Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

BIOTEKNOLOGI
ETIKA STEM CELL

KELOMPOK 8

PUTRI SEPRIANTI 1304120


WIDYA SEPTIANI 1304121
RAHMA NOFRIANI 1304123
MEINDIKA DWI HARYANTI 1304125
SUCI MARDIYAH 1304127
ZAHRA RUSLI 1304129
EKA RATNA WULAN 1304130
GINA DESRIYANTI 1304132
AZIZA ULFA 1304133
INDAH ANGGRAINI 1304135
Stem
Cell

adalah sel yang tidak / belum terspesialisasi


dan mempunyai kemampuan/potensi untuk
berkembang menjadi berbagai jenis sel-sel
yang spesifik yang membentuk berbagai
jaringan tubuh.
Sel Punca mempunyai 2
sifat yang khas

Differentiate yaitu kemampuan


untuk berdifferensiasi menjadi sel
lain

Self regenerate/self renew


yaitu kemampuan untuk
memperbaharui atau
meregenerasi dirinya sendiri
Berdasarkan pada kemampuannya
untuk berdifferensiasi sel punca
dikelompokkan menjadi :

1. Totipoten
2. Pluripoten
3. Multipoten
4. Unipotent
Adapun penggunaan kultur stem cells
adalah sebagai berikut :
untuk mempelajari
proses- biologis yang untuk menemukan dan
mengembangkan obat-
terjadi pada
obat baru terutama
Terapi gen organisme termasuk
untuk mengetahui efek
perkembangan obat terhadap berbagai
organisme dan jaringan
perkembangan kanker

Stem cell dapat hidup diluar


tubuh manusia, misalnya di
cawan petri. Sifat ini dapat
Terapi sel (cell based digunakan untuk melakukan
manipulasi pada stem cells yang
therapy) akan ditransplantasikan ke
dalam organ tubuh untuk
menangani penyakit-penyakit
tertentu tanpa mengganggu
organ tubuh.
Bioetika. . . .

Bioetika atau
bioetika medis
merupakan studi
interdisipliner
tentang masalah
kehidupan dan ethos yang ditimbulkan
Bioetika berasal yang berarti norma-
norma atau nilai-nilai
oleh perkembangan
dari kata bios di bidang biologi
moral.
dan ilmu keokteran
baik secara mikro
maupun makro,
masa kini dan masa
mendatang.
Bioetika Pada Penelitian
Stem Cells

Berkembangnya penelitian stem cell dan penggunaan stem cell dalam upaya untuk
mengobati penyakit pada manusia akan mengakibatkan timbulnya masalah dalam
hal etik. Isu bioetika utama dalam penelitian dan penggunaan stem cell adalah
penggunaan stem cell embrio terutama tentang sumber sel tersebut yaitu embrio.
Sumber embrio adalah hasil abortus, zigot sisa IVF (in vitro fertilization) dan
hasil pengklonan. Pengklonan embrio manusia untuk memperoleh stem cell
merupakan isu yang sangat menimbulkan kontroversi

Pengklonan embrio manusia untuk memperoleh stem cell menimbulkan kontroversi


karena berhubungan dengan pengklonan manusia yang ditentang oleh semua
agama.

Penggunaan stem cell yang berasal dari surplus zigot pembuatan bayi tabung
sendiri juga menimbulkan kontroversi. Pendapat yang moderat mengatakan
ketimbang surplus zigot itu dibuang, sebaiknya dipakai saja untuk penelitian.
Sebaliknya ada juga yang berpendapat bahwa sisa itu harus dipelihara hingga
zigot itu mati.
ESC (Embryonic Stem Cell)
dalam Masalah Bioetika
ESC merupakan stem ESC diambil pada fase Hal ini membuat ESC
cell yang dapat zigot menuju blastosit berimigrasi ke sel-sel yang
(awal konsepsi). Setelah degeneratif dan akan
berdiferensiasi menjadi dikultur, ESC akan berdiferensiasi menjadi
berbagai macam ditransplantasikan ke sel-sel yang sebelumnya
jaringan. pasien. rusak.

Karena prinsip dari Karena proses ESC


bioetika sendiri adalah yang membuat zigot
tidak boleh tersebut mengalami
menyembuhkan orang kematian, ESC dinilai
dengan cara membunuh keluar dari bioetika
orang lain. kedokteran.
Pandangan Agama Sebagai Issue
Moral Terhadap Stem Cell
Mereka meyakini bahwa embrio manusia memiliki moral status
ketika terjadinya pembuahan maka embrio tersebut memiliki hak
Menurut untuk hidup
Pandangan
Kristen

Beberapa pertimbangan dalam agama Yahudi dalam hal pemanfaatan embrio
sebagai bahan penelitian, diantaranya adalah: (1) Tindakan penyembuhan
Menurut merupakan suatu kewajiban, (2) setiap kegiatan yang memberikan kontribusi
Pandangan terhadap kebaikan dunia bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan perintah
Yahudi Tuhan,


Islam adalah berserah diri pada Allah. Jadi setiap aktivitas harus berdasarkan pada
kehendak Allah. Dalam hal pemanfaatan embrio ini, dipertimbangkan mengenai kapankah
status kehidupan manusia itu dimulai. Ruh yang Allah tiupkan ke janin. Ada perbedaan
Menurut pendapat di kalangan ulama, apakah ruh itu ditiupkan pada 40 hari atau 120 hari. Menurut
Ibnu Masud, kehidupan dimulai sebelum ruh ditiupkan
Pandangan
Islam
Undang Undang Republik Indonesia
no. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan pasal 70 mengatakan :
Penggunaan sel punca hanya dapat dilakukan untuk
tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan, serta dilarang digunakan untuk tujuan
reproduksi

Sel punca sebagaimanan dimaksud pada ayat (1)


tidak boleh berasal dari sel punca embrionik.

Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan sel


punca sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan
ayat 2 diatur dengan peraturan menteri.

Anda mungkin juga menyukai