PBL Kelompok 4
PBL Kelompok 4
KOMUNITAS
KELOMPOK 4
Observasi Lapangan: Puskesmas Mamajang
Kepala Puskesmas:
dr.
Dokter Pembimbing: dr. Arni Isnaini Arfah
KELOMPOK 4
IDENTITAS PASIEN :
Nama : Tn. F
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Bangsa/suku : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai BUMN (Kontraktor)
Alamat : Kompleks Kayangan Jl. Telaga Utama 10,
Tanjung Bunga.
Tanggal Pemeriksaan : 15 Juni 2016
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Pusing
Anamnesis Terpimpin :
Dialami sejak 1 hari yang lalu, hilang timbul, tidak ada demam.
Keluhan lainnya tidak ada. Pernah berobat sebelumnya dengan
keluhan yang sama . Nafsu makan normal. BAB dan BAK lancar.
Riwayat Penyakit Sebelumnya:
- Riwayat Diare (-)
- Riwayat Demam Berdarah (-)
- Riwayat Tifoid (-)
- Riwayat Alergi (-)
- Riwayat Maag (-)
- Riwayat Penyakit Keluarga (-)
Riwayat Penyakit sama dalam keluarga (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Tinggi badan : 152 cm
Berat Badan : 54 kg
Tanda vital
Tekanan Darah : 170/100 mmHg
Nadi : 60x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 37 0C
Kepala : Anemis ( - ), Sianosis ( - ), ikterus ( - )
Thorax :-
Abdomen :-
Ekstremitas :-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
DIAGNOSIS
Hipertensi Grade II
PENATALAKSANAAN
Pengobatan farmakologi yang diberikan :
Nifedipin
HASIL KUNJUNGAN RUMAH (15 JUNI 2016)
Keluhan : Pusing
Pemeriksaan Fisik :
Tekanan Darah : 150/80 mmHg
Nadi : 60x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : - 0C
Kepala : Anemis ( - ), Sianosis ( - ), ikterus ( - )
Thorax :-
Abdomen : Peristaltik ( - ) meningkat
Ekstremitas : Tidak ada keluhan
Definisi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic dengan
konsistensi di atas 140/90 mmHg. Diagnosis hipertensi tidak berdasarkan pada
peningkatan tekanan darah hanya sekali. Tekanan darah harus diukur dalam posisi
duduk dan berbaring.
Epidemiologi
Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada umur 18
tahun sebesar 25,8 persen, tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan
Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat (29,4%).
Etiologi
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Ras
4. Pola Hidup
5. Berat Badan Berlebih
6. Diabetes Melitus
Klasifikasi
1. Hipertensi Primer
Hiperaktif susunan saraf adrenergik 2.Hipetensi Sekunder
Kelainan pertumbuhan pada sistem Genetik
kardiovaskular dan ginjal Penyakit Parenkim Ginjal
Gangguan Sistem RAA Hipertensi Renovaskular
Gangguan Nutriuresis Hiperaldosternisme Primer
Gangguan pertukaran ion positif Sindrom Cushing
Kehamilan
Penggunaan Estrogen
Gejala Klinis
Gejala hipertensi biasanya tidak spesifik. Pada hipertensi primer yang belum
mengalami komplikasi, pasien biasanya tidak bergejala atau hanya mengeluh sakit
kepala dan tegang dibelakang leher. Apabila sudah terjadi kerusakan target organ ,
barulah timbul gejala sesuai dengan organ yang terganggu. Hipertensi sekunder
biasanya keluhan mengarah ke penyakit penyebabnya (underlying disorder).
Diagnosis hipertensi yang pasti adalah berdasarkan pengukuran tekanan darah
dengan tensi meter. Menentukan penderita sudah hipertensi dan perlu pengobatan
adalah keputusan penting karena pada penderita hipertensi yang beresiko tinggi,
keterlambatan pengobatan 3 bulan saja akan meningkatkan 2 kali lipat resiko
kejadian kardiovaskular.
Komplikasi
Dapat terjadi pada organ berikut :
1. Jantung
2. Ginjal
3. Otak
4. Mata
LAPORAN KASUS INFEKSI
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. R
Umur : 1 tahun 8 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Bangsa/Suku : Makassar
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Alamat : Jl. Cendrawasih Lorong 15 No. 40
Kelurahan Karang Anyer
Kecamatan Mamajang
Tanggal Pemeriksaan : 15 Juni 2016 10.15
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Batuk
Anamnesis Terpimpin :
Demam dan pilek dialami sejak 1 hari yang lalu, batuk sejak 2 hari
yang lalu, keluhan tidak disertai sesak, mual dan muntah. Keluhan
lainnya nafsu makan pasien menurun, BAB dan BAK lancar. Riwayat
kebiasaan pasien senang meminum minuman dingin. Makanan sehari-
hari anak adalah ASI dan makanan pendamping ASI berupa nasi.
Riwayat Penyakit Sebelumnya pernah mengalami penyakit dengan
keluhan yang sama sekitar 2 bulan yang lalu.
Riwayat Penyakit sama dalam keluarga ( - )
PEMERIKSAAN FISIK
Tinggi badan : 87,7 cm
Berat Badan : 9,5 kg
Tanda vital
Tekanan Darah : - mmHg
Nadi : 112x/menit
Pernapasan : 30x/menit
Suhu : 37,8 0C
Kepala : Anemis ( - ), Sianosis ( - ), ikterus ( - )
Thorax : Pigeon chest, bising jantung
Abdomen : Peristaltik Normal
Ekstremitas : Tidak ada keluhan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
DIAGNOSIS
Common Cold
PENATALAKSANAAN
Pengobatan farmakologi yang diberikan: Paracetamol
Pengobatan non farmakologi yang dianjurkan kepada pasien antara
lain:
- Istirahat dan minum obat teratur
- Menggunakan masker untuk mencegah penularan
- Makan makanan yang sehat
- Memperbaiki ventilasi dan sanitasi lingkungan tempat tinggal
HASIL KUNJUNGAN RUMAH (15 JUNI 2016)
Keluhan : Batuk
Pemeriksaan Fisik :
Tekanan Darah : - mmHg
Nadi : 112x/menit
Pernapasan : 30x/menit
Suhu : 37,8 0C
Kepala : Anemis ( - ), Sianosis ( - ), ikterus ( - )
Thorax : Pigeon chest, bising jantung
Abdomen : Peristaltik Normal
Ekstremitas : Tidak ada keluhan
Epidemiologi
Influenza terdapat di seluruh dunia dan penyakit ini mempunyai pola musiman,
di wilayah bermusim empat terjadi pada musim dingin, dan wilayah tropis
terjadi pada musim hujan.
Etiologi
Pada saat ini dikenal 3 tipe virus influenza yakni A, B dan C. Ketiga tipe ini
dapat dibedakan dengan complement fixation test.
Gambaran klinis
Gejala influenza like illness (ILI) yang mencakup gejala-gejala common
cold dan gejala influenza sering kali serupa, namun sebenarnya kedua
penyakit tersebut berbeda karena disebabkan oleh virus yang berbeda.
Common cold disebabkan oleh Rhinovirus sedangkan influenza
disebabkan oleh Orthomyxovirus. Gejala yang umum didapatkan pada
common cold adalah pilek dengan nasal discharge yang nyata serta
nyeri tenggorokan, sedangkan demam, sakit kepala, muntah dan diare
biasanya jarang dijumpai. Sebaliknya pada influenza gejala demam
mendadak (39-40 0C), sakit kepala, malaise dan muntah lebih sering
dijumpai sedangkan pilek dan nyeri tenggorokan lebih jarang
ditemukan.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH