Anda di halaman 1dari 25

REFERAT

KESEIMBANGAN ASAM BASA

Army Setia Kusuma


030.12.034
Pendahuluan
Keseimbangan asam basa adalah homeostasis dari kadar ion hydrogen (H+) dalam cairan tubuh.

Senyawa Asam adalah suatu senyawa kimiawi yang berperan sebagai Donor Proton (H+), senyawa
Basa adalah suatu senyawa yang berperan sebagai Akseptor Proton (H+) --- (Brwnsted Lowry)
Asam adalah suatu senyawa yang mengandung Hidrogen dan jika bereaksi dengan H2O akan
menghasilkan ion H+ , Basa adalah suatu senyawa yang jika bereaksi dengan H2O akan menghasilkan
ion OH- --- (Arrhenius)

Dalam keadaan normal manusia memproduksi asam dari hasil metabolisme sel (protein, karbohidrat,
lemak) dalam bentuk asam volatile (asam karbonat) dan nonvolatile (metabolic acids, laktat, keton,
sulfat, fosfat, dll).

Fungsi sel manusia akan berlangsung dengan baik di lingkungan pH normal (pH 7,35 7,45) atau
kadar ion hidrogen (H+) sekitar 40 nmol/L

Terdapat 2 pendekatan dalam pembacaan keseimbangan asam basa


Pendekatan Tradisional (Henderson dan Hasselbalch) --- PaCO2 dan HCO3-
Pendekatan Modern (Stewart) --- PaCO2 , SID dan ATOT
Pendekatan Tradisional pada
Keseimbangan Asam Basa
Fitur Pendekatan Tradisional:
1. Mengikuti kaidah definisi asam basa Bronsted Lowry, yaitu asam adalah
donor H+ dan basa adalah akseptor H+
2. Jumlah H+ yang ditambahkan atau dikurangi dari dalam darah
menentukan pH akhir
3. Membran plasma permeabel terhadap H+, reaksi kimia intra dan
ekstraseluler mempengaruhi pH
4. Analisis buffer non volatil tidak diperlukan dalam analisis pH
5. Perkiraan derajat gangguan asam basa dapat dilakukan tanpa mengetahui
penyebabnya
Reaksi pada sistem biologis reversibel di saat mencapai 1909, Henderson
persamaan

1977, Siggaard-Andersen (persamaan Van Slyke)

1916, Hasselbalch
Anion Gap (AG) = ([Na+] + [K+]) ([Cl-] + [HCO3-])

AGterkoreksi = AG + (0,25 x [40 albumin terukur dalam gram/L])


Pendekatan Stewart pada
Keseimbangan Asam Basa
Prinsip dasar pendekatan Stewart :
1. Hukum kenetralan listrik (electrical neutrality)
Pada solusi cairan terdapat keseimbangan jumlah ion positif dan negatif

2. Reaksi keseimbangan disosiasi (dissociation equilibria)


Ion kuat mengalami disosiasi sempurna dalam solusi cairan (NaCl Na+ + Cl-)
Ion Lemah berdisosiasi tidak sempurna (H2CO3 H+ + HCO3-)

3. Hukum konservasi masa (mass conservation)


Jumlah substansi adalah konstan kecuali substansi tersebut ditambahkan, dikurangi, diproduksi, atau
dihancurkan

3 Faktor Independen yang menentukan / mempengaruhi faktor dependen (konsentrasi H+, HCO3-, dll) dalam
cairan tubuh :
1. PaCO2
2. SID (Strong ion difference)
3. Asam lemah total (Atot terutama fosat dan albumin)arbonat dan ion asam lemah lainnya merupakan faktor
dependen. Perubahan pada faktor independen akan mempengaruhi faktor dependen, sedangkan perubahan
pada faktor dependen tidak akan mempengaruhi faktor independen.
Fitur Pendekatan Modern :
1. Mengikuti kaidah definisi Asam Basa menurut Arrhenius
2. Jumlah H+ yang ditambah atau hilang dari sistem fisiologis tidak relevan
dalam menentukan pH akhir, karena [H+] merupakan variabel dependen
3. Plasma tubuh merupakan suatu Ionic Soup. Sebagian isi/komponen
Soup tersebut akan mempengaruhi disosiasi air (pelarut), perubahan pada
salah satu kadar isi Soup tersebut dapat mempengaruhi kadar ion
hidrogen.
4. Evaluasi persamaan buffer nonvolatil penting dalam penentuan
keseimbangan asam basa
5. Membran plasma mungkin permeabel terhadap ion kuat, yang merupakan
komponen variabel independen SID. Transport ion kuat melewati membran
sel dapat mempengaruhi [H+]
Pada solusi mengandung karbon dioksida, asam lemah, dan ion kuat dalam air,
formula untuk menghitung [H+] tergantung pada persamaan:
1. Persamaan disosiasi air [H+] [OH-] = Kw
2. Persamaan disosiasi asam lemah [H+] [A-] = KA [HA]
3. Konservasi massa untuk asam lemah [HA] + [A-] = [Atot]
4. Persamaan bikarbonat-karbon dioksida [H+] [HCO3-] = M x pCO2
5. Persamaan bikarbonat-karbonat [H+] [CO32-] = N x [HCO3-]
6. Netralitas elektron SID + [H+] [HCO3-] [A-] - [CO32-] [OH-] = 0

Dari persamaan persamaan di atas disimpulkan bahwa faktor (INDEPENDEN) yang


mempengaruhi nilai [H+] adalah SID, A(tot), pCO2, sedangkan nilai nilai lain dapat
digantikan oleh konstanta dan merupakan faktor DEPENDEN
Klasifikasi Gangguan Asam Basa Berdasarkan Pendekatan Stewart
PERBANDINGAN PENDEKATAN TRADISIONAL
DAN MODERN
SISTEM YANG BERPERAN DALAM
KESEIMBANGAN ASAM BASA
GINJAL

Ekskresi asam oleh ginjal mencapai 75 mmol/hari


Bikarbonat adalah sistem buffer terpenting
Fungsi buffer : mempertahankan nilai pK yang sebanding dengan pH
kompartemen
pK sistem bikarbonat (6,1); pH cairan ekstraseluler (7,4); pH cairan
intraseluler (6,9)
Menurut Stewart, ginjal burfungsisebagai pengatur utama SID
Mekanisme transpor H+ dan HCO3- Mekanisme sekresi H+ dan HCO3- pada sel
pada tubulus proksimal intercalated pada tubulus kolektifus
Mekanisme sekresi NH4+ pada ginjal
Meningkatkan amoniagenesis Meningkatkan ekskresi NH4 +

Mensubstitusi renal net


acid excretion (RNAE)
Reduksi HCO3-

Peningkatan kadar PTH Menginhibisi reabsorbsi fosfat


Asidosis

Endotelin-1 (ET-1) naik Menstimulasi aktivitas NHE3


SISTEM PERNAFASAN
Perpindahan gas dari alveolus dan darah
diatur oleh:20
1. Hukum Fick: jumlah gas yang dapat melewati
jaringan berbanding lurus terhadap area (A),
konstanta difusi (D), dan perbedaan tekanan
parsial (P1-P2); dan berbanding terbalik dengan
ketebalan jaringan (T).
2. Hukum Graham: tingkat difusi gas berbanding
terbalik dengan akar berat molekul.
3. Konstanta difusi: terkait dengan keterlarutan
(Sol) dan berat molekul (MW)
Sistem Pencernaan
SEKIAN.............

Anda mungkin juga menyukai