Anda di halaman 1dari 29

GEOPOLITIK DAN

GEOSTRATEGI DI INDONESIA
1. ABIDZAR AL GHIFARI / 16506050
2. HANA LESTARI / 165060501111
3. JESSIKA PUTRI ARISTI / 165060501111021
4. ALFIAH ZAKIAH / 165060507111010
PENGERTIAN
GEOPOLITIK
GEOPOLITIK
GEO POLITIK
Geo artinya Bumi/Planet bumi. geografi
Politik yaitu,berhubungan dengan kekuasaan
mensoalkan tentang tata ruang,yaitu sistem dalam
dan pemerintahan.
hal menempati suatu ruang di permukaan bumi.

studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan


ilmu sosial, dengan merujuk kepada politik internasional.
Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah
geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam
wilayah tersebut.
PENGERTIAN
GEOSTRATEGI
GEOSTRATEGI

Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan


kondisi geografi negara dalam menentukan kebijakan,
tujuan, dan sarana sebagai upaya untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
LATAR BELAKANG GEOPOLITIK &
GEOSTRATEGI

Sebagai Negara kepulauan dengan masyarakatnya yang


beraneka ragam, Negara Indonesia memiliki unsur-unsur
kekuatan dan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak
pada posisi dan keadaan geografi yang strategi dan kaya
akan sumber daya alam. Sementara kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman
masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan
satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh
para pendiri Negara.
UNSUR-UNSUR
GEOPOLITIK
KEADAAN
GEOGRAFIS
POLITIK DAN
STRATEGI
HUBUNGAN TIMBAL
BALIK ANTAR
GEOGRAFIS & POLITIK
KEBIJAKSANAAN
PERANAN-PERANAN
GEOPOLITIK
1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi
alam yang tersedia.

2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan


situasi dan kondisi alam.

3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri.

4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya


pembangunan.
GEOSTRATEGI KETAHAN NASIONAL
KETAHANAN
NASIONAL
Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan
ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam
maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang
dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup
bangsa dan negara.
TUJUAN
KETAHANAN
NASIONAL

Ketahanan nasional diperlukan dalam menunjang keberhasilan


tugas pokok pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan
ketertiban, terwujudnya kesejahteran dan kemakmuran,
terselenggaranya pertahanan dan keamanan, terwujudnya
keadilan hukum dan keadilan sosial, serta terdapatnya
kesempatan rakyat untuk mengaktualisasi diri.
FUNGSI
KETAHANAN
NASIONAL
Daya tangkal, dalam kedudukannya Pengarah dalam menyatukan pola pikir,
sebagai konsepsi penangkalan, ketahanan pola tindak, dan cara kerja intersektor,
Pengarah bagi pengembangan antarsektor, dan multidisipliner. Cara kerja
nasional Indonesia ditujukan untuk
potensi kekuatan bangsa ini selanjutnya diterjemahkan dalam RJP
menangkal segala bentuk ancaman,
dalam bidang ideologi, politik, yang dibuat oleh pemerintah yang memuat
gangguan, hambatan, dan tantangan
ekonomi, sosial budaya, dan kebijakan dan strategi pembangunan dalam
terhadap identitas, integritas, eksistensi
pertahanan keamanan setiap sektor untuk mencapai tujuan
bangsa, dan negara Indonesia dalam
sehingga tercapai nasional mewujudkan masyarakat adil dan
aspek: ideologi, politik, ekonomi, sosial
kesejahteraan rakyat. makmur.
budaya, dan pertahanan keamanan.
HUBUNGAN
GEOPOLITIK &
GEOSTRATEGI

Sebagai satu kesatuan Negara kepulauan,secara konseptual,


geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin
nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar
negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan
melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada
perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan keamanan.
Unsur-Unsur Geostrategi
Letak
Keadaan dan kekayaan alam
Keadaan dan kemampuan penduduk
Ideology
Politik
Ekonomi
Sosial budaya
Pertahanan keamanan
Model Geostrategi
Model Astagatra
Model Morgenthau
Model Alfred Thayer Mahan
Model Cline
Model Astagatra
Model ini terdiri atas Trigatra
(Geografi,SDA,Demografi) dan Pancagatra
(ideologi,Politik, Ekonomi,Sosial,dan Budaya, serta
Pertahanan dan Keamanan).

Antara trigatra dan pancagatra ada korelasi atau


hubungan dan interdepensi atau saling
ketergantungan. Juga keduanya bersifat
komperehensif integral di dalam astagatra.
Model Morgenthau
Morgenthau mengadakan observasi atas tata kehidupan nasional
secara mikro di lihat dari luar sehingga ketahanan masyarakat bangsa
di tampilkan sebagai kekuatan.
Model ini menganggap pentingnya perjuangan untuk mendapatkan
power position (posisi yang kuat) dalam suatu kawasan. Sebagai
konsekuensinya maka terdapat advokasi untuk memperoleh power
position sehingga muncul strategi kearah balance of power (kekuatan
penyeimbang).
K(n) = f (Unsur Stabil), (Unsur
Berubah)
K(n) = f (G,A),(T,M,D,C,L,O)
Keterangan:
K(n) = Kekuatan Nasional
G = Kemampuan Geografi
A = Kemampuan SDA
T = Kemampuan Industri
M = Kemamuan MIliter
D = Kemampuan Demografi
C = Karakter Nasional
L = Moral Nasional
O = Kualitas Diplomasi
Model Alfred Thayer Mahan
Model ini menganggap bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila
bangsa tersebut memenuhi unsur- unsur berikut: geografi, bentuk dan wujud bumi, luas
wilayah, jumlah penduduk, watak nasional atau bangsa, dan sifat pemerintahan.
Menurut Mahan, kekuatan Negara tidak hanya tergantung pada luas wilayah daratan ,
akan tetapi sangat tergantung juga pada factor luasnya akses ke laut dan bentuk pantai
dari wilayah Negara . Mahan juga berpendapat bahwa ada empat factor yang
membentuk kekuatan laut suatu Negara yakni;
a. Situasi geografi, khususnya mengenai morfologi topografinya yang di kait-kaitkan
dengan akses ke laut dan penyebaran penduduk.
b. Kekayaan alam yang di kaitkan dengan kemampuan industry serta kemandirian
dalam penyediaan pangan.
c. Konfigurasi wilayah Negara yang akan memengaruhi karakter rakyat dan
orientasinya.
d. Jumlah penduduk.
Model Cline
Cline melihat suatu Negara dari luar sebagaimana dipersepsikan oleh
Negara lain. Dalam bentuk matematis, model cline dapat di rumuskan
sebagai berikut:
P(p) = (Cr + M + E) (S + W)
Keterangan:

P(p) = Perceived Power, kekuatan nasional sebagaimana dipersepsikan


oleh Negara lain
Cr = Critical Mass, yaitu strategi antara potensi demografi dengan
geografi
M = Kemampuan Militer
E = Kemampuan Ekonomi
S = Strategi Nasional
W = Kemauan nasioal atau tekad rakyat untuk mewujudkn strategi
nasional.
Model ini ( Cr + M + E) merupakan factor yang berwujud ( tangible),
sedangkan (S + W) yaitu bagian yang tidak berwujud (intangible) .
Faktor tangible yaitu Critical Mass, yang di presentasikan sebagai
penjumlahan dari potensi demografi dan geografi yang efektif untuk
menunjang pembentukkan kekuatan nasional.
NON
FISIK
FISIK
Aplikasi Bela Negara dari
Dalam Diri
CINTA TANAH AIR KESADARAN PANCASILA
BERBANGSA & SEBAGAI
BERNEGARA IDEOLOGI
Menggunakan bahasa Tidak memandang memahami nilai-nilai
Indonesia dengan benar suku,ras,& budaya dalamPancasila
Mencintai Budaya
Indonesia mengamalkan Pancasila
dalam kehidupan sehari-
hari.

RELA KEMAMPUAN
BERKORBAN BELA NEGARA
Dalam bentuk
Usaha,Materi&pikiran Tidak Melakukan
bersedia Korupsi
mengorbankan waktu,
tenaga dan pikiran
untuk kemajuan
bangsa dan negara.
Dasar hukum bela negara
UUD 1945 Amandemen kedua

1) Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa


semua/setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara

2) Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa


tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Pasal 9 UU Nomor 3 Tahun 2002 menyatakan bahwa


setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya bela negara diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan negara.
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non fisik. Secara fisik dengan mengangkat senjata
menghadapi serangan atau agresi musuh, sedangkan secara non fisik dapat didefinisikan sebagai
segala upaya untuk mempertahankan negara dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme yakni
kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif
dalam memajukan bangsa dan negara. Guna menjamin tetap tegaknya Negara Republik Indonesia
dan kelangsungan hidup bangsa dan negara, maka sumber daya manusia menjadi titik sentral yang
perlu dibina dan dikembangkan sebagai potensi bangsa yang mampu melaksanakan pembangunan
maupun mengatasi segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) yang berasal
dari dalam maupun luar negeri
Studi Kasus

Anda mungkin juga menyukai