Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS ABORTUS

INKOMPLIT
Muh Ridho Akbar C11112065

Supervisor:
Dr. dr. Nasruddin, Sp.OG (K)
Seorang perempuan usia 29 tahun G2P1A0 masuk rumah sakit dengan
068125
keluhan pelepasan darah dan lendir dari jalan lahir sejak 2 hari yang lalu.
G1P0A0
Nyeri perut (+) riwayat trauma (-), Riwayat DM (-), HT (-), asma (-), alergi (-)
HPHT: 10-09-2017

Riwayat obstetric:
Pemeriksaan luar: Pemeriksaan Penunjang:
I. 2017/21 TFU: Sulit dinilai
minggu/SC/Meninggal WBC: 7.500 U/L
MT (-)
II.2017/kehamilan RBC: 4,59
NT (-)
sekarang Fluxus: Darah (+) HB: 12,8 gr/dl

Pemeriksaan fisis: Pemeriksaan dalam vagina: Diagnosis


KU: Baik, sadar V/V: TAK/TAK G2P1A0+Abortus Inkomplit
TD: 110/70 mmHg Portio: lunak
P: 20 X/I OUE/OUI: Terbuka/terbuka Penatalaksanaan:
S: 36,7 c Oksitosin
USG: Uterus antefleksi, tampak sisa jaringan (gambaran Kuretase
hiperechoic di dalam cavum uteri
ABORTUS INKOMPLIT
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
berkembang sepenuhnya dan dapat hidup di luar kandungan dan
sebagai ukuran digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau
berat janin kurang dari 500 gram.

Abortus Inkomplit adalah Pengeluaran sebagian hasil konsepsi


pada kehamilan < 20 minggu, dengan sisa jaringan yang
tertinggal dalam uterus.
Menurut Aspek Klinis:
1. Abortus Imminens
Menurut Terjadinya: 2. Abortus Insipien
1. Abortus Spontan 3. Abortus Komplit
2. Abortus Provokatus 4. Abortus Inkomplit
- Abortus Medicinalis 5. Missed Abortion
- Abortus Kriminalis 6. Abortus Infeksius
7. Abortus Habitualisme
8. Abortus Septik
1. Bertambahnya usia ibu
2. Riwayat Abortus Sebelumnya
3. Kebiasaan Ibu:
- Merokok
- Konsumsi Alkohol
- Konsumsi kafein
- Psikologis: Anxietas dan depresi
Faktor Faktor
Faktor Genetik
Anatomi Hematologik

Faktor Faktor Faktor


hormonal Infeksi lingkungan

Faktor
Imunologi
Abnormalitas kromosom ditemukan pada 50% abortus
spontan aneuploid.
Kelainan sitogenetik berupa aneuploidi biasanya
disebabkan karena nondisjunction meiosis
Trisomi 16: penyebab terbanyak (30% dari seluruh
kejadian trisomi)
Terdapat hubungan antara abortus berulang dan autoimun, misalnya
pada Systemic Lupus Erythematosus (SLE) & Antipospholipid
Antibodies (aPA).
Kejadian abortus spontan pada pasien SLE diperkirakan sekitar 10%.
Pada abortus berulang ditemukan infark plasenta luas akibat adanya
atherosis dan oklusi vaskuler.
Bakteri Virus Parasit
Listeria monocytogenes Cytomegalovirus Toksoplasma gondii
Chlamydia trachomatis Rubella Plasmodium falsiparum
Ureaplasma urealyticum Herpes simpleks virus (HSV)
Mycoplasma hominis Human immunodeficiency virus (HIV)
Bacterial vaginosis Parvovirus
Spirochaeta
Treponema pallidum
Adanya perubahan rasio tromboksan-
prostasiklin memicu vasospasme serta
agregasi trombosit mikrotrombi serta
nekrosis plasenta.
Diperkirakan 1-10% malformasi janin akibat paparan
obat, bahan kimia, atau radiasi akan berakhir dengan
abortus
Rokok mengandung ratusan unsur toksik, misalnya
nikotin: efek vasoaktif, dan karbon monoksida:
menurunkan pasokan oksigen ibu dan janin.
Abnormalitas uterus yang bersifat kongenital maupun
didapat, misalnya uterus bersepta, mioma submukosa,
dan adhesi intrauterin, dapat mengganggu proses
implantasi dan pertumbuhan.
Diabetes melitus defek pembentukan organ
kardiovaskular dan CNS bersifat lethal.
Defek fase luteal menyebabkan kadar progesteron
rendah implantasi dan pertumbuhan embrio
terganggu.
Perdarahan Perubahan
Infiltasi sel-
Kematian ke dalam nekrotik Perdarahan
sel radang
janin desidua daerah pervaginam
akut
basalis implantasi

Buah kehamilan yang


terlepas
seluruhnya/sebagian Uterus berkontraksi Ekspulsi
dianggap sebagai
benda asing
Anamnesis
Perdarahan pervaginam berupa bercak atau flek pada usia kehamilan < 20 minggu
Tidak ada jaringan / massa yang dikeluarkan, Kram / nyeri perut bawah yang ringan atau
tidak nyeri sama sekali. Adanya amenorea

Pemeriksaan Fisis
Keadaan umum: Normal
Pemeriksaan abdomen: lunak, tidak ada nyeri tekan

Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan Luar : besar uterus sesuai usia kehamilan
Pemeriksaan Dalam : Perdarahan pervaginam (bercak/sekret kecoklatan), ostium
cervicalis tertutup, konsistensi lunak
Pemeriksaan Darah

Mengetahui adanya tanda anemia (Hemoglobin dan hematokrit) dan


infeksi (leukosit).
Pemeriksaan golongan darah dan antibodi untuk mengetahui adanya
antibodi Rh(D).
HCG

Secara kualitatif dan kuantitatif


Kadar progesteron

Kadar <5 ng/mL menunjukkan prognosis kegagalan kehamilan


Nilai >20 ng/mL menunjukkan kehamilan yang viabel dengan
sensitivitas 100%.
Ultrasonografi

Pada kehamilan muda sebaiknya dilakukan


transvaginal ultrasound, nilai gestational sac (4-
5 minggu), yolk sac (5-6 minggu/MSD8mm),
embrio (GS MSD>16mm), gerakan jantung
janin (6-7 minggu/CRL>5mm).
Hasil konsepsi masih dalam uterus
Acetominophen analgesik
Spasmolitik mencegah kontraksi uterus
Farmakologis Progestogen
Immunoglobulin anti-D 50 g IM u.k 12
minggu

Bedrest hingga perdarahan berhenti


Boleh pulang perdarahan telah berhenti
Tidak boleh melakukan hubungan suami istri
Non Farmakologis selama 2 minggu
Kurangi aktivitas berat
Kembali 3-4 minggu kemudian USG
Prognosis kurang baik perdarahan berlangsung lama, nyeri
perut disertai pendataran serviks

28% 43%
3 kali abortus
20% 2 kali abortus
Setelah: 1 kali abortus

Anda mungkin juga menyukai