Anda di halaman 1dari 30

HIPERTENSI

DEFINISI
Hipertensi adalah kondisi yang terjadi ketika
sejumlah darah dipompakan oleh jantung
melebihi kemampuan yang dapat ditampung
dinding arteri. Ketika jumlah darah tinggi,
komplikasi dapat terjadi tergantung pada
hubungan antara jumlah darah dan kapasitas
arteri. Semakin banyak darah yang mengalir
dan semakin sempit dinding arteri, tekanan
darah akan semakin tinggi.
Hipertensi adalah suatu kondisi di mana
tekanan sistolik darah > 140 mmHg dan / atau
diastolik > 90 mmHg (WHO, 2013)

Hipertensi didefinisikan oleh Joint National


Committee on Detection, Evaluation and
Treatment of High Blood Pressure sebagai
tekanan yang lebih tinggi dari 140 / 90 mmHg
ETIOLOGI
Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) :
tidak diketahui penyebabnya

Hipertensi sekunder : di sebabkan oleh


penyakit lain
Hipertensi Primer (Essensial)
G
enetik

Obesitas

Hilangnya Elastisitas jaringan dan
arterisklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.

Kebiasaan hidup : Konsumsi garam yang
tinggi, makan berlebihan, stress, merokok,
minum alkohol.
Hipertensi Sekunder
G
injal : Glomerulonefritis, Pielonefritis,
Nekrosis tubular akut, Tumor

Vascular : Aterosklerosis, Hiperplasia,
Trombosis, Aneurisma, Emboli kolestrol,
Vaskulitis

Kelainan endokrin : DM, Hipertiroidisme,
Hipotiroidisme, akibat kehamilan

Saraf : Stroke, Ensefalitis
FAKTOR RISIKO
Usia Berat badan berlebih / obesitas
Jenis kelamin Aktivitas fisik kurang
Ras Perokok
Riwayat keluarga Konsumsi terlalu banyak garam
Asupan kalium kurang
Kurang vitamin D
Stress
Minum terlalu banyak alkohol
Ada penyakit kronis (seperti
DM, gangguan ginjal, PJK)
KLASIFIKASI HIPERTENSI
Menurut The seventh Report of the Joint National
Commite on Prevention, Detection, Evaluation, and
Treatment of High Blood Pressure (JNC-VII) 2003
Menurut World Health Organization-
International Society of Hypertension (WHO-
ISH) 1999.
MANIFESTASI KLINIS
Asimptomatik
nyeri kepala yang kadang-kadang disertai mual dan
muntah (akibat peningkatan tekanan darah
intrakranium)
penglihatan kabur (akibat kerusakan retina)
Paralisis / kelumpuhan sementara pada satu sisi
(akibat Keterlibatan pembuluh darah otak dapat
menimbulkan stroke atau serangan iskemik)
nokturia (karena peningkatan aliran darah ginjal dan
filtrasi glomerolus, edema dependen akibat
peningkatan tekanan kapiler)
Sakit Kepala (40.5%)
Berdebar (28.5%)
Rasa limbung (20.8%)
Epistaksis
Mudah marah
Telinga berdengung
(13.8%)
Rasa berat di tengkuk
Mata berkunang-
kunang
Sesak nafas
RANGSANGAN
SARAF SIMPATIS
Volume sekuncup
Pengeluaran dan curah jantung
epineprin dan meningkat
norepineprin Tekanan darah
meningkat
(HIPERTENSI) Volume plasma
Norepineprin (intravaskuler)
berikatan dengan meningkat
reseptor alfa

Reabsorbsi Na
Sel otot polos meningkat
berkontraksi
Tahanan perifer Retensi Na dan H2O
VASOKONSTRIKSI meningkat
Angiotensin II
Angiotensi I merangsang
Aliran darah ke Pelepasan renin menjadi pelepasan
ginjal menurun oleh korteks ginjal angiotensin II Aldosteron oleh
oleh ACE korteks adrenal
Tekanan darah
meningkat
(HIPERTENSI)

Efek ke pembuluh
Ginjal Sistem pernapasan
darah
Efek ke pembuluh Dinding arteri Dinding arteri
darah melemah membentuk kantung

Dinding arteri rusak Dinding arteri pecah


(luka pada sel dan terjadi
endotel) perdarahn

aterosklerosis

Saluran arteri
tersumbat

Suplai darah berkurang / Efek ke organ tubuh


berhenti
Ke Ginjal

Pembuluh darah
ginjal tersumbat

Pasokan ginjal ke
darah terganggu

Kerja ginjal tidak


efektif

Gagal ginjal
Sistem pernapasan

Tekanan arteri
pulmonal meningkat

Hipertensi pulmonal

Kerja ventrikel kanan


meningkat

Gagal ventrikel kanan


KOMPLIKASI
1. OTAK
Stroke / TIA: timbul karena perdarahan atau
tekanan intra kranial yang meninggi.
Terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-
arteri yang mendarahi otak mengalami
hipertropi atau penebalan, sehingga aliran darah
ke daerah-daerah yang diperdarahinya akan
berkurang.
Ensefalopati
2. KARDIOVASKULAR
Infark miokard
Terhambatnya arteri koroner karena mengalami
arterosklerosis atau terbentuk trombus,
sehingga miokardium tidak mendapatkan suplai
oksigen yang cukup
Hipertrofi ventrikel kiri

Gagal jantung kongestif


Beban kerja jantung akan meningkat pada
hipertensi. Jantung yang terus menerus
memompa darah dengan tekanan tinggi dapat
menyebabkan pembesaran ventrikel kiri
sehingga darah yang dipompa oleh jantung akan
berkurang
3. Penyakit ginjal kronis
Terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan
tinggi pada kapiler-kepiler ginjal dan glomerolus.

4. Penyakit arteri perifer


5. Retinopati
Tekanan darah yang tinggi di pembuluh darah
retina.
iskemik optik neuropati atau kerusakan pada
saraf mata akibat aliran darah yang buruk
PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan darah minimal 2 kali selang satu sampai
lima menit
Periksa tekanan darah lengan kontra lateral
Denyut nadi dari kedua tangan dan kaki akan
periksa
Tinggi badan dan berat badan
Pemeriksaan
funduskopi
Pemeriksaan leher,
jantung, abdomen
dan ekstemitas
Refleks saraf
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes darah rutin Kreatinin serum
Glukosa darah Kalium serum
Kolesterol total serum Hb dan Ht
Kolesterol HDL dan LDL Urinalisis (uji carik celup
serum serta sedimen urin)
Trigliserid serum puasa EKG
Foto Rontgen dada
Ekokardiografi
TERAPI FARMAKOLOGIS
Menurut JNC-VII 5 kelompok obat lini pertama (first line
drug) yang digunakan untuk pengobatan awal hipertensi:
Diuretik
beta blocker (BB)
angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEI)
angiotensin receptor blocker (ARB)
calcium channel blocker (CCB

3 kelompok lini kedua:


-1 blocker
-2 agonis central
Direct vasodilator
Diuretik (hidroklorotiazid, furosemide)
Diuretik bekerja meningkatkan ekskresi natrium, air dan
klorida sehingga menurunkan volume darah dan cairan
ekstraseluler.

ACE inhibitor (kaptopril, enalapril)


Menghambat secara langsung angiotensin converting
enzyme (ACE) dan menghalangi konversi angiotensin-1
menjadi angiotensin-2.

Angiotensin receptor blocker (ARB) : valsartan,


olmesartan, losartan.
Adrenergic inhibitor (Beta-blocker) :
metoprolol, betaksolol, atenolol, asebutolol.

Calcium channel blocker (CCB)


Dihidropiridin : amlodipin dan nifedipin
nondihidropiridin : dilitiazem dan verapamil
-1 blocker : prazosin, doksazosin, dan
terazosin.

-2 agonis central : Klonidin dan metildopa.

Direct vasodilator : nitrate, hydralazine.

Anda mungkin juga menyukai