Anda di halaman 1dari 20

Analisis Laporan

Keuangan
4D
Akuntansi
Dewi Robiatul Adawiyah (201512033)
Mahdalena Elva (201512112)
Arya Wira Saputra (201512115)
Ahmad Fadli Nur Hidayat (201512117)
Amy Aulia Putri (201512127)
Vicky Kusuma Dewi (201512161)
Elsa Fahira A (201512190)
PROFIL PT. ULTRAJAYA MILK
INDUSTRI Tbk
Visi dan Misi
Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan industri makanan dan minuman yang
terbaik dan terbesar di Indonesia, dengan senantiasa
mengutamakan kepuasan konsumen, serta menjunjung tinggi
kepercayaan para pemegang saham dan mitra kerja perusahaan.
Misi perusahaan
Menjalankan usaha dengan dilandasi kepekaan yang tinggi
untuk senantiasa berorientasi kepada pasar/konsumen, dan
kepekaan serta kepedulian untuk senantiasa memperhatikan
lingkungan, yang dilakukan secara optimal agar dapat
memberikan nilai tambah sebagai wujud pertanggung-jawaban
kepada para pemegang saham.
Sejarah Pt Ultrajaya Milk Industri Tbk

PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company,


Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bisnis
utamanya yakni sebagai produsen minuman
terkemuka di Indonesia. Pada awal berdirinya,
perusahaan ini merupakan sebuah industri rumah
tangga sederhana yang dimulai pada tahun 1958 di
Bandung, Jawa Barat. Selanjutnya industri sederhana
yang dirintis oleh seorang pengusaha Tionghoa
bernama Ahmad Prawirawidjaja ini berkembang
menjadi perseroan terbatas sejak tahun 1971.
Reputasi perusahaan ini sebagai pelopor minuman
dalam kemasan di Indonesia membuat Ultrajaya Milk
tetap diterima di tengah-tengah konsumen Indonesia
dengan baik.
Ultrajaya Milk awalnya hanya terbatas pada
pengembangan produk susu. Namun seiring dengan
diversifikasi perusahaan, Ultrajaya Milk mulai
mengembangkan inovasi produk jus yang kemudian
dikenal dengan merek Buavita, Gogo. Perusahaan juga
mengembangkan varian minuman lain yang populer
seperti Teh Kotak, Sari Asem Asli dan Sari Kacang Ijo.
Pada tahun 2008, merek Buavita dan Gogo diambil alih
oleh PT. Unilever Indonesia Tbk. yang menyebabkan
perusahaan lebih terfokus dalam pengembangan produk
susu. Saat ini di bawah kepemimpinan generasi kedua
dari Prawirawidjaja yang bernama Sabana Prawirawidjaja
selalu mencciptakan inovasi-inovasi terbaru bagi
perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan telah
menerapkan teknologi robot lengan, AGV, dan stacker
crane dalam pengoperasian sejak tahun 1995.
Dalam perkembangannya, Ultrajaya Milk berperan
sebagai pemain utama dalam industri susu cair di Tanah
Air. Hal ini dibuktikan dengan pencatatan kapasiitas
produksi yang mencapai 1 juta liter tiap harinya. Dengan
hal ini, total produksi perusahaan telah menyerap
setidaknya lebih dari 90% di pasar domestik. Produk-
produk Ultrajaya Milk nyatanya tidak hanya mampu
memenuhi permintaan pasaran domestik saja, melainkan
telah merambah hingga pasaran internasional seperti
negara-negara ASEAN termasuk Singapura, Vietnam, dan
Filipina serta negara lain di Afrika seperti Nigeria.
Rencana Ultrajaya Milk dalam jangka panjang akan
memperluas jaringan distribusi sebanyak 125.000 toko ritel
melalui 50 distributor yang tersebar di seluruh Indonesia.
Memasuki tahun 2013, Ultrajaya Milk akan menargetkan
laba bersih perusahaan yang mencapai Rp 261,1 miliar
atau naik sebesar 34% pada tahun sebelumnya. Hal ini
sejalan dengan kenaikan yang diperoleh dari sektor
penjualan yang menunjukkan perkembangan sebesar Rp
3,24 triliun atau 19,8%. Hal ini juga didukung dengan
beroperasinya pabrik baru yang terletak di Jakarta yang
mampu memberikan tambahan kapasitas produksi sebesar
20%-30% atau mencapai lebih dari 360 juta liter-390 juta
liter susu cair per tahun.
Komponen Laporan Keuangan

Menurut PSAK No.1 (Revisi 2013) komponen


laporan keuangan meliputi :
1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan atas Laporan Keuangan
6. Informasi Kompratif
Tujuan Analisis Keuangan

Menurut Kasmir (2008:68) ada 6 tujuan dan


manfaat dengan adanya analisis laporan keuangan :
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan
dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban,
modal maupun hasil usaha yang telah dicapai
untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja
yang menjadi kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang
dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja
yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan
posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke
depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena
sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai perbandingan dengan
perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.
Laporan Keuangan Pokok
PT Ultrajaya Milk Industry Tbk
1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain Konsolidasian
3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4. Laporan Arus Kas Konsolidasian
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

a. Aset
Total Aset per 31 Desember 2015 meningkat sebesar 21,3%
senilai Rp. 621,8 milyar yaitu dari Rp. 2.918,1 milyar per 31
Desember 2014 menjadi Rp. 3.539,9 per 31 Desember 2015.
Perubahan-perubahan yang terjadi di Aset ini antara lain:
Nama 2015 2014 Selisih
Akun
Total Aset Rp.2.103.565.054.627 Rp.1.642.101.746.819 Rp.461.463.307.808
Lancar

Kas dan
849.284.795.925 489.284.795.925 360.000.000.000
Setara Kas
Piutang
448.129.204.430 395.101.722.940 53.027.481.490
Usaha
Piutang Lain-lain 29.499.729.273 12.347.727.034 17.152.002.239

Persediaan 738.803.692.770 714.411.455.060 24.392.237.710


Uang Muka 33.692.860.784 28.342.464.659 5.350.396.125
Pajak dibayar
833.947.813 195.035.842 638.911.971
dimuka
Biaya dibayar
3.483.036.998 2.418.545.359 1.064.491.639
dimuka
Total Aset tidak
1.436.430.855.621 1.276.031.531.616 160.399.324.005
Lancar
Aset Keuangan
1.613.216.530 5.295.192.167 3.681.975.637
tidak Lancar
Penyertaan Saham 150.4317.550.716 151.114.759.031 1.353.202.791.685
Hewan ternak
Produksi Berumur 76.225.587.801 57.014.019.177 19.211.568.624
Panjang
Aset tetap 1.160.712.905.883 1.003.229.206.363 157.483.699.520
Aset Lain-lain 47.441.594.691 59.378.354.478 11.936.759.787
b. Liabilitas
Total Liabilitas tahunbuku 2015 meningkat sebesar 15,1% senilai
Rp. 97,6 milyar, yaitu dari Rp. Rp. 644,9 milyar di per 31 Desember
2014 menjadi Rp. 742,5 milyar per 31 Desember 2015.
Perubahan-perubahan yang terjadi antara lain adalah :
Nama Akun 2015 2014 Selisih
Total Liabilitas
Rp. 561.628.179.393 Rp. 490.967.089.226 70.661.090.167
Lancar
Pinjaman Jangka
2.539.060.908 9.210.880.931 6.671.820.023
Pendek
Utang Usaha 367.005.334.619 381.889.807. 713 14.884.473.094
Akrual 86.288.301.722 63.831.139.275 22.457.162.447
Utang Mesin
Jangka panjang
bagian yang jatuh 24.710.100.898 15.885.956.163 8.824.144.735
tempo dalam 1
Total liabilitas tidak
180.862.036.933 153.860.032.791 27.002.004.142
lancar
Liabilitas Pajak
51.491.473.618 68.315.353.046 16.823.879.428
Tangguhan
Liabilitas
29.465.411.913 25.288.168.681 4.177.243.232
imbalan kerja
Utang mesin
bagian jangka 99.905.151.402 60.256.511.064 39.648.640.338
panjang
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan komprehensif
lain Konsolidasian

Nama 2015 2014 Selisih


Akun
Penjualan Rp.4.393.932.684.171 Rp.3.916.789.366.423 Rp.477.143.317.748
HPP 3.011.443.561.889 2.979.799.459.658 31.644.102.231
Laba Kotor 1.382.489.561.889 936.989.906.765 445.499.655.124
Laba dari 692.865.656.136 373.727.225.155 319.138.430.981
Usaha
Laba 700.675.250.229 374.957.616.094 325.717.634.135
sbelum
pajak
penghsilan
Laba tahun 523.100.215.029 283.061.430.451 240.038.784.578
berjalan
JumlahPen 524.199.537.504 284.526.155.237 239.673.382.267
ghasilanKo
mprehensif
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

Total Ekuitas per 31 Desember 2015 meningkat


23,1% senilai Rp. 524,3 milyar, yaitu dari Rp. 2.273,2
milyar per 31 Desember 2014 menjadi Rp. 2.797,5 milyar
per 31 Desember 2015.
Modal Saham Disetor tidak mengalami perubahan.
Tambahan Modal Disetor juga tidak mengalami
perubahan.
Saldo Laba Yang Sudah Ditentukan Penggunaannya
meningkat 26,5%.
2015 2014 Selisih
Rp. 135.100.000.000 Rp. 106. 800.000.000 Rp. 28.300.000.000
Saldo Laba Yang Belum Ditentukan Penggunaannya
meningkat 32,3% .
2015 2014 Selisih
Rp. 2.009.632.481.431 Rp. 1.518.865.366.927 Rp. 490.767.114.504

Kepentingan non Pengendali meningkat 79,6%

2015 2014 Selisih


Rp. 16.646.925.819 Rp. 9.339.008.401 Rp. 7.307.917.418
Laporan Arus Kas Konsolidasian

Kas Bersih Yang Digunakan Dalam Aktivitas Operasi


meningkat 423,0%
2015 2014 Selisih
Rp. 669.463.282.892 Rp. 128.022.639.236 Rp. 541.440.643.656

Kas Bersih Yang Digunakan Dalam Aktivitas Investasi


meningkat 87,3%
2015 2014 Selisih
Rp. 283.394.639.132 Rp. 151.360.410.751 Rp. 132.034.228.381

Kas Bersih Yang Digunakan Dalam Aktivitas Pendanaan


turun 73,5%
2015 2014 Selisih
Rp. 26.230.857.126 Rp. 99.002.304.236 Rp. 72.771.447.110
Analisa kasus karakteristik laporan keuangan pada PT
UltraJaya Milk Industry Tbk sesuai PSAK no 1

1. Judul laporan yang digunakan oleh PT Ultrajaya telah


sesuai dengan PSAK No.1 (Revisi 2013) yaitu Laporan
Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
2. Komponen laporan keuangan yang disajikan PT
Ultrajaya sudah sesuai dengan ketentuan PSAK No.1
(Revisi 2013)
3. Ketentuan dalam penyajian penghasilan komprehensif
lain sudah sesuai dengan PSAK No.1 (Revisi 2013)
4. Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai