1
Pendahuluan
Imbalan berbasis saham: imbalan yang diberikan kepada
pekerja atau manajemen dalam bentuk saham atau yang
didasarkan pada nilai saham (misal uang).
Imbalan ini muncul karena kewajiban hukum yang tertuang
dalam kontrak kerja atau peraturan yang berlaku atau
kewajiban konstruktif.
TUJUAN
Karyawan
Jumlah pada tanggal pemberian didasarkan
Non Karyawan
pada nilai wajar dari instrumen ekuitas pada
tanggal tersebut dan selanjutnya tidak
Berdasarkan nilai wajar dari barang
disesuaikan.
dan jasa diberikan pada tanggal
Jumlah yang diakui selama periode vesting
penerimaan
diestimasi dengan instrumen ekuitas yang
diharapkan akan vesting
3
PENGUKURAN CASH SETTLED
Entitas yang menerima barang atau jasa harus mengukur barang atau jasa
yang diterima sebagai diselesaikan dengan instrumen ekuitas atau
diselesaikan dengan kas dengan menilai:
a)sifat dari penghargaan yang diberikan; dan
b)kepemilikan hak dan kewajiban.
Diperlakukan sebagai penyelesaian instrumen ekuitas jika:
a)penghargaan yang diberikan adalah dari instrumen ekuitas, atau
b)entitas tidak memiliki kewajiban untuk menunaikan transaksi
pembayaran berbasis saham.
Jika tidak memenuhi kondisi diatas maka diperlakukan sebagai pembayaran
berbasis saham dengan penyelesaian kas.
PENGUNGKAPAN
1. sifat dan lingkup perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada
dalam suatu periode.
Deskripsi pengaturan
Jumlah rata-rata tertimbang harga eksekusi opsi tiap kelompok
Opsi yang dieksekusi selama periode harga rata-rata eksekusi.
Opsi yang dieksekusi akhir periode kisaran harga eksekusi.
2. nilai wajar barang atau jasa yang diterima, atau nilai wajar
instrumen ekuitas yang diberikan, dalam suatu periode yang telah
ditentukan.
Nilai wajar barang/jada diukur mengacu pada nilai instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas lain yang diberikan
Pengaturan yang dimodifikasi
3. dampak transaksi pembayaran berbasis saham terhadap laba atau
rugi entitas dalam suatu periode dan posisi keuangannya.
Jumlah beban yang diakui
Jumlah liabilitas yang timbul dari transaksi berbasis saham
CONTOH KASUS 1
Entitas mengharapkan seluruh pekerja tetap bekerja. Untuk kemudahan diasumsikan tidak ada
kompensasi pekerja yang memenuhi kualifikasi untuk dikapitalisasi sebaga bagian dari biaya perolehan
aset.
Pada akhiar tahun 1 diperkirakan target laba tidak akan terpenuhi pada akhir tahun ketiga.
Selama tahun 2 pendapatan entitas meningkat secara signifikan dan entitas memperkirakan bahwa
akan terus meningkat. Akibatnya pada akhir kedua entitas berharap target akan tercapai pada akhir
tahun ke 3
Pada akhir tahun ke-3 target laba tercapai dan 150 pekerja mengesekusi hak mereka, sebanyak 150
mengesekusi pada akhir tahun 4 dan sisanya 200 pada tahun ke 5.
Menggunakan model penentuan harga opsi, entitas mengestimasi nilai wajar hak dan kenaikan harga
saham, mengabaikan kondisi kinerja target pendapat dan kondisi kinerja jasa pada akhir setiap akhir
tahun sampai seluruh pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas telah selesai.
Pada akhir tahun ke 3 seluruh hak atas kenaikan harga saham (SAR) telah vest. Tabel berikut
menunjukkan estimasii nilai wajar SAR pada setiap akhit tahun dan nilai intrinsik pada tanggal eksekusi
(yang setara dengan kas yang dibayarkan)
CONTOH KASUS DISELESAIKAN DENGAN KAS
Tahun Nilai wajar setiap satu SAR Nilai intrinsic setiap satu
SAR
1 Rp14,40
2 Rp15,50
3 Rp18,20 Rp15,00
4 Rp21,40 Rp20,00
5 Rp21,40 Rp25,00
Rp Rp
1 SAR tidak diharapkan untuk vest tidak ada beban diakui - -
2 SAR diharapkan untuk vest 516.667 516.667
500 pekerja x 100 SAR x Rp 15.50 x 2/3
3 500-150 pekerja x 100 SAR x Rp 18.20 x 3/3 516.667 120.333 637.00
+ 150 pekerja x 100 SAR x Rp 15 225.000
Total 345.333 345.333
4 (350150) pekerja 100 SAR Rp25 Rp637.000 (209.000) 428.000
+ 200 pekerja 100 SAR Rp25.00 300,000
Total 91.000 91.000
5 (200-200) x 100 SAR x Rp 25 Rp428.000 (428.000) 0
+ 200 pekerja x 100 SAR x Rp 25.00 500.000
Total 72.000 72.000
Total seluruh beban 1.025.000
CONTOH KASUS DISELESAIKAN DENGAN PILIHAN
Entitas memberikan hak kepada karyawan untuk memilih antara 1.000 saham
phantom, yaitu hak atas pembayaran kas yang setara dengan nilai 1.000 saham, atau
1.200 saham.
Pemberian tersebut dengan syarat karyawan menyelesaikan masa kerja tiga tahun.
Jika karyawan memilih alternative saham, saham tersebut harus ditahan selama tiga
tahun setelah tanggal vesting. Pada tanggal pemberian, harga saham entitas adalah
Rp50 per saham. Pada akhir tahun ke-1, 2, dan 3, harga saham adalah Rp52, Rp55 dan
Rp60. Entitas tidak mengekspektasi untuk membayar dividen dalam tiga tahun ke
depan.
Setelah mempertimbangkan dampak pembatasan pengalihan setelah tanggal vesting,
entitas mengestimasi bahwa nilai wajar alternatif saham pada tanggal pemberian
adalah Rp48 per saham.
Pada akhir tahun ke-3, karyawan memilih:
Skenario 1: Alternatif kas
Skenario 2: Alternatif instrumen ekuitas
CONTOH KASUS DISELESAIKAN DENGAN PILIHAN
Nilai wajar alternatif instrumen ekuitas adalah Rp 57.600 (1.200 saham x Rp
48). Nilai wajar alternatif kas adalah Rp 50.000 (1.000 saham phantom x Rp
50).
Oleh karena itu, nilai wajar komponen ekuitas dari instrumen keuangan
gabungan adalah Rp 7.600 (Rp 57.600 Rp 50.000)
Tahun Perhitungan Beban Rp Ekuitas Rp Liabilitas Rp
1 Komponen utang (1.000 x Rp52 1/3 ) 17.333 17.333
Komponen utang (Rp 7.600 1/3 ) 2.533 2.533
2 Komponen utang (1.000 x Rp 55 2/3 ) 17.333 19.333 19.333
Komponen utang (Rp 7.600 1/3 ) 2.533 2.533
3 Komponen utang (1.000 x Rp 60 2/3 ) 36.666 23.334 23.334
Komponen utang (Rp 7.600 1/3 ) 2.534 2.534
Akhir Skenario 1: Dibayar kas Rp 60.000 (60.000)
Tahun 3
Skenario 1 : Total 67.600 7.600
Skenario 2: Diterbitkan saham 1.200 lembar 60.000 (60.000)
Skenario 2: Total 67.600 67.600
Laporan Keuangan
29
30
Laporan Keuangan
31
32
33
34
35
terimakasih
36