas
terhadap permintaan beli pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran
jual pada harga yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual
pada harga yang lebih tinggi.

2. Dalam hal penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang
sama, JATS memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual
yang diajukan terlebih dahulu (time priority).
6. Obligasi

Obligasi adalah kontrak jangka panjang dimana


peminjam setuju untuk melakukan pembayaran bunga
dan pokok pinjaman, pada tanggal tertentu kepada
pemegang obligasi.

Jenis utang atau surat kesanggupan membayar jangka


panjang yang dikeluarkan peminjam, berjanji
membayar kepada pemegangnya, pembayaran dengan
nilai bunga tetap setiap tahun
YANG MENERBITKAN OBLIGASI.

Pemerintah.
Perusahaan.
Pemerintah negara bagian.
Pemerintah asing atau perusahaan asing.
KARAKTERISTIK UTAMA OBLIGASI.
Nilai nominal (Nilai pari), adalah nilai nominal yang ditetapkan atas
obligasi.
Nilai Intrinsik, adalah merupakan nilai teoritis dari suatu obligasi.
Diperoleh dari hasil estimasi nilai saat ini dari semua aliran kas obligasi
dimasa yang akan datang.
Suku Bunga Kupon, merupakan suku bunga tahunan yang
ditetapkan atas obligasi.
Peringkat Obligasi, penilaian atas resiko obligasi yang mungkin
terjadi kemudian
Suku Bunga Mengambang, suku bunga ditentukan selama periode
tertentu (6 bulan), setelah itu disesuaikan setiap 6 bulan berdasarkan
suku bunga pasar.
Suku Bunga Nol, merupakan obligasi yang tidak membayar bunga
tahunan.
Tanggal Jatuh Tempo, merupakan umur obligasi dimana nilai
nominal obligasi harus dibayar.
7. Surat kuasa

Surat Kuasa adalah surat yang berisi pelimpahan wewenang


dari seseorang atau pejabat tertentu kepada seseorang atau
pejabat lain. Pelimpahan wewenang dapat mewakili pihak
yang memberi wewenang.

Macam-macam
* Surat kuasa pengambilan dokumen kependudukan
* Surat kuasa pengambilan gaji/pembayaran
* Surat kuasa mencairkan uang
* Surat kuasa penjualan
* Surat kuasa pengambilan keputusan usaha
* Surat kuasa pengambilan keputusan politik
Bagian surat kuasa
* Kepala surat
* Nomor surat
* Pemberi kuasa
* Identitas pemberi kuasa
* Penerima kuasa
* Identitas penerima kuasa
* Hal yang dikuasakan
* Waktu pemberian kuasa
* Tanda tangan penerima dam pemberi kuasa
Evaluasi
Apa yang saudara ketahui mengenai
istilah listing dan delisting di bursa efek.
Jelaskan perbedaan dan persamaan
antara saham dengan obligasi.
Dalam memperoleh dana pihak ketiga,
apakah suatu perusahaan dapat
sekaligus menjual saham dan juga
menerbitkan obligasi, jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai