Anda di halaman 1dari 26

Pengaruh Dispersi Padat-Irbesartan 188

Terhadap Kadar Nitric Oxide Tikus Putih


Jantan Hipertensi

Pembimbing : I. Hj. Fifi Harmely, M. Farm, Apt


II. Ria Afrianti,M.Farm, Apt

Pembahas : I. Putri Ramadheni,M.Farm,Apt


: II.Revi Yenti M.Si,Apt
Rahmadani putri
1304025
Latar Belakang
Sel endotel merupakan sel pipih yang berbentuk poligonal yang terdiri
dari satu lapisan yang tersebar secara berkesinambungan melapisi
permukaan lumen dari seluruh pembuluh vaskular

Fungsi sel endotel : mengatur tonus vaskular


,Mencegah thrombosis, mengatur akivitas
Nitric oxide (NO) sistem fibrinolisis, mencegah pelengketan
Dikenal sebagai leukosite, mengatur pertumbuhan vaskular
endothelium-
derived relaxing
factor Menjaga DISFUNGSI ENDOTEL Ketidakseimbangan
homeostatis sustansi vasodilatasi dan
vaskular vasokontriksiHipertensi

ARB (angiostensin II receptor blockers)


HIPERTENSI ACE (Angiotensin- converting enzyme )
Latar Belakang
obat hipertensi golongan angiostensin II
IRBESARTAN receptor blockers yang bekerja pada
sistem renin angiostensin-aldosteron

Irbesartan memiliki kelarutan yang


Dispersi padat rendah, permiabilitas yang tinggi dan
bioavailabilitas oral yang kecil

metoda pelarutan (solvent method )


dengan pembawa poloxamer 188
LANJUTAN
Perumusan masalah

Apakah pemberian dispersi padat irbesartan-poloxamer 188 dengan berbagai


konsentrasi dapat mempengaruhi kadar Nitric oxide (NO) tikus putih jantan
hipertensi?

Bagaimana perbedaan kadar Nitric oxide (NO) setelah pemberian sediaan generik,
merk dagang, irbesartan murni dan dispersi padat pada tikus putih jantan
hipertensi?

Tujuan
Untuk membuktikan pengaruh dispersi padat irbesartan-poloxamer 188
dengan berbagai konsentrasi terhadap kadar Nitric Oxide (NO) tikus putih
jantan hipertensi
Untuk membuktikan adanya perbedaan antara pemberian sediaan generik,
merk dagang, irbesartan murni dan dispersi padat terhadap kadar Nitric
Oxide (NO) tikus putih jantan hipertensi.
Mamfaat penelitian

Untuk menambah wawasan dan memahami dasar


perkembangan bentuk sediaan farmasi.
Hasil ini dapat dimanfaatkan untuk industri farmasi
dalam membuat sediaan obat yang lebih baik.
Aplikasi ilmu kefarmasian bagi peneliti sendiri.
Metodologi
Waktu dan tempat penelitian :

Penelitian dilakukan 2 bulan yaitu pada bulam Maret-Aprildi


Laboratorium Farmasetik Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
(STIFI) Yayasan Perintis Padang, Laboratorium Farmakologi
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STIFI) Yayasan Perintis
Padang, Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas.
Perbandingan formula dispersi padat irbesartan-poloxamer 188

No Bahan
F1 (gr) F2 (gr) F3 (gr)

1. Irbesartan 1 1 1

2. Poloxamer 188 0,5 1 3

FI : Campuran fisik irbesartan dengan poloxamer 188 1:0,5


F2: Campuran fisik irbesartan dengan poloxamer 188 1:1
F3: Campuran fisik irbesartan dengan poloxamer 188 1:3
Skema Kerja Pembuatan Dispersi Padat Irbesartan-Poloxamer 188

Bahan Baku

Irbesartan Poloxamer 188

Dilarutkan dalam etanol 96% secara terpisah

Pencampuran kedua larutan

Dikeringkan dalam oven vakum pada suhu 40o-


50oC

Didapatkan dispersi padat

Dilewatkan pada ayakan mesh 60

Disimpan dalam desikator


Skema Kerja Perlakuan Hewan Percobaan
Hewan percobaan
Aklimatisasi selama 7 hari ( tikus putih
jantan umur 2-3 bulan berat 150-220 G
)
I II III IV V VI VII VIII
Kontrol Kontrol Irbesartan Irbesartan Irbesartan Dispersi Dispersi Dispersi
negatif positif murni generik merk padat padat padat
dagang Irbesartan- Irbesartan- Irbesartan-
Formula Formula 1:1 Formula 1:3
1:O,5

Di Induksi dengan Kombinasi dari NaCl 2,5% dan


Prednison 1,5 mg/KgBB per oral dari hari ke 1-14

Selanjutnya hari ke 15 kelompok I-II dilakukan


pengambilan darah,

Kelompok III-VIII dilakukan pemberiaan sedian uji


selama 1 minggupada hari ke 15-21.

Pada hari ke 22 dilakukan pengambilan darah


Sentrifuse kecepatan 3000 rpmselama 20 menit

Pemeriksaan kadar NO

Analisis data
Skema Kerja Pengukuran NO ( Oksida Nitrogen)
Plat mikrotiter

Sumur Blanko Sumur Standar Sumur Sampel


buat 6 seri kosentrasi Ambil 85 L Serum
pipet 85L serum
dari standar NO Tambahkan 115 L
115 L,Assay
Assay buffer sampai Assay Buffer
buffer
115 10L Tambahkan 5 L
Nitrat Reductase
Tambahkan 5 L
Tutup plat mikrotiter, Inkubasi 60 menit 37 Enzyme Cofactor

Sumur Blanko Sumur Standar Sumur sampel

pipet 5L Enhancer( inkubasi


10 menit 37C)
pipet 50L Reagen Griess I
Tutup Plat mikrotiter dan Reagen Gress II
Masukan ke alat ELISA
Ukur absorban sampel pada
540 nm
Analisi Data

Data penelitian yang didapatkan diolah


dengan uji statistik (ANOVA) satu arah dan Uji
Duncans untuk melihat perbedaan kelompok
uji dengan kadar Nitrit Oxide (NO).
Hasil Pembuatan Dispersi Padat Irbesartan-Poloxamer 188

Dispersi padat dibuat dengan metoda pelarutan dengan perbandingan


konsentrasi irbesartan-poloxamer 188 1:0,5, irbesartan-poloxamer 188 1:1,
irbesartan-poloxamer 188 1:3. Didapatkan berat sediaan uji secara berturut-turut
adalah: 1,121 gr; 1,609 gr; 2,640 gr

Hasil Pengukuran Perubahan Berat Badan Tikus Rata-Rata


Pada Setiap Kelompok
1. Hasil pengukuran berat badan rata-rata tikus pada kelompok kontrol positif
yaitu : 1,66 % dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif yaitu 5,72 %
dimana terjadi penurunan berat badan tikus
2. Hasil pengukuran berat badan rata-rata tikus pada kelompok irbesartan murni,
irbesartan-poloxamer 188 1:0,5, irbesartan-poloxamer 188 1:1, irbesartan-
poloxamer 188 1:3 dibandingkan dengan kelompok kontrol positif dimana
terjadi kenaikan berat badan tikus secara berturut-turut adalah : 4,55%, 6,10%,
18,91%, 3,003%
3. Hasil pengukuran berat badan rata-rata tikus pada kelompok irbesartan generik
dan irbesartan merk dagang dibandingkan dengan kelompok kontrol positif
dimana terjadi penurunan berat badan tikus yaitu -4,95%, -0,1%
Kadar Nitric Oxide (NO) Pada Hewan Uji Diukur Dengan Alat
Spektrofotometer Bio--Rad
1. Hasil pengukuran rata-rata kadar nitric oxide (NO) kelompok tikus yang diberi
sediaan generik dan merk dagang yaitu : 0,0063 nmol/l dan 0,0064 nmol/l
terjadi sedikit peningkatan dibandingkan dengan kontrol positif
2. Hasil pengukuran rata-rata kadar nitric oxide (NO) kelompok tikus yang diberi
irbesartan murni, dispersi padat irbesartan-poloxamer 188 dengan berbagai
perbandingan (1:0,5), (1:1) dan (1:3) terjadi peningkatan dibandingkan dengan
kontrol positif secara berurutan yaitu: 0,0241nmol/l 0,0181nmol/l, dan 0,0148
nmol/l. Dimana irbesartan-poloxamer 188 1:0,5 menunjukkan kadar NO yang
paling tinggi
Persentase Kenaikan Kadar NO Terhadap Kadar NO Pada
Kelompok Kontrol Positif
1. Hasil persentase kenaikan kadar nitric oxide (NO) terhadap kontrol positif pada
kelompok irbesartan generik dan irbesartan merk dagang memiliki nilai persentase
mendekati dengan kontrol negatif yaitu 26 % dan 28%
2. Hasil persentase kenaikan kadar nitric oxide (NO) terhadap kontrol positif pada
kelompok irbesartan-poloxamer 188 1:3, irbesartan-poloxamer 188 1:1, irbesartan-
poloxamer 188 1:0,5 terjadi kenaikan yang lebih tinggi dari kelompok irbesartan
murni secara berturut-turut adalah : 196 %, 262 %, 382%
Hasil Uji Statistik Anova Satu Arah Dilanjutkan Dengan Uji
Duncan Terhadap Kadar Nitric Oxide (NO) Tikus Hipertensi

Kadar Nitric Oxide (NO) serum yang dianalisis secara statistik menunjukkan
bahwa adanya perbedaan kadar Nitric Oxide (NO) total dilihat dari nilai P<0,05.
Dimana kelompok irbesartan-poloxamer 188 1:0,5 berbeda secara nyata dengan
kelompok irbesartan murni, irbesatan-poloxamer 188 1:1 dan irbesartan-poloxamer
188 1:3 yang memiliki rata-rata yang sama secara bermakna dan berbeda nyata
dengan kelompok kontrol negatif serta kelompok kontrol positif memiliki rata-rata
yang secara bermakna dengan kelompok irbesartan generik dan kelompok irbesartan
merk dagang
Hasil Pengukuran Kadar Nitrit Oxide (NO) Serum
Kadar Nitrit Oxide (NO) (nmol/l)
TIKUS
KI K II K III K IV KV KVI K VII K VII

1
0.011 0.0058 0.0127 0.0055 0.0041 0.0238 0.0185 0.0135
2
0.0071 0.0063 0.0129 0.0063 0.0058 0.0302 0.0171 0.0138
3
0.0125 0.0029 0.0187 0.0072 0.0093 0.0185 0.0189 0.0171
Rata-
rata 0.0102 0.005 0.0147 0.0063 0.0064 0.0241 0.0181 0.0148
SD
0.002 7 0.0007 0.0034 0.028 0.0026 0.0058 0.0009 0.0019

K I: Kontrol negatif KIV: irbesartan generik KVII: irbe-poloxamer 188 1:1


KII: Kontrol positif KV: irbesartan merk dagang KVIII: irbe-poloxamer 188 1:3
KIII: Irbesartan murni KVI: irbe-poloxamer 188 1:0,5
Persentase kenaikan kadar NO terhadap kadar
NO pada kelompok kontrol positif

Kadar NO KETERANGAN:
Kelompok %Kadar NO KI : Kontrol negatif
(nmol/l) K II : Kontrol positif
K III : Irbesartan murni
K II 0,005 0% K IV : Irbesartan generik
KV : Irbesartan merk dagang
K IV 0,0063 26 % K VI : Irbe-poloxamer 1881:0,5
K VII : Irbe-poloxamer 188 1:1
0,0064 28 % K VIII : Irbe-poloxamer 188 1:3
KV

KI 0,0102 104 %
K III 0,0147 194 %

K VIII 0,0148 196 %

K VII 0,0181 262 %

K VI 0,0241 382 %
Diagram hubungan antara perlakuan dengan
rata-rata kadar NO

Rata-rata NO
0.03

0.025
Kadar NO nmol/L

0.02

0.015

Rata-rata NO
0.01

0.005

0
KI KII KIII KIV KV KVI KVII KVIII
Kelompok
1. Sedian uji dalam bentuk dispersi padat irbesartan-poloxamer 188
terbukti dapat meningkatkan kadar Nitric Oxide ( NO) tikus putih
jantan hipertensi.
2. Adanya perbedaan antara kadar Nitric Oxide (NO) yang diberikan
sediaan irbesartan generik, merk dagang, irbesartan murni dan dispersi
padat pada tikus putih jantan hipertensi
3. Pemberian sediaan irbesartan-poloxamer 188 1:0,5 (P<0,05)
menunjukkan hasil yang paling baik dibandingkan dengan pemberian
sediaan irbesartan murni, sediaan generik, sediaan merk dagang, sediaan
irbesartan-poloxamer 188 1:1, irbesartan-poloxamer 188 1:3.

Dari penelitian ini disarankan


kepada peneliti selanjutnya untuk
Kesimpulan melakukan pengaruh dispersi padat
irbesartan-poloxamer 188 terhadap

Saran senyawa sitokin pada sel endotel


tikus putih jantan.
Terimakasih
Sistem renin-angiotensin
Struktur dinding pembuluh darah
Sel endotel pembuluh darah
PERHITUNGAN
PENYIAPAN LARUTAN PENGINDUKSI

Dosis prednison untuk penginduksi hipertensi 1,5 mg/KgBB


HP: Tikus BB 200g

Dosis = 1,5 mg Kg/BB x 0,200 kg = 0,3 mg

VAO = 1% dari BB tikus


= 1% x 200 g = 2 ml

Kosentrasi = Dosis/gramBBxgram BB
VAO
= 0,3 mg/200 g x 200 g
2 ml
= 0,15 mg/ml0,00015 g/100 ml
0,15g/ml
PERHITUNGAN
PERANCANAA DOSIS IRBESARTAN

Faktor konversi tikus berat badan 200 g = 0,018


Dosis yang direncanakan untuk tikus dengan berat normal (200 gram)
= 0,018 X 150 mg = 2,7 mg.

Dosis / gramBBXgra mBB


Konsentrasi = VAO

2,7mg / 200 gX 200 g


[] 1,35mg / ml 0,00135 g / 100ml 0,135 g / ml
2ml
0,135%
Predinison 15mg

Tambahkan 10 tetes
Tween 80 dan NaCl
2,5 % gerus

Encerkan dengan aq
destilata sampai100
ml
PEMBUATAN LARUTAN
PENGINDUKSI Na CMC 500 mg
ditaburkan dalam lumpang
PEMBUATAN SEDIAAN yang berisi air panas
UJI sebanyak 1 ml, biarkan15

Massa transparan gerus

Masukan sediaan uji


dan encerkan dengan aq
dest sampai 100 ml

Anda mungkin juga menyukai