Anda di halaman 1dari 16

Tekhnik Penjahitan Luka

prinsip-prinsip umum penjahitan luka

Jarum jahit sebaiknya dipegang dengan needle holder pada


1/3 bagian dari tempat masuknya benang dan 2/3 bagian
dari ujung jarum jahit.
Penetrasi jarum jahit ke dalam jaringan harus perpendikular
terhadap permukaan jaringan.
Penjahitan luka sebaiknya dilakukan dengan jarak dan
kedalaman yang sama pada kedua sisi daerah insisi,
biasanya tidak lebih dari 2-3mm dari tepi luka. Sedangkan
jarak antara jahitan yang satu dengan yang lainnya berkisar
3-4 mm.
Jahitan jangan terlalu longgar maupun terlalu ketat.
Penyimpulan benang jangan diletakkan tepat diatas garis
insisi.
Penjahitan luka memiliki teknik yang beragam, seperti
simple interrupted suture,
simple continuous suture,
locking continuous suture,
vertical mattress suture,
horizontal mattress suture,
subcuticular suture, dan figure-of-eight suture.
Simple Interrupted Suture
Teknik ini menjahit tepi luka dengan satu jahitan,
disimpul lalu digunting. Teknik ini relatif aman
karena apabila satu jahitan terputus maka
jahitan lainnya tidak terganggu. Simple
interrupted suture memiliki potensial yang
rendah dalam menyebabkan edema dan
kerusakan sirkulasi kulit. Kerugian dari jahitan ini
adalah waktu yang dibutuhkan cukup panjang
untuk insersi dan memiliki resiko lebih besar
dalam meninggalkan bekas jahitan
Simple Continous Suture
Simple Continous Suture
Keuntungan dari simple continuous suture ini
adalah insersi jahitannya yang cukup cepat.
Sedangkan kerugiannya adalah jika salah satu
jahitan terputus, maka keseluruhan jahitan
akan rusak. Oleh karena itu, teknik ini
diindikasikan pada penjahitan luka pada
daerah tension yang minimal
Locking Continous Suture
Locking Continous Suture
Teknik jahitan ini hampir sama dengan teknik
simple continuous suture namun terdapat
keuntungan tambahan berupa adanya
mekanisme pengunci. Dengan adanya
mekanisme ini, jaringan dapat disesuaikan
dengan insisi secara perpendikular. Selain itu,
hal ini juga mencegah terjadinya pengetatan
jahitan secara terus menerus sebagai
kemajuan proses penyembuhan luka
Vertical Mattres Suture
Vertical Mattres Suture
Vertical mattress suture merupakan teknik
penjahitan yang hampir sama dengan teknik
simple interrupted suture perbedaannya
adalah adanya penambahan penetrasi jarum
jahit pada tepi luka yang berfungsi untuk
memaksimalkan eversi luka, meminimalisir
adanya dead space dan meminimalisir
tekanan yang melewati luka
Horizontal Mattres Suture
Horizontal Mattres Suture
Pada teknik ini, eversi luka dan kontinuitas
menghasilkan penutupan luka yang sangat
fluktuatif. Oleh karena itu, teknik ini biasa
dilakukan pada pencangkokan tulang intra
oral. Penetrasi jarum jahit dilakukan dari tepi
ke tepi luka lalu melewati daerah insisi dan
kembali lagi ke tepi jahitan yang pertama.
Subcuticular Suture
Subcuticular Suture
Teknik ini dipopulerkan oleh Halstead pada
tahun 1893. Pada teknik ini, jahitan dilakukan
dengan membuat jahitan horizontal melewati
kedua tepi luka secara bergantian. Pada
jahitan ini tidak terlihat tanda jahitan dan
dapat dibiarkan lebih dari satu minggu pada
area luka
Figure Of Eight Suture

Anda mungkin juga menyukai