ObstetrIc & Gynecology Department

Hasanuddin University
Makassar 2017

SERVISITIS
LATAR BELAKANG
SERVISITIS
Dapat terjadi secara akut dan kronik
Peradangan berat mukosa dan submukosa serviks
30-45% pada populasi klinik infeksi menular seksual
Dihubungkan dengan patogen yang ditularkan secara
seksual
 > 60% perempuan dengan servisitis asimtomatis. Selebihnya,
pasien dengan servisitis memiliki gejala:
Keputihan
Dispareuni
Perdarahan paskasenggama
Tanda fisik dari servisitis: serviks tampak hipertrofi dan
edema
ANATOMI
Serviks: Bagian terbawah dari uterus yang dekat dengan portio
uterus
Cervix (bahasa Latin): Leher
Trachelos (bahasa Yunani): Leher;
prosedur pengangkatan serviks trachelectomy
Sebagian besar serviks terdiri dari jaringan ikat fibrosa.
ANATOMI
Lapisan epitel silindris melapisi saluran endoserviks dan
kalenjar di bawahnya.
Khusus mensekresi mukus yang memungkinkan transpor
sperma.
Bersifat alkali Menetralkan efek keasaman vagina.
ANATOMI
DEFINISI
SERVISITIS:
Suatu proses inflamasi pada epitel serviks dan stroma, yang
berkaitan dengan trauma, penyakit inflamasi sistemik, neoplasi,
dan infeksi.
Suatu kumpulan tanda dan gejala akibat peradangan serviks
dan juga menjadi suatu manifestasi yang umum akibat Infeksi
Menular Seksual (IMS).
ETIOPATOGENESIS
1. NON-INFEKSI
a. Kontrasepsi oral kombinasi
b. Vaginal douching
c. Merokok
d. Trauma (operasi, adanya benda asing seperti
tampon, diafragma, AKDR, dan pesarium)
ETIOPATOGENESIS

e. Iritasi bahan kimia, seperti spermisida, paparan

bahan lateks, dan douching
f. Penyakit inflamasi sistemik (Behcets syndrome)
g. Terapi radiasi
h. Keganasan
ETIOPATOGENESIS
2. INFEKSI
Chlamydia trachomatis
Bakteri gram negatif yang lebih menyukai menginfeksi
sel-sel epitel skuamokolumner
sekret mukopurulen atau sekresi endoserviks
endoserviks biasanya edem & hiperemis
PENYEBAB PALING SERING
ETIOPATOGENESIS
Neisseria gonorrhea
Bakteri diplokokus gram negatif aerob yang menginfeksi
sel epitel kolumner atau pseudostratified
PENYEBAB PALING SERING
Mycoplasma genitalium
Memberikan risiko 3 kali lipat lebih besar untuk
terjadinya servisitis
ETIOPATOGENESIS
Mycoplasma hominis
Ditemukan pada perempuan yang aktif secara seksual
Berperan pada penyakit radang panggul & demam post
aborsi
Bakterial vaginosis
Memberikan risiko 3 kali lipat lebih besar untuk terjadinya
servisitis
ETIOPATOGENESIS
Ureaplasma urealyticum
Memiliki efek yang buruk terjadap kehamilan &
sepsis post partum
Trichomonas vaginalis
Berhubungan dengan inflamasi pada serviks &
peningkatan risiko transmisi HIV
ETIOPATOGENESIS

Herpes simplex virus (HSV), cytomegalovirus

(CMV), & adenovirus
FAKTOR RISIKO
Umur < 25 tahun dan aktif secara seksual
Status sosial ekonomi rendah
Pasangan seksual >1
Status tidak kawin
Pengguna obat-obatan atau alkohol
Genetik
KLASIFIKASI
1. SERVISITIS AKUT
Biasa terjadi setelah persalinan, aborsi, atau operasi
pada serviks
Organisme penyebabnya bersifat piogenik
Berlangsung < 1 bulan
PDV: Serviks teraba lembut, tampak edem dan kongestif,
tampak sekret mukopurulen keluar dari OUE.
KLASIFIKASI
2. SERVISITIS KRONIK
Berlangsung sekitar > 1 bulan
Biasa terjadi pada perempuan yang telah melahirkan, saat
kehamilan, atau menggunakan kontrasepsi oral.
PDV: Serviks teraba lembut, tampak edem, kongestif
atau ektropion dari serviks, tampak sekret mukoid atau
mukopurulen keluar dari OUE.
MANIFESTASI KLINIS
Biasa asimtomatik 5. Disuria & peningkatan
1. Peningkatan cairan frekuensi berkemih
yang keluar dari vagina 6. Nyeri panggul atau
2. Perdarahan perut bawah
paskasenggama 7. Lesi di kulit genital
3. Perdarahan di luar haid HSV

4. Dispareunia 8. Pruritus organ genitalia

DIAGNOSIS
SUBJEKTIF:
1. Eksudat purulen atau mukopurulen yang terlihat pada
saluran endoserviks atau pada swab endoserviks
2. Mudah terjadi perdarahan endoserviks berkelanjutan saat
diseka lembut dengan kasa pada ostium serviks
DIAGNOSIS
OBYEKTIF:
1. Gambaran sekret mukopurulen berwarna kuning pada
cotton swab
2. Terdapat >10 leukosit PMN / LP (pembesaran x1000) pada
perwarnaan gram yang sampelnya diperoleh dari
endoserviks
DIAGNOSIS
OBYEKTIF (alternatif):
1. Eritem dan edema di daerah serviks
2. Perdarahan sekunder akibat ulserasi endoserviks
3. Rapuh saat pengambilan sampel dari endoserviks
DIAGNOSIS BANDING
Anamnesis &
PENYEBAB Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Fisik
- Nucleic acid
- Keputihan mukopurulen amplification test
Chlamydia
atau berwarna kuning (NAAT) dari sampel
trachomatis &
- Perdarahan di luar haid swab vagina, serviks
Neisseria
atau pascasenggama atau urin porsi
gonorrhea
- Biasa asimtomatik pertama
 DIAGNOSIS BANDING

Anamnesis & Pemeriksaan

PENYEBAB Pemeriksaan Penunjang
Fisik
- Kultur virus jika terdapat
- Lesi / ulkus vesikuler ulkus (sensitivitas
yang difus berkurang jika lesi sudah
HSV sembuh)
- Inflamasi yang erosif dan
lesi perdarahan - Pap smear
- PCR DNA HSV
 DIAGNOSIS BANDING

Anamnesis & Pemeriksaan

PENYEBAB Pemeriksaan Penunjang
Fisik
- Keputihan yang - pH vagina >4,5
Bakterial homogen, berwarna - Terdapat clue cell pada
vaginosis abu-abu, tipis preparat basah
- Berbau amis - Whiff test (+)
 DIAGNOSIS BANDING

Anamnesis & Pemeriksaan

PENYEBAB Pemeriksaan Penunjang
Fisik

- Keputihan berbusa, - Pemeriksaan preparat

pruritus atau disuria basah dengan laurtan
Trichomonas
- Lesi inflamasi yang salin
vaginalis
erosif dan perdarahan - Tes rapid antigen
(strawberry cervix) - NAAT
PENATALAKSANAAN
1. Regimen terapi empirik
Azitromisin 1 gram per orak (dosis tunggal)
Doksisiklin 100 mg per oral 2x sehari selama 7 hari
2. Penatalaksanaan servisitis yang persisten atau rekuren
3. Mengurangi risiko transmisi & reinfeksi
4. Evaluasi lanjutan
5. Penatalaksanaan pasangan seksual
PENATALAKSANAAN
5. Penatalaksanaan pasangan seksual
6. Penatalaksanaan HIV
7. Penatalaksanaan servisitis dalam kehamilan
8. Penatalaksanaan servisitis kronik
KOMPLIKASI
Uretritis
Endometritis
Penyakit radang panggul
Infertilitas
Efek yang buruk terhadap kehamilan dan bayi baru lahir
PROGNOSIS
Sembuh dengan sempurna
Infeksi yang terjadi dapat juga menyebar ke tempat
disekitarnya atau bahkan lebih jauh lagi.
Berkembang menjadi servisitis kronik
TERIMAKASIH